MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

dokumen-dokumen yang mirip
MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK OBAT, OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK, DAN SUPLEMEN Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

Market Brief. Cengkeh di Jerman

MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2013

2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011

MARKET BRIEF: MEDICAL EQUIPMENTS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2015

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2010

MARKET BRIEF: PRODUK KERTAS Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2016

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

LAPORAN DATA. PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: )

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2016

I PENDAHULUAN. (bisnis) di bidang pertanian (dalam arti luas) dan bidang-bidang yang berkaitan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2015

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT AGUSTUS 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MARET 2016

LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS COAL - COKING COAL (HS CODE 2017: )

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2017

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. (subsidiary) dari PT. Pertamina (Persero). Ada dua sektor yang menjadi target

Transkripsi:

2016 6 MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Daftar Isi Kata Pengantar 2 I. Pendahuluan 3 1.1 Pemilihan Produk 3 1.2 Profil Jepang 6 II. Potensi Pasar Jepang 10 2.1 Impor Produk Stearic Acid Jepang - Dunia 10 2.2 Potensi Pasar Produk Stearic Acid Jepang - Dunia 11 2.3 Kebijakan Impor Produk Stearic Acid di Jepang 13 2.4 Saluran Distribusi Produk Stearic Acid di Jepang 14 2.5 Permintaan Pasar Produk Stearic Acid di Jepang 15 2.6 Persyaratan Impor Produk Stearic Acid di Jepang 17 2.7 Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Stearic Acid di Jepang 18 III. Peluang dan Strategi 20 3.1 Peluang 20 3.2 Strategi 21 3.3 Rekomendasi Strategis 22 IV. Informasi Penting 24 Daftar Importir Produk Stearic Acid di Jepang 27 Referensi 29 1

Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief Produk Stearic Acid" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk stearic acid di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang telah disampaikan sebelumnya. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi terkait kondisi terbaru pasar produk stearic acid di Jepang, dimana tingkat persaingan di Jepang dengan negara pemasok utama lainnya, seperti Malaysia, China, serta negara-negara lainnya menjadi semakin kompetitif. Laporan ini juga mencoba memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu dilakukan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan ekspor produk stearic acid ini ke Jepang. Semoga laporan market brief produk stearic acid ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk stearic acid ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia ke pasar global pada umumnya dan ke pasar Jepang pada khususnya. Tokyo, Juni 2016 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Produk stearic acid merupakan produk yang digunakan dalam produksi berbagai macam produk, seperti produk kosmetik, sabun, dan sebagainya. Target market produk stearic acid di Jepang bukan saja pihak industri, tetapi juga konsumen perorangan di Jepang yang menggunakan produk stearic acid ini untuk membuat hand-made soap, hand-made candle, dan sebagainya. Gambar 1.1 menunjukkan contoh produk hand-made candle yang dibuat dengan menggunakan produk stearic acid. Gambar 1.2 menunjukkan contoh produk stearic acid yang dijual melalui internet dalam bentuk padat seharga 1.080 dengan berat 500 gram. Selain itu, di Jepang, tidak sedikit paten yang tercatat menggunakan produk stearic acid sebagai salah satu bahan campuran untuk memproduksi produk yang dipatenkan tersebut. Gambar 1.1 Produk Hand-made Candle dari Stearic Acid 3

Gambar 1.2 Produk Stearic Acid dalam Bentuk Padat Dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia, produk stearic acid menggunakan kode HS 2915.70.20 dan kode HS 3823.11. Namun, di Jepang, kode HS yang digunakan produk stearic acid adalah kode HS 2915.70.010 Palmitic acid, stearic acid, their salts and esters: Stearic acid, dan HS 3823.11 Stearic Acid. Gambar 1.3 menunjukkan besar market impor produk stearic acid di Jepang dalam 5 tahun belakangan ini. Market impor produk stearic acid di Jepang pada tahun 2015 mencapai nilai US$ 41,2 juta. Jepang tercatat mengimpor dari Indonesia sebesar US$ 6,4 juta pada tahun 2015. Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk stearic acid, namun Jepang tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 2915.70.010 Palmitic acid, stearic acid, their salts and esters: Stearic acid. 4

Gambar 1.3 Market Impor Produk Stearic Acid di Jepang (dalam juta USD) Jepang merupakan negara pengekspor produk HS 3823.11 Stearic Acid. Sebagaimana terlihat pada Tabel 1.1, lima negara tujuan utama ekspor produk HS 3823.11 Stearic Acid Jepang adalah China (30,3%), Taiwan (27,6%), Hongkong (10,7%), Vietnam (8,6%), dan Singapura (4,5%). Indonesia (0,8%) berada di urutan ke-11. Total ekspor Jepang untuk produk HS 3823.11 ini pada tahun 2015 tercatat sebesar US$ 1,01 juta, atau menurun 16,8% dibanding tahun sebelumnya. 5

Tabel 1.1 Ekspor HS 3823.11 Jepang ke Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Importir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 876 1,114 872 1,215 1,011 100-16.8 1 China 265 688 439 599 306 30.3-48.9 2 Taiwan 24 67 72 171 279 27.6 63.2 3 Hongkong 3 83 26 81 108 10.7 33.3 4 Vietnam 234 111 217 199 87 8.6-56.3 5 Singapura 0 6 23 17 45 4.5 164.7 11 Indonesia 116 60 7 30 8 0.8-73.3 Sumber: ITC (diolah) 1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito. 6

Gambar 1.4 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial 2 Information Authority of Japan, luas negara Jepang adalah sebesar 377.959km. Jepang memiliki 6.800 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Menurut data estimasi Statistics Bureau tanggal 1 Mei 2016, Jepang memiliki penduduk sejumlah 126,96 juta. Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Pada tahun 2012, konsumsi energi di Jepang diperkirakan mencapai 453.283 toe (tonne of oil equivalent), namun rasio swasembada energi di Jepang pada tahun 2012 tercatat hanya sebesar 6.0%, sehingga Jepang sangat bergantung pada impor bahan bakar dari luar negeri. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, yang mengindikasikan bahwa Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. 7

Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 2012, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah 1.273.620,4 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting bagi Jepang. Menurut data 31 Maret 2009, total panjang rel di seluruh Jepang adalah 27.342,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. 8

Gambar 1.4 Peta Negara Jepang 9

BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Impor Produk Stearic Acid Jepang - Dunia Jepang merupakan negara pengimpor produk stearic acid dari berbagai negara di dunia. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, lima negara utama pengekspor produk HS 2915.70.010 Palmitic acid, stearic acid, their salts and esters: Stearic acid ke Jepang pada tahun 2015 adalah Malaysia (75,5%), Korea Selatan (16,7%), Indonesia (5,8%), Amerika Serikat (1,2%), dan India (0,6%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS 2915.70.010 adalah sebesar US$ 6,7 juta, atau turun 6% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.1 Impor HS 2915.70.010 Jepang dari Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Eksportir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 7,915 7,501 6,412 7,125 6,701 100-6 1 Malaysia 5,590 5,641 4,741 5,357 5,057 75.5-5.6 2 Korea Selatan 1,984 1,578 1,446 1,590 1,118 16.7-29.7 3 Indonesia 273 136 74 50 386 5.8 672 4 Amerika Serikat 7 0 38 79 83 1.2 5.1 5 India 0 0 0 23 40 0.6 73.9 ASEAN 7 Singapura 0 119 51 23 6 0.1-73.9 - Thailand 0 0 31 0 0 0 - Sumber: ITC (diolah) 10

Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, lima negara utama pengekspor produk HS 3823.11 Stearic Acid ke Jepang pada tahun 2015 adalah Malaysia (75,2%), Indonesia (17,5%), China (6,6%), Amerika Serikat (0,8%), dan Perancis (0,006%). Total impor Jepang tahun 2015 untuk produk HS 3823.11 adalah sebesar US$ 34,5 juta, atau turun 14,8% dibanding tahun sebelumnya. Tabel 2.2 Impor HS 3823.11 Jepang dari Dunia Periode 2011-2015 (dalam ribu US$) Rank Eksportir 2011 2012 2013 2014 2015 Pangsa PERUB (%) 2015 (%) 15-14 WORLD 48,773 47,547 39,615 40,536 34,535 100-14.8 1 Malaysia 41,092 40,149 33,595 32,546 25,966 75.2-20.2 2 Indonesia 6,981 6,656 4,917 6,112 6,035 17.5-1.3 3 China 120 5 858 1,876 2,264 6.6 20.7 4 Amerika Serikat 68 135 157 0 265 0.8-5 Perancis 0 0 3 2 2 0.006 0 Sumber: ITC (diolah) Gambar 2.1 menunjukkan negara-negara pengekspor produk stearic acid ke Jepang dari kawasan ASEAN. Hanya tercatat 4 negara dari kawasan ASEAN yang menjadi pengekspor produk stearic acid ke Jepang. Indonesia berada di urutan kedua untuk kawasan ASEAN. 2.2 Potensi Pasar Produk Stearic Acid Jepang - Dunia Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk stearic acid ke Jepang pada tahun 2015. Lima negara eksportir utama produk stearic acid ke Jepang adalah Malaysia (75,2%), Indonesia (15,6%), China (5,5%), Korea Selatan (2,7%), dan Amerika Serikat (0,8%). 11

Gambar 2.1 Negara-Negara Pengekspor Terbesar ke Jepang dari Kawasan ASEAN untuk Produk Stearic Acid (dalam juta USD) China (5,5%) Korea Selatan (2,7%) Amerika Serikat (0,8%) Others (0,2%) Indonesia (15,6%) Malaysia (75,2%) Gambar 2.2 Pangsa Pasar Eksportir Produk Stearic Acid ke Jepang Tahun 2015 12

Tabel 2.2 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk stearic acid pada tahun 2014. Dengan kapasitas ekspor produk stearic acid Indonesia ke dunia sebesar US$ 450,8 juta dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 47,66 juta, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 41,499 juta untuk mengekspor produk stearic acid ke Jepang pada tahun 2014. Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk stearic acid di Jepang masih cukup terbuka. Tabel 2.2 Potensi Ekspor Produk Stearic Acid Indonesia ke Jepang tahun 2014 (dalam ribu US$) HS code 2915.70.010 (Indonesia: 2915.70.20) Impor Jpn dr Ina Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina 50 10,732 7,125 7,075 3823.11 6,112 440,077 40,536 34,424 2.3 Kebijakan Impor Produk Stearic Acid di Jepang Untuk impor produk stearic acid, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut. (1) Custom Law. Seluruh produk stearic acid dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk berkat adanya perjanjian ekonomi bilateral Indonesia dengan Jepang (Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA)). 13

Pengekspor perlu melampirkan certificate of origin dengan format IJEPA yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. (2) Chemical Substance Control Law. Produk stearic acid pada dasarnya tidak dikenakan aturan ini, namun pihak eksportir sebaiknya menyertakan certificate of analysis dan Safety Data Sheet (SDS) pada saat mengekspor produk stearic acid ke Jepang. 2.4 Saluran Distribusi Produk Stearic Acid di Jepang Gambar 2.3 mendeskripsikan alur distribusi produk stearic acid dari produsen, lalu diekspor dan sampai ke tangan konsumen. Di Jepang, produk stearic acid digunakan sebagai bahan campuran dalam produksi produk di berbagai macam industri, sehingga umumnya konsumen dari produk stearic acid adalah pihak industri/perusahaan. Manufacturers Exporters Importers Local Manufacturers Retailers, Mass Merchandisers Consumers Gambar 2.3 Saluran Distribusi Produk Stearic Acid dari Luar Negeri 14

Produk stearic acid dapat dibeli oleh konsumen perorangan melalui internet. Gambar 2.4 menunjukkan contoh produk stearic acid dari Jepang yang dijual melalui internet seharga 1.320 dengan berat 1 kg. Pihak penjual mempromosikan produk stearic acid ini sebagai bahan baku untuk pembuatan hand-made candle. Gambar 2.4 Produk Stearic Acid dari Jepang 2.5 Permintaan Pasar Produk Stearic Acid di Jepang Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 menunjukkan adanya penurunan pasar impor produk stearic acid di Jepang pada tahun 2015 dibanding tahun 2014. Namun bila dilihat dari besar volume impor produk stearic acid akan terlihat bahwa demand pasar produk stearic acid di Jepang itu sebenarnya tidak menurun. Gambar 2.6 menunjukkan besar volume impor produk HS 2915.70.010 Palmitic acid, stearic acid, their salts and esters: Stearic acid Jepang dari dunia dan Indonesia dalam 5 tahun belakangan ini. Gambar 2.7 menunjukkan besar volume impor produk HS 3823.11 Stearic Acid Jepang dari dunia dan Indonesia dalam 5 tahun belakangan ini. 15

Gambar 2.6 Volume Impor Produk HS 2915.70.010 Jepang dari Dunia dan Indonesia Periode 2011-2015 (dalam kg) Gambar 2.7 Volume Impor Produk HS 3823.11 Jepang dari Dunia dan Indonesia Periode 2011-2015 (dalam kg) 16

Besar volume impor produk HS 2915.70.010 Jepang dari dunia pada tahun 2015 tercatat sebesar 4,2 ribu ton, atau mengalami peningkatan sebesar 8,3% dibanding tahun sebelumnya. Besar volume impor produk HS 3823.11 Jepang dari dunia pada tahun 2015 tercatat sebesar 37,6 ribu ton, atau mengalami penurunan sebesar 0,02% dibanding tahun sebelumnya. Bila dilihat secara umum, demand untuk produk stearic acid di Jepang dapat dikatakan semakin bertambah. Turunnya nilai impor produk stearic acid Jepang dari dunia dapat diperkirakan terjadi karena adanya penurunan harga produk stearic acid di pasar internasional. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.6 dan Gambar 2.7, volume impor produk stearic acid Jepang dari Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan permintaan pasar produk stearic acid di Jepang untuk produk dari Indonesia semakin besar. 2.6 Persyaratan Impor Produk Stearic Acid di Jepang Standar industri untuk produk stearic acid di Jepang tercantum di dalam JIS K 3331:2009 tentang Hardened oils and fatty acids for industrial use dan JIS K 8585:2015 tentang Stearic acid (reagent). Pihak eksportir perlu memiliki komunikasi yang baik dengan pihak importir untuk dapat mengetahui spesifikasi produk stearic acid yang diharapkan oleh pihak importir, sehingga pihak eksportir dapat mensuplai produk stearic acid sesuai dengan jalur distribusi yang dimiliki oleh pihak importir. 17

2.7 Hambatannya & Isu yang Menghambat Ekspor Produk Stearic Acid ke Jepang Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk stearic acid ke Jepang adalah sebagai berikut. (a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk stearic acid perlu terus aktif untuk ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat lebih dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. (b) Turunnya harga produk stearic acid. Sebagaimana terlihat dari perbandingan antara Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 dengan Gambar 2.6 dan Gambar 2.7, dapat terlhat bahwa harga produk stearic acid mengalami penurunan. Hal ini akan menghambat peningkatan nilai ekspor produk stearic acid bila tidak diiringi dengan peningkatan volume ekspor produk stearic acid. (c) Peningkatan upah buruh di Indonesia. Peningkatan upah buruh di Indonesia akan menaikkan nilai harga produk stearic acid buatan Indonesia yang mengakibatkan turunnya daya saing harga dengan negara pesaing lainnya. (d) Meningkatnya demand dalam negeri. Indonesia merupakan negara pengimpor produk stearic acid. Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk stearic acid dapat menjadi penghambat peningkatkan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan. (e) Produk buatan Jepang. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.4, produk stearic acid buatan Jepang juga dijual di pasar Jepang. Keberadaan produk lokal ini dapat menghambat peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang. 18

(f) Reputasi pesaing. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2.2, Malaysia menguasai 75,2% pangsa pasar impor produk stearic acid di Jepang. Reputasi produk Malaysia di Jepang sulit ditandingi oleh negara lain. (g) Kendala bahasa/komunikasi. Kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk stearic acid di Indonesia dengan pihak importir Jepang dapat menghambat proses transaksi, terutama karena komunikasi sangatlah penting untuk dapat mengerti spesifikasi yang diharapkan oleh pihak importir Jepang. 19

BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk stearic acid di Indonesia. b. Tarif bea masuk Melalui perjanjian kerjasama ekonomi dengan Jepang dalam kerangka IJEPA, seluruh produk stearic acid dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Sebagai contoh, produk HS 2915.70.010 Palmitic acid, stearic acid, their salts and esters: Stearic acid dari Korea Selatan dikenakan tarif bea masuk sebesar 3,3%, sementara produk dari Indonesia sudah bebas tarif bea masuk. Lebih rendanya nilai tarif bea masuk memberi peluang yang lebih baik bagi Indonesia. c. Potensi Perdagangan Indonesia Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, Indonesia memiliki kapasitas ekspor produk stearic acid sebesar US$ 440 juta pada tahun 2014, dan memiliki potensi sebesar US$ 34,4 juta untuk mengekspor produk stearic acid ke Jepang pada tahun 2014. d. Reputasi produk Indonesia di Jepang Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 15,6% di Jepang ini berada di urutan kedua, dengan perbedaan yang cukup besar dibanding China (5,5%). 20

Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, impor produk HS 2915.70.010 Jepang dari Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 672% dibanding tahun 2014. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.2, nilai impor produk HS 3823.11 Jepang dari Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,3% pada tahun 2015 dibanding tahun 2014, namun sebagaimana terlihat pada Gambar 2.7, volume impor produk HS 3823.11 Jepang dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 18,7%. Hal ini mengindikasikan bahwa produk Indonesia dapat diterima di pasar Jepang. 3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk stearic acid di Jepang. a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk stearic acid dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk stearic acid di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang. b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk stearic acid di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk stearic acid ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. 21

c. Membina terus hubungan baik dengan pembeli dari Jepang. Bila telah berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk stearic acid di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut. d. Membuka diri terhadap investor Jepang. Pengusaha produk stearic acid di Indonesia perlu berani untuk membuka diri kepada investor Jepang. Keberadaan investor Jepang juga akan membantu pemasaran produk stearic acid ke negeri Jepang itu sendiri. e. Kerjasama dengan peneliti produk yang menggunakan produk stearic acid. Penelitian dan pengembangan produk-produk baru yang menggunakan produk stearic acid sebagai bahan materi akan meningkatkan demand pasar terhadap produk stearic acid. 3.3 Rekomendasi Strategis Berikut adalah rekomendasi strategis yang perlu dipertimbangkan untuk pelaksanaan strategi yang disampaikan di atas. a. Pendataan eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang untuk produk stearic acid. Pelaksanaan pendataan ini perlu dilakukan dengan kerjasama Direktorat Jendral Bea dan Cukai sehingga dapat diperoleh nama-nama eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang yang saat ini sudah melakukan ekspor-impor produk stearic acid. Pendataan ini dimaksudkan untuk melaksanakan pendekatan dengan para eksportir dari Indonesia dan importir dari Jepang. 22

b. Bantuan promosi. Pelaksanaan promosi produk stearic acid Indonesia di Jepang perlu mendapatkan dukungan bersama. Perlu diupayakan bentuk promosi yang menonjolkan kelebihan produk stearic acid dari Indonesia dibanding negara pesaing lainnya, terutama dari Malaysia. c. Pengadaan seminar investasi di Indonesia untuk kalangan industri terkait produk stearic acid Jepang. Pengadaan seminar investasi di Indonesia perlu dilaksanakan, terutama untuk mempertemukan pengusaha-pengusaha dari Indonesia yang berpotensi untuk menjadi partner bagi perusahaan-perusahaan Jepang. d. Pelaksanaan riset di bidang terkait. Kerjasama antara pemerintah, industri, dan akademis dalam pelaksanaan riset di bidang terkait akan menunjang perkembangan produk stearic acid Indonesia. Pemerintah dapat mengambil peran sebagai koordinator pelaksanaan riset di bidang terkait, selain juga dalam hal pendanaan. Pihak akademis perlu didorong untuk aktif melakukan penelitian di bidang terkait, dengan pendanaan baik dari pemerintah maupun pihak industri. Pihak industri terkait perlu diajak untuk melihat penyediaan dana riset sebagai bentuk investasi jangka menengah/panjang. 23

BAB IV INFORMASI PENTING 1 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Phone: +81-3-3283-7523 Fax: +81-3-3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp 2 Asosiasi Terkait Produk Stearic Acid di Jepang Cosmetic Ingredient Licensing Association 5-3-3, Minami Azabu, Minato-ku, Tokyo-106-0047, Japan Phone: +81-3-6779-4011 Website: www.seibunkentei.org Handmade Soap Association 2-12-6-301, Sanno, Ohta-ku, Tokyo-143-0023, Japan Phone: +81-3-6303-8859 Fax: +81-3-6800-5499 Website: www.sekken.info International Pharmaceutical Excipients Council Japan Kudan KA Bldg. 2F 1-9-16, Kudankita, Chiyoda-ku, Tokyo-102-0073, Japan Phone: +81-3-5275-1358 Fax: +81-3-5275-5418 Website: www.jpec.gr.jp Japan Inorganic Chemical Industry Association 2-4-10-3F, Nihonbashi Kayabacho, Chuo-ku, Tokyo-103-0025, Japan Phone: +81-3-3663-1235 Fax: +81-3-3663-1237 Website: www.mukiyakukyo.gr.jp 24

Japan Oilseed Processors Association 3-13-11, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo-103-0027, Japan Phone: +81-3-3271-2705 Fax: +81-3-3271-2707 Website: www.oil.or.jp The General Incorporated Association of International Foods & Nutrition Shinjuku i-land moboff 20F 6-5-1, Nishi Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-163-0424, Japan Phone: +81-3-6365-0424 Fax: +81-3-3348-7515 Website: www.aifn.org 3 Daftar Pameran Terkait Produk Stearic Acid di Jepang CITE Japan Website: www.citejapan.info Phone: +81-3-5657-0770 Cosme Tech Website: www.cosme-i.jp Phone: +81-3-3349-8519 Neo Functional Material Website: www.convertechexpo.com Phone: +81-3-3861-3858 4 Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Phone: +81-3-3441-4201 Fax: +81-3-3447-1697 E-mail: info@kbritokyo.com Website: kbritokyo.jp 25

KJRI Osaka Konsul Jendral: Bpk. Wisnu Edi Pratignyo Resona Senba Building 6 th Floor 4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone: +81-6-6252-9826 Fax: +81-6-6252-9872 E-mail: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: www.indonesia-osaka.org ITPC Osaka Kepala: Ibu Hotmida Purba Wakil Kepala: Bpk. Adhi K. Yudha Halim Matsushita IMP Building 2 nd Floor 1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka-540-6302, Japan Phone: +81-6-6947-3555 Fax: +81-6-6947-3556 Website: www.itpc.or.jp 26

Daftar Importir Produk Stearic Acid di Jepang 1. BE International Co., Ltd. Hanai Bldg. 8F 1-2-9, Shiba Koen, Minato-ku, Tokyo-105-0011, Japan Phone: +81-3-3436-8500 Fax: +81-3436-8508 Website: www.beint.co.jp 2. Eiken Shoji Co., Ltd. KDX Jinbocho Bldg. 8F 1-14, Kanda Jinbocho, Chiyoda-ku, Tokyo, Japan Phone: +81-3-5283-9971 Fax: +81-3-5283-9978 Website: www.eiken-shoji.co.jp 3. Ichimaru Co., Ltd. 2-3-7, Fushimimachi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-541-0044, Japan Phone: +81-6-6201-0612 Fax: +81-6-6201-0616 Website: www.ichimarutrading.co.jp 4. Iskra Industry Co., Ltd. 1-14-2, Nihonbashi, Chuo-ku, Tokyo-103-0027, Japan Phone: +81-3-3281-3364 Website: www.iskra.co.jp 5. Neiyaku Kagaku Co., Ltd. 2-25, Asahiminami-cho, Yamatotakada-shi, Nara-635-0035, Japan Phone: +81-745-22-4151 Fax: +81-745-23-1193 Website: www.neac.co.jp 27

6. Nichiei Yakuhin Kogyo Co., Ltd. 2-2, Kanda Tsukasamachi, Chiyoda-ku, Tokyo-101-0048, Japan Phone: +81-6-6203-6901 Fax: +81-6-6203-6903 Website: www.nyk-k.co.jp 7. NOF Corporation Yebisu Garden Place Tower 4-20-3, Ebisu, Shibuya-ku, Tokyo-150-6019, Japan Phone: +81-3-5424-6600 Fax: +81-3-5424-6800 Website: www.nof.co.jp 8. Shima Trading Co., Ltd. 2-12-14, Ginza, Chuo-ku, Tokyo-104-0061, Japan Phone: +81-3-3542-3111 Website: www.shima-tra.co.jp 9. Yamakei Sangyo Co., Ltd. 1-8-3, Hiranomachi, Chuo-ku, Osaka-shi, Osaka-541-0046, Japan Phone: +81-6-6231-3277 Fax: +81-6-6201-3187 Website: www.yamakei.jp 10. Yasuhara Chemical Co., Ltd. 1080, Takagi-cho, Fuchu-shi, Hiroshima-726-8632, Japan Phone: +81-847-45-3530 Fax: +81-847-45-8639 Website: www.yschem.co.jp 28

REFERENSI International Trade Center. http://www.trademap.org Japan Customs, Juni 2016, http://www.customs.go.jp Statistics Japan. http://www.stat.go.jp Trade Statistics of Japan. http://www.customs.go.jp/toukei/ World Tariff. http://worldtariff.com 29