BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

TERMOMETER BADAN DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

TERMOMETER DIGITAL DENGAN OUTPUT SUARA BERBASIS ATMEGA 16. Shohifah Nurul Imani ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat Kalibrasi Cenrtifuge non Contact Berbasis. c. Ukuran : panjang 14,5 cm X tinggi 6 cm X lebar 9 cm

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB III. Perencanaan Alat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB III METODE PERANCANGAN. tabung V maka penulis membuat diagram dan mekanis system sebagai

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Lux Meter Digital Berbasis ATmega 328 (Abdul Kadir Jailani 1, Priyambada Cahya Nugraha 2, Torib Hamzah 3 )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

BAB III METODOLOGI PENULISAN

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan merupakan pemaparan dari spesifikasi alat, kinerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB III METODA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Peralatan Elektronika

LOGO RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBOCORAN GAS LPG BERBASIS SENSOR TGS2610

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa alat dan bahan. Berikut ini merupakan alat-alat yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu Badan. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD.

Pengembangan Termometer Suara bagi Tuna Netra berbasis Mikrokontroller dengan Sensor Resistif. Hendi Handian Rachmat, Fuad Ughi

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Rancang Bangun Alat Penentu 16 Arah Mata Angin Dengan Keluaran Suara

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB IV PENELITIAN Spesifikasi Alat. Alat terapi ini menggunakan lampu blue light yang diletakkan dibagan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengendali yang dapat diandalkan semakin meningkat yang kemudian. menghasilkan perkembangan baru dalam perancangannya.

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III METODELOGI. Portable Kalibrator Suction Pump Berbasis Mikrokontroler ATMega16 : Gambar 3.1 Diagram Blok dari Alat

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

RANCANG BANGUN SENSOR SUHU TANAH DAN KELEMBABAN UDARA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA. dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan

BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN MODUL. Nama Alat : Simulasi Pengukuran Timer Pada Terapi Inframerah. Menggunakan ATmega16

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti darah, ludah dan lendir. Berikut spesifikasi

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang yang modern didalam penggunaannya. Salah satu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

Termometer Badan Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler MCS51

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tujuan Pengukuran 4.2. Peralatan Pengukuran

Transkripsi:

47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e. Daya : + 5 Volt DC. f. Dimensi : 14,5cm x 9cm x 6cm g. Sensor : Sensor Suhu LM35 h. Sistem : Mikrokontroler ATmega16, ISD 2590 Gambar 4.1. Tampilan dari alat termometer digital output suara 47

48 4.2. Hasil Pengukuran 4.2.1. Uji kekuatan Catu Daya (Baterai Powerbank) Baterai yang digunakan pada powerbank ini memiliki daya 5 volt yang terdiri dari VCC dan ground. Baterai dengan kapasitas 3200mAH ini dapat bertahan kurang lebih 1 hari atau 24jam dengan alat dalam keadaan standby. Pengecashan dilakukan selama 4 jam agar daya tersimpan secara full. 4.2.2. Pengukuran Suhu Dengan Termometer Badan Pembanding Uji coba pengukuran suhu bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat, yaitu dengan cara mengambil data menggunakan termometer badan pembanding yang telah terkalibrasi sehingga dapat menentukan nilai kebenaran dari rancangan alat TA termometer digital pembanding yang digunakan. Berikut spesifikasi termometer pembanding yang digunakan: Spesifikasi : a. Merk : TermoONE b. Jenis : Termometer Badan c. Catu Daya: 1,5 volt DC Berikut tampilan termometer pembanding: Gambar 4.2. Termometer merk TermONE

49 Dalam pengukuran suhu badan, untuk pembanding pengujian dengan menggunakan termometer badan. Pengujian ini dilakukan kepada 20 orang yang berbeda. Tabel 4.1. menunjukkan hasil pengukuran dari alat dan termometer badan. Tabel 4.1. Perbandingan Pembacaan Suhu dari Alat dan Termometer pembanding Data Orang Ke Suhu Pada Alat Suhu Pada Termometer Pembanding 1 36,1 C 36 C 2 36,1 C 36,4 C 3 36,0 C 35,9 C 4 35,5 C 34,6 C 5 34,7C 34,1 C 6 35 C 35 C 7 35,6 C 36,2 C 8 37,2 C 36,8 C 9 35,2 C 35,8 C 10 36,2 C 36 C 11 34,6 C 35,2 C 12 35,7 C 36,6 C 13 35,4 C 35,6 C 14 35,6 C 36,5 C 15 35,4 C 35,6 C 16 35,6 C 34,9 C 17 35,7 C 35,8 C 18 36,2 C 36,1 C

Suhu ( o Celcius) 50 19 36,2 C 20 35,7 C 36,9 C 36,6 C Pada Tabel 4.1 dapat dilihat suhu badan manusia yang terukur menggunakan dua alat termometer. Dari pengukuran tersebut dapat dibuat grafik sebagai berikut: Grafik Pengukuran Suhu Tubuh Menggunakan Modul dan Termometer Pembanding 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Modul (X1) 36 36 36 36 35 35 36 37 35 36 35 36 35 36 35 36 36 36 36 36 Alat (X2) 36 36 36 35 34 35 36 37 36 36 35 37 36 37 36 35 36 36 37 37 Gambar 4.2. Data Pengukuran Suhu Tubuh Gambar 4.2 di atas menunjukkan suhu yang terukur pada pengujian 20 orang dari modul maupun termometer pembanding. Jika membandingkan data tersebut terdapat perbedaan atau suhu yang terukur ada yang tidak sama. Banyak faktor penyebabnya seperti peletakan sensor LM35 tidak pas, tegangan yang tidak stabil dan faktor lainnya. Data berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilakukan perhitungan untuk mencari rerata nilai simpangan kedua alat, total rata-rata

51 simpangan, standar deviasi masing masing alat, dan perhitungan uji-t untuk menganalisa ada tidaknya perbedaan dari dua alat yang di ujikan. Berikut tabel perhitungannya: 1. Rata-rata ( ) Simpangan dari Pengujian 20 orang Dalam perhitungan rata-rata simpangan terhadap 20 orang telah dilakukan perhitungan yang menggunakan rumus. Dengan penjelasan sebagai berikut: X1 = Pengukuran yang dilakukan menggunakan modul. X2 = pengukuran yang dilakukan menggunakan termometer pembanding. Tabel 4.2. Perolehan Rerata Simpangan Dua Alat Modul (X1) Termometer Simpangan = (Ratarata - X1) (Rata- rata - X2) Simpangan = Pembanding (X2) 36.1 36 0.415 0.17 36.1 36.4 0.415 0.57 36 35.9 0.315 0.07 35.5 34.6-0.185-1.23 34.7 34.1-0.985-1.73 35 35-0.685-0.83 35.6 36.2-0.085 0.37 37.2 36.8 1.515 0.97 35.2 35.8-0.485-0.03 36.2 36 0.515 0.17 34.6 35.2-1.085-0.63 35.7 36.6 0.015 0.77 35.4 35.6-0.285-0.23 35.6 36.5-0.085 0.67

52 Rata- rata 35.4 35.6-0.285-0.23 35.6 34.9-0.085-0.93 35.7 35.8 0.015-0.03 36.2 36.1 0.515 0.27 36.2 36.9 0.515 1.07 35.7 36.6 0.015 0.77 P Rata- Rata = 35.685 a d = 35.83 a perhitungan tersebut dijelaskan bahwa simpangan yang dihasilkan dari dua alat pengukuran yaitu modul dan termometer pembanding didapatkan range simpangan dibawah 1 0 Celcius, dan simpangan yang tertinggi adalahh 0,81 0 Celcius. Berdasarkan nilai ambang batas yang diperbolehkan untuk kesalahan dalam pembacaan suhu adalah 1 0 Celcius. Maka, modul dapat dikatakan masih memenuhi kriteria tersebut. 2. Menghitung Uji T-test Untuk melakukan pengujian signifikansi dalam pengujian perbedaan rata-rata dari modul termometer output suara dengan pembandingnya yaitu dengan langkah berikut: a. Menetapkan Ho dan H1 H0 : µ1 = µ2 yang artinya tidak terdapat perbedaan data antara modul dengan termometer pembanding yang signifikan.

53 H1 : µ1 µ2 yang artinya terdapat perbedaan data yang signifikan antara modul dengan termometer pembanding. b. Menentukan daerah kritis, dengan db = n 1 = 20 1 = 19 c. Menghitung menggunakan rumus t a) Menghitung Standar Deviasi : { ( ) } { ( ) } ( ) = 0,53 b) Menghitung t hitung: = - 1,2236 Untuk melakukan uji signifikasi, membandingkan hasil dari t yang didapat menggunakan perhitungan= -1,2236 dan t tabel (didapat mengunakan rumus excel) = 1,6859. Maka kesimpulannya adalah:

54 Sehingga, Ho diterima dan H1 ditolak, maksudnya yaitu pada pernyataan sebelumnya Ho: µ1=µ2 sedangkan H1: µ1 µ2. Jika, Ho yang diterima walaupun terdapat perbedaan namun Ho masih masuk di daerah penerimaan Ho (karena t hitung lebih kecil dari t tabel). Berikut kurva untuk mempermudah dimana kedudukan t hitung dan t tabel. Daerah Penerimaan Ho 3. Analisis Data -1,6-1,2 1,2 1,6 Gambar 4.3. Kurva penerapan uji-t Data perhitungan statistik suhu yang terukur terdiri dari perhitungan simpangan setiap pengukuran, perhitungan rata-rata dan standart deviasi. Pengujian yang dilakukan sebanyak 1 kali terhadap 20 orang dan diperoleh rata-rata simpangan error sebesar 0,30 o Celcius, dengan standart deviasi sebesar 0,53 o Celcius. Kemudian dengan melakukan uji korelasi menggunakan uji-t dengan kesimpulan modul dan alat memiliki pengukuran yang berbeda namun simpangannya sangat kecil.berdasarkan nilai ambang batas nilai penyimpangan yang diijinkan pada keluaran suhu alat termometer adalah ±1 o C dikarenakan perhitungan

55 penyimpangan disebabkan oleh tegangan listrik/rugi-rugi, human error dalam pengukuran, dan lain-lain maka dapat disimpulkan termometer dapat bekerja dengan baik. 4.2.3. Pengujian Suara ISD 2590 Pengujian ini dilakukan untuk menguji ketepatan suara yang dikeluarkan oleh modul. Pengujian dilakukan dengan memutar kata yang diperintahkan di dalam IC ISD 2590. Berikut tabel pengujian suara. Tabel 4.3. Tabel Pengujian Kesesuaian Suara Dengan Tampilan Pada LCD Suhu Pada Tidak No Sesuai Keterangan LCD Sesuai 1 30,3 0 C v 2 30,8 0 C v 3 30,8 0 C v Yang terdengar 30,7 0 C Yang terdengar 30,7 0 C 4 30,8 0 C v 5 31,8 0 C v Yang terdengar 31,7 0 C 6 32,7 0 C v 7 34,2 0 C v 8 34,7 0 C v

56 9 34,7 0 C v 10 34,7 0 C v 11 35,7 0 C v Yang terdengar 35,6 0 C 12 36,4 0 C v 13 37,1 0 C v 14 35,7 0 C v 15 36,2 0 C v 16 35 0 C v 17 36 0 C v 18 35,4 0 C v 19 36,7 0 C v 20 36,1 0 C v Dari hasil yang dicapai adalah, kata tersebut sesuai dengan yang diperintahkan. Kemudian untuk pengujian suara juga telah sesuai dengan suhu pada LCD. Namun, dalam percobaan 20 kali terdapat 4 kali pembacaan suara yang tidak sesuai dengan suhu yang ditampilkan. Berikut tabel kesesuaian data dan frekuensi kesalahannya.

57 Tabel 4.4. Tabel Kesesuaian Suara dengan Tampilan LCD Keterangan Frekuensi Frekuensi Relatif (dalam desimal) Persen (100%) Sesuai 16 kali 0,8 80% Tidak Sesuai 14 kali 0,2 20% Total 20 kali 1 100 % Dari tabel 4.4 didapatkan bahwa frekuensi kesesuaian lebih besar dibandingkan ketidaksesuaian. Berikut grafiknya untuk lebih jelasnya. Grafik Kesesuaian Suara dengan LCD 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Grafik Kesesuaian Suara dengan LCD Sesuai Tidak Sesuai 16 4 Gambar 4.3. Penerapan Frekuensi Ksesuaian Suara dengan Tampilan LCD Dari gambar 4.3 diatas, bahwa keseuaian suara yang terdengar dengan tampilan LCD yaitu sebesar 80% dan suara yang terdengar berbeda dari tampilan LCD adalah 20%. Ketidaksesuaian hanya terjadi pada angka setelah koma contohnya suhu 30,8 o Celcius

58 terdengar 30,7 o Celcius dikarenakan salah satu kelemahan pada ISD 2590. Pemanggilan ISD dilakukan menggunakan timer. Timer yang telah diatur 300detik, nantinya pada detik ke 299 IC ISD akan dipanggil dan akan memberikan suara yang sesuai dengan suhu pada detik ke 299, namun pada LCDnya akan berhenti menampilakan suhu terakhir(yang sedang terukur) pada detik ke 300. 4.3.Pembahasan 4.3.1. Kinerja Alat Setelah melakukan proses perancangan, pembuatan dan pengujian alat maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut. 1. Berdasarkan data yang diperoleh saat pengujian sensor terhadap 20 orang. Alat dapat berfungsi cukup baik, sensor suhu juga dapat menampilkan suhu walaupun pada gambar 4.2 ada beberapa poin yang menyebabkan garis tidak linier. Namun, rata-rata simpangan sebesar 0,30 o Celcius dan memiliki standart deviasi sebesar 0,53 o C. menurut nilai penyimpangan yang diijinkan pada termometer suhu badan sebesar ±1 C. sehingga dapat disimpulkan, bahwa termometer badan dengan output suara dapat mengukur suhu dengan baik. 2. Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat dikatakan modul Termometer Digital Dengan Output Suara Berbasis ATmega16 dapat berfungsi dengan baik. 4.3.2. Kelebihan Modul Termometer Digital Dengan Output Suara

59 Adapun kelebihan dari termometer digital, diantaranya: 1. Menggunakan IC mikrokontroler ATmega16 sebagai pengendali, dengan harga terjangkau, komponen sangat mudah dijumpai, dan memiliki banyak pin. 2. Termometer digital dengan output suara telah portable karena menggunakan baterai powerbank dengan kapasitas 3200mAh. Sehingga dapat dibawa kemana-mana dibandingkan alat termometer digital dengan output suara yang terdahulu. 4.3.3. Kekurangan Modul Termometer Digital dengan Output Suara Dalam pembuatan modul ini tentulah masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan yang penulis harapkan dapat dikembangkan dan diperbaiki menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kekurangan dari modul ini, antara lain: 1. Pembacaan suhu yang masih memilki error, bahkan terkadang error bisa mencapai 1 derajat. Dikarenakan, sensor LM35 mungkin kurang memiliki kepekaan ataupun saat pengukuran kurang tepat sehingga menimbulkan nilai error. 2. Tidak adanya system ataupun tombol reset yang menyebabkan ketika sensor terlepas dari genggaman saat pengukuran sensor akan membaca suhu sekitar sehingga hasil pengukuran dapat berubah. 3. Suara yang dikeluarkan oleh ISD 2590 terkadang tidak sesuai dengan tampilan di LCD dikarenakan ISD 2590 dengan fitur

60 yang masih kurang lengkap dalam penyimpanan memori sementaranya (RAM) seperti IC suara yang lebih terbaru. 4. Suara yang dihasilkan juga masih belum stabil, karena dilakukan perekaman secara manual/belum professional. 5. Box dirasa masih terlalu besar untuk ukuran termometer badan.