BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK PENDAHULUAN. Kata kunci : Komoditi Unggulan, Spesialisasi, Lokalisasi dan Lokasi (LQ)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

Profil Kabupaten Aceh Singkil

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II ASPEK STRATEGIS

Dari Gorontalo Untuk Indonesia

4.1. Letak dan Luas Wilayah

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sulawesi barat. Kabupaten Mamuju memiliki luas Ha Secara administrasi,

I. PENDAHULUAN. pembentukan Gross National Product (GNP) maupun Produk Domestik Regional

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STATISTIK DAERAH KABUPATEN POHUWATO

PENDAHULUAN. Latar Belakang

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PROFIL PEMBANGUNAN GORONTALO

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

Perkembangan Ekonomi Makro

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN KARERA 2. Ibu Kota Kecamatan : NGGONGI 3. Tahun Berdiri : 4. Batas Wilayah : a) Adminitrasi Pemerintahan :

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

PROFIL KECAMATAN ANGKONA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN

Katalog BPS :

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH


STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang


1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

PROFIL KECAMATAN. 1. Nama : KECAMATAN PABERIWAI. 2. Ibu Kota Kecamatan : KANANGGAR. 3. Tahun Berdiri : 5 JUNI

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

PROFIL KECAMATAN. a) Adminitrasi Pemerintahan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Nama Kecamatan : Haharu Jumlah Desa / Kelurahan : 7 Desa Nama Desa atau kelurahan yang sekretarisnya PNS: Rambangaru,kadahang,Wunga,Napu

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I GEOGRAFIS DAN IKLIM

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

PROFIL PEMBANGUNAN DKI JAKARTA

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian

Profil Kabupaten Aceh Tamiang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN DALAM PENGEMBANGAN

STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

KECAMATAN TERAS TERUNJAM DALAM ANGKA.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Katalog BPS :


STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Geografis Wilayah Kabupaten Pohuwato dulunya merupakan bagian dari Kabupaten Boalemo, namun sejak dikeluarkannya UU RI No. 6 Tahun 2003 maka terbentuklah Kabupaten Pohuwato (bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Bone Bolango) yang mandiri. Menurut penjelasan UU tersebut luas wilayah Kabupaten Pohuwato sebesar 4.244,31 Km 2 atau dengan kata lain yang terluas dari seluruh Kabupaten/Kota se-provinsi Gorontalo. Saat ini wilayah Pohuwato terdiri dari 13 Kecamatan terbagi dalam 103 desa/kelurahan, dan 1 UPT, dengan ibukotanya terletak di Kecamatan Marisa (BPS Pohuwato, 2012). Luas antar kecamatan di Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pohuwato, 2011. No Kecamatan Luas (Km 2 ) Persentase (%) 1 Popayato 90,92 2,14 2 Popayato Barat 578,24 13,62 3 Popayato Timur 723,74 17,05 4 Lemito 619,5 14,6 5 Wanggarasi 188,08 4,43 6 Marisa 34,65 0,82 7 Buntulia 375,64 8,85 8 Duhiadaa 39,53 0,93 9 Patilanggio 298,82 7,04 10 Randangan 331,9 7,82 11 Taluditi 159,97 3,77 12 Paguat 560,93 13,22 13 Dengilo 242,39 5,71 Kabupaten Pohuwato 4244,31 100 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui wilayah kecamatan yang terluas di Kabupaten Puhuwato terdapat pada Kecamatan Popayato Timur dengan luas 723,74 Km 2, Kecamatan Popayato Barat dengan luas 578,24 Km 2 dan 18

Kecamatan Paguat dengan luas 560,93 Km 2, sedangkan wilayah kecamatan terkecil terdapat pada Kecamatan Marisa dengan luas wilayah 34,65 Km 2. Kabupaten Pohuwato terletak antara 0023 0-0059 0 Lintang Utara dan 121019 0-122008 0 Bujur Timur. Secara geografis berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah) dan Kecamatan Sumalata (Kabupaten Gorontalo Utara) di sebelah utara. Sementara di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mananggu (Kabupaten Boalemo), di sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Tomini dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah), (BPS Pohuwato, 2012). Sepanjang tahun 2011 suhu udara tertinggi di Kabupaten Pohuwato mencapai 33,5 derajat Celcius sementara suhu terendahnya adalah 22,1 derajat Celcius. Dari hasil pengamatan BMKG Gorontalo pada enam titik pengamatan di Pohuwato diketahui bahwa curah hujan rata-rata tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Desember yaitu 192 mm dengan jumlah hari hujan 14 hari sedangkan yang terendah pada bulan Agustus yaitu 51 mm dengan jumlah hari hujan 6 hari. Kecepatan rata-rata angin berkisar antara 1-4 m/detik (BPS Pohuwato, 2012). 2. Kependudukan Jumlah penduduk Pohuwato pada tahun 2011 adalah 136.581 jiwa, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan, terdiri dari penduduk lakilaki 69.699 jiwa dan penduduk perempuan 66.882 jiwa. Kepadatan penduduk Pohuwato pada tahun 2011 sebesar 32 jiwa per Km 2. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Marisa, yaitu 677 jiwa per Km 2, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Popayato Barat dan Kecamatan Wanggarasi yaitu 9 jiwa per Km 2. 19

Tabel 2. Banyak Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pohuwato 2011. No Kecamatan Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Popayato 4834 4941 9775 2 Popayato barat 3747 3534 7281 3 Popayato timur 4121 4016 8137 4 Lemito 6038 5751 11789 5 Wanggarasi 2603 2408 5011 6 Marisa 9312 9198 18510 7 Patilanggio 4818 4420 9238 8 Buntulia 5378 5310 10688 9 Duhiadaa 5719 5703 11422 10 Randangan 8011 7372 15383 11 Taluditi 4024 3383 7407 12 Paguat 8136 7975 16111 13 Dengilo 2958 2871 5829 Total 69699 66882 136581 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan jumlah penduduk yang terbanyak terdapat pada Kecamatan Marisa total jumlah penduduk 18.510 jiwa, jumlah penduduk laki-laki 9.312 jiwa dan perempuan 9.198 jiwa. Kecamatan Paguat menduduki peringkat kedua jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Pohuwato, total jumlah penduduk 16.111 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 8.136 jiwa dan perempuan 7.975 jiwa. Kecamatan Randangan urutan ketiga sesudah Kecamatan Paguat dengan jumlah penduduk 15.383 jiwa adapun jumlah penduduk laki-laki 8.011 jiwa dan perempuan 7.372 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang sedikit terdapat pada Kecamatan Wanggarasi total jumlah penduduk 5.011 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2.603 jiwa dan perempuan 2.408 jiwa. Persebaran penduduk di Kabupaten Pohuwato disetiap kecamatan menyebar secara tidak merata, ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi dalam sektor perkembangan wilayah. persentase persebaran penduduk Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 3. 20

Tabel 3. Persebaran Penduduk Pohuwato Menurut Kecamatan Tahun 2011. No Kecamatan Persentase (%) 1 Popayato 7,16 2 Popayato Barat 5,33 3 Popayato Timur 5,96 4 Lemito 8,63 5 Wanggarasi 3,67 6 Marisa 13,55 7 Patilanggio 8,36 8 Buntulia 6,76 9 Duhiadaa 7,83 10 Randangan 11,26 11 Taluditi 5,42 12 Paguat 11,80 13 Dengilo 4,27 Total 100,00 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan persebaran penduduk Kabupaten Pohuwato lebih terpusat di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Marisa, Randangan, dan Paguat dengan persentase masing-masing 13,55%, 11,26% dan 11,80%. Sebagai ibukota kabupaten, pusat pemerintahan dan juga pusat perekonomian Pohuwato dengan fasilitas yang lebih memadai dibanding kecamatan lainnya menjadi faktor penarik bagi Kecamatan Marisa sehingga sebagian besar penduduk Pohuwato menetap di kecamatan ini. Penyebaran penduduk terendah terdapat pada Kecamatan Wanggarasi dengan jumlah persentase 3,67%. Survei Angkatan Kerja tahun 2011 menunjukkan bahwa dari keseluruhan penduduk Kabupaten Pohuwato yang telah masuk usia kerja (15 tahun ke atas), sebesar 65,11 persen merupakan angkatan kerja, nilai ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah angkatan kerja dapat menunjukkan seberapa banyak penduduk di Pohuwato yang sesungguhnya terlibat atau berusaha terlibat dalam kegiatan produktif perekonomian selama tahun 2011. Persentase penduduk berumur 15 tahun keatas menurut kegiatan utama Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 4. 21

Tabel 4. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Pohuwato. Jenis Kegiatan Utama 2009 2010 2011 I. ANGKATAN KERJA 63,35 64 65,11 1. Bekerja 60,5 61,4 62,47 2. Penganggur 2,84 2,6 2,64 II. BUKAN ANGKATAN KERJA 36,65 35,99 34,89 1. Sekolah 8,84 5,44 4,36 2. Mengurus Rumah Tangga 24,12 24,79 23,82 3. Lainnya 3,7 5,76 6,71 Jumlah 100 100 100 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa Tenaga kerja di Kabupaten Pohuwato menurut persentase pada tahun 2011, sekitar 62,47% penduduk berumur 15 tahun keatas bekerja dan 2,64% masih mencari pekerjaan atau pengangguran serta yang bukan angkatan kerja tahun 2011 sekitar 4,36% masih menjenjang masa pendidikan, 23,82% menggurus rumah tangga dan lainnya 6,71%. Lapangan kerja utama di Kabupaten Pohuwato kebanyakkan adalah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian (42,20%) selebihnya bekerja pada sektor industri pengolahan (3,32%), sektor perdagangan, rumah makan dan hotel (15,01%), sektor jasa kemasyarakatan (21,51%) dan sektor lainnya (17,96%), BPS Pohuwato 2012. 3. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya manusia. Ketersediaan sarana maupun prasarana pendidikan akan sangat menunjang dalam meningkatkan pendidikan. Dari segi sarana dan prasarana pendidikan, bahwa hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Pohuwato sudah memiliki sekolah dari jenjang pendidikan SD/ sederajat hingga SMA/sederajat. Terkecuali untuk Kecamatan Popayato Timur sampai dengan akhir 2011 belum juga memiliki sekolah setingkat SMA/sederajat. 22

Berbagai indikator dijadikan tolak ukur kemajuan sektor pendidikan diantaranya angka partisipasi sekolah (APS), angka partispasi murni (APM), angka partisipasi kasar (APK), rasio guru murid dan masih banyak lagi. APS Kabupaten Pohuwato tahun 2011 untuk usia 7-12 tahun mencapai 95,85%, berarti bahwa pada tahun 2011 sebanyak 95,85% penduduk Pohuwato yang berusia 7-12 tahun masih bersekolah. APS untuk penduduk usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun masing-masing adalah 74,80% dan 54,06%. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 2. APK dan APM Kabupaten Pohuwato Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011. Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan APM dan APK yang dicapai Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 masing-masing adalah 88,06% dan 98,51%, menurun jika dibandingkan dengan APM dan APK yang dicapai tahun 2010. Untuk tingkat SMP/MTS Pohuwato mencapai APM dan APK sebesar 53,37% dan 79,57%, sedangkan untuk tingkat SMA/MA besarnya APM yang dicapai adalah 46,58% dan APK 62,28%. Melihat target APM dan APK yang ditetapkan dalam renstra Kemendiknas periode 2010-2014, capaian APM dan APK Kabupaten Pohuwato untuk masing-masing jenjang pendidikan masih berada di bawah target APM dan APK nasional. 23

Pendidikan di Kabupaten Pohuwato pada tahun ajaran 2011/2012, untuk tingkat Sekolah Dasar terdapat sejumlah 18.757 murid dan 1.265 guru. Pada tingkat SLTP terdapat sejumlah 4.985 murid dan 500 guru. Dan pada tingkat SMU terdapat sejumlah 2.906 murid dan 202 guru. 4. Kesehatan Pada tahun 2011, fasilitas kesehatan di Kabupaten Pohuwato terdiri dari 1 (satu) unit Rumah Sakit, 51 Puskesmas, 176 Posyandu dan 31 Polindes. Dilihat dari penyediaan obat-obatan, di Pohuwato pada tahun 2011 terdapat 1 toko obat, dan 10 apotek. Jumlah dokter dan tenaga kesehatan adalah 23 dan 126 orang. Tenaga kesehatan tahun 2011 meningkat pada tahun sebelumnya, ini merupakan perkembangan dan pembangunan pada sentra kesehatan di Kabupaten Pohuwato mulai berkembang. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3. Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 3. Persentase Kelahiran Menurut Penolong Kelahiran di Kabupaten Pohuwato Tahun 2010-2011. Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter dan bidan) selama tahun 2011 adalah 96,29%, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar 91,51%. Besarnya nilai persentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pohuwato yang disebabkan oleh proses persalinan. 24

Selama tahun 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato mencatat ada sebanyak 135 kasus bayi dengan gizi buruk yang terjadi di kabupaten ini, dibandingkan tahun 2010 gizi buruk pada bayi hanya 179 kasus, ini menandakan perhatian dan kepedulian orangtua terhadap bayi kurang. Status gizi buruk pada bayi tidak hanya dapat menghambat pertumbuhan fisik, namun juga mental dan kemampuan berpikir. Sedikit banyak hal ini bisa menjadi faktor penyebab menurunnya kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pohuwato ke depan. Namun demikian, hal positif yang perlu menjadi catatan adalah angka ini senantiasa mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. 5. Ekonomi Laju pertumbuhan Ekonomi Pohuwato tahun 2011 mengalami pertumbuhan sebesar 7,58 persen, lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 sebesar 7,45 persen. Pada tahun 2011, realisasi penerimaan tercatat sebesar 460.851.542.143,- rupiah. Sementara untuk realisasi pengeluaran pada tahun 2011, adalah sebesar 445.415.170.045,- rupiah diantaranya adalah belanja pelayanan aparatur sebesar 207.165.985.875,- rupiah. a. Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pohuwato pada Juli 2010 sebesar 24,2 ribu jiwa. Sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2009 sebesar 22,5 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin pada periode 2009-2010 mengalami penurunan, dari 21,15 persen menjadi 18,75 persen. b. PDRB PDRB sebagai salah satu indikator makro ekonomi dihitung untuk melihat gambaran secara umum keadaan ekonomi. PDRB Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 atas dasar harga berlaku sebesar 1 trilyun 425 milyar 610 juta rupiah dan atas harga konstan sebesar 560 milyar 584 juta rupiah. Dari tahun ketahun PDRB Kabupaten Pohuwato memiliki posisi ketiga dari Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Nilai PDRB Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Tabel 5. 25

Tabel 5. Nilai PDRB Kabupaten Pohuwato Tahun 2007-2011. Tahun Nilai (Milyar Rp) PDRB ADHB % Perubahan Nilai (Milyar Rp) PDRB ADHK % Perubahan 2007 712,38 421,34 2008 888,55 24,73 452,56 7,41 2009 1.036,34 16,63 484,96 7,16 2010 1.206,03 16,37 521,09 7,45 2011 1.425,61 18,21 560,58 7,58 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan PDRB Kabupaten Pohuwato atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar 1,425 trilyun Rupiah. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka besaran nilai PDRB tersebut meningkat sebesar 18.21 persen. PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2011 di Kabupaten Pohuwato menunjukkan adanya pertumbuhan riil sebesar 7,58 persen yaitu dari 521,09 milyar rupiah pada tahun 2010 menjadi 560,58 milyar rupiah pada tahun 2011. Kabupaten Pohuwato, sektor-sektor unggulan dapat dilihat pada distribusi persentase PDRB. Semakin besar peranan suatu sektor terhadap total PDRB semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan perekonomian. Kabupaten Pohuwato merupakan daerah agraris. Hal ini menjadi latar belakang struktur ekonomi yang didominasi sektor pertanian (dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB). Terlebih lagi, paket kebijakan pemerintah daerah selama ini lebih menitik beratkan pada sektor pertanian, diantaranya dengan program-program agropolitan dan terobosan-terobosan baru menjadikan sektor pertanian menjadi leading sector di kabupaten ini bahkan juga di Propinsi Gorontalo. Hal ini memang selaras dengan struktur masyarakat Pohuwato yang sebagian besar penduduknya bekerja disektor pertanian. Kontribusi sektor ekonomi Kabupaten Pohuwato dalam PDRB ADH dapat dilihat pada Tabel 6. 26

Tabel 6. Kontribusi Sektor Ekonomi Kabupaten Pohuwato dalam PDRB ADH berlaku tahun 2007-2011 (%). Sektor 2007 2008 2009 2010 2011 Pertanian 44,3 43,2 42,36 42,36 42,11 Pertambangan & Penggalian 0,71 0,67 0,66 0,6 0,56 Industri Pengolahan 5,01 5,33 5,47 5,39 5,16 Listrik, Gas & Air Bersih 0,94 0,76 0,69 0,66 0,63 Bangunan 5,04 5,29 5,42 5,17 4,84 Perdagangan& Akomodasi 15,14 14,09 13,81 13,65 13,99 Angkutan & Komunikasi 3,29 3,63 3,49 3,35 3,18 Keuangan & Jasa Perusahaan 11,02 11,23 11,19 11,31 10,8 Jasa Jasa 14,54 15,81 16,92 17,5 18,72 PDRB 100 100 100 100 100 Sumber : BPS Pohuwato 2012 Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan Struktur perekonomi Kabupaten Pohuwato dari tahun ke tahun sektor pertanian masih memiliki konstribusi terbesar terhadap perekonomian. Tahun 2011 kontribusi sektor pertanian mencapai 42,11 persen. Kontributor lain yang cukup besar pengaruhnya terhadap pembentukan PDRB Pohuwato tahun 2011 adalah sektor jasa-jasa (pemerintahan, umum, sosial kemasyarakatan, hiburan rekreasi, dan jasa perorangan) dengan kontribusi sebesar 18,72 persen. Dalam 5 tahun terakhir peran sektor ini terus meningkat sedangkan kontribusi terkecil terdapat pada sektor pertambangan dan listrik dengan angka mencapai 0,56 persen dan 0,63 persen. c. PDRB/kapita PDRB perkapita merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah secara kasar. PDRB perkapita diperoleh dari PDRB total Kabupaten Pohuwato dibagi rata dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB perkapita Kabupaten Pohuwato atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp.10.836.194,-. PDRB Perkapita Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada Gambar 4. 27

Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 4. PDRB Perkapita Kabupaten Pohuwato Tahun 2007-2011 Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan, PDRB perkapita atas dasar harga konstan menunjukkan nilai PDRB perkapita secara riil. Pada tahun 2011 PDRB perkapita Kabupaten Pohuwato meningkat dari Rp.4.047.356,- di tahun 2010 menjadi Rp.4.261.053,- pada tahun 2011. Peningkatan PDRB perkapita ini memberikan arti bahwa kesejahteraan penduduk Kabupaten Pohuwato sudah bertambah baik dari tahun sebelumnya. 6. Pertanian a. Penggunaan Lahan Menurut penggunaannya, lahan yang paling luas di Kabupaten Pohuwato adalah yang digunakan untuk tegal/kebun yaitu sebesar 41.375 hektar dan ladang/huma sebesar 13.135 hektar serta penggunaan lahan perkebunan mencapai 15.775 hektar. Adapun luas lahan sawah di Pohuwato mencapai 3.600 hektar. b. Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato memiliki struktur perkonomian daerah yang bercorak agraris. Subsektor tanaman pangan merupakan salah satu sub sektor pada sektor pertanian. Kabupaten Pohuwato Subsektor ini mencakup tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai. Produksi padi di Kabupaten Pohuwato memiliki trend yang meningkat dalam periode waktu lima tahun terakhir. Produksi Padi dan Jagung dapat dilihat pada Gambar 5. 28

Sumber : BPS Pohuwato 2012 Gambar 5. Produksi Padi dan Jagung (Ton) Kabupaten Pohuwato Tahun 2007-2011. Gambar 5 menunjukkan pada Tahun 2011 produksi padi mencapai 38.241 ton naik sebesar 16,91 persen dari produksi tahun sebelumnya. Kenaikan produksi ini sejalan dengan kenaikan luas panen padi pada tahun 2011. Luas panen padi pada tahun 2010 mencapai 6123 hektar dan pada tahun 2011 mencapai 6452 hektar, selisih kenaikan luas panen padi sebesar 329 hektar, ini penyebab produksi padi pada tahun 2011 meningkat pada tahun sebelumnya. Lain halnya dengan padi, volume produksi jagung dalam kurun waktu lima tahun terakhir justru mengalami fluktuasi naik dan turun. Setelah sebelumnya meningkat pada tahun 2010, volume produksi jagung kembali turun 5,3 persen atau mencapai 320.306 ton di tahun 2011. Penurunan produksi jagung salah satunya disebabkan oleh adanya konversi lahan jagung menjadi lahan perkebunan kakao dan kelap sawit yang sedang dikembangkan di dua kecamatan yaitu Taluditi dan Lemito. c. Perkebunan Luas tanaman dan produksi tanaman perkebunan pada tahun 2011, di subsektor tanaman perkebunan, Pohuwato menghasilkan produksi kelapa sebanyak 22.928,67 ton dengan luas panen 15.331,80 ha daerah yang terbesar memproduksi kelapa terdapat di Kecamatan Popayato Timur, Lemito dan Randangan, sedangkan produksi kakao 6.270,65 ton dengan luas panen 4.896,35 29

ha. Daerah penghasil kakao terdapat di Kecamatan Taluditi, jambu mete 149,35 ton, dan tanaman perkebunan lainnya seperti cengkeh, kopi, dan kemiri. d. Hortikultura i. Sayuran Sayuran di Kabupaten Pohuwato mempunyai beberapa komoditas yang memiliki peluang unggul yang dapat dikembangakan, dilihat dari tahun 2011, produksi cabe mencapai 1.915,30 ton daerah yang besar memproduksi terdapat di Kecamatan Bantulia, tomat 235,04 ton, bawang merah 146,8 ton, terong 122 ton, kangkung 54 ton dan tanaman sayuran lainnya tidak terlalu banyak dikembangkan di Kabupaten Pohuwato (Pohuawato dalam Angka 2012). ii. Buah-buahan Buah-buahan di Kabupaten Pohuwato hanya beberapa jenis komoditas yang dikembangkan dilihat pada tahun 2011 produksi jeruk mencapai 1.896 ton daerah yang besar memproduksi terdapat di Kecamatan Randangan, sedangkan nangka 1.147 ton, pisang 2.151 ton, durian 185 ton, duku/langsat 112 ton, mangga 905 ton, nanas 718 ton, pepaya 956 ton dan komoditas lainnya produksi merata di berbagai kecamatan (BPS Pohuwato, 2012). e. Peternakan Populasi ternak besar di Kabupaten Pohuwato didominasi oleh ternak sapi potong yang pada tahun 2011 mencapai 27.589 ekor, sedangkan ternak kecil didominasi oleh kambing mencapai 8.995 ekor dan babi 1.897 ekor. Populasi unggas yang terbesar didominasi pada ayam kampung mencapai 179.058 ekor. f. Perikanan Posisi Kabupaten Pohuwato yang berbatasan langsung dengan Teluk Tomini membuat kabupaten ini cukup berpotensi di susbsektor perikanan khususnya perikanan laut. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pohuwato produksi perikanan laut tangkap di kabupaten ini pada tahun 2011 mencapai 12.320 ton. Selain itu Pohuwato juga mengasilkan komoditi rumput laut. Terdapat sebanyak 455 rumah tangga yang membudidayakan komoditi ini, sementara produksinya di tahun 2011 adalah 65.138 ton. 30

Di beberapa kecamatan khususnya Kecamatan Randangan terdapat budidaya perikanan air payau yang mengembangkan komoditi bandeng dan udang. Total produksi bandeng Pohuwato pada tahun 2011 mencapai 2.647 ton, sedangkan udang 158,63 ton terdiri atas udang windu dan udang vaname. Disamping itu Kabupaten Pohuwato juga membudidayakan perikanan air tawar seperti ikan nila, ikan mas dan ikan lele walaupun dalam skala kecil (BPS Pohuwato, 2012). g. Jagung Produksi jagung Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 mencapai 320.306,09 ton dengan produktivitas 50,20 Kw/ha. Kecamatan yang paling besar memproduksi jagung adalah Kecamatan Petilanggio 63.918,30 ton, Kecamatan Taluditi 41.615 ton dan Kecamatan Randangan 37.780 ton disusul beberapa kecamatan lainnya. Rata-rata produksi jagung di Kabupaten Pohuwato pada tahun 2011 mencapai 5 ton/ha, ini dilihat perbandingan jumlah produksi jagung dengan luas panen jagung pada tahun 2011 di Kabupaten Pohuwato. Luas lahan tanaman jagung pada tahun 2011 mencapai 68.455 ha dengan luas panen 63.806 ha. Luas panen jagung disetiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato tidak merata, hal ini disebabkan geografis alam yang berbeda disetiap wilayah serta kebutuhan masing-masing yang berbeda pula. Wilayah yang luas panen tanaman jagung terbesar terdapat pada Kecamatan Patilanggio sebesar 12.533 ha serta Kecamatan Taluditi dan Kecamatan Randangan sebesar 8.325 ha dan 7556 ha. Wilayah yang luas panen jagung terendah terdapat pada Kecamatan Duhiadaa yang mencapai 735 ha. B. Analisis Keunggulan Komoditi Jagung 1. Potensi Komoditi Jagung Kondisi komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato dari 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi naik turun, di tahun 2011 produksi jagung mulai mengalami peningkatan mencapai 320.306 ton dari tahun sebelumnya. Hanya beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato yang memiliki produksi jagung terbanyak, ini dapat dilihat pada Tabel 7. 31

Tabel 7. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011. Padi Sawah Jagung kedelai Produksi Produksi Produksi (Ton) (Ton) (Ton) Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Kecamatan N Produksi Produksi Produksi Produksi o (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) 1 Popayato 0,00 16140,00 0 2,70 13,79 168,14 47,62 2 Popayato Barat 2424,14 17130,00 33,3 0 0 0 19,06 3 Popayato Timur 0,00 19935,00 0 12,15 0 84,21 0 4 Lemito 0,00 19575,00 0 0 4,19 36,03 38,14 5 Wanggarasi 126,50 26930,00 47,73 0 0 60,11 66,67 6 Marisa 0,00 11300,00 0 0 0 96,08 95,29 7 Patilanggio 4415,62 63918,30 0 16,32 0 108,09 152,4 8 Buntulia 2737,80 12880,00 0 8,04 0 60,05 47,62 9 Duhiadaa 12587,7 3697,79 0 3,90 0 36,09 38,15 10 Randangan 740,88 37780,00 618,27 25,65 12,45 48,04 19,05 11 Taluditi 5731,40 41625,00 921,3 9,45 5,58 12,02 38,11 12 Paguat 5660,00 28575,00 0 12,24 0 72,06 28,59 13 Dengilo 3816,99 20820,00 55,5 17,55 0 48,08 95,3 Kab. Pohuwato 38241,00 320306,09 1676,10 108,00 36,01 829,00 686,00 Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato2012 Dari Tabel 7 menunjukkan produksi komoditi jagung dengan jumlah terbanyak terdapat pada Kecamatan Patilanggio dan Kecamatan Taluditi dengan jumlah produksi sebesar 63.918 ton dan 41.625 ton. Wilayah terkecil jumlah produksi jagung terdapat pada Kecamatan Duhiadaa dengan jumlah produksi 3.697 ton. Perbandingan dengan tanaman pangan lainnya komoditi padi sawah memiliki jumlah produksi mencapai 38.241 ton. Wilayah terbesar produksi padi sawah terdapat pada Kecamatan Duhiadaa dengan jumlah produksi sebesar 12.587 ton. Sedangkan komoditi tanaman pangan lainnya seperti kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dah kedelai jumlah produksi tidak begitu besar, hal ini menandakan komoditi lainnya hanya sebagai sektor penunjang untuk memenuhi kebutuhan permintaan di Kabupaten Pohuwato. Luas panen komoditi jagung di tahun 2011 mencapai 63.806 ha, ini menunjukkan rata-rata produksi per hektar lahan jagung sebesar 5 ton. Luas panen tanaman pangan di wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato tidak merata, ini dapat dilihat pada Tabel 8. 32

Tabel 8. Luas Panen Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato Tahun 2011. No Kecamatan Padi Sawah Jagung kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha) 1 Popayato 0,00 3228,00 0 2,00 13,79 14 5 2 Popayato Barat 409,00 3426,00 30 0 0 0 2 3 Popayato Timur 0,00 3987,00 0 9,00 0 7 0 4 Lemito 0,00 3915,00 0 0 4,19 3 4 5 Wanggarasi 22,00 5386,00 43 0 0 5 7 6 Marisa 0,00 2260,00 0 0 0 8 10 7 Patilanggio 745,00 12533,00 0 12,00 0 9 16 8 Buntulia 486,00 2576,00 0 6,00 0 5 5 9 Duhiadaa 2117,00 735,00 0 3,00 0 3 4 10 Randangan 125,00 7556,00 557 19,00 12,45 4 2 11 Taluditi 967,00 8325,00 830 7,00 5,58 1 4 12 Paguat 955,00 5715,00 0 9,00 0 6 3 13 Dengilo 664,00 4164,00 50 13,00 0 4 10 Kab. Pohuwato 6490,00 63806,00 1510,00 80,00 36,01 69,00 72,00 Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato2012 Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan luas panen jagung terluas terdapat pada kecamatan Patilanggio dan Kecamatan Taluditi sebesar 12.533 ha dan 8.325 ha, kecamatan yang terkecil luas panen jagung terdapat pada Kecamatan Duhiadaa sebesar 735 ha. Perbandingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya yang berpotensi menjadi sektor basis terdapat pada komoditi padi sawah ini dilihat pada luas panen padi sawah tahun 2011 mencapai 6.490 ha. Wilayah kecamatan dengan luas panen terbesar terdapat pada Kecamatan Duhiadaa mencapai sebesar 2.117 ha, sedangkan komoditi tanaman pangan lainnya seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar hanya sebagai komoditi penunjang di wilayah Kabupaten Pohuwato. Ini menandakan keragaman komoditi tanaman pangan di wilayah kecamatan Kabupaten Pohuwato bervariasi. Sedangkan Potensi atau peluang komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato kedepan bisa mengalami peningkatan, ini harus didukung dengan ditambahnya perluasan tanam komoditi jagung di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato. 33

2. Analisis Keunggulan Komoditi Jagung Analisis keunggulan komoditi jagung dapat dilakukan pada pendekatan ekonomi wilayah. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan analisis spesialisasi, analisis lokalisasi dan analisis Lokasi (LQ). Komoditas tanaman pangan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah komoditi jagung yang ada di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Data sekunder yang menjadi analisis keunggulan komoditi jagung adalah luas panen jagung di Kabupaten Pohuwato tahun 2011. Hasil dari analisis masing-masing kecamatan komoditas jagung diuraikan sebagai berikut. a. Analisis Lokalisasi Berdasarkan hasil analisis, koefisien lokalisasi komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato (β > 1) tidak terkonsentrasi pada kecamatan tertentu. Jumlah nilai hasil positif analisis koefesien lokalisasi komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato tidak mencapai besar dari satu, nilai yang diperoleh mencapai (0,05). Hasil analisis lokalisasi komoditi jagung dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Analisis Lokalisasi Komoditi Jagung dan Tanaman Pangan di Kabupaten Pohuwato Tahun 2011. Padi Sawah Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar NO Kecamatan Jagung kedelai 1 Popayato -0,05 0,00-0,05-0,03 0,33 0,15 0,02 2 Popayato Barat 0,01 0,00-0,03-0,05-0,05-0,05-0,02 3 Popayato Timur -0,06 0,00-0,06 0,05-0,06 0,04-0,06 4 Lemito -0,05 0,01-0,05-0,05 0,07-0,01 0,01 5 Wanggarasi -0,07 0,00-0,05-0,08-0,08-0,01 0,02 6 Marisa -0,03 0,01-0,03-0,03-0,03 0,09 0,11 7 Patilanggio -0,07 0,02-0,18-0,03-0,18-0,05 0,04 8 Buntulia 0,03 0,00-0,04 0,04-0,04 0,03 0,03 9 Duhiadaa 0,29-0,03-0,04 0,00-0,04 0,00 0,02 10 Randangan -0,10 0,01 0,26 0,13 0,24-0,05-0,08 11 Taluditi 0,01-0,01 0,41-0,05 0,01-0,13-0,08 12 Paguat 0,05 0,00-0,09 0,02-0,09 0,00-0,05 13 Dengilo 0,03 0,00-0,04 0,09-0,07-0,01 0,07 LOKALISASI 0,42 0,05 0,67 0,33 0,65 0,19 0,31 Sumber : Analisis Data Sekunder, 2013. 34

Dari Tabel 9 di atas diketahui, bahwa wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato terdapat 11 kecamatan yang memiliki nilai analisis lokalisasi komoditi jagung yang positif dengan jumlah nilai (0,05), ini menunjukkan bahwa komoditi jagung di wilayah kecamatan Kabupaten Pohuwato tidak terfokus pada kecamatan tertentu, tetapi menyebar pada semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Sedangkan nilai analisis yang negatif terdapat 2 kecamatan yaitu Kecamatan Duhiadaa dan Kecamatan Taluditi dengan perolehan nilai (-0,03 dan -0,01), ini menandakan komoditi jagung tidak sama sekali terkonsentrasi di wilayah tersebut. Perbandingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya juga tidak terkonsentrasi pada kecamatan tertentu, di lihat dari hasil analisis lokalisasi tidak ada jumlah nilai positif yang besar dari satu dari total semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. b. Analisis Spesialisasi Analisis merupakan analisis ekonomi wilayah yang digunakan untuk mengkaji spesialisasi suatu wilayah dalam komoditi tertentu. Hasil analisis spesialisasi pada komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato menunjukkan jumlah nilai positif dari beberapa kecamatan tidak mencapai nilai besar dari satu, nilai yang dicapai (0,59), hal ini menandakan komoditi jagung tidak spesial pada kecamatan yang di Kabupaten Pohuwato. Nilai hasil analisis spesialisasi komoditi jagung dan tanaman pangan dapat dilihat pada Tabel 10. 35

Tabel 10. Hasil Analisis Spesialisasi Komoditi Jagung dan Tanaman Pangan di Kabupaten Pohuwato Tahun 2011. Padi Sawah Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar NO Kecamatan Jagung kedelai 1 Popayato -0,09 0,10-0,0209 0,00 0,0037 0,0033 0,0005 2 Popayato Barat 0,02 0,00-0,0131 0,00-0,0005-0,001-0,0005 3 Popayato Timur -0,09 0,11-0,0209 0,00-0,0005 0,0008-0,001 4 Lemito -0,09 0,11-0,0209 0,00 0,0006-0,0002 0,00002 5 Wanggarasi -0,09 0,10-0,0131 0,00-0,0005-0,00004 0,0003 6 Marisa -0,09 0,10-0,0209 0,00-0,0005 0,0025 0,0034 7 Patilanggio -0,03 0,05-0,0209 0,00-0,0005-0,0003 0,0002 8 Buntulia 0,07-0,05-0,0209 0,00-0,0005 0,0007 0,0006 9 Duhiadaa 0,65-0,63-0,0209 0,00-0,0005 0,0001 0,0004 10 Randangan -0,07 0,02 0,0463 0,00 0,0010-0,0005-0,0008 11 Taluditi 0,01-0,07 0,0609 0,00 0,00005-0,0009-0,0006 12 Paguat 0,05-0,04-0,0209 0,00-0,0005-0,0001-0,0005 13 Dengilo 0,05-0,04-0,0108 0,00-0,0005-0,0001 0,00104 SPESIALISASI 0,84 0,59 0,1073 0,00 0,00535 0,00744 0,0065 Sumber : Analisis Data Sekunder, 2013. Dari Tabel 10 dapat diketahui, bahwa komoditi jagung tidak spesialis di berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato. Jumlah nilai positif (0,59) pada analisis spesialisasi komoditi jagung terdapat 8 kecamatan dari 13 kecamatan. Hasil analisis menandakan di wilayah Kabupaten Pohuwato belum mengkhususkan komoditi jagung terfokus di berbagai kecamatan, hal ini berarti di setiap wilayah kecamatan memiliki beberapa jenis komoditi yang dibudidayakan selain dari komoditi jagung. Sedangkan nilai analisis negatif terdapat 5 kecamatan, ini menunjukkan wilayah kecamatan tersebut tidak mengfokuskan komoditi jagung. Perbandingan dengan komoditi tanaman pangan lainnya pada analisis spesialisasi juga menghasilkan jumlah nilai positif kurang dari satu. Ini juga berarti komoditi tanaman pangan lainnya tidak spesial di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato. Salah satu hasil analisis spesialisasi komoditi yang mendekati nilai dari satu terdapat pada komoditi padi sawah dengan jumlah nilai positif sebesar 0,84. Kecamatan Duhiadaa memiliki nilai spesialisasi terbesar pada komoditi padi sawah dari kecamatan lainnya dengan jumlah nilai mencapai 0,64. 36

c. Analisis Lokasi (LQ) Alat analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan komparatif kegiatan ekonomi di kecamatan dengan membandingkannya pada tingkat Kabupaten dalam hal ini Kabupaten Pohuwato. Dari analisis tersebut dapat diidentifikasi sektor-sektor apa saja yang dapat dikembangkan untuk tujuan sektor dan tujuan mensupplay kebutuhan lokal, sehingga sektor yang dikatakan potensial dapat dijadikan sektor prioritas utama dalam perencanaan pembangunan ekonomi. Dari hasil analisis lokasi (LQ) dalam penelitian ini dengan subjek luas panen komoditi jagung Kabupaten Pohuwato di beberapa kecamatan menghasilkan nilai positif LQ 1. Hasil analisis lokasi (LQ) pada komoditi jagung dan tanaman pangan di Kabupaten Pohuwato tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Analisis LQ Komoditi Jagung dan Tanaman Pangan di Kabupaten Pohuwato Tahun 2011. Padi Sawah Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar NO Kecamatan Jagung kedelai 1 Popayato 0,00 1,12 0 0,00 8,4579 4,4813 1,5338 2 Popayato Barat 1,18 1,00 0,3702 0,00 0 0 0,5177 3 Popayato Timur 0,00 1,12 0 0,00 0 1,8263 0 4 Lemito 0,00 1,12 0 0,00 2,1357 0,7980 1,0197 5 Wanggarasi 0,04 1,11 0,3756 0,00 0 0,9559 1,2825 6 Marisa 0,00 1,11 0 0,00 0 3,6677 4,3938 7 Patilanggio 0,62 1,06 0 0,00 0 0,7059 1,2027 8 Buntulia 1,75 0,94 0 0,00 0 1,6965 1,6259 9 Duhiadaa 8,22 0,29 0 0,00 0 1,0947 1,3989 10 Randangan 0,17 1,03 3,2122 0,00 3,0107 0,5048 0,2419 11 Taluditi 1,06 0,92 3,9065 0,00 1,1013 0,1030 0,3948 12 Paguat 1,59 0,96 0 0,00 0 0,9369 0,449 13 Dengilo 1,50 0,95 0,4865 0,00 0 0,8517 2,0406 PERSENTASE 46% 61,5% 15,4% 0% 30,8% 38,5% 61,5% Sumber : Analisis Data Sekunder, 2013. Dari Tabel 11 menunjukkan, bahwa dari 13 kecamatan di Kabupaten Pohuwato terdapat 8 (delapan) kecamatan memiliki hasil analisis lokasi yang positif atau besar dari satu dengan persentase 61,5% dari 13 kecamatan, ini berarti komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato merupakan sektor unggulan atau basis. 37

Hal ini mengindikasikan bahwa komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato telah mampu memenuhi kebutuhan diwilayahnya sendiri serta memungkinkan berpeluang ekspor keluar daerah. Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pohuwato yang memiliki nilai analisis lokasi (LQ) besar dari satu terdapat di wilayah Kecamatan Popayato (1,12). Kecamatan Popayato Barat (1,00), Kecamatan Randangan (1,03), Kecamatan Popayato Timur (1,12), Kecamatan Lemito (1,12), Kecamatan Wanggarasi (1,11), Kecamatan Marisa (1,11) dan Kecamatan Patilanggio (1,06). Wilayah kecamatan yang memiliki nilai analisis kurang dari satu terdapat 5 kecamatan terdiri dari Kecamatan Buntulia (0,94), Kecamatan Duhiadaa (0,29), Kecamatan Taluditi (0,92), Kecamatan Paguat(0,96) dan Kecamatan Dengilo (0,95). Lima (5) kecamatan tersebut belum dikatakan sebagai sektor unggulan atau basis karena permintaan komoditi jagung di wilayah itu sendiri belum bisa memenuhi kebutuhannya. Perbandingan dengan tanaman pangan lainnya dari hasil analisis lokasi (LQ) menunjukkan komoditi padi sawah memiliki nilai besar dari satu terdapat dari 5 kecamatan. Kecamatan yang memiliki nilai terbesar terdapat pada Kecamatan Duhiada dengan nilai 8,22. Dari lima kecamatan tersebut merupakan sektor unggulan atau basis dan berpeluang ekspor ke luar daerah. Pada komoditi kedelai hanya 2 kecamatan yang memiliki nilai besar dari satu yaitu Kecamatan Randangan dan Kecamatan Taluditi dengan jumlah nilai analisis lokasi (LQ) 3,2 dan 3,9. Komoditi kacang hijau juga memiliki nilai analisis besar dari satu hanya 4 kecamatan dari 13 kecamatan. Nilai analisis terbesar terdapat pada Kecamatan Popayato sebesar 8,45. Komoditi ubi kayu juga memiliki nilai analisis besar dari satu terdapat pada 8 kecamatan dengan nilai tertinggi terdapat pada Kecamatan Marisa sebesar 14,48. Berdasarkan data Tabel 9, 10, dan 11 serta uraian di atas, komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato menyebar merata di setiap kecamatan hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien lokalisasi β= 0,05. Angka ini jauh nilainya dari 1, sebagai indikator bahwa jagung di Kabupaten Pohuwato terkonsentrasi pada kecamatan tertentu. Hal ini berarti semua wilayah kecamatan mengusahakan jagung. 38

Meskipun demikian jagung bukan merupakan tanaman spesial Kabupaten Pohuwato karena nilainya kurang dari satu. Keunggulan komoditi jagung di Kabupaten Pohuwato lebih difokuskan pada Analisis Basis. Berdasarkan hasil analisis LQ, dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pohuwato terdapat 8 kecamatan atau 61,5% komoditi jagung menjadi sektor basis. Berdasarkan temuan ini maka jagung menjadi komoditi unggulan di Kabupaten Pohuwato, dengan demikian hipotesis penelitian tentang komoditi jagung menjadi sektor basis pada sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato, diterima. 39