BAB III KONFIGURASI SISTEM CDMA 2000 IX

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI.

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

BAB II DASAR TEORI. yang setiap penggunanya diberikan kode unik yang digunakan untuk mengkodekan

Modul 10. Konsep Kanal Fisik dan Logik pada Sistem Selluler

BAB II DASAR TEORI. fasilitas media udara atau ruang bebas (free space), teknologi ini akhirnya menjadi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Teknik Multiple Access

BAB II LANDASAN TEORI

Universal Mobile Telecommunication System

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Topologi Sistem Komunikasi Selular

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SOFT HANDOFF DAN HARD HANDOFF TERHADAP KAPASITAS SISTEM SELULAR CDMA

Objective PT3163-HANDOUT-SISK OMBER

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB II SISTEM CDMA X EV-DO (EVOLUTION-DATA OPTIMIZED) sistem komunikasi bergerak. Banyak teknologi komunikasi bergerak yang

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN

CALL SETUP FAILURE PADA JARINGAN CDMA X INTISARI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Arsitektur Jaringan GSM

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

SISTEM SELULAR CDMA X EV-DO

BAB 3 REBALANCING GPRS TIME SLOT (GTS) TRAFFIC DATA GSM 900 MHZ

ANALISIS PENGARUH KONTROL DAYA TERHADAP KAPASITAS SISTEM CDMA X

BAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK. internasional roaming.. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM

TUGAS AKHIR STUDY APLIKASI MOBILE VIDEO CONFERENCE PADA CDMA Dibuat oleh : Nama : Dwi Aswari Rediniasih NIM :

Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI BERGERAK. AMPS (Advance Mobile Phone System) sampai ke GSM (Global System. bahkan 1900 MHz khusus di Amerika Utara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN

BAB II CDMA (CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS) Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB II LANDASAN TEORI

MOBILITY MANAGEMENT DALAM SISTIM NIRKABEL BERGERAK

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

BAB III KONFIGURASI JARINGAN CDMA 450

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI SISTEM TRANSMISI PADA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

10/13/2016. Komunikasi Bergerak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

Sistem Komunikasi Modern Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB II SISTEM WCDMA. spektrum tersebar, yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS). Dengan

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS. Konsep selular mulai muncul di akhir tahun 1940-an yang digagas oleh perusahaan

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

BAB II LANDASAN TEORI. Dunia telekomunikasi sekarang ini diramaikan oleh berbagai macam

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER


BAB II LANDASAN TEORI


BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)

BAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem

CDMA2000, Sebuah Evolusi 3G CDMA

BAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.

Bab III Prinsip Komunikasi Data

BAB II ADAPTIVE MULTI-RATE (AMR)

KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi 3G yang menawarkan kecepatan data lebih cepat dibanding GSM.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler

A I S Y A T U L K A R I M A

ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN PADA SISTEM CDMA (STUDI KASUS TELKOM FLEXI MEDAN)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

BAB II TEORI DASAR. dimana : λ = jumlah panggilan yang datang (panggilan/jam) t h = waktu pendudukan rata-rata (jam/panggilan)

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SELULER. Komponen fundamental dari suatu sistem GSM (Global System for Mobile

MEKANISME HANDOVER PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI CDMA

BAB II. SISTEM JARINGAN CDMA 2000 DAN EVDO Rev.A

Bab 9. Circuit Switching

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR SELULER. (DTG3G3) PRODI D3 TT Yuyun Siti Rohmah,ST.,MT

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR...

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR UTRA-TDD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

Transkripsi:

4. Interferensi pada BTS yang berbeda : 1 I oc = I sc + 10 log 1 fr 5. Total Interferensi I ch = 10log(10 0,1Isc + 10 0,1Ioc ) 6. Thermal Noise Density dari MS : No = 10log (290.k) + NF BTS + 30 7. Rasio Sinyal Balik N Eb ch = Pr, ch o + I ch -10 log R ch -10 log (10 0,1No +10 0,1Ich ) BAB III KONFIGURASI SISTEM CDMA 2000 IX Sistem CDMA 2000 Ix ini merupakan proses panjang dari perkembangan sistem komunikasi yang di mulai dari generasi pertama dan sekarang telah menginjak pada sistem komunikasi generasi ketiga yang salah satunya diwakili oleh CDMA 2000 lx ini. Pada CDMA 2000 Ix ini kapasitas data yang bisa disalurkan dapat mencapai 153,6 kbps. Dibawah ini dapat kita lihat perkembangan sistem komunikasi CDMA ini : 27

Gambar 3.1. Evolusi CDMA Dengan data rate 153,6 kbps diharapkan user akan dapat memilih alternative teknologi data seluler yang bisa ditawarkan pada saat sekarang ini, dengan data rate maksimum seperti itu pelanggan diharapkan akan dapat bisa mempergunakannya dalam pemakaian akses data. III.1 Topologi jaringan CDMA 2000 1X Topologi jaringan CDMA 2000 1X dapat di gambarkan sebagai berikut : Gambar 3.2. Arsitektur jaringan CDMA 28

Dengan komponen - komponen pada jaringan ini adalah : Komponen baru pada CDMA 2000 lx, yaitu : 1. PDSN berfungsi untuk membangun, memelihara, dan mengakhiri PPP (point to point protocol), hubungan logika ke jaringan radio, dan berhubungan dengan AAA. 2. AAA menyediakan fungsi untuk authentication, authorization, dan accounting untuk jaringan paket data, dan digunakan oleh PDSN untuk berhubungan dengan jaringan suara seperti HLR dan VLR. 3. Home Agent melakukan beberapa tugas, diantaranya tracking lokasi dari mobile IP pelanggan ketika bergerak dari satu zone paket ke zone lainnya. 4. Router memiliki fungsi merutekan paket ke dan dari bermacam elemen jaringan. 5. Master Switching Center (MSC) berfungsi untuk mengatur softhandoff, billing pelanggan, serta mengkoordinasi kinerja BSC dan BTS 6. BTS bertanggung jawab pada alokasi sumber daya dan kode Walsh, mengontrol antarmuka jaringan dan unit pelanggan, mengontrol aspek performansi jaringan, dan mengontrol multiple carier yang beroperasi pada sel. BTS memiliki perlengkapan fisik radio yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan sinyal. 7. Base Station Center (BSC) bertanggung jawab untuk mengontrol BTS, mengatur sumber jaringan radio, memberikan mobilitas pelanggan, melakukan kompresi suara, memproses handover, mengatur kontrol daya untuk menjamin efisiensi kapasitas jaringan, mengontrol timing dan sinkronisasi dalam jaringan akses radio, dan memberikan antarmuka ke BTS dan PDSN. 8. Home Location Register (HLR) berfungsi untuk menyimpan data base pelanggan tetap pada zona masing - masing 9. SMS Switch Center (SMS SC) berfungsi sebagai routing sms pelanggan 10. Mobile Subscriber (MS) merupakan pelanggan/user yang mempergunakan jaringan ini. Pada pembangunan jaringan CDMA ini, antar entitas perangkat baik dari user sampai MSC dihubungkan melalui interface - interface yang memiliki tugas yang berbeda pula, 29

interface fisik yang dipergunakan dalam jaringan ini adalah : III.2 Link Forward Link ini dapat menangani pengiriman data dengan kecepatan N x 1,2288 Mcps (N = 1, 3, 6, 9, 12). Untuk kecepatan data dengan N > I, digunakan sistem multicarrier. Untuk mengurangi interferensi intrasel, setiap kanal fisik link forward dimodulasikan dengan kode Walsh dengan panjang kode 2-128 dan digunakan modulasi QPSK sehingga dapat meningkatkan jumlah pengguna. Berbeda dengan sistem IS - 95, pada CDMA2000 digunakan fast closed loop power control. 1. Common physical channels (F - CPHCH), merupakan kumpulan kanal fisik yang membawa informasi secara point-to-multipoint antara base station dan beberapa mobile station. CPHCH terdiri atas. Forward Pilot Channel (F - PICH) Kanal ini ditransmisikan secara kontinu. F - PICH digunakan oleh seluruh kanal trafik dan digunakan untuk memperkirakan channel gain dan fasa, mendeteksi sinyal multi path sehingga penerima RAKE dapat diatur pada path dengan kekuatan terbesar, akuisisi sel dan handoff Forward Sync Channel (F -SYNC ) Kanal ini digunakan pada daerah tertentu dari suatu base station untuk mendapatkan sinkronisasi waktu dan menentukan lokasi kanal paging. Forward Paging Channel (F - PCH) Kanal paging digunakan untuk mengirimkan pengontrolan informasi dan pesan paging. F - PCH membawa pesan overhead, pages, cknowledgements, channel assignments, status permintaan, dan shared secret data (SSD) dari base station ke mobile station. Forward Common Control Channel (F - CCCH) F - CCH digunakan untuk komunikasi antara layer 3 dan media access control dari base station ke mobile station. Forward Broadcast Channel (F - BCH) 30

Kanal ini adalah kanal paging yang digunakan hanya untuk mentrasmisikan pesan overhead dan SMS. Kanal ini mengubah pesan overhead dari kanal paging menjadi beberapa kanal broadcast. Forward Common Power Control Channel (F - CPCCH) F - CPCCH mentransmisikan bit power control ke beberapa user. Kanal ini digunakan oleh user yang berada pada akses power control atau pada kondisi akses reservasi. Forward Transmit Diversity Pilot Channel (F - TDPICH) Bersama kanal pilot men&hasilk~ referensi fasa untuk demodulasi koheren link forward yang menggunakan diversitas transmit. Forward Common Assignment Channel (F CACH) F - CACH digunakan oleh base station untuk menjawab mobile station mobile station yang sedang mengakses enhanced access channel dan pada mode reservasi mentransmisikan alamat reverse common control channel (R - CCCH) dan subkanal associated common power control Forward Auxiliary Transmit Diversity Pilot Channel (F - ATDPICH) F - ATDPICH terhubung dengan F - APICH, dan bersama - sama menyediakan refrensi fasa untuk demodulasi koheren untuk kana! link forward yang terhubung dengan F - APICH dan menggunakan diversitas transmit. 2. Dedicated physical channels (F - DPHCH), merupakan kumpulan kanal fisik yang membawa informasi secara point-to-point antara base station dan sebuah mobile station yang terdiri atas : Forward Dedicated Auxiliary Pilot Channel (F - DAPICH) F - DAPICH digunakan dengan aplikasi beam-forming dan teknik beamsteering untuk meningkatkan daerah atau kecepatan data untuk mobile station khusus. Forward Fundamental Channel (F - FCH) Kanal ini digunakan untuk mengakomodasi layanan suara dan data 31

berkecepatan rendah, yaitu 9,6 kbps (rate set 1) dan 14.4 kbps (rate set 2). Forward Supplemental Channel (F - SCH) F - SCH dapat beroperasi dalam dua kondisi. Kondisi pertama digunakan untuk kecepatan data kurang dari 14,4 kbps dan menggunakan deteksi blind rate. Kondisi kedua kecepatan data lebih dari 14,4 kbps dan memiliki pengkodean convolutional dengan k = 9 atau pengkodean turbo dengan empat komponen enkoder. Dapat lebih dari satu F - SCH pada satu kali pengiriman. Forward Dedicated Control Channel (F - DCCH) Kanal ini bertujuan untuk menggantikan metode dim and burst serta blank and burst pada traffic channel dan digunakan untuk mengirimkan pesan serta mengontrol panggilan. III.3 Link Reverse Link ini menggunakan koreksi kesalahan dengan pengkodean konvolusional dan turbo tergantung jenis kanalnya. Modulasi yang digunakan adalah modulasi hibrid BPSK dan QPSK. Power control yang digunakan open loop dan close loop yang digunakan untuk menghindari terjadinya efek near-far. Kanal fisik link reverse terdiri dari : 1. Common channel merupakan kumpulan kanal fisik yang membawa informasi secara point-to-multipoint antara base station dan beberapa mobile station. Terdiri atas : Reverse Access Channel (R - ACH) R - ACH digunakan untuk menginisialisasi komunikasi dan merespon PCR. (Reverse) Enhanced Access Channel (EACH) EACH dapat digunakan dalam tiga mode yaitu basic access mode, power controlled mode, dan reservation access mode. Pada basic access mode, enhanced access probe terdiri atas preamble yang diikuti oleh data. Pada power controlled mode, enhanced access probe terdiri dari preamble, header, dan data. Sedangkan pada reservation access mode, probe terdiri dari preamble dan header. Reverse Common Control Channel (R - CCCH) R - CCH digunakan untuk transmisi data user dan pensinyalan ke BS pada saat R- 32

TCH tidak digunakan. R - CCH dapat digunakan dalam dua mode yaitu reservation access mode dan designated access mode. 2. Dedicated channel merupakan kumpulan kanal fisik yang membawa informasi secara point-to-point antara base station dan sebuah mobile station. Terdiri atas : Reverse Pilot Channel (R - PICH) Kanal pilot ini digunakan untuk membantu base station mendeteksi transmisi mobile station. R-PICH digunakan juga untuk akusisi awal, time tracking, referensi koheren penerima RAKE, dan pengukuran power control. Reverse Dedicated Control Channel (R - DCCR) R-DCCH digunakan untuk transmisi data user dan pensinyalan ke BS selama panggilan berlangsung Reverse Fundamental Channel (R-SCH) Kanal ini digunakan untk mengakomodasi layana suara dan data berkecepatan rendah, yaitu 9,6 kbps (rate set 1) dan 14.4 kbps (rate set 2). Reverse Supplementary Channel (R - SCCH) Kanal ini digunakan untuk mengakomodasi layanan dengan data rate yang lebih besar dari 9,6 kbps dan 14,4 kbps serta diterapkan pada radio configuration 3 sampai 6, yang memiliki skema modulasi, coding, dan vocoder yang berbeda. Reverse Supplemental Code Channel (R - SCCR) Fungsi kanal ini harnpir sama dengan Reverse Supplemental Channels hanya saja digunakan pada radio configuration 1 dan 2 yang didesain agar kompatibel dengan sistem CDMA IS-95. III.4 Alur Pembentukan jalur komunikasi Pembentukan proses komunikasi dalam sistem CDMA 2000 Ix dapat di jelaskan secara singkat sebagai berikut : 1. Proses initialisasi adalah suatu proses dimana jaringan akan mengindentifikasikan pelanggan sampai ke otentikannya dari status pelanggan ini. 2. Proses pembangunan traflk voice dan data adalah suatu alur proses dimana terjadinya pembentukan komunikasi end to end user. 33

Untuk alur pembangunan komunikasi suara dan data dapat kita jelaskan sebagai berikut 34

Gambar 3.3. Pembentukan komunikasi arah maju 35

1) - 2) Setelah MS mentransmitkan pesan, maka BTS akan meneruskannya ke arah BSC dan akan mengakuisisi permintaan MS tersebut. 3) MS menerima pesan dari BSC, dan BSC sendiri meminta layanan CM (Connection Management) pada MSC. 4) Setelah prosedur authorisasi selesai, MSC akan menyuruh BSC menyediakan kanal. 5) - 6) BSC meminta FDCR (Forward Dedicated Channel) pada BTS. Setelah tersedia BTS akan RC (Radio Configuration) ke BSC. Dalam FDDR akan termasuk FCR (Fundamental Channel), SCR (Supplemental Channel) and DCCR (Dedicated Control Channel). 7) - 9) BSC dan BTS akan mentransmit idle frame untuk mengecek traffik yang eksis 10) Dengan pengawasan BSC, BTS mentransmit extended CAM (Channel Assignment -Message) pada MS. MS akan merespon BTS telah transmits traffic channel berdasarkan permintaan user 11-13) MS melaporkan ke BTS telah menerima pesan'melalui reverse pilot. Menerima pesan melewati pilot, BTS mentransmits pesan normal ke BSC. BSC merespon MS menerima, berdasarkan pesan ini BTS akan merubah pesan dari idle ke normal. Dan BSC mentransmitkan respon ke arah BTS. 14-16) BTS dan MS bertukar informasi untuk mengecek trafik antara BSS dan MS. 17-20) Jika diperlukan BTS dan BSC akan berkoordinasi dengan MS untuk memperbaiki kualitas lewat pengauran daya 21) BSC akan melapor ke MSC bahwa proses set up panggilan berjalan normal. Untuk arah terima dapat kita jelaskan sebagai berikut : 36

Gambar 3.4. Pembentukan komunikasi arah balik 37

1-2) Saat MSC meminta paging pada BSC, BSC mengirim paging sinyal ke MS melalui BTS.. 3) MS menerima pesan dan mentransmit respon ke BTS. 4-6) BTS mentransmits paging respon dari MS ke BSC, dan akan dikirim balik ke MS. Setelah menerima pesan, BSC mentransmit paging respon ke MSC, serta meminta BSC menyediakan kanal yang dibutuhkan: 7-8) BSC meminta FDCH dari BTS. Setelah proses penyediaan selesai, BTS akan mengirim data konfogurasi radio ke BSC. 9-11) BSC dan BTS akan bertukar info idle frame untuk mengecek trafik. BTS akan mentransmit trafik ke MS untuk mendeteksi trafik ke arah MS. 12) Dengan di kontrol BSC, BTS akan mentransmit CAM (Channel Assignment Message) ke MS. MS menyuruh BTS untuk menyediakan kanal trafik 13-15) MS memberitahu BTS melalui reverse pilot. Setelah menerima pilot, BTS akan mentransmitkan ke BSC. BSC tahu kalau MS menerima sinyal, sehingga BTS merubah status idle ke normal. Dan BSC merespon ke arah BTS. 16-18) BTS dan MS akan saling menukar informasi dan mengecek keadaan trafik antara BSS dan MS. 19-22) Jika dibutuhkan, BTS dan BSC akan melakukan perbaikan performansi dengan melibatkan MS. 23-24) Setelah semuanya komplet, BSC akan mentransmit alarm ke MS melalui BTS (ringing). 25-27) MS akan merespon ringing dan akan diteruskan ke BSC melalui BTS, dan BSC akan memutuskan bahwa panggilan dalam kondisi set up normal. 28-31) Saat pengguna menerima panggilan, MS akan mentransmit ke BTS dan BTS akan meneruskan BSC dan akan berhubungan pula ke MSC melalui BSC, komunikasi dimulai. 38