PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY : MODUL MANAJEMEN KOMPETENSI DOSEN DAN PEGAWAI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERGURUAN TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY : MODUL MANAJEMEN REKRUTMEN PEGAWAI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN FIX ASSET PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY : APLIKASI E-TENDER UNTUK MENDUKUNG PENGADAAN BARANG DAN JASA DI PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY: APLIKASI E-RESEARCH MANAGEMENT UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PENELITIAN DI PERGURUAN TINGGI

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY: SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PERGURUAN TINGGI BERBASIS FRAMEWORK ITIL VERSI 3

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY: SISTEM INFROMASI PENGELOLAAN AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS RISIKO MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.

Pengembangan Aplikasi E-University : Aplikasi E-Project Management Untuk Mendukung Pengelolaan Proyek Di Perguruan Tinggi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Richard Victor G., S.T. 1. Gian Ferdiansyah 2

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE DASHBOARD

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi mempunyai peran penting dihampir semua aspek

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

PENGEMBANGAN SISTEM E-COMMERCE DENGAN TEKNOLOGI KOMPONEN DAN FRAMEWORK BERORIENTASI OBYEK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA AKADEMIS AMIK ASM LAKSI 31

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Perancangan dan Realisasi Web Portal Jurusan Teknik Elektro. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

ABSTRACT. Keywords: Organization, Information System Modeling, Enterprise Architecture, Zachman Framework, Implementation of information technology

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KOPERASI RODA SEJAHTERA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

Analisis Arsitektur Aplikasi Web Menggunakan Model View Controller (MVC) pada Framework Java Server Faces

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan

DSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

Perancangan Sistem Penunjang Keputusan untuk Membantu Proses Seleksi Calon Pegawai Baru di Pdam Bekasi

BS603 PENGEMBANGAN APLIKASI ENTERPRISE Niko Ibrahim, S.Kom, MIT

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS WEB

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

ABSTRAK. Kata Kunci: DODAF, data, kegiatan, operasional, sistem, dan Enterprise Resource Planning. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY : APLIKASI MOBILE LEARNING BERBASIS JAVA ME SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI SISTEM E-LEARNING

Sistem Informasi Eksekutif Berbasis Web Pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SISWA BERPRESTASI DENGAN METODE PROFILE MATCHING PADA SMA PGRI PURWODADI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ABSTRAK. Kata Kunci : HRD, Profile Matching, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha

10/30/2013. N. Tri Suswanto Saptadi

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUKUNG KEPUTUSAN KARYAWAN BERPRESTASI PADA KFC

Sistem Informasi Manajemen Karir pada PT. Pertamina EP

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: RAB, analisa biaya, SNI, bobot, termin, aplikasi. vii. Universitas Kristen Maranatha

SISTEM INFORMASI KENAIKAN JABATAN, PERENCANAAN KARIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA PT.SANDRATEX

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB III LANDASAN TEORI. user management seperti yang diuraikan oleh definisi-definisi berikut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI KARYAWAN UNTUK PENENTUAN JABATAN TERTENTU DENGAN METODE PROFILE MATCHING. Stefanus Suban Danang Aditya Nugraha

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Komputer. Nama : ARIF LUKMAN HIDAYAT NIM :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TOPIK TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA STIE BANK BPD JATENG. Puspita Retno Purwasih

PENERAPAN JAVA SERVER FACES UNTUK DESIGN PATTERN WEB

Abstract. Keywords: Decision Support System, Profile Matching

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Perancangan Arsitektur Informasi Dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )

IMPLEMENTASI METODE PROFILE MATCHING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PESERTA LOMBA KOMPETENSI SISWA (LKS)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA...

ABSTRAK. Kata kunci : Audit IT, COBIT. v Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

IMPLEMENTASI DECISION SUPPORT SYSTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT 5, APO (Align, Plan, Organise), PT. POS INDONESIA. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAN PERANCANGAN SELEKSI PEMILIHAN PEGAWAI UNTUK SUATU JABATAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING. Manfaat

Sistem Informasi Kepegawaian Menggunakan Framework Yii

ABSTRAK. : strategi bisnis, penjualan online, CRM, interaksi. Universitas Kristen Maranatha

SIMULASI PENERAPAN MODUL SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ODOO PADA PERUSAHAAN KONSULTAN

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 1 JUNI 2014 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK SEKOLAH BERBASIS WEB DENGAN JAVA

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan, proyek, manajemen, resiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Sistem Pendukung Keputusan/ Decision Support System (DSS)

Karir di Bidang Teknologi Informasi. 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Jl. Kramat Raya No.18, Jakarta Selatan Jl. Cemerlang No. 8, Sukabumi

ABSTRACT. Keywords: JSF, Primefaces, Spring Framework, Java, ibatis, Property Reservation, MVC, Java Enterprise Edition, Web Mobile, PDA.

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

ABSTRAKSI APUNG NOERACHMAT

Arsitektur Aplikasi Web

Perancangan Arsitektur Informasi dengan Menggunakan Bussiness System Planning (Studi Kasus:Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten P )

Perancangan Sistem Informasi Akademik pada SMA Negeri 18 Palembang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW- CONTROLLER (MVC)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN APLIKASI E-UNIVERSITY : MODUL MANAJEMEN KOMPETENSI DOSEN DAN PEGAWAI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERGURUAN TINGGI 1 Dimas Wicaksono, 2 Seno Adi Putra, 3 Warih Puspitasari Program Studi Sistem Informasi Institut Teknologi Telkom Jalan Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu bandung 40257 Dimaswicaksono0801@gmail.com, seno_ap@yahoo.com, indigophie@yahoo.com ABSTRAK Untuk meningkatkan mutu pendidikan, perguruan tinggi harus mampu mengelola sumber daya manusianya, yaitu dosen dan tenaga pendukung akademik. Di lingkungan perguruan tinggi, dosen merupakan mesin penggerak bagi segala hal yang terkait dengan aktifitas akademis sedangkan tenaga pendukung akademik berperan menjalankan proses bisnis yang mendukung terselenggaranya kegiatan di perguruan tinggi. Salah satu aktifitas penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di perguruan tinggi adalah pengelolaan kompetensi dosen dan karyawan pendukung akademik. Aktifitas ini membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan training dan pengembangan yang terukur. Untuk mempermudah pengelolaannya, perlu didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi, yaitu dengan membangun aplikasi pengelolaan kompetensi dosen dan karyawan. Aplikasi ini dibuat sebagai bagian dari sistem informasi SDM yang juga merupakan bagian integral dari aplikasi e-university. Aplikasi pengelolaan kompetensi dosen dan karyawan yang dibangun pada penelitian ini melakukan perhitungan dan pemetaan gap kompetensi dosen dan karyawan yang selanjutnya dijadikan dasar dalam menentukan training dan pengembangan yang harus dijalaninya. Aplikasi manajemen kompetensi dibangun dengan menggunakan teknologi Java Enterprise Edition dengan arsitektur multitier dan metode pengembangan iterative dan incremental. Kata Kunci: Aplikasi pengelolaan kompetensi, sistem informasi SDM, e-university, arsitektur multitier, training dan pengembangan. ABSTRACT In order to improve the quality, an university must able to manage its human resource both lecturers and operational staffs. In an university environment, lecturers are core engine who run all academic activities whereas operational staffs are supporter who run university business processes and administrations. One of important activity in managing university human resources is lecturer and staff competency management. This activity requires measured plan and execution. To enable this activity, a university needs information and communication technology support, it is an application of lecturer and operational staff competency management. This application was built as part of human resource information system and will be an integral part of e-university application. Lecturer and operational staff competency management application built in this research performs competency gap calculation and mapping. Calculation and mapping result will be used as a decision support for determining training topics and development types that should be conducted by lecturer or operational staff. Competency management application was built with Java Technology platform which implements multitier architecture. In this project, iterative and incremental method was used. Key word: Competency management application, human resource information system, e- University, multitier architecture, training topic, development type I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan era globalisasi, pemerintah ingin meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah memandang bahwa pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan kehidupan dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk menghasilkan alumni yang memiliki kompetensi global dan berguna bagi pembangunan. Agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya, perguruan tinggi terlebih dahulu harus meningkatkan mutu sumber daya manusianya yang terdiri atas dosen dan tenaga pendukung akademik. Di lingkungan perguruan tinggi, dosen merupakan mesin penggerak bagi segala hal yang terkait dengan aktifitas akademis sedangkan tenaga pendukung akademik berperan menjalankan proses bisnis yang dapat mendukung terselenggaranya kegiatan di perguruan tinggi. Dosen sangat menentukan mutu pendidikan dan lulusan yang dilahirkan perguruan tinggi tersebut, di samping kualitas sarana dan prasarana pendukungnya.

Pada kenyataannya, kompetensi dosen dan karyawan di perguruan tinggi di Indonesia masih jauh dari harapan. Pada Juli 2012, berdasarkan dashboard Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDPT) Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional tercatat bahwa dosen yang berpendidikan Sarjana (S1) berjumlah 85.245 (48,03%), Master (S2) berjumlah 71.880 (40,5%), Doktor (S3) berjumlah 12.381 (6,98%) dan sisanya berlatarbelakang Profesi dan Non Akademik,dan Diploma. Pegawai atau karyawan yang kompeten dan memiliki sejumlah keahlian yang sesuai dengan standar kompetensi inti dan keahlian teknis dalam pekerjaan sangat diperlukan dalam melaksanaan pekerjaan. CB- HRM mengintegrasikan seluruh fungsi organisasi ke dalam satu bentuk pengendalian operasional. Gambar berikut ini adalah ilustrasi mengenai integrasi keseluruhan fungsi SDM. Gambar 1 Data pendidikan dosen Undang-undang (UU) No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen mensyaratkan dosen perguruan tinggi minimal S2. Dalam UU itu disebutkan, para pendidik jenjang pendidikan dasar dan menengah persyaratannya adalah minimal bergelar S1. Sementara, untuk mendidik di jenjang pendidikan akademis S1, maka sekurang-kurangnya bergelar strata dua (S2), sedangkan bagi program pascasarjana adalah doktor (S3) dan profesor. Dalam melaksanakan Undang-undang (UU) No. 14 Tahun 2005, perguruan tinggi harus mengoptimalkan SDM supaya dihasilkan tenaga yang kompeten di bidangnya. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah melalui perencanaan dan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan dosen dan karyawan. Melalui aplikasi manajemen kompetensi, diharapkan membantu segala pengelolaan kompetensi, termasuk di dalamnya training dan pengembangan. II. APLIKASI COMPETENCY MANAGEMENT DALAM KONTEKS SISTEM HRIS DAN E-UNIVERSITY Competency Based-Human Resources Management-CBHRM (Noor Fuad dan Gofur Ahmad.2009.Integrated HRD) merupakan sekumpulan atau kombinasi dari keterampilan (skills), pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior) yang dimiliki karyawan. Hal itu diterapkan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang sedang dijalankannya secara profesional. Implementasi CB-HRM secara berkesinambungan juga memungkinkan pengembangan SDM untuk dapat sejalan dengan proses bisnis organisasi. CB-HRM dibangun di atas kompetensi yang menjadi inti dari keunggulan atau perusahaan. Gambar 2 integrasi manajemen kompetensi dengan fungsi manajemen SDM Human Resources Information System (HRIS) sendiri merupakan sistem perangkat lunak Human Resource komprehensif dan integratif yang berisi roadmap program pengembangan SDM yang komprehensif baik jangka pendek maupun jangka panjang yang meliputi: manpower planning, manajemen rekrutmen dan seleksi, manajemen kompetensi, manajemen karir, manajemen kinerja, dan lainnya yang dilengkapi dengan prosedur dan petunjuk pelaksanaannya. Aplikasi manajemen kompetensi, yang merupakan bagian integral dari HRMIS, merupakan bagian dari e- University. Menurut Hazem dan Nikos (Realization of E-University for Distance Learning, 2009), e- University merupakan sistem pembelajaran berbasis web yang mengintegrasikan beberapa sumber daya teknologi informasi. Perguruan tinggi di Indonesia yang menganut tri dharma perguruan tinggi menjadikan adanya perluasan dari lingkup e-university. Awalnya e- University berada pada ranah pembelajaran secara online, tapi seiring semakin banyaknya proses di perguruan tinggi yang harus terintegrasi dan menggunakan teknologi informasi, e-university mengalami perluasan lingkup menjadi sebuah sistem online yang terintegrasi yang mendukung semua kegiatan perguruan tinggi, yaitu tri dharma perguruan tinggi dan pengelolaan proses internalnya, khususnya pengelolaan sumber daya manusia. III. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOMPETENSI DOSEN DAN KARYAWAN Aplikasi manajemen kompetensi yang dibangun harus memiliki kemampuan mengotomasasi proses pengelolaan perencanaan pelatihan dan pengembangan.

Perencanaan pelatihan pertama kali dilakukan oleh kepala unit yang membuat rencana pelatihan. Pegawai mengisi identitas diri pada rencana pelatihan. Kepala unit memeriksa kembali daftar pegawai yang ikut pelatihan. Kemudian, kepala unit memeriksa biaya dan anggaran pelatihan. Apabila sesuai dengan anggaran dan biaya, maka permohonan dikirim ke wakil rektor, tetapi jika tidak sesuai dengan anggaran dan biayanya, maka kepala unit akan memeriksa daftar pegawai yang ikut pelatihan kembali. Wakil rektor selanjutnya melakukan verifikasi permohonan pelatihan pegawai. Apabila sesuai dengan syarat dan anggaran, maka akan diverifikasi kembali oleh manajer SDM. Akan tetapi, jika tidak sesuai dengan anggaran dan syarat, maka kepala unit akan memeriksa daftar pegawai yang ikut pelatihan. Manajer SDM juga melakukan verifikasi permohonan pelatihan. Apabila sesuai dengan syarat dan anggaran, maka akan disetujui kemudian kepala unit akan menugaskan pegawai yang bersangkutan untuk melaksanakan pelatihan. Selanjutnya, pegawai melaksanakan pelatihan sesuai dengan penugasan dari kepala unit. Tabel use case untuk sistem manajemen kompetensi ditunjukkan dalam table berikut ini. Tabel I Use Case Umum Sistem Tabel II Tabel Bobot Nilai Gap Setelah menentukan bobot nilai gap, tiap aspek dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok core factor dan secondary factor. Untuk perhitungan core factor dapat ditunjukkan pada rumus (Turban.2003) di bawah ini : keterangan: NC(i, s, p) : Jumlah total nilai core factor (Intelektual, Sikap kerja, Perilaku) IC : Jumlah item core factor Sedangkan untuk perhitungan secondary factor digunakan rumus (Turban.2003) di bawah ini: NCF : Nilai rata-rata core factor Pada Training Needs Assesment dilakukan perhitungan gap kompetensi dengan pengambilan datanya melalui kuisioner. Gap disini adalah beda antara profil pekerjaan dengan profil karyawan atau dapat ditunjukkan pada rumus di bawah ini (Turban.2003): Gap = Profil Karyawan - Profil Pekerjaan Pada pengumpulan gap dilakukan perhitungan aspek yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi dari pekerjaan. Setelah didapatkan gap masing-masing karyawan, tiap profil karyawan diberi bobot nilai dengan acuan tabel bobot nilai gap seperti pada tabel berikut ini. keterangan: NSF : Nilai rata-rata secondary factor NS(i, s, p) : Jumlah total nilai secondary factor (Intelektual, Sikap kerja, Perilaku) IS : Jumlah item secondary factor Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan tertentu. Perhitungan tersebut dapat ditunjukkan pada rumus (Turban.2003) di bawah ini: Ranking = (x)%ni + (x)%ns + (x)%np Keterangan: Ni : Nilai Kapasitas Intelektual Ns : Nilai Sikap Kerja Np : Nilai Perilaku (x)% : Nilai Persen Yang Diinputkan

Pada penelitian ini dilakukan perhitungan gap kompetensi untuk mengetahui pegawai yang memiliki kompetensi yang bernilai negatif (masih memiliki gap), kemudian dilakukan analisis terhadap kompetensi dari profil matching yang bernilai paling kecil dan dipilih training yang berkaitan. Training yang akan dijalankan pegawai akan sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pekerjaannya. Aplikasi manajemen kompetensi terdiri dari enam modul utama, yaitu perencanaan training, pendaftaran training, pelaksanaan training, evaluasi training, pendaftaran pendidikan lanjut, dan laporan. Gambar 6 Halaman profil matching kompetensi Modul pelaksanaan training terdapat dua submodul yaitu katalog training dan kegiatan training. Gambar 3 Modul aplikasi manajemen kompetensi Modul perencanaan training terdiri dari submodul utama yaitu training needs assesment yang menggunakan kuisioner kompetensi dan essay. Gambar 7 Halaman daftar riwayat training pegawai dan training berdasarkan kompetensi Modul pendaftaran pendidikan lanjut terdiri dari submodul riwayat pendidikan pegawai. Modul laporan pendidikan terdapat submodul dana pendidikan. Gambar 4 Halaman kompetensi pegawai Gambar 8 User interface laporan pendidikan Gambar 5 Halaman hasil perhitungan gap kompetensi IV. PERTIMBANGAN TEKNOLOGI Aplikasi manajemen kompetensi memanfaatkan teknologi Java EE, Struts dan Enterprise Java Bean. Teknologi ini mendukung arsitektur multitier. Kinerja sistem membutuhkan dukungan n tier dikarenakan sistem akan memerlukan skalabilitas tinggi.

Konfigurasi n tier ini dibagi menjadi beberapa jenis yakni tier pengguna (client), presentation tier, business logic tier, dan database tier. Database tier berguna untuk menyimpan data-data yang terkait dengan aplikasi pengontrolan proyek. Di dalam database tier terdapat DBMS yang berfungsi untuk mengelola data-data. Pada penelitian ini digunakan Microsoft SQL Server. Presentation Tier merupakan bagian yang diakses langsung oleh pengguna aplikasi. Struts Framework digunakan sebagai teknologi yang diimplementasikan di presentation tier. Struts merupakan open source framework yang didisain untuk membantu para developer dalam membangun arsitektur aplikasi berbasis Model-View-Controller (MVC) dengan penggunaaan Java Servlet dan Java Server Pages (JSP) sebagai teknologinya. Bussiness logic Tier atau dikenal sebagai application tier merupakan bagian yang di dalamnya terdapat proses bisnis dan query untuk mengakses database. Teknologi yang berperan sebagai application tier adalah Enterprise JavaBean (EJB). EJB adalah objek-objek yang dapat dipanggil secara remote dan untuk alasan ini EJB merupakan komponen kunci untuk membangun aplikasi mutitier. client Tier merupakan bagian yang digunakan pengguna untuk mengakses aplikasi. Berikut ini gambaran umum arsitektur multitier yang diimplementasikan di aplikasi manajemen kompetensi. DAFTAR PUSTAKA 1. Fuad, Noor dan Ahmad,Gofur.2009. Integrated HRD Human Resource Development. Jakarta : PT Grasindo 2. Hariandja, Marihot Tua Effendi.2002.Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta.: Grasindo 3. Drs.H.Malayu S.P. Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 4. Mathis, Robert L dan Jackson, John Harold. 2008. Human Resource Management. USA:Thomson South-Western 5. Simamora,Henry.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi ke-3 Cetakan kedua. Yogyakarta: STIE YPKN. 6. Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media Group. 7. Turban, E., dkk, 2003, Decision Support Systems and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Gambar 9 Arsitektur multitier pada aplikasi manajemen kompetensi dengan Java EE