Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Meningkatkan Pemahaman Konsep Struktur Dan Fungsi Bagian Tumbuhan Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Sidole

Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Benda Cair Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran Sains Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Sienjo

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Nuriati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 1 Siwalempu

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Inquiry Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDN 3 Siwalempu

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 1 Siwalempu

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Sulastri, Imran, dan Arif Firmansyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Volume Balok Dan Kubus Melalui Pendekatan Kontruktivisme Di Kelas IV SDN 3 Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Model Pembelajaran Inkuiri di Kelas IV SD Kristen 2 Makale Kabupaten Tana Toraja

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Mengunakan Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN No 1 Balukang

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Perubahan Wujud Benda Dalam Mata Pelajaran IPA Kelas VSDN Lenju

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Pokok Bahasan Daun dan Fungsinya di SDN Lutungan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Rosita, Achmad Ramadhan, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Rukmia. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Experiential Learning

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah proses penemuan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Ombuli Pada Materi Perkembangbiakan Tumbuhan Melalui Metode Inquiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN X FARIDA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu Sarni Djasa, Achmad Ramadhan, dan Ratman Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara penerapan pendekatan inquiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan sifat benda dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Siniu. Manfaat penelitian ini yaitu agar guru memiliki pengetahuan tentang teori pendekatan Inquiri untuk pemahaman konsep perubahan sifat benda dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus I diketahui bahwa hanya sebagian kecil siswa yang dapat mencapai indikator keberhasilan, pada hasil refleksi siklus II diperoleh data bahwa sebagian besar siswa telah mencapai indikator keberhasilan untuk materi yang sama dengan siklus I. Sedangkan hasil refleksi siklus III diperoleh data bahwa siswa yang mencapai indikator keberhasilan mengalami peningkatan dibanding dengan siklus II untuk materi yang berbeda. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan menerapkan pendekatan inquiri dalam pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Siniu. Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendekatan Inquiri, Sifat Benda. I. PENDAHULUAN Pendidikan dasar merupakan tahap dasar dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) generasi penerus bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Namun pada kenyataannya pendidikan di Sekolah Dasar (SD) khususnya untuk pembelajaran IPA belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan oleh masih banyak guru-guru SD menyelenggarakan pembelajaran secara tidak menarik seperti dominasi metode ceramah yang menuntut peserta didik untuk mendengar, memperhatikan, dan mencatat penjelasan guru. Padahal proses pembelajaran merupakan peristiwa yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena proses belajar itu sendiri 181

adalah perubahan perilaku yang menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap guru dan siswa kelas IV SDN Siniu bahwa proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar khususnya pada materi perubahan sifat benda masih sangat kurang terlihat pada nilai rata-rata siswa yakni 5,25 yang seharusnya mendapat nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kelemahan. Adapun kelemahan-kelemahan tersebut adalah kelemahan dari guru, guru masih menggunakan metode ceramah; guru tidak pernah menerapkan pendekatan Inquiri pada pembelajaran perubahan sifat benda dengan alasan kurangnya alat peraga IPA. Kelemahan dari Siswa yaitu: siswa tidak dilibatkan untuk bekerja secara aktif dan mengkonstruksi pengetahuan mereka pada pembelajaran perubahan sifat benda sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa; informasi yang didapat siswa terbatas pada apa yang diberikan guru dan buku paket. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sains kelas IV Sekolah Dasar, ada beberapa kajian materi yang harus di kuasai siswa Sekolah Dasar. Salah satu bidang kajian tersebut adalah perubahan sifat benda yang harus di kuasai siswa SD di mana konsep materi ini sangat dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari dan berhubungan dengan aktivitas keseharian peserta didik dalam lingkungannya. Proses pembelajaran IPA tidak hanya menekankan perubahan perilaku yang dapat diamati (pengetahuan itu sendiri) tetapi lebih menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan berpusat pada prosesproses mental yang sukar diamati. Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan sifat benda adalah dengan merubah atau memperbaiki model pembelajaran. Model yang dipilih tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dan mengaitkan pelajaran perubahan sifat benda dengan dunia nyata dan menemukan sendiri pada lingkungan sekitar siswa. 182

IPA merupakan suatu disiplin ilmu yang obyek kajiannya paling dekat dengan lingkungan manusia. Menurut Powler dalam Samatowa (2006) mengemukakan bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejalagejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Dengan demikian, pendekatan Inquiri merupakan pendekatan yang paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPA tentang perubahan sifat benda karena siswa akan terlibat langsung dalam mengkonstruksi pengetahuannya serta lebih bermakna. Melalui keterlibatan langsung inilah akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang maksimal. Inquiri artinya pertanyaan atau penyelidikan/penelitian. Piaget dalam Mulyasa (2008) memberikan definisi pendekatan Inquiri sebagai penyelidikan yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Proses-proses Inquiri adalah menemukan masalah, menyusun hipotesis, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis, mensintesis pengetahuan, dan mengembangkan beberapa sikap ilmiah. Jadi, pendekatan Inquiri lebih menekankan pada pencarian pengetahuan dari pada perolehan pengetahuan. Dalam melaksanakan pendekatan Inquiri keterampilan guru bertanya berperan penting dalam membimbing murid-murid melakukan kegiatan yang dipandang perlu. Pada penjelasan di atas nampak bahwa pembelajaran Inquiri memungkinkan siswa menghubungkan antara hal-hal yang telah dipahaminya dengan fenomena-fenomena yang ada di lingkunganya sehingga menguatkan pemahamannya terhadap suatu permasalahan atau dapat memperoleh pemahaman yang baru dalam suatu permasalahan. Dalam hal ini dapat meningkatkan pemahaman serta hasil belajar. Berdasarkan data fakta yang ditemukan di lapangan serta dasar-dasar pemikiran yang diuraikan sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian tindakan (PTK) dengan judul Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan 183

Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu. Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang perubahan sifat benda dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Siniu melalui penerapan pendekatan Inquiri. II. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian ini, mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Suharsimi (2010) yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Siniu yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2013/2014. Adapun jumlah siswa kelas IV sebanyak 20 orang dengan rincian laki-laki 9 orang dan perempuan 11 orang. Rencana tindakan yaitu menyusun rencana yang akan dikembangkan di dalam pembelajaran. Perencanaan ini disusun secara fleksibel untuk mengantisipasi berbagai pengaruh yang timbul di lapangan, sehingga penelitian dapat dilaksanakan secara efektif. Dalam kaitan ini, maka rencana penelitian disusun secara reflektif dan kolaborasi antara peneliti dan guru kelas. Pelaksanaan Tindakan, yaitu praktek pembelajaran nyata berdasarkan rencana tindakan yang telah disusun bersama peneliti dan guru sebelumnya. Tindakan ini dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan atau kegiatan pembelajaran di kelas yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi, tahap observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan pada saat selesai tindakan. Fokus observasi adalah aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru dapat diamati mulai pada tahap pembelajaran, saat pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif antara guru dan teman sejawat. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan merenungkan kembali informasi-informasi awal berkenaan dengan adanya ketidaksesuaian dengan praktek pembelajaran. Refleksi dilakukan berdasarkan hasil analisis data, baik observasi maupun data hasil evaluasi. Refleksi ini dilakukan secara bersama (kolaboratif) antara peneliti, teman sejawat, 184

dan guru untuk menemukan bahan perbaikan untuk rencana tindakan selanjutnya. Apabila kriteria yang ditetapkan tecapai, maka siklus tindakan dihentikan. Sebaliknya, jika belum berhasil pada siklus tindakan tersebut, maka peneliti mengulang siklus tindakan dengan memperbaiki kinerja pembelajaran pada tindakan berikutnya sampai berhasil. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan selama dan setelah penelitian, pada saat refleksi dari setiap tindakan pembelajaran. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992), yang terdiri dari tiga tahap kegiatan yaitu: 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) menarik kesimpulan dan verifikasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi indikator proses dan hasil dalam penerapan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan pemahaman konsep sifat bahan padat dan kegunaannya. Adapun kriteria yang digunakan untuk mengungkapkan tingkat penguasaan siswa dalam memahami materi adalah sesuai dengan kriteria standar yang di ungkapkan Nurkancana (1986:39) yaitu Tingkat penguasaan 90% - 100% dikategorikan sangat tinggi, 80-89% dikategorikan tinggi, 65% - 79% dikategorikan sedang, 55% - 64% dikategorikan rendah dan 0% - 54% di kategorikan sangat rendah. Berdasarkan kriteria standar tersebut, maka peneliti menentukan indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini tercapai apabila setiap siswa kelas IV SDN Siniu, setiap siklus telah meningkat dan menunjukkan tingkat pencapaian ketuntasan 70% dan siswa memperoleh nilai minimal 7,0. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang terdiri atas hasil belajar siswa dan aktivitas siswa dalam memahami materi perubahan sifat benda melalui 6 langkah pendekatan Inquiri yakni (1) Orientasi siswa kepada masalah, (2) Merumuskan masalah, (3) Merumuskan hipotesis, (4) Mengumpulkan data, (5) Menguji hipotesis, dan (6) Merumuskan kesimpulan pada siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga mengalami peningkatan yang signifikan. 185

Pada tindakan siklus I, pembelajaran dengan materi sifat benda dan faktorfaktor yang mempengaruhinya belum mencapai hasil yang direncanakan. Peneliti belum mampu melaksanakan pembelajaran secara optimal, ini dikarenakan peneliti dalam menerapkan pembelajaran belum sepenuhnya mengaplikasikan pembelajaran secara optimal sesuai dengan rancangan awal pembelajaran sehingga berdampak pada siswa dalam memahami materi belum sesuai dengan yang diharapkan, sebagaimana dilihat pada setiap siswa dalam mengemukakan jawabannya dari soal yang diberikan secara tulisan, belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu secara klasikal memperoleh kriteria keberhasilan 75% atau lebih dari seluruh siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar penguasaan materinya 76%. Pada tindakan siklus I ini tingkat penguasaan siswa terhadap materi mencapai 61,5%. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V pada Siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal yaitu 52,5% meningkat sebesar 9%, tetapi karena belum mencapai target Indikator Keberhasilan Penelitian maka pembelajaran harus dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II dengan materi yang sama yakni sifat benda. Pada tindakan siklus II Keberhasilannya sudah mencapai target yang diinginkan, hal ini dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, dan berdasarkan tes formatif yang diberikan keberhasilannya sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan peneliti, dimana dalam pembelajaran pada tindakan siklus II ini juga menerapkan pendekatan Inquiri sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sanjaya (2006: 195): Belajar pada hakekatnya adalah proses mental dan proses berfikir dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki individu secara optimal. Belajar lebih dari sekedar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan. Tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui keterampilan berfikir. 186

Dalam pembelajaran tindakan siklus II peneliti sudah mampu melaksanakan pembelajaran secara optimal, keenam tahapan pendekatan Inquiri yang di gunakan dalam pembelajaran materi sifat benda sudah mampu diaplikasikan dengan baik, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi, dimana pada tindakan siklus II ini hasil belajar siswa dalam memahami materi sudah sesuai dengan yang diharapkan, yakni penguasaan siswa terhadap materi mencapai 75% meningkat sebesar 13,5% dari siklus I yakni 61,5%. Sehingga pembelajaran tindakan Siklus II dihentikan dan dilanjutkan pada pembelajaran tindakan Siklus III dengan materi yang berbeda yaitu macammacam perubahan sifat benda. Tindakan siklus III dengan materi yang berbeda yaitu macam-macam perubahan sifat benda, dimana pada tindakan siklus III ini tingkat keberhasilan sudah mencapai target yang diinginkan, karena pada kegiatan pembelajaran macam-macam perubahan sifat benda, siswa sudah mampu melaksanakan indikator-indikator pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiri. Hal ini dilihat pada setiap siswa dalam mengemukakan jawaban dari soal yang diberikan secara tulisan sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan peneliti yaitu secara klasikal memperoleh kriteria keberhasilan 75% atau lebih dari seluruh siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar penguasaan materinya 76%. Pada tindakan siklus III tingkat pemahaman siswa dalam mengemukakan jawaban secara tulisan yang ada pada tes formatif telah sesuai yang di harapkan, yakni penguasaan siswa terhadap materi mencapai 81,5%. Sehingga pembelajaran tindakan Siklus III di hentikan dan tidak perlu dilanjutkan lagi ke Siklus selanjutnya. Keberhasilan tindakan dari siklus ke siklus di karenakan Peneliti dapat melaksanakan rancangan pembelajaran dengan baik sesuai dengan pendekatan yang digunakan, serta kesesuaian dan ketepatan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan Inquiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi perubahan sifat benda mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan telah tercapai dengan baik, siswa juga 187

sudah mampu menemukan pola hubungan yang bermakna antara materi dengan konteks keseharian siswa di lingkungannya. Tabel 1. Daftar Nilai Akhir Siswa Kelas IV SDN Siniu No Inisial Nilai 1 ASRL 2 SRD 3 SAI 4 MMQR 5 IRWN 6 MIKS 7 MSLT 8 ALIM 9 SHRL 10 DVY 11 FAS 12 SRW 13 RHMT 14 MSY 15 SAA 16 FTM 17 WWY 18 NAZ 19 PPD 20 HDY Jumlah Rata-Rata Tingkat Penguasaan Materi (%) 8 80 8 80 5 50 8 80 7 70 8 80 7 70 8 80 7 70 5 90 163 1630% 8.15 81,5% 188

Keterangan: untuk menentukan nilai rata-rata kelas ketuntasan adalah sebagai Jumlah Nilai Keseluruhan Rata-rata Kelas = Jumlah Siswa Keseluruhan IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil temuan dan pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pendekatan Inquiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi perubahan sifat benda di Kelas IV SDN Siniu, dimana pada setiap siklusnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni pada tindakan siklus I tingkat penguasaan mencapai 61,5%, kemudian pada tindakan siklus II tingkat penguasaan mencapai 75% untuk materi sifat benda, sedangkan pada tindakan siklus III tingkat penguasaan mencapai 81,5% untuk materi macam-macam perubahan sifat benda. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada guru Sekolah Dasar, agar menggunakan pendekatan Inquiri sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran; 1. Kepada Peneliti berikutnya agar mengembangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan Inquiri dalam meningkatkan kompetensi siswa yang lain. 189

DAFTAR PUSTAKA Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Depdiknas Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Bundu, Patta dan Kasim, Ratna. 2007. Konsep Dasar IPA I Teori dan Praktik. Makassar: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Depdiknas. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Sains. Jakarta: Depdiknas. Depdikbud. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Latri. 2003. Pembelajaran Bangun Ruang secara Konstruktivisme dengan Menggunakan Alat Peraga di Kelas IV SDN 10 Watampone. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Mulyadi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 190