II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun berbeda dengan animasi 8 detik. Animasi 8 detik masih sedikit jumlahnya, terutama di Indonesia. Tidak sebanyak para creator film 8 detik. Setelah diamati, animasi 8 detik tersebut hanya mengemukakan imajinasi kreator saja tanpa adanya unsur lokal yang bisa mempromosikan budaya lokal. Teknis dan olah grafisnya pun sangat standar sehingga kurang menarik. Padahal animasi tersebut seharusnya dapat lebih dimaksimalkan lagi dari segi konten dan teknis, sehingga tercipta animasi yang layak dikonsumsi masyarakat. Gambar 1. Video Animasi 8 Detik (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=uz9bwq8hpcm) Perancangan animasi 2 Dimensi 8 detik bertema Urban Folklore masih belum ada. Saat ini teknik membuat film animasi berdurasi 8 detik mulai dikenal masyarakat terutama masyarakat Jakarta, tetapi animasi 8 detik yang bertema Urban Folklore belum tersedia. Oleh karena itu, penulis mencoba merancang sebuah karya animasi 8 detik bertema Urban Folklore yang mana bercerita mengenai hal- hal yang sering terjadi di Jakarta hingga menjadi sebuah budaya baru. Perancangan animasi 8 detik bertema Urban Folklore biasanya menggunakan ide gagasan cerita tentang keseharian masyarakat Jakarta dikombinasikan dengan data- data fakta (dokumentasi) kemudian diproduksi menjadi animasi pendek. Sedangkan animasi 8 detik yang sudah ada saat ini, 3
tidak bercerita mengenai budaya dan tidak ada unsur konten lokal. Berikut merupakan gambar cuplikan animasi 8 detik yang sudah pernah diproduksi. B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK Perancangan animasi 8 detik ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat dengan target yang dibagi berdasarkan empat kategori, yakni: 1. Demografis Jenis Kelamin Umur : laki- laki dan perempuan : 10 30 tahun (usia produktif) 2. Geografis Seluruh warga daerah yang ada di Indonesia, khususnya kota Jakarta serta mencakup mancanegara (melalui internet atau media sosial). 3. Psikografis Masyarakat yang menyukai animasi, budaya, orang- orang kreatif, serta aktif di media sosial. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Tujuan dari perancangan Animasi 8 detik ini antara lain: a. Untuk memberikan gambaran mengenai Urban Folklore melalui media animasi pendek. b. Untuk memberikan hiburan baru untuk masyarakat 2. Manfaat Animasi 8 detik pas ini bisa menjadi pelajaran metode baru bagi dunia animasi. Bahwa animasi tidak harus berjam- jam. Dalam 8 detik pun animasi bisa bercerita. 4
D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 1. Logika Dasar Perencanaan Untuk merancang Animasi 8 Detik Urban Folklore, beberapa hal yang harus dilakukan antara lain: a. Riset Konsep Pada tahap awal, Penulis melakukan beberapa kali Riset serta melakukan pengumpulan data di kota Jakarta. Apa saja yang telah menjadi Urban Folklore di kota Jakarta. b. Pra Produksi Tahapan selanjutnya yaitu melakukan Persiapan pra produksi. Dimana mulai membuat storyline, storyboard, mendesain karakter dan juga environment. c. Produksi Setelah segala persiapan sudah lengkap, maka proses selanjutnya Penulis melakukan tahap produksi di dengan melakukan animate di dalam komputer. d. Paska Produksi Tahapan selanjutnya yaitu melakukan editing, mixing dan mastering, terhadap animasi yang telah selesai di produksi, melalui beberapa aplikasi editing. 2. Teknologi yang dibutuhkan Dalam perancangan animasi 8 detik ini menggunakan beberapa aplikasi olah grafis, software, diantaranya adalah: a. Adobe Flash CS6 Digunakan untuk mengolah animasi dalam bentuk 2 Dimensi, membuat karakter dan juga background animasi. b. Adobe Premiere Pro CS6 Digunakan untuk compositing video dan audio, impor data animasi yang sudah jadi. 5
c. Adobe After Effect CS6 Digunakan untuk menggerakkan karakter, penambahan efek, coloring animasi, serta rendering dan mastering file final. 3. Material yang akan dipergunakan Animasi 8 detik merupakan produk multimedia. Karena dalam bentuk animasi, maka materi atau tema yang digunakan adalah Urban Folklore. 4. Biaya Perancangan dan Produksi Rincian biaya perancangan dan produksi animasi 8 detik adalah sebagai berikut : No Proses Pengerjaan Total Biaya 1. Observasi Rp. 500.000 2. Biaya Produksi Rp. 300.000 - CD Case - Print Cover - Burn CD TOTAL Rp. 800.000 Tabel 1. Biaya Perancangan E. SKEMA PROSES KERJA Pra Produksi Storyline Storyboard Produksi Pembuatan Karakter Pembuatan Background Rigging Animate Pasca Produksi Composieng Rendering Gambar 2. Workflow kerja animasi 8 detik 6
1. Pra Produksi Pre production atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi. Hal ini mencakup menentukan ide cerita, melakukan eksplorasi pada karakter, dan menentukan latar belakang yang akan dijadikan background. Tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu animasi sesuai dengan harapan. Tahapan dari proses pra produksi berikut ini, yaitu: a. Storyline b. Storyboard 2. Produksi Production atau Produksi merupakan tahapan produksi. Secara umum merupakan tahapan, melakukan eksplorasi pada karakter, dan menentukan latar belakang yang akan dijadikan background. Tujuan produksi adalah Tahapan dari proses produksi berikut ini, yaitu: a. Pembuatan Karakter b. Pembuatan Background c. Rigging d. Animate 3. Pasca Produksi Pasca production atau Paska Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan finishing setelah memulai proses produksi. Hal ini mencakup compisiting video, melakukan eksplorasi pada animasi yang telah dibuat, dan menentukan latar suara yang akan digunakan. Tujuan pasca produksi adalah mereview hasil animasi dan segala sesuatunya agar proses produksi 7
dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu animasi sesuai dengan harapan. Tahapan dari proses pra produksi berikut ini, yaitu: a. Compositing b. Rendering 8