Penelpon menunggu dilayani. A.K. Erlang tahun Teori Antrian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II. Landasan Teori

Teller 1. Teller 2. Teller 7. Gambar 3.1 Proses antrian pada sistem antrian teller BRI Cik Ditiro

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Riska Sismetha, Marisi Aritonang, Mariatul Kiftiah INTISARI

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operations Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

APLIKASI SISTEM ANTRIAN DENGAN SALURAN TUNGGAL PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada Bab 1, permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

BAB 8 TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB. Teori Antrian PENDAHULUAN PENDAHULUAN

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lecture 2 : Teori Antrian

Operations Management

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANTRIAN. pelayanan. Gambar 1 : sebuah sistem antrian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini diuraikan tentang dasar-dasar yang diperlukan dalam pembahasan

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

11/1/2016 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 1 TEORI ANTRIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

TEORI ANTRIAN (QUEUEING THEORY)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operations Management


Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB V PENUTUP. Menurut. Ukuran Keefektifan Rumus ProModelStudent. Rumus

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

MODEL EKSPONENSIAL GANDA PADA PROSES STOKASTIK (STUDI KASUS DI STASIUN PURWOSARI)

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN TIKET KERETA API STASIUN TAWANG SEMARANG ABSTRACT

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

BAB III PEMBAHASAN. dengan retensi pelanggan yang membatalkan antrian, nilai harapan banyaknya

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB II LANDASAN TEORI. pembahasan model antrian dengan working vacation pada pola kedatangan

ANALISIS MODEL PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT KARIADI DENGAN PENDEKATAN POISSON-EKSPONENSIAL. Abstract

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

MODEL ANTREAN KONTINU (STUDI KASUS DI GERBANG TOL BANYUMANIK)

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI SIMULASI ANTRIAN

MODEL SISTEM ANTRIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA BANK MANDIRI CABANG AMBON Analysis of Queue System on the Bank Mandiri Branch Ambon

ANALISIS MODEL WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PELAYANAN PADA BAGIAN PENDAFTARAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Teori Antrian (Queueing Theory)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (server) serta suatu

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS. 4.4 Analisis Tingkat Kedatangan Nasabah

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

PENENTUAN MODEL DAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM. PELAYANAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR LAYANAN TEMBALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK (STUDI KASUS: KANTOR LAYANAN CERENTI) TUGAS AKHIR

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Transkripsi:

Banyaknya penelpon di waktu sibuk(jam kerja) Operator telepon terbatas Penelpon menunggu dilayani Teoriyang menyangkut studi matematis dari antrianantrian A.K. Erlang tahun 1910 Teori Antrian Proses antrian Sistem antrian Keadaan sistem

Analisis Teori Antrian Ukuran Performansi Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam sistem Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem Probabilitas sistem pelayanan akan kososng Waktu rata-rata yang dihabiskan pelanggan dalam antrian Panjang antrian rata-rata Probabilitas sejumlah pelanggan berada dalam sistem

Sistem Antrian Karakteristik/ komponen Kedatangan Disiplin antrian Fasilitas pelayanan

Pola kedatangan Pola waktu pelayanan Desain fasilitas pelayanan Disiplin antrian Ukuran antrian Sumber input Perilaku pelanggan

Pola kedatangan Deterministik Probabilistik Waktu antar kedatangan pelangganyang berurutan

Pola waktu pelayanan Deterministik Probabilistik Waktuyang dibutuhkan untuk melayani seorang pelanggan.

Seri Desain fasilitas pelayanan Paralel Gabungan

1 2 3 4 1

FCFS (First Come First Served) Disiplin antrian LCFS (Last Come First Served) SIRO (Service in Random Order) Service Priority

Kapasitasantrian/ kapasitas tempat mengantri Terbatas Ukuran antrian Tidak terbatas

Sumber input Terbatas Tidak terbatas

Jockeying Reneging Balking Perilaku pelanggan

Pelayan 1 Pelayan 2 1 2 1 2 3 4 5 6 Balking Jockeying 7 Reneging

Contoh Antrian

Distribusi probabilitas Poisson paling sering digunakan bila kedatangan didistribusikan secara random. Distribusi Poisson menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu bila sejumlah variabel random mempengaruhi kedatangan. Bila pola kedatangan individu mengikuti distribusi poisson maka waktu antar kedatangan adalah random dan mengikuti suatu distribusi eksponensial.

HUBUNGAN DISTRIBUSI POISSON DAN EKSPONENSIAL Sistem antrian yang dipelajari disini yaitu banyaknya kedatangan dan kepergian(selesainya pelayanan) selama interval waktu tertentu dinyatakan dalam kondisi sebagai Kondisi 1 berikut: Probabilitas terjadinya kegiatan antara waktu t sampai t+h hanya bergantung pada kejadian yang terjadi selama selang h saja (banyaknya kejadian sebelum waktu ke-t tidak akan mempengaruhi kejadian selama selang waktu h) Kondisi 2 Probabilitas bahwa dalam selang waktu h yang sangat kecilakanterjadisuatuevent yaitupositifdan 1 Kondisi 3 Paling banyak satu kejadian yang bisa terjadi selama selang waktu h yang sangat kecil

P n (t) Probabilitas akan terjadi n event dalam waktu t maka (untuk n =0): Kondisi 1 P 0( t + h) = P0 ( t). P0 ( h) Kondisi 2 0 < P0 ( h) 1 dipenuhi jika 0 ( ) = α t P t e ; t 0 α = konstan positif Event kedatangan kepergian α = laju kedatangan α= laju kepergian per satuan waktu untukh 0maka P ( h) 0 P ( h) 0 = e αh 1 αh = 1 αh + ( αh) 2! 2 ( αh) 3! 3 +..."(deret McLaurin)" Kondisi 3 P h) = 1 P ( h) 1 ( 0 αh

Misal : f (t) = pdf dari interval waktu antara 2 event yang berurutan, t 0 F (t) = fungsidensitaskumulatifdari t F t) = f ( 0 ( x) dx Jika T = interval waktu sejak terjadinya event berakhir makap {waktuantar2 event T} = P { tidakada eventyang terjadi selamat } atau Jadi, P{ t T { 0 T } = P ( T ) = e α T T αt αt f ( t) dt = e f ( t) dt = 1 e αt d P( t < T) = F( T) = 1 e f ( T) = F( T) dt ( ) = αt f T αe ; T > 0 P( t < T ) = 1 e αt distribusieksponensialuntukwaktuantar2 kejadian 1 E( T) = satuan waktu rata rata interval waktu antar 2 kejadian α

Contoh Soal (Distribusi Kedatangan & Kepergian) Sebuah mesin selalu memiliki unit cadangan untuk digunakan sebagai pengganti jika terjadi kerusakan. Waktu kerusakan mesin atau unit cadangannya itu adalah ekponensial dengan mean 10 jam. Kerusakan terjadi dengan laju 0.1 kejadian perjam, berapakah probabilitas kerusakan terjadi dalam 5 jam?

P n (t)=probabilitas terdapat n (n > 0) kedatangan selama interval waktu t maka untuk h > 0 dan h 0 berlaku : P n ( t + h) = P terdapat n kedatangan selama waktu t, dan terdapat 0 kedatangan selama waktu h, atau terdapat (n-1) kedatangan selama waktu t, dan terdapat 1 kedatangan selama waktu h

P n ( t) = n ( λt) e n! Mean = Variansi = λt λt λt n =0,1,2, Distribusi dari banyaknya kedatangan selama interval waktu t λ = laju kedatangan Distribusi waktu antar kedatangan ~ Eksponensial dengan mean 1/λ

ProsesKepergian (SelesainyaPelayanan) ASUMSI SISTEM N OBJEK (PELANGGAN) LAJU KEPERGIAN (µ) n OBJEK (PELANGGA N) tidak ada obyek baru yang masuk dalam sistem

Misal, waktu t. n (t ) probabilitas terjadi n kepergian selama Untuk h 0, maka terdapat kepergian). 0 (h) = e µh 1 µh (tidak (h) = Untuk h > 0, maka 1 0 (terdapat 1 kepergian). 1 (h) µh

µ µ ) ( 1 ) ( ' ) ( 1 ) ( ) ( t N t N h t N t N h t N = + + µ µ ) ( 1 ) 1 )( ( ) ( h t n h t n h t n + + µ µ ) ( 1 ) ( ) ( ' 1 t n t n t n n n n + = ) ( 0 ) ( 0 ' ) 1 )( ( 0 ) ( 0 t t h t h t µ µ = +

Diperoleh, n ( t ) = ( µ t ) n e n! µ t N ( t ) = 1 N n = 1 0 n ( t ) Waktu pelayanan ~ Distribusi Eksponensial dengan mean 1/μ.

CONTOH KASUS (PROSES KEPERGIAN).

p ( 3 t ) 15 5 e 3 t ( t ) = 5 (15 5 )! Hari ke-t 1 2 3 4 5 6 µt 3 6 9 12 15 18 P5(t) 0.0008 0.0413 0.1186 0.1048 0.0486 0.015 probabilitas tertinggi untuk pemesanan ulang terhadap barang

p (t) = p (t) + p (t) + p (t) + p (t) + p (t) n 5 0 1 2 3 4 + = 1 [p (t) +... + p (t)] 6 15 15 (15 n) ( 3t) (3t) e = 1 n = 6 (15 n)! Hari ke-t 1 2 3 4 5 6 µt 3 6 9 12 15 18 Pn 5(t) 0.0012 0.0839 0.4126 0.7576 0.9303 0.9847 probabilitas monoton naik seiring dengan pemesanan pada hari ke-t. p (t) 5

Ε[n t = 6] = 15 np n n=0= (6) n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Pn(6).792.0655.0509.0368.0245.015.0083.0042.0018.0007.0002.0001 Pn(6) 0, untukn= 12, 13, 14, 15. Ε[n t = 6] = 0.5537

Notasi Kendall untuk merinci suatu ciri dari antrian adalah(a/b/c) : (d/e/f), dimana: a : distribusi kedatangan b : distribusi kepergian(selesainya pelayanan) c : banyaknya fasilitas pelayanan d : disiplin antrian e : banyaknya pengantri maksimal yang diizinkan beradadalamsistempelayanan(yang antridanyang sedang dilayani) f : ukuransumberinput

Model Antrian untuk a dan b biasanya digunakan notasi sebagai berikut: M : jika distribusi kedatangan dan kepergian Poisson D : waktu antar kedatangan dan pelayanan konstan diketahui dengan pasti(deterministik) Ek: distribusi waktu antar kedatangan dan pelayanan Erlang atau Gamma GI: jika distribusi kedatangan General Independent untuk d digunakan notasi: GD: jika digunakan disiplin antrian Dalam pembahasan ini akan dijelaskan model model dengan distribusi kedatangan dan kepergiannya berdistribusi Poisson dan disiplin antriannya GD.

MODEL ANTRIAN Ukuran Performansi P n L s W s W L λw n=o npn L s / λ -1/λ W s ᴥ λlaju kedatangan ᴥP n adalahprobabilitasterdapatnobjekyang beradadalam sistem ᴥL s adalahekspektasibanyaknyaobjek(pengantri) dalamsistem ᴥW s adalahekspektasiwaktumenunggudalamsistem(dalam antrian + dalam pelayanan) ᴥW adalahekspektasiwaktumenunggudalamantrian ᴥL adalahekspektasibanyaknyaobjek(pengantri) dalam antrian(tidak termasuk yang sedang dilayani

(M / M / 1) : ( GD / / ) Model Antrian (M / M / 1) : ( GD / N / )

(M / M / 1) : ( GD / / ) Distribusi Poisson λ ρ= µ Laju kedatangan λ Laju kepergian μ ρ L s = 1 ρ 1 pelayanan rata-rata banyaknya objek dalam sistem L ρ 2 = 1 ρ rata-rata banyaknya objek dalam antrian General disiplin Tidak ada batasan sumber input W = W s Tidak ada batasan kapasitas sistem pelayanan 1 µ (1 ρ) rata-rata waktu menunggu dalam sistem W ρ = µ( 1 ρ) rata-rata waktu menunggu dalam antrian

, (M / M / 1) : ( GD / N / ) Batas maksimal N panjang maksimal N-1, λ eff laju kedatangan dari objek yang bisa bergabung dalam antrian λ < λ eff P n = 1 ρ n ρ N+1 1 ρρ 1 N + 1 ρ 1 ρ = 1 n = 0,1,2,..., N L S = ρ { N N + 1 1 ( N + 1) ρ + N ρ } (1 ρ )(1 ρ N + 1 ) ρ 1 N 2 ρ =1

Jadi, P [ terdapat 1 kedatangan yang tidak bisa masuk antrian karena penuh ] =P N P { n > N} = 1 PN λeff =λ( 1 PN ) L L W = = λ eff λ ( 1 P N ) λ eff λ( 1 PN ) LS = L + = L + µ µ 1 LS LS WS = W + = = µ λ(1 P ) λ λ eff = µ ( LS L ) = λ(1 PN ) N eff

Contoh Soal Sebuah salon mempekerjakan satu orang sebagai tukang potong rambut. Pada hari sabtu pelanggan yang datang cukup membuat sibuk pegawainya. Kedatangan pelanggan berdistribusi poisson dengan tingkat rata-rata kedatangan 5 pelanggan per jam. Waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan berdistribusi eksponensial dengan rata-rata 10 menit per pelanggan. Jika ruang tunggu salon hanya tersedia 4 kursi tunggu, berapa lama waktu tunggu dalam sistem?

Penyelesaian: pelanggan per menit atau pelanggan per jam maka Dalam satu jam-nya, rata-rata pelanggan yang membatalkan antriannya karena penuh adalah pelanggan per jam. Rata-rata waktu tunggu sampai mobil selesai dicuci

Jadi, jam