PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI 4 WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

Diajukan oleh : Anida Fathur Rochmah A

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA SKRIPSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

STUDI ANALISIS KETUNTASAN KOMPETENSI DASAR UKK SISWA KELAS VB SD N PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BERBASIS LESSON STUDY PADA SISWA SMP

Oleh: LILIS SETIYOWATI A

PERSEPSI GURU TERHADAP PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI KELAS RENDAH DI SDN 03 SEWUREJO KECAMATAN MOJOGEDANG TAHUN 2016/2017

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Yulia Maftuhah Hidayati 1), Titik Septiani 2) Abstarct

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA OLEH GURU KELAS VI SD

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

ANALISIS PENILAIAN AUTENTIK MENURUT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA KELAS IV SD NO. 4 BANYUASRI

GS-SD/ME-KUR-2013-PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [2014] INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

PROBLEMATIKA GURU DALAM MENGOLAH RAPORT KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR. Oleh : ABDUL KHOLIKH A

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

TINJAUAN KESULITAN GURU BIOLOGI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DI SMA NEGERI SE KOTA BUKITTINGGI

BAB V PENUTUP. diambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: a. Guru mata pelajaran Seni Rupa di SMA Negeri 1 Godean, SMA Negeri 1

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

AKOMODASI PENILAIAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK KELAS II SD BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI SESUAI KURIKULUM 2013 PADA GURU-GURU SMK PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI di KOTA KLATEN

ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA KURIKULUM 2013 DI SDN TANJUNGREJO 1 MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Tabel 1 Pedoman Observasi Perencanaan Pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di Kelas II SDN I Yukum Jaya

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

TEKNIK PENILAIAN NON TES

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN INSTRUMEN TES UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMK NASIONAL 2x11 KAYUTANAM ARTIKEL DEWI FIOLINDA

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 PADA SISWA KELAS II SDN PREMBULAN, KULON PROGO ARTIKEL JURNAL

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Transkripsi:

174 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF AUTHENTIC ASSESSMENT IN SEKOLAH DASAR NEGERI PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA Oleh: Susi Munawati, Universitas Negeri Yogyakarta Susimunawatia@ymail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik di SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta dan untuk mendeskripsikan kendala - kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian autentik. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B. Objek penelitian adalah penilaian autentik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis model induktif. Hasil penelitian adalah guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B melaksanakan penilaian autentik yang meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Guru melaksanakan tahapan penilaian yang meliputi pengumpulan data, pengolahan nilai, menyimpulkan hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut penilaian. Guru melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Guru melaksanakan penilaian keterampilan dengan tes praktik, produk, dan proyek. Kekurangan dalam penelitian adalah guru tidak melaksanakan penilaian diri, penilaian antar teman, dan penilaian portofolio. Guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B masih mengalami kendala dalam pelaksanaan penilaian autentik. Kata kunci: penilaian autentik, sekolah dasar Abstract The purpose of this research is to determine the implementation of an authentic assessment in Sekolah Dasar Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta and to describe the obstacles which are faced in it. This research included on the descriptive qualitative research. The subject were the teachers on the first and fifth grade. The object was implementation of an authentic assessment. The data collection techniques used an interview, observation, and documentation. The data analysis used an interactive model. The result show that the teachers have done the authentic assessment which is include of the attitude, knowledge, and skills assessment. The teacher have done achievement process, include the collecting data, scoring process,conclusion and do the following score. The teachers evaluate the student s attitude by observation. The teachers do the knowledge assessment by written test and tasks. The teacher do the assessment of skill by practice, product, and project. The lacks of that assesment are the teachers are not do the self, interpersonal, and portofolio assessment. She still faces the lack in the realization of authentic assessment in case in making of the heading assessment. Keywords: authentic evaluation, sekolah dasar PENDAHULUAN Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Kurikulum terdiri atas beberapa komponen yaitu tujuan, isi atau bahan (content), aktivitas belajar, dan penilaian. Antara satu komponen dengan yang lain saling terkait. Salah satu aspek dalam Kurikulum 2013 adalah kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk sekolah dasar. Untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar dibutuhkan proses penilaian. Penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga dapat menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan (Daryanto, 2014:111). Dengan demikian maka penilaian harus dilakukan secara tepat agar dapat memperoleh gambaran lengkap tentang siswa. Kurikulum 2013 mensyaratkan penggunaan penilaian autentik (authentic assessment). Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran. Penilaian autentik bersifat alami, apa adanya, tidak dalam suasana tekanan (Agus Wasisto, 2014:140). Jadi penilaian dilakukan secara holistik melalui aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus. Cara menilai aspek pengetahuan adalah dengan tes tertulis, observasi terhada p diskusi, tanya jawab, dan percakapan, serta penugasan. Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Pelaksanaan Penilaian Autentik... (Susi Munawati) 175 penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan unjuk kerja/ kinerja / praktik, projek, produk, portofolio, dan tertulis. Implementasi kurikulum 2013 secara teori dapat mengatasi permasalahan di negara kita sebab selain aspek kognitif, juga ditekankan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Namun ada pihak yang belum siap menghadapi perubahan kurikum ini, terutama guru. Padahal guru adalah kunci utama untuk menyukseskan penerapan kurikulum tersebut. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 terutama adalah karena keterbatasan pengetahuan guru terkait konsep pembelajaran dan penilaian. Penilaian autentik sesuai kurikulum 2013 dianggap terlalu banyak dan rumit. Seharusnya guru memahami dan melaksanakan penilaian secara benar karena penilaian adalah hal yang sangat penting. SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di Yogyakarta yang menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014 sampai saat ini. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta adalah seluruh kelas sudah menggunakan pembelajaran dengan kurikulum 2013, namun para guru masih mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian autentik sesuai dengan kurikulum 2013. Guru masih kesulitan ketika menilai sikap siswa dan lebih banyak fokus pada penilaian aspek pengetahuan sehingga penilaian sikap sering tidak obyektif. Pembelajaran kurikulum 2013 seharusnya tematik tetapi sebagian instrumen penilaian belum mencerminkan pembelajaran tematik.

176 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 Tidak semua guru menguasai teknologi, hanya sebagian guru yang menguasai komputer padahal penilaian banyak menggunakan komputer. Hasil rapor yang berupa nilai deskriptif terkadang menyulitkan wali murid untuk memahaminya dan membuat mereka merasa kurang puas. Kesulitan pelaksanaan penilaian autentik di SD Negeri Pujokusuman I Yogyakarta. Uraian tentang masing masing teknik pengumpulan data di atas antara lain: 1. Wawancara Dalam penelitian ini, digunakan wawancara ini ditunjukkan dengan jawaban guru ketika terstruktur, yaitu dalam melakukan menjawab pertanyaan tentang kurikulum 2013. wawancara, pengumpul data telah mempersiapkan instrumen penelitian berupa Jenis Penelitian pertanyaan pertanyaan tertulis yang alternatif Penelitian ini menggunakan pendekatan jawabannya telah disiapkan untuk mengambil kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik dan untuk mendeskripsikan data tentang pelaksanaan penilaian autentik di Sekolah Dasar Negeri Pujokusuman 1. 2. Observasi Observasi dalam penelitian ini dilakukan kendala kendala yang dihadapi dalam secara nonpartisipatif dengan menggunakan pelaksanaan penilaian autentik di Sekolah Dasar Negeri Pujokusuman 1 instrumen berupa pedoman observasi untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik dan. untuk mengetahui kendala kendala Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta yang berada di Jalan Kolonel Sugiyono No 09 Yogyakarta. Penelitian pelaksanaan penilaian autentik di Sekolah Dasar Negeri Pujokusuman 1. 3. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan berlangsung mulai bulan April sampai dengan dengan cara pengumpulan dokumen bulan Juni tahun 2016. dokumen yang terkait dengan pelaksanaan penilaian autentik di SD Negeri Pujokusuman Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B SD Negeri Pujokusuman 1 Yogyakarta. I yang berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP), kisi kisi soal, soal, rubrik penilaian, lembar penilaian, dan foto foto yang relevan untuk mengambil data tentang pelaksanaan penilaian autentik di Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Sekolah Dasar Negeri Pujokusuman 1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan Teknik Analisis Data dokumentasi untuk memperoleh informasi Penelitian ini menggunakan teknik analisis tentang pelaksanaan penilaian autentik serta induktif. Teknik analisis induktif tersebut terdiri kendala- kendala yang dihadapi dalam dari 3 (tiga) tahapan, antara lain:

a. Reduksi Data Dalam penelitian ini, proses reduksi data didasarkan pada data yang diperlukan sesuai dengan yang terdapat pada tabel tentang kisi kisi umum tentang hubungan antara sumber data, metode, dan instrumen pengumpulan data. Berdasarkan tabel tersebut, data yang diperoleh diharapkan sesuai dengan fokus dan pertanyaan penelitian. b. Display Data Display data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan data data yang telah terkumpul dan telah direduksi. c. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan Verifikasi data dapat dilakukan selama proses penarikan kesimpulan dengan cara memperdalam proses observasi dan wawancara di lapangan. Keabsahan Data Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi data. Peneliti mengetahui keabsahan data dengan cara membandingkan data dari beberapa metode yaitu dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan cross check dengan beberapa metode tersebut. Apabila tidak ada kecocokan dalam metode pengumpulan data berarti ada suatu tidak kevalidan tetapi apabila hasilnya sama dari beberapa metode berarti keabsahan data didapat dari penelitian. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B merencanakan penilaian sebelum pelaksanaan penilaian. Guru Pelaksanaan Penilaian Autentik... (Susi Munawati) 177 Pelaksanaan Penilaian Autentik... (Susi Munawati) kelas 1 B merencanakan tujuan penilaian keterampilan untuk mengetahui kemampuan psikomotor siswa, untuk mengetahui perlakuan anak, dan memberikan motivasi kepada orangtua dan memberikan motivasi kepada siswa. Guru kelas 5 B merencanakan tujuan penilaian keterampilan untuk mengetahui penguasaan pengetahuan siswa yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata atau untuk mengetahui keterampilan siswa sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. merencanakan penilaian aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. RPP guru kelas 1 dan RPP guru kelas 5 memuat aspek aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan dinilai. merencanakan teknik penilaian sikap dengan observasi. merencanakan teknik penilaian yang digunakan dalam penilaian keterampilan menggunakan penilaian praktik, produk dan penilaian proyek. Guru kelas 1 B dan kelas 5 B merencanakan tujuan dilaksanakannya penilaian sikap yaitu membentuk karakter siswa, merencanakan tujuan penilaian sikap dan tujuan penilaian keterampilan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Guru kelas 1 B dan kelas 5 B merencanakan aspek yang akan dinilai dalam penilaian keterampilan. Yang akan dinilai adalah keterampilan sesuai dengan muatan Kompetensi Dasar keterampilan. merencanakan teknik penilaian pengetahuan dengan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan.

178 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 merencanakan teknik penilaian keterampilan keterampilan. Minggu pertama bisa 6 dengan tes praktik, produk, dan proyek. Guru kelas 1 B menyusun instrumen tes tertulis untuk menilai kompetensi pengetahuan berupa soal keterampilan yang dinilai. Setelah merencanakan penilaian guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B melaksanakan penilaian. uraian, soal isian dan soal pilihan ganda, Penilaian melalui beberapa tahap yaitu sedangkan guru kelas 5 B menyusun instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda, isian, mengumpulan data, mengolah/menganalisis data, menyimpulkan dan melaksanakan tindak lanjut. jawaban singkat dan uraian. Penilaian yang dilaksanakan guru meliputi Soal pengetahuan dibuat guru setiap penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. kompetensi dasar per muatan pelajaran. Guru Pengumpulan data penilaian pengetahuan menuliskan soal harian sesuai dengan dalam penilaian harian dilaksanakan guru dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, tema, membagikan soal penilaian harian kepada siswa. indikator pencapaian kompetensi dan tujuan Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh pembelajaran. Jadi penilaian diacukan kepada guru. Guru mengumpulkan data penilaian tujuan yang harus dikuasai oleh siswa. berdasarkan jawaban siswa. Soal yang diberikan Guru kelas 1B setiap hari selalu guru sesuai dengan kompetensi dasar dan merencanakan penilaian di RPP, sedangkan penilaian harian untuk pengetahuan direncanakan setiap selesai 1 sub tema. 1 tema 4 kali penilaian pengetahuan. 1 semester ada 4 tema (jadi 16 kali indikator pencapaian kompetensi yang telah dipelajari siswa. Soal sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan sesuai dengan kisi kisi soal yang telah dibuat oleh guru. penilaian harian). Guru kelas 1 B juga merencanakan Ulangan Tengah Semester dan mengumpulkan data penilaian sikap dengan Ulangan Akhir Semester. Guru kelas 5 mengisi lembar observasi penilaian perilaku merencanakan menilai siswa dalam proses dengan rentang skor 1 sampai dengan 4. Guru pembelajaran setiap hari. Tetapi kalau ulangan kelas 1 B juga mendeskripsikan perilaku siswa harian atau penilaian harian menyesuaikan berdasarkan penilaian yang dilaksanakan, dengan tema dan sub temanya. Kelas 5 terdiri dari 9 tema. Setiap tema terdiri dari 3 sub tema. Jadi 27 sub tema dalam 1 tahun. Jadi ada 27 kali penilaian. Guru kelas 1 merencanakan frekuensi sedangkan guru kelas 5 B tidak mendeskripsikan nilai dan tidak memberi keterangan terhadap skor yang diberikan. penilaian keterampilan disesuaikan dengan mengumpulkan data penilaian keterampilan pembelajarannya. Untuk 1 sub tema, 1 mata pelajaran minimal melaksanakan 1 kali penilaian dengan mengamati siswa dalam mengerjakan tugas praktik, membuat produk maupun proyek. keterampilan. Jadi untuk 1 tema ada 16 kali Dalam menilai guru menggunakan rubrik penilaian harian. Guru kelas 5 merencanakan penilaian yang tercantum dalam rencana penilaian keterampilan untuk 1 sub tema untuk 1 pelaksanaan pembelajaran. Rubrik penilaian mata pelajaran minimal 1 kali penilaian memuat kriteria penilaian. Penilaian diberikan

berdasarkan rubrik penilaian. Guru memberikan skor rentang 1 sampai dengan 4. Berdasarkan skor tersebut guru memberikan nilai dengan rentang 0 sampai dengan 100. Tahap penilaian setelah pengumpulan data adalah pengolahan nilai atau analisis nilai. Guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B mengolah nilai pengetahuan dengan cara nilai disendirikan per kompetensi dasar per muatan pelajaran. Nilai penilaian harian didapat dari skor perolehan dibagi skor maksimal kemudian dikalikan 100. Hasil penilaian harian yang berupa aspek pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk dicari peserta didik yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Tahap penilaian berikutnya adalah guru menyimpulkan hasil penilaian. Guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B menyimpulkan bahwa siswa yang nilai pengetahuannya belum mencapai KKM belum berhasil, sedangkan jika sudah mencapai KKM maka siswa tersebut sudah berhasil. Tahap penilaian setelah menyimpulkan penilaian adalah guru melakukan tindak lanjut penilaian. Tindak lanjut penilaian pengetahuan yang dilakukan guru kelas 1 B adalah hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui peserta didik yang telah mencapai KKM dan belum mencapai KKM, melaksanakan kegiatan remedial dan pengayaan sesuai hasil analisis nilai, melaporkan nilai kepada orang tua sebagai bentuk komunikasi, kerja sama, dan kontrol antara orang tua dan guru, Menerima usul,memberikan solusi kepada siswa melalui pertemuan orang tua siswa, jika siswa tersebut mengalami kesulitan belajar sehingga nilainya belum mencapai KKM. Guru Pelaksanaan Penilaian Autentik... (Susi Munawati) 179 kelas 5 B juga melaksanakan perbaikan apabila nilai siswa belum mencapai KKM dan melaksanakan pengayaan apabila nilai siswa sudah mencapai KKM. mengalami kendala dalam penyusunan dan pelaksanaan penilaian autentik. Kendala dalam penyusunan penilaian autentik meliputi kesulitan membuat rubrik penilaian, kesulitan membuat soal tes tertulis karena harus per Kompetensi Dasar dan kendala waktu dalam membuat pemetaan Kompetensi Dasar untuk merancang penilaian. Kendala kendala yang dihadapi guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B dalam pelaksanaan penilaian sikap adalah penilaian tidak rutin dilaksanakan, butuh waktu lama dalam penilaian, mengisi instrumen penilaian yang banyak, sikap anak tidak stabil, rekap nilai sulit karena skor dan centang tidak sama, dan banyak wali murid yang tidak paham hasil rapor yang berupa nilai deskriptif. Kendala kendala yang dihadapi guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan adalah format penilaian rumit dan tahapan penilaian banyak, yang dinilai juga banyak, butuh waktu banyak untuk perencanaan, pelaksanaan sampai pengolahan nilai, harus memeriksa pekerjaan siswa yang banyak sekali. Kendala kendala yang dihadapi guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B dalam pelaksanaan penilaian keterampilan adalah penilaian keterampilan proyek butuh waktu lama, dan memakai rubrik yang banyak sehingga menilainya butuh ketelitian yang tinggi dan waktu yang banyak.

180 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 direncanakan setiap selesai 1 sub tema. 1 tema 4 Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B SD Pujokusuman 1 sudah melaksanakan perencanaan penilaian dan melaksanakan penilaian autentik yang meliputi penilaian perilaku, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Perencanaan penilaian merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh guru sebelum pelaksanaan penilaian. Perencanan penilaian yang dilakukan guru meliputi perencanaan tujuan penilaian, aspek aspek penilaian, teknik penilaian, instrumen penilaian, acuan penilaian, dan frekuensi penilaian. Guru kelas 1 B dan kelas 5 B merencanakan tujuan dilaksanakannya penilaian sikap yaitu membentuk karakter siswa, merencanakan tujuan penilaian sikap dan tujuan penilaian keterampilan kali penilaian pengetahuan. Frekuensi penilaian keterampilan direncanakan sesuai dengan pembelajarannya. Untuk 1 sub tema, 1 mata pelajaran minimal melaksanakan 1 kali penilaian keterampilan. Tahapan pelaksanaan penilaian yang dilakukan guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B adalah pengumpulan data, pengolahan nilai atau analisis nilai, kesimpulan penilaian, dan tindak lanjut penilaian. Guru kelas 1 B dan kelas 5 B sudah melaksanakan tahapan penilaian tersebut. Pada waktu ulangan harian, guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B melaksanakan pengumpulan data dengan cara memberikan soal kepada siswa. Siswa menjawab soal kemudian mengumpulkan jawaban soal kepada guru. Guru memeriksa jawaban siswa dan guru memberikan penilaian. Soal penilaian untuk kompetensi pengetahuan sesuai dengan kompetensi dasar yang akan yang digunakan guru kelas 1 sudah sesuai dicapai. guru kelas 1 B dan kelas 5 B merencanakan aspek yang akan dinilai dalam penilaian perilaku, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap, perilaku, dan keterampilan direncanakan sesuai dengan muatan Kompetensi Dasar. Guru kelas 1 B dan kelas 5 B merencanakan teknik penilaian perilaku dengan observasi. Guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B merencanakan teknik penilaian pengetahuan dengan menggunakan tes tertulis, lisan, dan penugasan. merencanakan teknik penilaian keterampilan dengan tes praktik, produk, dan proyek. Guru kelas 1B dan guru kelas 5 B merencanakan penilaian setiap hari di RPP, sedangkan penilaian harian untuk pengetahuan dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Soal yang dibuat guru juga sudah sesuai dengan kisi kisi soal. Semua soal sudah sesuai dengan indikator soal pada kisi kisi soal dan semua indikator soal pada kisi kisi soal sudah terwakili di soal. melaksanakan pengumpulan data penilaian perilaku siswa dengan lembar observasi. Guru mengamati perilaku siswa di dalam maupun di luar kelas kemudian memberikan penilaian dengan mengisi lembar observasi. melaksanakan penilaian keterampilan dengan teknik penilaian praktik, produk dan proyek. Hal ini sesuai dengan pendapat Daryanto (2014:115),

yang mengatakan bahwa penilaian autentik dalam kurikulum 2013 mengacu pada standar penilaian yang terdiri dari penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik, dan jurnal. Pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. tidak melaksanakan penilaian penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan penilaian portofolio. Menurut peneliti penilaian portofolio sangat penting untuk dilaksanakan karena merupakan penilaian yang berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam periode waktu tertentu. Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik. Dalam penelitian ini guru mengumpulkan data penilaian aspek keterampilan dengan memberikan tugas berupa tes praktik kepada siswa. Guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik penilaian yang memuat kriteria penilaian. Lembar penilaian aspek keterampilan berisi aspek yang dinilai. Guru mengisi skor pada lembar penilaian aspek keterampilan. Setelah itu berdasarkan hasil skor tersebut guru memberikan nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B mengumpulkan data kemudian melakukan pengolahan nilai atau analisis nilai. melaksanakan analisis nilai dengan cara hasil Pelaksanaan Penilaian Autentik... (Susi Munawati) 181 penilaian harian yang berupa aspek pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk dicari siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan peserta didik yang belum mencapai KKM. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM perlu ditindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B melaksanakan pengolahan nilai pengetahuan dan keterampilan maka guru dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa tersebut sudah berhasil menguasai atau belum menguasai kompetensi dasar atau indikator yang telah dipelajari. Guru menyimpulkan bahwa siswa yang nilainya diatas KKM sudah menguasai kompetensi yang sudah dipelajari dan siswa yang nilainya dibawah KKM belum menguasai kompetensi yang dipelajari. Penilaian sikap setelah dideskripsikan maka guru akan mengetahui sikap siswa yang baik maupun kurang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B menyimpulkan hasil penilaian kemudian guru melaksanakan tindak lanjut penilaian. Tindak lanjut penilaian berupa pelaksanaan kegiatan remedial dan pengayaan sesuai hasil analisis nilai, melaporkan nilai kepada orang tua, menerima masukan, dan memberikan solusi kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal itu sesuai dengan pendapat Daryanto (2014:113) yang menyatakan bahwa hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan

182 Jurnal Pendidikan Guru Sekolaah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 sebagai bahan untuk memperbaiki proses Peneliti menyimpulkan bahwa guru kelas 1 B pembelajaran yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B masih menemukan kendala dalam pelaksanaan penilaian sikap yaitu penilaian tidak rutin dilaksanakan, butuh waktu lama dalam penilaian, mengisi instrumen penilaian yang banyak, sikap anak dan guru kelas 5 B sudah melaksanakan penilaian autentik sesuai dengan perencanaan penilaian. Hal ini sesuai dengan pendapat Ridwan Abdullah Sani (2014: 203) yang mengatakan bahwa penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, keterampilan mulai dari masukan (input), proses dan keluaran tidak stabil, rekap nilai sulit karena skor dan (output). centang tidak sama, dan banyak wali murid yang Pelaksanaan penilaian masih banyak tidak paham hasil rapor yang berupa nilai deskriptif. Hal ini sesuai dengan pendapat kekurangan yaitu guru kelas 1 B dan guru kelas 5 B tidak melaksanakan penilaian diri, penilaian Ridwan Abdullah Sani (2014:219) yang antar peserta didik dan penilaian portofolio. menyatakan bahwa kesukaran instrumen dan Seharusnya dalam penilaian autentik ada pedoman penskoran yang tidak jelas akan menyebabkan kesukaran untuk digunakan penilai. Masalah yang biasanya terjadi adalah pemberi skor harus menilai aspek aspek yang banyak dan jumlah penilai yang hanya satu orang sukar untuk membuat perbandingan terhadap hasil penskorannya. penilaian portofolio. Hal ini sesuai dengan pendapat Daryanto (2014: 13) yang mengatakan bahwa penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini juga menemukan kendala kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanaan penilaian pengetahuan yaitu format penilaian Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti rumit dan tahapan penilaian banyak, yang dinilai memberikan saran kepada beberapa pihak yang juga banyak, butuh waktu banyak untuk terkait yaitu bagi pemerintah, pemerintah harus perencanaan, pelaksanaan sampai pengolahan nilai, harus memeriksa pekerjaan siswa yang banyak sekali. Selain itu juga terdapat kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penilaian keterampilan adalah adalah kesulitan membuat indikator penilaian atau rubrik penilaian serta membutuhkan rubrik dengan indikator penilaian lebih giat dalam menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi guru. Pemerintah perlu menambah master trainer yang professional pada setiap kabupaten dan kota untuk memberikan pendidikan dan pelatihan penilaian kepada semua guru di wilayahnya. Saran bagi guru adalah apabila guru masih merasa belum memahami yang banyak sehingga menilainya butuh ketelitian perencanaan maupun pelaksanaan penilaian yang tinggi dan waktu yang banyak. autentik maka guru harus belajar secara mandiri, guru dapat membentuk forum komunikasi guru

untuk mendiskusikan berbagai permasalahan yang dihadapi sehingga dapat diperoleh solusi permasalahannya secara bersama sama. Saran bagi orang tua adalah orang tua siswa hendaknya berpartisipasi untuk terus memantau guru dalam proses penilaiannya. DAFTAR PUSTAKA Agus Wasisto Dwi Doso Warso. 2014. Proses Pembelajaran dan Penilaiannya di SD/ MI/ SMP/ MTs/ SMA/ MA/ SMK Sesuai Kurikulum 2013. Yogyakarta: Graha Cendekia Pelaksanaan Penilaian Autentik... (Susi Munawati) 183 Ridwan Abdullah Sani. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan Ketigabelas. Bandung: Penerbit Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT. Rineka Cipta. Anita Yus. 2006. Penilaian Portofolio untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2016 Panduan Teknis Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Ibrahim Bafadal. 2014. Panduan Teknis Penilaian dan Pengisian Rapor di SD. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Lexy J. Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014. Jakarta Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya