Hukum Perikatan. Defenisi 4 unsur: Hubungan hukum Kekayaan Pihak pihak prestasi. Hukum meletakkan hak pada 1 pihak dan kewajiban pada pihak lain

dokumen-dokumen yang mirip
Dari rumus diatas kita lihat bahwa unsur- unsur perikatan ada empat, yaitu : 1. hubungan hukum ; 2. kekayaan ; 3. pihak-pihak, dan 4. prestasi.

PENGERTIAN PERIKATAN HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA. Unsur-unsur Perikatan 3/15/2014. Pengertian perikatan tidak dapat ditemukan dalam Buku III BW.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB II KEDUDUKAN CORPORATE GUARANTOR YANG TELAH MELEPASKAN HAK ISTIMEWA. A. Aspek Hukum Jaminan Perorangan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP WANPRESTASI. bahwa salah satu sumber perikatan yang terpenting adalah perjanjian sebab

PERBEDAAN ANTARA GADAI DAN FIDUSIA

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

Common Law Contract Agreement Agree Pact Covenant Treaty. Civil Law (Indonesia) Kontrak Sewa Perjanjian Persetujuan Perikatan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. Istiana Heriani*

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal

[FIKA ASHARINA KARKHAM,SH]

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disanggupi akan dilakukannya, melaksanakan apa yang dijanjikannya tetapi tidak

BAB II LANDASAN TEORI. Koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation, terdiri dari kata

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA. 2.1 Pengertian Perjanjian Kerjasama dan Tempat Pengaturannya

BAB V PENUTUP. Pembahasan dari penelitian yang penulis lakukan dapat diambil. kesimpulan permasalahan terjadi dalam Perjanjian Jaminan Fidusia dalam

Pembebanan Jaminan Fidusia

Hukum Perjanjian menurut KUHPerdata(BW)

BAB III UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI ATAS OBJEK FIDUSIA BERUPA BENDA PERSEDIAAN YANG DIALIHKAN DENGAN JUAL BELI

BAB VI PERIKATAN (VERBINTENISSEN RECHT)

HUKUM PERJANJIAN & PERIKATAN HUBUNGAN BISNIS ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PRAKTIK PENAHANAN BAYI SEBAGAI JAMINAN PERSALINAN DI RUMAH SAKIT DR.

istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN, JAMINAN DAN GADAI. politicon). Manusia dikatakan zoon politicon oleh Aristoteles, sebab

BAB IV PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR. A. Pelaksanaan Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM. mempunyai sifat riil. Hal ini disimpulkan dari kata-kata Pasal 1754 KUH Perdata

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

PENGIKATAN PERJANJIAN DAN AGUNAN KREDIT

BAB V PENUTUP. polis asuransi jiwa di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

ASPEK HUKUM PERSONAL GUARANTY. Atik Indriyani*) Abstrak

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari

Force Majeur & Akibat Hukumnya

KETENTUAN-KETENTUAN PENTING TENTANG WANPRESTASI DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM (PMH) OLEH: Drs. H. MASRUM, M.H. (Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten)

BAB III KEABSAHAN JAMINAN SERTIFIKAT TANAH DALAM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM DI SLEMAN. A. Bentuk Jaminan Sertifikat Tanah Dalam Perjanjian Pinjam

HUKUM PERIKATAN (VAN VERBINTENISSEN) BAB I PERIKATAN PADA UMUMNYA. Bagian 1 Ketentuan-ketentuan Umum

Silakan kunjungi My Website

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GADAI

BAB II KAJIAN TEORI TENTANG PERJANJIAN PADA UMUMNYA DAN PERJANJIAN UTANG PIUTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah perjanjian berasal dari bahasa Belanda overeenkomst dan verbintenis.

: EMMA MARDIASTA PUTRI NIM : C.

BAB II KONTRAK PENGADAAN BARANG. A. Pengertian Kontrak Menurut KUHPerdata Didalam perundang-undangan tidak disebutkan secara tegas pengertian

BAB II HUKUM PERJANJIAN SECARA UMUM. menyalin kedalam bahasa Indonesia, dengan kata lain belum ada kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERJANJIAN

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat di. Indonesia. Kebutuhan masyarakat terhadap tanah dipengaruhi oleh jumlah

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Dalam Pasal 1233 KUH Perdata menyatakan, bahwa Tiap-tiap perikatan dilahirkan

BAB III HUTANG PIUTANG SUAMI ATAU ISTRI TANPA SEPENGETAHUAN PASANGANNYA MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Perihal Perikatan (Verbintenis), yang mempunyai arti lebih luas

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. terwujud dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini disebabkan adanya tujuan dan

BAB III BADAN HUKUM SEBAGAI JAMINAN TAMBAHAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BPR ALTO MAKMUR SLEMAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. para anggota pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.

pada umumnya dapat mempergunakan bentuk perjanjian baku ( standard contract)

BAB II FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TUNTUTAN PEMBATALAN AKTA PERJANJIAN BANGUN BAGI DI KOTA BANDA ACEH

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN WANPRESTASI. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WANPRESTASI KARENA FORCE MAJEURE DALAM PERJANJIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kalah dalam suatu perkara merupakan aturan dan tata cara. aturan perundang-undangan dalam HIR atau RBG.

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

BADAN USAHA. Copyrigt by dhoni yusra

Ketentuan-ketentuan Umum Dalam Hukum Kontrak A. SOMASI l. Dasar Hukum dan Pengertian Somasi 2. Bentuk dan Isi Somasi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN JUAL BELI. Selamat malam. Bagaimana kabarnya malam ini? Sehat semua kan.. Malam ini kita belajar mengenai Perjanjian Jual Beli ya..

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN. Kata perjanjian berasal dari terjemahan overeenkomst dan

BAB III TINJAUAN TEORITIS. bantuan dari orang lain. Untuk itu diperlukan suatu perangkat hukum demi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan. Kehakiman mengatur mengenai badan-badan peradilan penyelenggara

BAB II KEDUDUKAN HUKUM BILA PENANGGUNG KEHILANGAN KECAKAPAN BERTINDAK DALAM PERJANJIAN PENANGGUNGAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

BAB II PENGATURAN HAK ISTIMEWA DALAM PERJANJIAN PEMBERIAN GARANSI. Setiap ada perjanjian pemberian garansi/ jaminan pasti ada perjanjian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupan mempunyai bermacam-macam kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yaitu Verbintenis untuk perikatan, dan Overeenkomst untuk perjanjian.

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian atau persetujuan merupakan terjemahan dari overeenkomst, mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jaminan perorangan. Jaminan kebendaan memberikan hak. benda yang memiliki hubungan langsung dengan benda-benda itu, dapat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tidak ada dirumuskan dalam undang-undang, tetapi dirumuskan sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

PERKARA NO. 451/PDT. G/ 2012/ PN. JKT BARAT

PELAKSANAAN PERJANJIAN FIDUSIA PADA FIF ASTRA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

Transkripsi:

Hukum Perikatan Defenisi 4 unsur: Hubungan hukum Kekayaan Pihak pihak prestasi Hukum meletakkan hak pada 1 pihak dan kewajiban pada pihak lain

Hak perseorangan adalah hak menuntut prestasi dari orang tertentu Hak kebendaan adalah hak yang dapat dipertahankan terhadap setiap orang saat ini hak ini berjalan bersama misalnya saat ini hak ini berjalan bersama misalnya sewa menyewa

Sumber Hukum Perikatan Perjanjian UU undang2 sematamata UU karena perbuatan manusia yang halal dan melawan hukum Yurisprudensi Hukum tertulis dan tidak tertulis Ilmu Pengetahuan

Jenis Perikatan: Dari objeknya Dari subjeknya Dari daya kerjanya

Undang-undang membedakan sebagai berikut: Perikatan untuk berbuat, memberi, tidak berbuat sesuatu Perikatan bersyarat Perikatan dengan ketetapan waktu Perikatan mana suka Perikatan tanggung menanggung Perikatan dengan ancaman hukuman

Perikatan untuk memberi sesuatu Kewajiban untuk merawat harta bendanya sebagai bapak yang baik Perikatan untuk menyerahan dan meawat benda sampai saat penyerahan dilakukan Kewajiban menyerahkan: pokok Kewajiban merawat: preparatoir dimana kewajiban untuk merawat sampai menjelang saat penyerahan yang diperjanjikan Termasuk kewajiban asuransi

Pasal1239 KUH Perdata: Perikatan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu Apabila yang berhutang tidak memenuhi kewajibannya, maka dselesaikan dengan ganti rugi atau bunga Pasal 1240 KUHPerdata Eksekusi Riel: syaratnya : Ijin Hakim kreditur dapat mewujudkan sendiri prestasi yang dijanjikan debitur berdasarkan kuasa yang diberikan hakim bila debitur enggan melaksanakan prestasi Tidak mungkin bila bersifat pribadi: menyanyi Kreditur menuntut uang paksa (dwangsom) Parate Eksekusi: pelaksanaan prestasi yang dilakukan sendiri oleh kreditur tanpa melalui hakim

Ingkar Janji, wan prestasi, cedera janji akan diterangkan kemudian Pernyataan Lalai: kewajiban ganti rugi bagi debitur haruslah dinyatakan bahwa debitur dalam keadaan lalai 1238 KUH Perdata Bentuk pernyataan lalai: Surat perintah berupa exploit perintah lisan yang disampaikan jurusita kepada debitur (salinan surat peringatan) Akta Sejenis Demi perikatan sendiri menurut batas waktu yang ditentukan sendiri Ganti rugi akan diterangkan kemudian

Perikatan bersyarat Pasal 1253 KUH Perdata: Digantungkan syarat dengan tegas dicantumkan dalam perikatan UU menentukan yang tidak boleh dicantumkan: Tidak mungkin dilaksanakan Bertentangan dengan susila Dilarang UU Pelaksanaannya tergantung dari kemauan orang terikat Contohnya Ingkar Janji adalah syarat batal

Perikatan dengan ketepatan waktu dimana tidak menangguhkan perikatan tetapi menangguhkan pelaksanaannya Hanya waktu yang dapat mengakhiri perikatan

Perikatan alternatif: debitur dibebaskan jika ia menyerahkan salah 1 barang yang disebutkan dalam perikatan tetapi tidak dapat memaksa yagn berpiutang untuk menerima sebagian barang atau baranglain Perikatan altenatif menjadi murni jika salah 1 barang menjadi hilang Jika salah 1 dari ke 2 barang tidak dapat diperjanjikan Jika salah 1 barang hilang atau musnah Jika salah satu barang yang dijanjikan karena kesalahan yang berutang tidak lagi dapat diserahkan

Perikatan Tanggung Renteng: Pasal 1278 KUH Perdata: Disebut juga perikatan tanggung menanggung aktif Perjanjian secara tegas kepada masing masing pihak memberikan hak untuk menuntut pemenuhan seluruh hutang, sedangkan pembayaran yang dilakukan kepada salah 1 membebaskan orang yang berhutang meskipun perikatan menurut sifatnya dapat dipecah dan dibagi diantara orang orang yang berpiutang tadi

Hak pilih ada pada debitur: dapat memilih kepada siapa dia akan menyelesaikan membayar Tanggung renteng pasif: dimana setiap orang melakukan tanggung menanggung diantara orang yang berhutang melakukan hal yang sama Pasal 1293 KUH Perdata

Perikatan yang Dapat Dibagi dan yang Tidak Dapat dibagi Dimana barang saat penyerahannya atau suatu perbuatan yang pelaksanaannya dapat dibagi atau tidak dapat dibagi secara nyata atau perhitungan Pasal 1296 KUHPerdata Sukar untuk ditentukan

Perikatan dengan ancaman hukuman Dimana keterangan sedemikian rupa dari sesorang untuk jaminan pelaksanaan perikatan yang diwajibkan untuk melakukan sesuatu manakala perikatan tidak dipenuhi Tujuannya: memastikan perikatan dilakukan dan menetapkan gantirugi jika wanprestasi Ancaman hukum bersifat acessoir: batal perikatan pokok mengakibatkan batalnya ancaman hukuman, batal ancaman hukuman tidak mengakibatkan batalnya perikatan pokok