PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan dan evaluasi ujian skripsi di Universitas Negeri Semarang.

Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan dan evaluasi ujian skripsi di Universitas Negeri Semarang.

1. TUJUAN Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur pelaksanaan dan evaluasi ujian skripsi di Universitas Negeri Semarang.

PERATURAN DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 2015a/PPs/2009 TENTANG

5. KETENTUAN UMUM 5.1 Ketentuan Ujian Harian Ujian harian dilakukan setelah berakhirnya satu atau beberapa pertemuan perkuliahan.

PROSEDUR MUTU PELAKSANAAN UJIAN PERKULIAHAN

BAB VI KEGIATAN AKADEMIK

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 176/SK/UNISNU/XII/2014 TENTANG : PEDOMAN EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

Menimbang: Mengingat:

PERATURAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Nomor : 05815/I2/PP/2009. Tentang PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2009

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 612/SK/R/UI/2005 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN BAGI LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENGERTIAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263 /SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 013/SK/R/UI/2006 TENTANG PENATAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM EKSTENSI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (AMIK) TRI DHARMA PALU. Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

RANCANGAN PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PERATURAN AKADEMIK BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

Belajar di Ps Unsyiah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PERATURAN SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA No. 283/ BAAK.31/ STIKI/ P/ VI/ tentang PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SARJANA FARMASI & PROFESI APOTEKER

Lampiran SK Rektor No. 297/SK/K01/PP/2009. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS RIAU NOMOR: 55 /J19/AK/2003 TENTANG

Peraturan Akademik ITS Tahun

SOSIALISASI PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI FE - UST TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

PERATURAN KEGIATAN AKADEMIK. Bagian Pertama Kurikulum

PERATURAN AKADEMIK BIDANG PENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB VIII KELULUSAN Pasal 24 (1) Mahasiswa program D III dinyatakan lulus tahap D III apabila berhasil menyelesaikan seluruh beban studi

DOKUMEN LEEL NO.REISI : Panitia jadwal IPB mengumumkan jadwal selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berlangsung, jika terdapat perbaikan harus seg

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Nomor: 46/O/2002. tentang PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

U IVERSITAS AIRLA GGA

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN TUGAS AKHIR PROGAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/U/1999 TENTANG KERJASAMA PERGURUAN TINGGI SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

IV. PERATURAN AKADEMIK

Memperhatikan : Rapat Senat Fakultas PertanianUniversitas Muria Kudus tanggal 20 Juni 2010 MEMUTUSKAN:

1. TUJUAN Menjamin terselenggaranya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dalam proses belajar mengajar di Universitas Negeri Semarang.

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178/U/2001 TENTANG GELAR DAN LULUSAN PERGURUAN TINGGI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 838A/SK/R/UI/2007 REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR IAIN WALISONGO Nomor 33 Tahun 2010 Tentang KALENDER AKADEMIK IAIN WALISONGO TAHUN AKADEMIK 2011/2012 REKTOR IAIN WALISONGO

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN AKADEMIK INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN IKIP MATARAM

SEMARANG. Universitas Konservasi unnes.ac.id. Universitas Negeri Semarang Universitas Konservasi

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

SISTEM KREDIT SEMESTER

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

Lampiran SK Rektor No. 153/SK/K01/PP/2006. Peraturan Akademik Institut Teknologi Bandung

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

PERATURAN UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2010

KURIKULUM PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG. A. Kompetensi

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NUSA CENDANA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BIDANG AKADEMIK. Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi. Tahun Disampaikan dalam Sosialisasi Pedoman Perilaku dan Sistem Perkuliahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG,

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN REMIDI/UJIAN PERBAIKAN DAN SEMESTER SELA FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR 06 TAHUN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENAMAAN PROGRAM STUDI PADA PERGURUAN TINGGI

PROSEDUR MUTU PENILAIAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang tentang Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Semarang; Mengingat : 1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 115, tambahan Lembaran Negara Nomor 3859); 3. Keputusan Presiden: a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang; b. Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas; c. Nomor 132/M Tahun 2006 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri Semarang; 4. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 201/O/2003; 5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional: a. Nomor 225/O/2000 tentang Statuta Universitas Negeri Semarang; b. Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; c. Nomor 201/O/2003 tentang Perubahan Kepmendikbub Nomor 278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;

6. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 07/ DIKTI/Kep/1987 tentang Pedoman Umum Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; 7. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 162/O/2004 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Memperhatikan : Hasil rapat koordinasi bidang akademik Universitas Negeri Semarang tanggal 25 26 Juni 2007. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Kuliah adalah proses kegiatan pembelajaran secara tatap muka terjadwal di kelas, kegiatan akademik terstruktur, kegiatan belajar mandiri, dan kuliah kerja lapangan. (2) Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan mahasiswa untuk menerapkan teori pendidikan dan pengajaran yang terdiri atas pembekalan di kampus, observasi, dan praktik mengajar di sekolah yang ditunjuk di bawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing. (3) Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa sesuai tuntutan kurikulum, sebagai penerapan teori yang telah mereka peroleh agar mereka mendapatkan pengalaman lapangan yang sesuai dengan bidangnya. (4) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kegiatan akademik yang dilaksanakan di lapangan. (5) Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan lintas bidang studi yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi sosial kemasyarakatan. (6) Tugas terstruktur adalah kegiatan yang hasilnya dapat berbentuk makalah, laporan buku, atau bentuk lain yang harus diselesaikan oleh mahasiswa secara mandiri dan/atau kelompok. (7) Tugas akhir adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau seni pada program studi dan jenjang tertentu. (8) Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian kepustakaan, penelitian lapangan, dan/atau uji laboratorium sebagai latihan penulisan ilmiah pada program studi jenjang Strata Satu (S1). (9) Tesis adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian kepustakaan, penelitian lapangan, dan/atau uji laboratorium sebagai unjuk kemampuan meneliti pada program studi jenjang Strata Dua (S2). (10) Disertasi adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian kepustakaan, penelitian lapangan, dan/atau uji laboratorium sebagai unjuk kemampuan merumuskan konsep atau teori pada program studi jenjang Strata Tiga (S3).

(11) Kuis adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara tertulis atau lisan dengan cakupan bahan ajar tertentu, serta pelaksanaannya berdurasi tidak lebih dari 30 menit, dan dapat atau tidak diumumkan sebelumnya kepada mahasiswa. (12) Responsi adalah kegiatan tanya-jawab antara dosen dan mahasiswa tentang serangkaian butir pertanyaan atau soal yang dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara lisan dengan cakupan bahan ajar tertentu, serta pelaksanaannya berdurasi tidak kurang dari 60 menit, dan dapat atau tidak diumumkan sebelumnya kepada mahasiswa. (13) Tes adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang bersifat baku atau dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara lisan dengan cakupan bahan ajar tertentu, serta pelaksanaannya berdurasi tidak kurang dari 60 menit, dan dapat atau tidak diumumkan sebelumnya kepada mahasiswa. (14) Ujian adalah serangkaian butir pertanyaan atau soal yang bersifat baku atau dirancang oleh dosen sebagai alat pengukur, atau pengakses, atau penilai kemampuan akademik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan dapat dilakukan secara lisan dengan cakupan bahan ajar sesuai dengan tujuan kurikuler. (15) Ujian harian adalah kegiatan yang dilaksanakan secara lisan atau tertulis atau perbuatan yang diadakan setelah berakhirnya satu atau beberapa pengalaman belajar. (16) Ujian tengah semester adalah tes atau pengukuran hasil belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen dengan cakupan materi kuliah yang disajikan pada pertengahan semester. (17) Ujian akhir semester adalah pengukuran hasil belajar mahasiswa yang dilakukan oleh dosen pada akhir semester dengan materi bahan ajar yang telah disampaikan selama satu semester. (18) Penilaian adalah suatu proses pengambilan keputusan tentang kelulusan belajar mahasiswa yang dilakukan secara adil dan lugas selama masa studi tertentu pada mata kuliah, atau program, atau kegiatan akademik formal yang memiliki kredit tertentu yang dilambangkan dengan simbol kualitatif A, AB, B, BC, C, CD, D, E. (19) Biji adalah jumlah jawaban betul pada suatu kuis, atau tes, atau ujian yang bersifat objektif atau uraian atau gabungan keduanya yang dicapai mahasiswa. (20) Nilai adalah simbol akademik tentang pencapaian suatu predikat kualitatif yang dilambangkan dengan A (baik sekali), atau AB (lebih dari baik), atau B (baik), atau BC (lebih dari cukup), atau C (cukup), atau CD (kurang dari cukup), atau D (kurang), atau E (gagal) yang penetapannya dihitung dengan formula tertentu. Pasal 2 Hak dan Kewajiban Mahasiswa (1) Mahasiswa berkewajiban hadir untuk mengikuti kuliah dan/atau praktik sekurangkurangnya 75% dari seluruh jam tatap muka yang terjadwal pada suatu semester. (2) Mahasiswa yang sekurang-kurangnya telah mengikuti 75% dari seluruh jam tatap muka kuliah dan/atau praktik dalam suatu semester berhak mengikuti ujian. (3) Mahasiswa yang telah melaksanakan seluruh tugas yang diberikan oleh dosen, serta mengikuti ujian berkala, tengah semester, dan akhir semester berhak mendapatkan nilai dalam bentuk huruf dan bobotnya.

(4) Mahasiswa yang telah mengikuti pembekalan, praktik dan/atau kerja lapangan, serta ujian, berhak mendapatkan nilai PPL, PKL, dan/atau KKN dalam bentuk huruf dan bobotnya. (5) Mahasiswa yang mendapatkan nilai K selambat-lambatnya dalam waktu satu bulan sejak tanggal yudisium berhak mendapatkan nilai dari dosen setelah melengkapi segala persyaratan yang belum terpenuhi. (6) Mahasiswa dapat melakukan perbaikan nilai dengan ketentuan nilai tertinggi menjadi nilai akhir. BAB II PENILAIAN HASIL BELAJAR Pasal 3 Sistem Penilaian (1) Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP). (2) Nilai hasil belajar bagi mahasiswa yang telah memenuhi semua syarat atau unsur penilaian dinyatakan dengan huruf A, AB, B, BC, C, CD, D, atau E. (3) Nilai hasil belajar bagi mahasiswa yang belum memenuhi salah satu syarat atau unsur penilaian dinyatakan dengan huruf K. (4) Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan untuk mengikuti ujian akhir semester dinyatakan gagal dan kepadanya diberikan nilai E. Pasal 4 Kriteria Penilaian Kriteria penilaian hasil belajar mahasiswa dinyatakan dengan huruf sebagai berikut: A apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 85 sampai dengan 100 AB apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 80 sampai dengan 85 B apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 70 sampai dengan 80 BC apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 65 sampai dengan 70 C apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 60 sampai dengan 65 CD apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 55 sampai dengan 60 D apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai lebih dari 50 sampai dengan 55 E apabila biji rata-rata mahasiswa mencapai 50 atau kurang. Pasal 5 Arti dan Bobot Nilai (1) Nilai sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 4 memiliki arti sebagai berikut: Nilai A AB B BC C CD Arti Nilai Baik sekali Lebih dari baik Baik Lebih dari cukup Cukup Kurang dari cukup

D E Kurang Gagal (tidak lulus) (2) Nilai sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 4 memiliki bobot sebagai berikut: Nilai Bobot Nilai A 4,00 AB 3,50 B 3,00 BC 2,50 C 2,00 CD 1,50 D 1,00 E 0,00 Pasal 6 Komponen Penilaian Komponen penilaian hasil belajar mahasiswa meliputi ujian harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Pasal 7 Prosedur Penentuan Nilai Akhir (1) Masing-masing bentuk pengukuran hasil belajar mahasiswa sebagaimana diatur di dalam Pasal 6 dinamakan Nilai Ujian Harian (Na), Nilai Ujian Tengah Semester (Nb), dan Nilai Ujian Akhir Semester (Nc). (2) Masing-masing bentuk pengukuran hasil belajar mahasiswa sebagaimana diatur di dalam ayat (1) pasal ini diberi bobot a, b, dan c yang besarnya secara berturutturut 1, 2, dan 3. (3) Nilai Akhir (NA) hasil belajar mahasiswa dihitung dengan rumus: NA = (Na x a) + (Nb x b) + (Nc x c) a + b + c Pasal 8 Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) (1) Penilaian PPL dilakukan dengan pengukuran melalui ujian pembekalan serta unjuk kerja kompetensi pedagogis, kepribadian, profesional, dan sosial. (2) Komponen, subkomponen, dan pembobotan penilaian PPL dtentukan oleh Pusat Pengembangan PPL dan PKL.

Pasal 9 Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) (1) Penilaian PKL dilakukan dengan pengukuran melalui unjuk kerja praktik, penulisan laporan, dan ujian akhir atau seminar hasil PKL. (2) Komponen, subkomponen, dan pembobotan nilai PKL ditentukan oleh Pusat Pengembangan PPL dan PKL. Pasal 10 Penilaian Kuliah Kerja Nyata (KKN) (1) Penilaian KKN dilakukan dengan pengukuran melalui ujian pembekalan serta unjuk kerja kompetensi profesional, personal, dan sosial. (2) Komponen, subkomponen, dan pembobotan nilai KKN ditentukan oleh Pusat KKN. Pasal 11 Penilaian Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi (1) Penilaian Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi dilakukan dengan pengukuran melalui pengujian keaslian dan komponen isi karya tulis ilmiah yang bersangkutan, serta unjuk kerja kemampuan mahasiswa pada waktu ujian. (2) Aspek pengukuran dari masing-masing komponen sebagaimana diatur di dalam ayat (1) pasal ini ditentukan oleh Fakultas sejauh menyangkut Tugas Akhir dan Skripsi, atau oleh Program Pascasarjana sejauh menyangkut Tesis dan Disertasi. (3) Alat dan pembobotan masing-masing aspek pengukuran ditentukan oleh Fakultas sejauh menyangkut Tugas Akhir dan Skripsi, atau oleh Program Pascasarjana sejauh menyangkut Tesis dan Disertasi. (4) Nilai Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi ditentukan dengan formula yang ditetapkan oleh Fakultas sejauh menyangkut Tugas Akhir dan Skripsi, atau oleh Program Pascasarjana sejauh menyangkut Tesis dan Disertasi. Pasal 12 Penyelenggaraan Ujian Ujian akhir semester, ujian Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, dan Disertasi diatur oleh Panitia Ujian yang ditetapkan oleh Fakultas sejauh menyangkut Tugas Akhir dan Skripsi, atau oleh Program Pascasarjana sejauh menyangkut Tesis dan Disertasi, bersama dengan program studi di lingkungannya. Pasal 13 Pemasukan Nilai (1) Nilai hasil belajar mahasiswa dimasukkan ke dalam basis data yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Komputer selambat-lambatnya lima hari setelah mata kuliah yang bersangkutan diujikan. (2) Pengubahan nilai K menjadi nilai akhir dilakukan selambat-lambatnya satu bulan setelah tanggal yudisium. (3) Apabila ketentuan sebagaimana diatur di dalam ayat (2) pasal ini tidak terpenuhi, mahasiswa dinyatakan gagal dengan nilai E.

Pasal 14 Indeks Prestasi (1) Keberhasilan mahasiswa dalam suatu semester atau program studi dinilai dengan Indeks Prestasi (IP). (2) Pencapaian hasil belajar mahasiswa pada suatu akhir semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester. (3) Pencapaian hasil belajar mahasiswa sejak semester pertama sampai dengan semester terakhir atau semester tertentu dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif. (4) IP Semester dan IP Kumulatif dihitung dengan formula: IP = Jumlah bobot nilai X Jumlah bobot mata kuliah Jumlah total SKS Pasal 15 Syarat Kelulusan (1) Mahasiswa program Strata Satu (S1) dan Diploma dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan sekurang-kurangnya mencapai IP Kumulatif 2,00 tanpa nilai E. (2) Mahasiswa peserta PPL, PKL, dan KKN dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan sekurang-kurangnya mendapat nilai C. (3) Mahasiswa program Magister dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan sekurang-kurangnya mencapai IP Kumulatif 3,00 tanpa nilai D. (4) Mahasiswa program Doktor dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan sekurang-kurangnya mencapai IP Kumulatif 3,25 tanpa nilai C. Pasal 16 Predikat Kelulusan (1) Predikat kelulusan bagi mahasiswa jenjang Strata Satu (S1) dan Diploma adalah: a. Dengan Pujian, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif lebih besar dari 3,50 sampai dengan 4,00. b. Sangat Memuaskan, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif lebih besar dari 2,75 sampai dengan 3,50. c. Memuaskan, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif sama atau lebih besar dari 2,00 sampai dengan 2,75. (2) Predikat kelulusan bagi mahasiswa program Magister adalah: a. Dengan Pujian, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif lebih besar dari 3,60 sampai dengan 4,00. b. Sangat Memuaskan, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif lebih besar dari 3,30 sampai dengan 3,60. c. Memuaskan, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif sama atau lebih besar dari 3,00 sampai dengan 3,30. (3) Predikat kelulusan bagi mahasiswa program Doktor adalah: a. Dengan Pujian, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif lebih besar dari 3,70 sampai dengan 4,00. b. Sangat Memuaskan, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif lebih besar dari 3,50 sampai dengan 3,70.

c. Memuaskan, apabila mahasiswa mencapai IP Kumulatif sama atau lebih besar dari 3,25 sampai dengan 3,50. (4) Predikat kelulusan Dengan Pujian ditentukan dengan memerhatikan masa studi minimum ditambah dua semester untuk mahasiswa program Doktor dan Sarjana, ditambah satu semester untuk mahasiswa program Magister dan Diploma. BAB III PENUTUP Pasal 17 Masa Berlaku Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Semarang pada tanggal 28 Juni 2007 REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, ttd Salinan Keputusan ini disampaikan kepada: SUDIJONO SASTROATMODJO NIP 131125646 1. Pembantu Rektor 2. Dekan 3. Direktur PPs 4. Ketua Lembaga 5. Kepala Biro 6. Kepala Pusat 7. Kepala UPT 8. Ketua Jurusan/Program 9. Sekretaris dan Anggota Senat Universitas 10. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas 11. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Universitas Negeri Semarang