BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ketela pohon (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan dan perdagangan. Sebagai tanaman perdagangan, ketela pohon dimanfaatkan menjadi bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak. Sementara sebagai tanaman pangan, ketela pohon merupakan sumber karbohidrat. Di Indonesia, tanaman ini menempati urutan ketiga setelah padi dan jagung. Sebagai sumber karbohidrat, ketela pohon merupakan penghasil kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman lain. Indonesia adalah penghasil ketela pohon urutan keempat terbesar di dunia setelah Nigeria, Brazil, dan Thailand. Berdasarkan kontribusi terhadap produksi nasional terdapat delapan propinsi utama penghasil ketela pohon yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sumatera Selatan dan Yogyakarta yang menyumbang sebesar 89,47% dari produksi Nasional sedangkan produksi propinsi lainnya sekitar 11-12%. Pasokan ketela pohon yang melimpah di kota Yogyakarta membuka peluang yang lebih luas untuk mengembangkan industri boga dengan bahan baku ketela pohon. Hasil yang diperoleh dari pengolahan ketela pohon adalah tepung tapioka. Sehingga penggunaan tepung tapioka oleh masyarakat semakin banyak dilakukan. Hal ini dikarenakan keunggulan tepung tapioka adalah tepung yang kaya akan karbohidrat dan energi. Tepung tapioka ini juga tidak mengandung gluten, sehingga aman bagi penderita alergi. Selain itu, tepung tapioka juga mengandung zat linamarin. Linamarin adalah zat yang bermanfaat menangkal pertumbuhan sel kanker. Keadaan ini membuka peluang bagi industri makanan berbahan baku tepung tapioka untuk terus 1
berkembang dan mengembangkan strategi pemasaran usahanya guna menambah daya jual produknya. Salah satu industri makanan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah industri kerupuk dikarenakan produk kelompok industri tersebut cukup dikenal di kalangan masyarakat. Industri tersebut merupakan jenis industri yang menggunakan bahan dasar tepung tapioka. Penelitian dilakukan pada beberapa UKM kerupuk yang terletak di desa Srihardono, Pundong, Bantul dan obyek penelitian secara khusus yaitu bertempat di UKM kerupuk Bu Aminah. Selama ini UKM tersebut masih tampak statis, dikarenakan strategi yang sempat diterapkan adalah strategi pengembangan produk namun strategi ini tidak berkembang sehingga perlu mendapat sentuhan dari pihak luar agar mampu bertahan dan mengembangkan UKM tersebut di tengah persaingan yang semakin tajam khususnya mengenai pemasaran produk. UKM kerupuk Bu Aminah juga memerlukan perencanaan dalam memproduksi kerupuk. Perencanaan yang dilakukan adalah dalam bentuk peramalan produk untuk mengetahui secara teoritis jumlah produk yang harus diproduksi untuk tahun mendatang, terutamauntuk mengatasi permintaan kerupuk yang fluktuatif antara bulan satu dengan bulan berikutnya dan melonjaknya permintaan kerupuk pada bulan-bulan tertentu, terutama pada bulan puasa, musim menikah dan liburan sekolah. Selain itu, untuk mengembangkan strategi pemasaran UKMnya perlu diketahui terlebih dahulu yaitu menggunakan analisis SWOT (Strengths, Opportunities, Weaknesses dan Threats) dan metode Benchmarking. Analisis SWOT merupakan indentifikasi dari berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) den peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat 2
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Sementara metode Benchmarking adalah suatu proses pengukuran terus-menerus atas produk, jasa dan tata cara kita terhadap pesaing. Metode ini juga digunakan untuk menentukan proses yang akan diperbaki secara berkesinambungan dan perubahan yang dibutuhkan. Jenis Benchmarking yang digunakan dalam penelitian ini adalah Benchmarking kompetitif. Benchmarking kompetitif merupakan pedekatan yang dilakukan dengan mengadakan perbandingan dengan berbagai pesaing. Fokus penelitian ini akan membahas mengenai perbandingan antara produk-produk yang dihasilkan oleh UKM tersebut jika dibandingkan dengan UKM pesaing yang kemudian akan dianalisis menggunakan metode Benchmarking sehingga dapat ditentukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh UKM tersebut. I.2.Rumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan UKM tersebut dibandingkan dengan pesaingnya. 2. Hal-hal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman UKM tersebut dibandingkan dengan pesaingnya. 3. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman UKM tersebut yaitu menggunakan analisis SWOT. 4. Pengukuran Benchmarking ruang lingkupnya yaitu dari produk dan pemasaran. 5. Pengambilan keputusan strategi pemasaran yang sesuai dan paling baik bagi pengembangan UKM kerupuk yang terletak di desa Srihardono, Pundong, Bantul agar dapat bertahan atau bahkan meningkat di tengah persaingan yang tajam. 3
I.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. UKM kerupuk yang diamati adalah UKM kerupuk Bu Aminah dan pesaingnya yaitu UKM kerupuk Pak Warso Utomo yang terdapat di desa Srihardono, Pundong, Bantul. 2. Peramalan yang dilakukan dengan mempergunakan data penjualan kerupuk per bulan dari tahun 2009-2011. 3. Pengembangan strategi pemasaran UKM kerupuk Bu Aminah berdasarkan analisis SWOT. 4. Data utama yaitu produk dan pemasaran di UKM Bu Aminah akan dibandingkan dengan UKM lainnya yang kemudian dianalisis menggunakan metode Benchmarking. 5. Daerah pemasaran produk yang diamati ada pada wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. I.4. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan UKM kerupuk Bu Aminah dilihat dari aspek pasar, teknis dan finansial. 2. Mengetahui peluang dan ancaman UKM kerupuk Bu Aminah dilihat dari potensi, pangsa dan peluang pasar 3. Melakukan analisis SWOT. 4. Membuat suatu rencana strategi pemasaran guna pengembangan UKM kerupuk Bu Aminah. 5. Membuat analisis perbandingan dari keempat UKM, kemudian diintegrasikan tujuan yang telah dicapai ke dalam perencanaan strategi UKM kerupuk Bu Aminah. 4
I.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan masukan alternatif strategi informasi pemasaran kepada UKM kerupuk Bu Aminah yang tepat. 2. Menjadi gambaran dasar bagi UKM kerupuk Bu Aminah dalam mengambil kebijakan di bidang pemasaran dan juga pengembangan selanjutnya. 5