PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN KINERJA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN NON SERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Melalui wawancara dengan salah satu guru SMP Negeri 9 Pematangsiantar,

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan. Profesi guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU HONORER NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MUTASI JABATAN DAN PENGHARGAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. siswa. Peran guru sangat penting dalam kedudukannya sebagai motivator

PERAN PENDIDIK DALAM SISTEM PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rendahnya kualitas pendidik di Indonesia merupakan cerminan rendahnya

KEMAMPUAN GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SD MUHAMMADIYAH SE KECAMATAN NGAMPILAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONDISI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) KABUPATEN CIREBON

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KOSOEMA NANDA PUTRA DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DPPKAD KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SURAKARTATAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BIDANG KEPERAWATAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS SURVEILANS DIARE DI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Suatu badan usaha tidak lepas dari faktor sumber daya manusia yang juga

DEWI KUSUMA WARDHANI F

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI (Studi Kasus di SMP Negeri 5 Sragen)

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik mengenai kepuasan kerja pada karyawan operasional tempat billiard

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN LUWES GADING

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

JURNAL ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL FACTORS, SOSIAL AND WORK TOWARD A MAJOR FACTOR IN JOB SATICFACTION OF EMPLOYEES AT PT TELKOM KEDIRI

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA SISWA SD N MOJOREJO 3 KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAAN KERJA KARYAWAN PT KRAKATAU DAYA LISTRIK CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PROFESIONALISME GURU DITINJAU DARI KOMPETENSI GURU DAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

PENGARUH GAJI, LINGKUNGAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TETAP PADA PO ROSALIA INDAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru telah ditetapkan sebagai jabatan profesional. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan,

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN LOYALITAS KARYAWAN PADA CV. ASATEX SURAKARTA

Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

Transkripsi:

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh: SAIFRUDIN ROFIANDANA F 100 080 004 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh: SAIFRUDIN ROFIANDANA F 100 080 004 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 ii

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA ANTARA GURU YANG TELAH BERSERTIFIKASI DENGAN YANG BELUM BERSERTIFIKASI DI KOTA SURAKARTA Saifrudin Rofiandana Setiyo Purwanto, S.Psi, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta jagalgedhe@gmail.com ABSTRAK Guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan pada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Kepuasan kerja adalah pandangan karyawan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka. Kepuasan kerja guru berdampak pada prestasi kerja, disiplin dan kualitas kerja para guru. Pada guru yang puas terhadap pekerjaannya kemungkinan akan membuat berdampak positif terhadap peningkatan mutu pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan kerja antara guru yang bersertifikasi dan yang belum bersertifikasi. Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota MGMP Bahasa Jawa SMP se Surakarta dengan sampel 60 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengungkap variabel-variabel penelitian yakni: skala kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan purposive sample. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji t. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis diperoleh nilai uji-t sebesar 0,733. Artinya tidak terdapat perbedaan kepuasan kerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. Rerata tingkat kepuasan kerja guru bersertifikasi sebesar 139,58, dan guru yang belum bersertifikasi sebesar 136,71. Rerata empirik (RE) sebesar 138,43 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 107,5 yang berarti kepuasan kerja pada subjek tergolong tinggi. Berdasar hasil penelitian maka hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan kepuasan kerja guru bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi ditolak. Kata kunci : kepuasan kerja, guru sertifikasi, dan guru non sertifikasi v

PENDAHULUAN Menurut As ad (1995), kepuasan kerja bagi guru sebagai pendidik diperlukan untuk meningkatkan kinerjanya. Kepuasan kerja berkenaan dengan kesesuaian antara harapan seseorang dengan imbalan yang disediakan. Guru yang membolos, mengajar tidak terencana, malas, mogok kerja, sering mengeluh merupakan tanda adanya kepuasan guru rendah. Guru membalas dendam atas ketidaknyamanan yang diberikan sekolah/kantor dengan keinginan/harapannya. Menurut Tuhumena (2004) ada beberapa hal yang menyebabkan kepuasan kerja guru salah satunya pengawasan. Pengawasan dalam hal ini adalah mengenai tanggapan guru terhadap pelaksanaan pembinaan atau bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah, apakah guru telah puas atas pengawasan tersebut atau tidak puas sehingga berdampak kepada kinerja guru yaitu kualitas pengajaran. Guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan pada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Menurut UU 14 Tahun 2005, pasal 8 adalah Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidik nasional. Atas dasar penjelasan tersebut, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu, Apakah ada perbedaan tingkat kepuasan kerja antara guru yang bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi? Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Perbedaan kepuasan kerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi di kota Surakarta. Berdasar latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan kerja guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. LANDASAN TEORI Kepuasan kerja adalah pandangan karyawan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka. Perasaan tersebut akan tampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya (Handoko, 2001). Kepuasan kerja adalah sikap da n perasaan yang positif terhadap pek erjaannya. Individu mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi apabila individu memiliki sikap dan perasaan yang positif terha dap pekerjaannya sebaliknya individ u yang merasa tidak puas dengan pek erjaannya memiliki sikap dan perasaa n yang negatif terhadap pekerjaannya (Levy, 2003). 1

Menurut Kreitner dan Kinicki (2001), aspek kepuasan kerja meliputi : 1) Pekerjaan itu sendiri (work it self) Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan. 2) Hubungan dengan atasan (supervision) Kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja adalah tenggang rasa (consideration). Hubungan fungsional mencerminkan sejauhmana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antar pribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa, misalnya keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif. Atasan yang memiliki ciri pemimpin yang transformasional, maka tenaga kerja akan meningkat motivasinya dan sekaligus dapat merasa puas dengan pekerjaannya. 3) Teman sekerja (workers) Teman kerja merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. 4) Promosi (promotion) Promosi merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja. 5) Gaji atau upah (pay) Merupakan aspek pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak. Kemudian menurut Hasibuan (2002), mengemukakan bahwa faktor-faktor kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh: 1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya 7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagi guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus. Apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagi ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan (Usman, 2001). Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk 2

guru dan dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan pada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Menurut UU 14 Tahun 2005, pasal 8 adalah Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidik nasional. Berdasarkan dari tinjauan teori, maka dapat diambil suatu hipotesis yaitu : Ada perbedaan kepuasan kerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan guru yang belum bersertifikasi. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Sekolah Menengah Pertama Anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kota Surakarta yang berjumlah 60 guru yang telah sertifikasi dan yang belum sertifikasi. Adapun bentuk sampel yang diambil dalam penelitian ini yakni berbentuk insidental atau secara kebetulan saja dengan tidak menggunakan perencanaan tertentu, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Metode pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah skala kepuasan kerja. Metode yang digunakan adalah analisis statistik parametrik yaitu dengan Uji t Independent Sample t- test. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 19.0 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis diperoleh nilai uji-t sebesar 0,733. Artinya tidak ada perbedaan kepuasan kerja antara guru yang telah bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa status sertifikasi tidak mempengaruhi kepuasan kerja seorang guru. Melihat aspek kepuasan kerja menurut Kreitner dan Kinicki (2001) yang pertama yaitu pekerjaan itu sendiri. Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja seorang guru. Kedua adalah hubungan dengan atasan, kepemimpinan yang konsisten berkaitan dengan kepuasan kerja adalah tenggang rasa (consideration). Hubungan fungsional mencerminkan sejauhmana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang penting bagi tenaga kerja. Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan antar pribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-nilai yang serupa, misalnya keduanya mempunyai pandangan hidup yang sama. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif. Atasan yang memiliki ciri pemimpin yang transformasional, maka tenaga kerja akan meningkat motivasinya dan 3

sekaligus dapat merasa puas dengan pekerjaannya. Yang ketiga adalah promosi, merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja. Keempat adalah gaji atau upah, merupakan aspek pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak. Dalam gaji guru sertifikasi dan belum memiliki kepuasan kerja sama. Kelima adalah hubungan dengan teman sekerja, merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya. Hasil analisis kepuasan kerja diketahui rerata empirik (RE) sebesar 138,43 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 107,5 yang berarti kepuasan kerja pada subjek tergolong tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : Tidak ada perbedaan kepuasan kerja antara guru yang bersertifikasi dengan yang belum bersertifikasi. Saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu : 1. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) khususnya mata pelajaran bahasa jawa, diharapkan dari hasil ini MGMP bahasa jawa sendiri lebih memberikan kontribusi bagi guru bahasa jawa karena guru akan lebih merasa nyaman apabila didukung sepenuhnya oleh pihakpihak yang terkait dalam proses pembelajaran dan diharapkan menjadi evaluasi dikarenakan kepuasan kerja guru tidak memilik perbedaan jika dilihat dari status sertifikasi yang dimilki. 2. Bagi guru baik yang telah disertifikasi maupun yang belum diharapkan selalu dapat meningkatkan profesionalisme dalam mengajar, diharapkan mampu selalu meningkatkan kepuasan kerja dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai pencerdas kehidupan bangsa untuk dimasa yang akan datang. 3. Bagi Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sejenis atau yang berkaitan dengan tema kepuasan kerja diharapkan dapat mengungkap lebih dalam lagi mengenai kepuasan kerja. Diharapkan peneliti selanjutnya mampu mengkaji ulang lebih dalam sehingga status sertifikasi dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru, mampu mencari hal-hal yang memuaskan sehingga tercapai kepuasan kerja yang optimal. Penulis berharap semoga dari penelitian yang dilakukan ini dapat memberi sumbangsi dan manfaat, sebagai pengayaan atau sumbangan teori bagi peneliti selanjutnya, serta kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat dijadikan pelajaran sehingga dapat mengoptimalkan pada penelitian yang selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA As ad, M. 1995. Psikologi Industri. Edisi 2. Cetakan 2. Yogyakarta : Liberty. 4

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia Cetakan ke-15, Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta. Hasibuan,MalayuS.P.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki, 2001. Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta. Levy, P.E. (2003). Industrial/Organi zational Psychology: Underst anding The Workplace. New York, NY: Houghton Mifflin Company. Tuhumena, H.A.B. 2004. Hubungan Antara Kondisi Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi. Jurnal Psikologi. Vol. 14, Nomer 2, September 2004 (53-58). Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 5