Ketegaran Mental (Mental Toughness) Oleh: Agus Supriyanto

dokumen-dokumen yang mirip
KETAHANAN MENTAL Pengantar Ketahanan Mental Pengertian

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan skor-skor mentah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

PENDEKATAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Permana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode try out terpakai, sehingga data

MENGGUGAH MOTIVASI ATLET

Dampak Kecemasan pada Atlet Bola Basket Sebelum Memulai Pertandingan

2015 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEMAMPUAN MENGENDALIKAN EMOSI DAN MOTIVASI PADA ATLET FUTSAL PUTERI UKM UPI

PEMAHAMAN PERSONAL Oleh: Agus Supriyanto.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai tenaga kerja merupakan salah satu aset yang menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Olahraga di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Self-efficacy mengarah pada keyakinan seseorang terhadap kemampuannya

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan budaya dan seni beladiri warisan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa, serta

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

PELATIH OLAHRAGA DAN KODE ETIKNYA. Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASPEK PSIKOLOGI DALAM PEMBINAAN ATLET TENIS MEJA. A.M. Bandi Utama, M,Pd. FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakaria Nur Firdaus, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

MENTAL TRAINING UNTUK PELARI

SS S TS STS SS S TS STS

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK UPI

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

15 Prinsip dasar Kecerdasan Emosional : Modal Dasar Perawat Profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

2 BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia, baik pada jenjang. pendidikan dasar maupun menengah, lebih menekankan pada aspek

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bila dihadapkan pada hal-hal yang baru maupun adanya sebuah konflik.

Interpersonal Communication Skill

Efektif Mengelola Stress

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan suatu prestasi maksimal tidak hanya diperlukan

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Kesiapan Menghadapi Pertandingan Nasional Pada Atlet Kabupaten

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

PROSES TERJADINYA MASALAH

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan olahraga beregu yang terdiri atas satu tim yang beranggotakan lima

BAB I PENDAHULUAN. mensosialisasikannya sejak Juli 2005 (

5 KEY ELEMENT SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari perilaku. Maka dari itu olahraga merupakan bidang yang tidak bisa

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL SAAT BELAJAR. Laelasari 1. Abstrak

LAMPIRAN 1. Hasil Perhitungan Validitas dan. Reliabilitas Kuesioner Self-efficacy

BAB I PENDAHULUAN. Coping Mechanism adalah tingkah laku atau tindakan penanggulangan

PENERAPAN PSIKOLOGI DALAM PELATIHAN SEPAKBOLA. KOMARUDIN,M.Pd.

NGEMAT 1, SABDA PANDITA. SABDA PANDITA RATU Sabdo Pendito Ratu, Tan Keno Wola Wali. Sabda Gendam yang dipancarkan pasti masuk dan mempengaruhi subjek.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kesuksesan didalam bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Ketegaran Mental (Mental Toughness) Oleh: Agus Supriyanto Email: Agus_Supriyanto@uny.ac.id

Ketegaran Mental Ketegaran mental/daya tahan /ketangguhan mental: merupakan kondisi kejiwaan yang mengandung kesanggupan untuk mengembangkan kemampuan menghadapi gangguan, ancaman dalam keadaan bagaimanapun juga, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar diri atlet. Ketegaran mental/daya tahan mental perlu dimiliki atlet, agar atlet dapat menghadapi situasi-situasi kritis dalam pertandingan dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri, dapat menguasai, dapat mengontrol permainannya, tetap tenang khususnya saat menghadapi kemungkinan kekalahan, agar dapat bangkit untuk berpenampilan baik. Ketegaran mental/daya tahan /ketangguhan mental: : kondisi atlet yang tetap mampu mengembangkan ketrampilannya dalam menghadapi pertandingan/perlombaan dalam situasi apapun dengan befikir positif untuk tetap berprestasi

CIRI OLAHRAGAWAN YANG MEMILIKI KETEGARAN MENTAL Rileks (mampu mengatasi situasi panik) Tenang Energik Tidak mudah cemas Optimis (tidak cepat menyerah, dan mampu menemukan jawaban) Selalu Riang Selalu Berusaha Konsentrasi terjaga(tetap siap dan waspada) Percaya diri Mampu mensugesti diri sendiri dengan baik/self hypnosis (saya mampu, kuat, dll)

METODE LATIHAN KETEGARAN MENTAL MetodeVerbal (Secara lisan): 1. Focus pada sasaran (terkontrol dengan baik dan sasarannya jelas) 2. Mengatur irama atau ritme gerakan (dalam perlombaan, pertandingan, permainan) 3. Mengatur irama pernafasan

4. Tetap berusaha rileks walaupun dalam keadaan tertekan (siaga) 5. Meminimkan terjadinya kesalahan 6. Berusaha tetap percaya diri 7. Hindari perkataan yang negatif

Metode Non Verbal (apikatif di lapngan): 1. Melatih motivasi (dengan menentukan target baik saat latihan maupun saat bertanding/berlomba, serang daerah lemah lawan/tutupi daearah lemah yang ada pada diri sendiri) 2. Melatih berfikir positif (berkata pada diri sendiri untuk dapat bisa melakukan, mendapat poin, dan analisis keberhasilan pada setiap bagian ) 3. Latihan mengontrol emosi (Dengan dicurangi dalam latihan, tetapi disampaikan setelah selesai, mengatur irama nafas)

4. Latihan mengontrol perilaku (setiap terjadi kesalahan untuk melakukan hal yang positif, jangan malah menyalahkan. Hal yang positif misalnya memantul-mantukan bola, Membetulkan senar, membentulkan tali sepatu, dll) 5. Latihan mengontrol mental dengan teknik visualisasi/bayangan untuk memperbaiki teknik yang salah) 6. Melatih daya tahan terhadap stres (melalui suatu latihan dengan level telorensi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki) 7. Melatih daya tahan konsentrasi (berlatih ditempat yang ramai, berlatih dengan cara sengaja diganggu menyerupai penonton lawan, dll)

PERAN PELATIH DALAM MEMBANGUN KETEGARAN MENTAL ATLET Giving encouragement than criticism (pemberian opini dan penilaian: harus objektif dan rasional, jangan emosional, melecehkan maupun menjatuhkan moral atlet) Membangun Respect yang baik (membangun hubungan yang baik antara pelatih dan atlet dengan saling menghargai hak dan kewajiban atlet maupun pelatih) Realistic Goal (ditentukan dari awal oleh pelatih dan atlet, sasaran harus menantang tetapi realistis untuk dicapai)

Problem solving (pelatih harus tahu kondisi pribadi atlet untuk mendeteksi perubahan yang ada pada diri atlet dan membantu mencari sumber masalah dan membantu mencari pemecahannya) Self Awareness (mengenal siapa dirinya, kekurangan dan kelebihan yang ada, sehingga mampu mengelola kesusksesan dan kegagalan secara rasional dan proposional) Managing stress dan emotion (pengembangan ketahanan terhadap stres dan emosi yang membebani diri atlet, misalnya ketika senang, sedih, cemas dll) Good interpersonal relation (membangun hubungan baik, jujur dan terbuka antara pelatih dan atlet untuk membangun sikap mental yang positif yang dapat menunjang prestasi)

The more you dream, the further you get Semakin tinggi mimpi, maka akan semakin banyak hal yang bisa diraih kalau serius ingin di capai, silahkan dicoba pada diri anda.