Karakteristik Soal TIMSS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berat. Salah satu tantangannya adalah menghadapi persaingan ekonomi global.

Analisis Deskriptif Soal-Soal Dalam Buku Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII Semester 1 Ditinjau dari Domain Kognitif TIMSS 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses kognitif kritis di setiap bidang kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

ANALISIS SOAL DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER I BERDASARKAN DIMENSI KOGNITIF DARI TIMSS

BAB I PENDAHULUAN. Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

Kata Kunci: analisis soal; buku siswa kurikulum 2013; BSE; domain kognitif 1. PENDAHULUAN

MUATAN TAKSONOMI TIMSS SOAL MATEMATIKA UAS KELAS VII TAHUN 2016/2017 DI SMP KABUPATEN SUKOHARJO (Analisis Domain Konten dan Kognitif)

PROSIDING ISSN: PM-13 PEMETAAN DOMAIN ISI DAN KOGNITIF SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MATEMATIKA SD/MI BERDASARKAN TIMSS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Aljabar dalam Buku Matematika

Yayuk Kuswanti et al., Analisis Soal dalam Buku Siswa Matematika Kurikulum

Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia Menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011 (Trend of International on Mathematics and Science Study 2011)

ANALISIS ISI BUKU MATEMATIKA KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 BERDASARKAN TAKSONOMI TIMSS

ANALISIS ISI BUKU MATEMATIKA KURIKULUM 2013 SMP KELAS VIII SEMESTER 1 BERDASARKAN TAKSONOMI TIMSS

KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA SMP INDONESIA PADA TIMSS 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MATEMATIKA SD/MI TAHUN AJARAN 2015/2016 BERDASARKAN DOMAIN ISI DAN DOMAIN KOGNITIF TIMSS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SOAL MATEMATIKA TIMSS 2011 DENGAN INDEKS KESUKARAN TINGGI BAGI SISWA SMP. Lukman Jakfar Shodiq 1, Dafik 1, I Made Tirta 2

Pengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP

BAB II TINJAUAN PENELITIAN

PEMETAAN SOAL MATEMATIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL KELAS VIII SMP KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2015/2016 (Analisis isi dan aspek kognitif)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah penalaran Nurbaiti Widyasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Citra Wulandari, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Perwujudan masyarakat Indonesia yang berkualitas dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara nasional adalah hasil nilai Ujian Nasional (UN). Permendikbud

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

ANALISIS SOAL-SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSEGORO DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor fisiologis dan faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL LITERASI MATEMATIKA TINGKAT SMP MENGACU PADA TIMSS (TRENDS INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY) DITINJAU DARI GENDER

Key words: TIMSS problems, Mixed Methods Approach, Data Display, Reasoning, and Cognitive Aspect.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA Nabilah Mansur Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risma Nurul Auliya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. karena melalui pendidikan diharapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TIMSS

PEMETAAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN TAHUN AJARAN 2011/2012. (Khususnya aspek kognitif berdasarkan TIMSS)

BAB I PENDAHULUAN. .id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Gusliana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perolehan Skor Rata-Rata Siswa Indonesia Untuk Sains

LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYEDERHANAKAN EKSPRESI ALJABAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pola pikir siswa adalah pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Intan Cahyaningrum, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia secara global dan

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki banyak manfaat. Ilmu matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Matematika. dapat bermanfaat bagi semua orang (Puspasari, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laswadi, 2015

PEMETAAN ASPEK KOGNITIF TRENDS INTERNASIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY PADA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMP 2015/2016

(universal) sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

EKSPLORASI KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN PECAHAN PADA ANAK-ANAK DI RUMAH PINTAR BUMI CIJAMBE CERDAS BERKARYA (RUMPIN BCCB)

BAB I PENDAHULUAN. prioritas utama untuk melahirkan generasi-generasi yang lebih baik. Sehingga. mutu pendidikan menjadi fokus penting pendidikan.

I. PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elita Lismiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Deden Rahmat Hidayat,2014

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional terdapat penjelasan mengenai standar nasional. dan afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erie Syaadah, 2013

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diana Utami, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara nasional adalah hasil nilai Ujian Nasional (UN). Permendikbud

I. PENDAHULUAN. sains siswa adalah Trends in International Mathematics Science Study

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

I. PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia, agar siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan

Banina Firdaus et al., Analisis Soal dalam Buku Matematika Kelas VII Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hilman Nuha Ramadhan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah, 2008). Pendidikan formal

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Nurhada,2013

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

Transkripsi:

SEMIAR ASIOAL MATEMATIKA DA PEDIDIKA MATEMATIKA UY 2015 Karakteristik Soal TIMSS Dwi Cahya Sari Jurusan Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas egeri Yogyakarta email : cahyasari1984@gmail.com PM -44 Abstrak TIMSS (Trend in International Mathematics and Science Study) adalah asesmen berskala internasional yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali untuk mengetahui pencapaian siswa kelas 4 dan kelas 8 dalam matematika dan sains. Fokus dari TIMSS adalah materi yang ada pada kurikulum. Sejak keikutsertaan Indonesia pada TIMSS mulai tahun 1999, posisi siswa Indonesia berada pada rangking bawah. Dengan mengetahui sasaran TIMSS diharapkan rangking siswa Indonesia menjadi lebih baik. Makalah ini membahas tujuan TIMSS, domain matematika TIMSS untuk siswa kelas VIII, level kemampuan matematika pada TIMSS, dan contoh soal TIMSS 2011. Kata kunci: TIMSS, Domain TIMSS I. PEDAHULUA Seiring dengan adanya upaya peningkatan mutu pendidikan maka evaluasi terhadap segala aspek yang berhubungan dengan kualitas pendidikan terus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang seberapa baik mutu pendidikan yang sedang berjalan. Salah satu evaluasi yang dilakukan adalah asesmen hasil belajar peserta didik dalam skala nasional maupun internasional. Dalam skala nasional, pemerintah setiap tahun rutin mengevaluasi keberhasilan pendidikan melalui ujian nasional. Untuk skala internasional, Indonesia ikut berpartisipasi dalam studi komparatif seperti PIRLS, TIMSS dan PISA. Prestasi negara Indonesia dalam assessment internasional tersebut masih memprihatinkan. Hal ini bisa dilihat dari hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan matematika dan ilmu pengetahuan alam siswa kelas IV dan kelas VIII belum memuaskan. Tabel 1 menunjukkan prestasi matematika siswa Indonesia kelas VIII berdasarkan keikutsertaannya dalam studi TIMSS. TABEL 1 PRESTASI SISWA IDOESIA KELAS VIII DALAM TIMSS 1999-2011 Tahun Peringkat Indonesia Jumlah egara Peserta Skor Indonesia Rata-rata Skor Internasional 1999 34 38 403 487 2003 35 46 411 467 2007 36 49 397 500 2011 38 42 386 500 Sumber : [1], [2], [3], [4] Hasil tes skala internasional tersebut, memberikan gambaran adanya masalah dalam pembelajaran matematika. yang menyebabkan siswa Indonesia belum bisa bersaing dengan siswa negara lain. Kemampuan matematika siswa Indonesia berada pada tingkatan kognitif knowing yang merupakan tingkatan terendah menurut kriteria dari Mullis et al. [3]. Siswa Indonesia belum dapat menerapkan pengetahuan dasar yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah (applying), serta belum mampu memahami dan menerapkan pengetahuan dalam masalah yang kompleks, membuat kesimpulan serta menyusun generalisasi (reasoning). Makalah ini akan membahas tujuan TIMSS, domain TIMSS, level kemampuan mateatika dalam TIMSS dan contoh soal TIMSS agar para pemerhati pendidikan terutama guru matematika dapat mengetahui sasaran penilaian internasional tersebut. II. PEMBAHASA A. Tujuan TIMSS Tujuan TIMSS adalah untuk mengukur prestasi matematika dan ilmu pengetahuan alam siswa kelas IV serta kelas VIII di negara-negara peserta. Bagi Indonesia, manfaat yang dapat diperoleh antara lain untuk 303

ISB. 978-602-73403-0-5 mengetahui posisi prestasi siswa Indonesia bila dibandingkan dengan prestasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, hasil studi ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan untuk peningkatan mutu pendidikan. B. Domain TIMSS untuk Matematika Dasar penilaian prestasi matematika dan sains dalam TIMSS dikategorikan ke dalam dua domain, yaitu domain isi dan domain kognitif dengan memperhatikan kurikulum yang berlaku di negara yang bersangkutan. Distribusi spesifikasi dan penilaian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Domain isi (content domain) Dalam TIMSS 2015 Assessment framework [5] disebutkan bahwa dimensi konten terdiri atas empat domain yaitu : bilangan, aljabar, geometri, data dan peluang. Tiap domain konten diperinci lebih lanjut dalam beberapa topik, misalnya domain konten bilangan meliputi topik bilangan cacah, pecahan dan desimal, bilangan bulat, rasio, proporsi dan presentase. Tabel 2 menunjukkan proporsi kemampuan yang diuji dalam tiap domain yang dinilai pada dimensi konten. TABEL 2. PROPORSI KEMAMPUA YAG DIUJI PADA DIMESI KOTE DALAM STUDI TIMSS 2015 Domain Proporsi Topik Bilangan 30 % Bilangan cacah Pecahan, desimal dan bilangan bulat Rasio, proporsi dan persen Aljabar 30 % Ekspresi aljabar dan operasinya Persamaan dan pertidaksamaan Relasi dan fungsi Geometri 20 % Bentuk-bentuk geometri Pengukuran Letak dan perpindahan Data dan peluang 20 % Karakteristik data Menafsirkan data Peluang 2. Domain kognitif (cognitive domain) Dimensi kognitif terdiri atas tiga domain yaitu pengetahuan (knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Dimensi kognitif dimaknai sebagai perilaku yang diharapkan dari siswa ketika mereka berhadapan dengan domain matematika yang tercakup dalam dimensi konten. Tabel 2 menunjukkan proporsi kemampuan yang diuji pada dimensi kognitif dalam studi TIMSS 2015. TABEL 3. PROPORSI KEMAMPUA YAG DIUJI PADA DIMESI KOGITIF DALAM STUDI TIMSS 2015 Domain Proporsi Topik Knowing 35 % recall yaitu memahami definisi, sifat-sifat, terminologi, serta notasinotasi dalam matematika (contoh : a x b = ab, a + a + a = 3a) Recognize mengenal bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk serta mengenal entitas matematika Classify/order mengklasifikasikan objek, bangun, bilangan, berdasarkan sifat-sifat tertentu. Compute menghitung prosedur-prosedur algoritmik, +, -, x, :, pada bilangan bulat, pecahan, dan desimal serta melaksanakan prosedur aljabar sederhana. Retrieve mengambil informasi dari grafik, tabel, atau sumber lain yang sederhana. Measure, yaitu menggunakan instrumen-instrumen pengukuran dan memilih unit pengukuran yang sesuai. Applying 40 % Determine memilih operasi, metode serta strategi yang tepat dalam memecahkan masalah dimana prosedur, metode atau algoritma untuk menyelesaikan masalah tersebut sudah diketahui 304

SEMIAR ASIOAL MATEMATIKA DA PEDIDIKA MATEMATIKA UY 2015 Domain Proporsi Topik Represent/model menyajikan informasi matematika atau data dalam bentuk tabel atau grafik, membuat persamaan, pertidaksamaan, menggunakan model matematika untuk memecahkan masalah rutin, menghasilkan representasi setara untuk entitas matematika yang diberikan atau yang saling berhubungan. Implement menerapkan strategi dan operasi untuk memecahkan masalah yang melibatkan konsep dan prosedur matematika. Reasoning 25 % Analyze mendeskripsikan atau menggunakan hubungan antar bilangan, ekspresi aljabar, jumlah dan bentuk. Integrate/synthesize membuat hubungan dari elemen-elemen pengetahuan, representasi terkait dan prosedur untuk memecahkan masalah. Evaluate mengevaluasi alternatif strategi pemecahan masalah dan solusi pemecahannya. Draw conclusions membuat kesimpulan yang valid berdasaran informasi dan bukti. Generalize membuat pernyataan yang mewakili hubungan lebih umum dan istilah lebih luas yang berlaku. Justify memberikan argumen matematis untuk mendukung strategi atau solusi. Soal-soal tersebut didesain sedemikian rupa sehingga kedua dimensi penilaian, yaitu konten dan kognitif dapat teramati. Bentuk soal-soal dalam TIMSS adalah pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban, isian singkat dan uraian. Isian singkat dan uraian sering disebut constructed response.. Untuk soal pilihan ganda dan isian singkat jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Untuk soal uraian akan diberi skor 2 untuk jawaban yang lengkap dan benar, skor 1 untuk jawaban yang benar namun kurang lengkap dan skor 0 untuk jawaban yang salah atau tidak menjawab. C. Level Kemampuan Siswa dalam TIMSS Kemampuan matematika siswa dalam TIMSS sesuai benchmark internasional dibagi menjadi 4 kategori yakni sangat tinggi (advance), tinggi (high), sedang (intermediate) dan rendah (low). Dalam referensi [4] dijelaskan tentang kompetensi matematika yang dicapai siswa sesuai benchmark international. TABEL 4. LEVEL KEMAMPUA MATEMATIKA DALAM TIMSS Benchmark internasional Advance ( 625) High (550 <625) Kompetensi matematika Siswa dapat memberi alasan, menarik kesimpulan, membuat generalisasi, dan menyelesaikan persamaan linier. Siswa dapat menyelesaikan berbagai pecahan, proporsi dan masalah persen serta membenarkan kesimpulan mereka. Siswa dapat mengekspresikan generalisasi aljabar dan situasi model. Mereka dapat menyelesaikan berbagai masalah yang melibatkan persamaan, rumus dan fungsi. Siswa dapat memberikan alasan dengan figur geometri untuk memecahkan masalah. Siswa dapat memberi alasan dengan data dari beberapa sumber atau representasi yang tidak biasa untuk menyelesaikan masalah dengan banyak langkah. Siswa dapat menerapkan pemahaman dan pengetahuan mereka dalam situasisituasi yang relatif kompleks. Siswa dapat menggunakan informasi dari beberapa sumber untuk memecahkan masalah yang melibatkan berbagai jenis bilangan dan operasi. Siswa dapat mengubah bentuk pecahan biasa ke dalam bentuk desimal dan persen atau sebaliknya. Siswa pada tingkat ini menunjukkan pengetahuan prosedural dasar yang berkaitan dengan ekspresi aljabar. Mereka dapat menggunakan hubungan garis, sudut, bangun datar dan bangun ruang untuk memecahkan masalah. Mereka dapat menganalisa data 305

ISB. 978-602-73403-0-5 Benchmark internasional Intermediate (400 < 475) Low ( 400) Kompetensi matematika dari grafik yang diberikan. Siswa dapat menerapkan pengetahuan dasar matematika dalam berbagai situasi. Siswa dapat memecahkan masalah yang melibatkan desimal, pecahan, proporsi dan persentase. Mereka memahami hubungan aljabar sederhana. Siswa dapat membuat hubungan gambar dua dimensi ke objek tiga dimensi. Mereka dapat membaca, menafsirkan, dan membuat grafik serta tabel. Siswa memiliki pengetahuan tentang bilangan bulat dan desimal, operasi hitung dan grafik dasar. D. Contoh Soal TIMSS Berikut disajikan contoh soal TIMSS 2011 yang dikutip dari [4] 1) What is the value of y? a. 7 b. 10 c. 11 d. 14 2) What does mean? a. Add 1 to y, then multiply by x b. Multiply x and y by 1 c. Add x to y, then add 1 d. Multiply x by y, then add 1 Kedua soal tersebut berada pada domain konten aljabar dan domain kognitif pengetahuan. Untuk soal pertama, hasil survey menunjukkan 71% siswa peserta TIMSS mampu menjawab dengan benar, namun hanya 65% siswa Indonesia yang mampu menjawabnya dengan benar. Soal pertama termasuk dalam low international benchmark karena hanya melibatkan operasi hitung dasar yakni penjumlahan dan pembagian. Hasil survey pada soal kedua menunjukkan rata-rata 65% siswa peserta TIMSS menjawab benar sedangkan hanya 48% siswa Indonesia menjawab dengan benar. Sesuai hasil survey, soal ini masuk dalam intermediate international benchmark. Soal ini menuntut siswa untuk mengetahui arti dari ekspresi aljabar sederhana. 3) 480 students were asked to name their favorite sport. The results are shown in this table. Sport umber of students Hockey 60 Football 180 Tennis 120 Basketball 120 Use the information in the table to complete and label this pie chart. Soal ini merupakan domain konten data dan peluang serta domain kognitif penerapan. Soal ini menuntut siswa untuk mengkonstruksi diagram lingkaran dari representasi dan situasi yang diberikan. Kemampuan untuk menjawab soal tersebut seharusnya sudah dipelajari saat siswa di kelas VI SD meskipun nanti akan diperdalam lagi saat siswa kelas IX.. Tetapi ternyata, banyak siswa kelas VIII yang mengalami kesulitan menyelesaikan soal tersebut. Hanya 28% siswa Indonesia yang mampu menjawab dengan benar sedangkan rata-rata 47% siswa peserta TIMSS menjawab benar. Soal ini termasuk dalam high international benchmark. 306

SEMIAR ASIOAL MATEMATIKA DA PEDIDIKA MATEMATIKA UY 2015 4) 0 P Q 1 2 A and B represent two fractions on the number line above. A x B = Which of these shows the location of on the number line? a. b. P Q 0 1 2 P Q 0 1 2 c. d. 0 P Q 1 2 0 P Q 1 2 Soal ini merupakan domain konten bilangan serta domain kognitif penalaran. Pada soal tersebut ratarata 23% siswa peserta TIMSS menjawab benar sedangkan hanya 10% siswa Indonesia yang dapat menjawab dengan benar. Siswa Indonesia berada pada urutan paling bawah jika dibandingkan dengan negara peserta lainnya. Soal ini masuk dalam advance international benchmark. Soal ini menuntut siswa untuk melakukan penalaran. Siswa diharapkan untuk dapat menentukan dua perkalian pecahan dan merepresentasikan hasilnya pada garis bilangan. Soal ini mungkin kurang familiar bagi siswa kita, karena pada umumnya pembelajaran pecahan di SMP menggunakan pendekatan yang sama di SD. Pecahan hanya dikenalkan sebagai bagian dari keseluruhan, sehingga siswa sulit untuk memahami pecahan dalam representasi yang lain. Beberapa contoh soal TIMSS di atas diharapkan dapat menginspirasi para guru untuk membuat instrumen penilaian untuk mengukur hasil belajar siswa. Guru dapat mengembangkan soal-soal TIMSS tersebut diantaranya dengan cara mengganti bilangan, mengganti situasi atau konteks yang ada. Soal-soal pada domain kognitif penalaran hendaknya lebih sering diberikan kepada siswa agar mereka terbiasa berpikir lebih dari sekedar hafalan belaka. III. KESIMPULA DA SARA A. Kesimpulan Untuk penilaian terhadap siswa SMP, domain konten pada TIMSS sejalan dengan materi pada standar isi mata pelajaran matematika SMP yakni bilangan, aljabar, geometri, data dan peluang. Dimensi kognitif dimaknai sebagai perilaku yang diharapkan dari siswa ketika mereka berhadapan dengan domain matematika yang tercakup dalam dimensi konten. Dimensi kognitif pada TIMSS meliputi pengetahuan (knowing), penerapan (applying) dan penalaran (reasoning). Soal-soal matematika dalam studi TIMSS mengukur tingkatan kemampuan siswa dari sekedar mengetahui fakta, prosedur atau konsep hingga menggunakannya untuk memecahkan masalah sederhana sampai masalah yang memrlukan penalaran tinggi. Soal-soal matematika dalam TIMSS mirip dengan soal-soal matematika yang diujikan di sekolah, atau sesuai dengan kurikulum, namun soal dalam TIMSS menguji domain konten dan domain kognitif secara seimbang di semua tingkat. 307

ISB. 978-602-73403-0-5 B. Saran Untuk membantu pemerintah dan sebagai tanggung jawab moral kepada dunia pendidikan, sebaiknya guru matematika dalam membuat instrumen penilaian hasil belajar memperhatikan cakupan domain kognitif siswa. Guru sebaiknya memperbaiki standar penilaian dengan lebih banyak membuat soal untuk meningkatkan penalaran, kemampuan pemecahan masalah, dan komunikasi secara seimbang. DAFTAR PUSTAKA [1] Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, TIMSS 1999 international mathematics report : Finding from IEA s trends in international mathematics and science study at the fourth and eight grades Chestnut Hill : Boston College,2000 [2] Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, TIMSS 2003 international mathematics report : Finding from IEA s trends in international mathematics and science study at the fourth and eight grades Chestnut Hill : Boston College,2004 [3] Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, TIMSS 2007 international mathematics report : Finding from IEA s trends in international mathematics and science study at the fourth and eight grades Chestnut Hill : Boston College,2009 [4] Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, Pierre Foy and Alka Arora, TIMSS 2011 International Result in Mathematics. Chestnut Hill : Boston College, 2012, pp.113 [5] Ina V.S. Mullis, Michael O. Martin, Editors, TIMSS 2015Assessment Framework. Chestnut Hill : Boston College, 2013, pp.19-24 308