BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

Gambar 2. Regresi antara bahan organik eceng gondok (Eichornia crassipes) pada berbagai perlakuan (X) dengan kadar air pada pf 1 (Y)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

BAB V HASIL PENELITIAN. terganggunya pertumbuhan tanaman. Curah hujan dan hari hujan dari tahun 1995-

PENINGKATAN KEMAMPUAN TANAH MEMEGANG AIR SEBAGAI RESPON PERLAKUAN BAHAN ORGANIK ENCENG GONDOK

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Citra Puluhulawa, , Dibimbing oleh Moh.Ikbal Bahua, Nurmi, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Interval Pemanenan (cm) H 30 H 50 H 60

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

I. PENDAHULUAN. tanaman, baik untuk pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Unsur hara P pada

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL. FORMULA PEMBERIAN KAPUR DOLOMIT DAN KOMPOS KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Abstrak. Kata kunci : Jagung hibrida, Sistem tanam, Varietas. Pendahuluan

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (lampiran 3A)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 2 Mei 2014 ISSN

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Data rata-rata volume aliran permukaan pada berbagai perlakuan mulsa vertikal

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

J U R N A L M E T A M O R F O S A Journal of Biological Sciences ISSN:

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

APLIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI LAHAN GUNUNG DAN TEGAL DI PAMEKASAN PADA TANAMAN TEMBAKAU MADURA (NICOTIANA TABACUM)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Limbah Cair Tahu pada Tinggi Tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

REHABILITASI LAHAN KERING ALANG ALANG DENGAN OLAH TANAH DAN AMANDEMEN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN DOSIS PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

CH BULANAN. Gambar 3. Curah hujan bulanan selama percobaan lapang

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan terhadap jumlah anakan rumput Gajah mini Pennisetum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

penghujan sehingga mendukung pertumbuhan tanaman. Penyiraman dilakukan digunakan 80%. Pada umur 1-2 MST dilakukan penyulaman pada benih-benih

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

Transkripsi:

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Tinggi Tanaman (cm) 3 HST HST 78, 74,9 8,3 82,7 77, 8,9 168,9 179,9 179,7 174, 172,3 196,4 Dari Tabel 3 di atas terlihat bahwa di antara masing-masing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.pada umur 3 HST, rata-rata tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada perlakuan K (12, ton/ha) dengan tinggi tanaman rata-rata sebesar 8,9 cm, dan yang terendah terdapat pada perlakuan K1 (2, ton/ha). Pada umur HST, rataan tinggi tanaman yang tertinggi juga terdapat pada perlakuan K (12, ton/ha) dengan tinggi tanaman rata-rata sebesar 196,4 cm. Sedangakan yang terendah terdapat pada perlakuan K (tanpa kompos). Untuk melihat perbedaan pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 3 HST dan HST dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:

16 2 168.9 179.9 179.7 174. 172.3 196.4 Tinggi Tanaman (cm) 1 1 78. 74.9 8.3 82.7 77. 8.9 3 HST HST 2, 7, 1 12, Gambar 1. Perbandingan pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa perlakuan K (12. ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik karena mampu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman jagung manis baik pada umur tanaman 3 HST dan HST. Meskipun pengaruhnya tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, namun dengan pemberian pupuk kompos granul sebanyak 12, ton/ha, diduga telah mampu menyediakan tambahan hara makro maupun mikro yang diperlukan oleh tanaman jagung manis selama fase pertumbuhan vegetatif sebab berdasarkan hasil analis tanah awal yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo, sebelum dilakukan pemupukan, status hara P dan K pada lahan tersebut berada pada kategori sedang dan untuk C-Organik berada dalam kategori rendah sehingga dengan diberikannya pupuk organik granul, unsur hara yang terkandung dalam tanah pada lahan tersebut menjadi bertambah. Pada umur 3 HST, perbedaan respon pertumbuhan tinggi tanaman antara perlakuan K dengan K belum terlihat. Diduga bahwa dalam kurun waktu 3 hari tersebut, unsur hara yang terkandung dalam pupuk kompos yang diberikan tersebut belum mampu diserap secara maksimal oleh tanaman sebab belum terurai dengan baik di dalam tanah. Sedangkan pada saat tanaman berumur HST, perbedaan antara perlakuan K dan K sudah terlihat jelas. Selain itu, perlakuan K1, K2, K3, dan K4 juga terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan K.Diduga hal tersebut terjadi karena pada umur HST, kandungan hara yang diberikan melalui pupuk kompos sudah bisa diserap dengan baik oleh tanaman karena sudah terurai dengan baik di dalam tanah.

17 4.2. Jumlah Daun dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan K (12, ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji lanjut jumlah daun disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata jumlah daun tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Jumlah Daun (Helai) 9,3 b 9,6 b 9,8 ab 9,73 ab 9,9.ab 1,3 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji BNT taraf α=%. Dari Tabel 4 di atas terlihat bahwa rataan jumlah daun yang terbanyak terdapat pada perlakuan K (12, ton/ha) yakni sebanyak 1,3 helai danberbeda nyata dengan perlakuan K (kontrol)dan K1 (2, ton/ha), namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan K2 ( ton/ha), K3 (7, ton/ha), dan K4 (1 ton/ha). Sedangkan rataan jumlah daun yang terendah terdapat pada perlakuan K (kontrol) yakni sebanyak 9,3 helai. Untuk melihat perbedaan jumlah daun dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:

18 Jumlah Daun (Helai) 1.4 1.2 1 9.8 9.6 9.4 9.2 9 9.3 9.6 9.8 9.73 9.9 1.3 2, 7, 1 12, Rataan Jumlah Daun Gambar 2. Perbandingan jumlah daun tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa, perlakuan K (12, ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi jumlah daun tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul dengan dosis 12, ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki jumlah daun yang lebihbanyak dibandingkan dengan K (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. 4.3. Jumlah Baris Pada Tongkol dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah baris pada tongkol tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa masingmasing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji lanjut jumlah bris pada tongkol disajikan pada Tabel.

19 Tabel. Rata-rata jumlah baris pada tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Jumlah Baris pada Tongkol(baris) 13,3 14 13,6 13,6 13,23 13,6 Dari Tabel di atas terlihat bahwa, rataan jumlah baris pada tongkol tanaman jagung yang terbanyak terdapat pada perlakuan K1 (2, ton/ha), dan yang terendah terdapat pada perlakuan K4 (1 ton/ha). Untuk melihat perbedaan jumlah daun dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut: Jumlah Baris Pada Tongkol (Baris) 14 13.8 13.6 13.4 13.2 13 12.8 14 13.3 13.6 13.6 13.6 13.23 2, 7, 1 12, Jumlah Baris Pada Tongkol Gambar 3. Perbandingan jumlah baris pada tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda 4.4. Panjang Tongkol dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan kompos K (12,ton/ha), K3 (7, ton/ha), dan K1 (2, ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol, namun diantara ketiga perlakuan (K, K3 dan

2 K1) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji lanjut panjang tongkol disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata panjang tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Panjang Tongkol (cm) 14,8 b 17,19 a 16,6 ab 17, a 16,12 ab 18,9 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji BNT taraf α=%. Dari Tabel 6 di atas terlihat bahwa rataan panjang tongkol tanaman jagung yang tertinggi terdapat pada perlakuan K (12,ton/ha) yakni 18,9 cm. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan K (kontrol) dengan rataan yakni 14,8 cm. Untuk melihat perbedaan panjang tongkol dari masing-masing perlakuan disajikan pada gambar berikut: Panjang Tongkol (cm) 2 1 1 14.8 17.19 16.6 17. 16.12 18.9 Panjang Tongkol 2, 7, 1 12, Gambar 4. Perbandingan panjang tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, perlakuan K (12, ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi panjang tongkol tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul

21 dengan dosis 12, ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sampai pada fase generatif sehingga perkembangan tongkol jagung menjadi lebih baik.. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki panjang tongkol yang lebih baik dibandingkan dengan K (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis. 4.7. Berat Tongkol dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat tongkol jagung manis.untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan K (12, Ton/ha), K3 (7, Ton/ha), dan K1 (2, ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan kontrol. Namun diantara ketiga perlakuan (K, K3 dan K1) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.hasil uji lanjut berat tongkol disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata berat tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Berat Tongkol(g) 9 c 117,6 ab 18,6 bc 123,6 ba 16,3 bc 128,6 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji BNT taraf α=%. Dari Tabel 7 di atas terlihat bahwa, rataan berat tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan K (12,ton/ha) yakni sebesar 128,6 g. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan K (kontrol) dengan rataan yakni 9 g.

22 Untuk melihat perbedaan panjang tongkol dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut: Berat Tongkol (g) 14 12 1 8 6 4 9 117.6 18.6 123.6 16.3 128.6 Berat Tongkol 2 2, 7, 1 12, Gambar. Perbandingan panjang tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, perlakuan K (12, ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi berat tongkol tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul dengan dosis 12, ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sampai pada fase generatif sehingga perkembangan tongkol jagung menjadi lebih baik.. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki berat tongkol yang lebih baik dibandingkan dengan K (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap berat tongkol tanaman jagung manis.