1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tinggi Tanaman dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Tinggi Tanaman (cm) 3 HST HST 78, 74,9 8,3 82,7 77, 8,9 168,9 179,9 179,7 174, 172,3 196,4 Dari Tabel 3 di atas terlihat bahwa di antara masing-masing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.pada umur 3 HST, rata-rata tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada perlakuan K (12, ton/ha) dengan tinggi tanaman rata-rata sebesar 8,9 cm, dan yang terendah terdapat pada perlakuan K1 (2, ton/ha). Pada umur HST, rataan tinggi tanaman yang tertinggi juga terdapat pada perlakuan K (12, ton/ha) dengan tinggi tanaman rata-rata sebesar 196,4 cm. Sedangakan yang terendah terdapat pada perlakuan K (tanpa kompos). Untuk melihat perbedaan pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 3 HST dan HST dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:
16 2 168.9 179.9 179.7 174. 172.3 196.4 Tinggi Tanaman (cm) 1 1 78. 74.9 8.3 82.7 77. 8.9 3 HST HST 2, 7, 1 12, Gambar 1. Perbandingan pertumbuhan tinggi tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa perlakuan K (12. ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik karena mampu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman jagung manis baik pada umur tanaman 3 HST dan HST. Meskipun pengaruhnya tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, namun dengan pemberian pupuk kompos granul sebanyak 12, ton/ha, diduga telah mampu menyediakan tambahan hara makro maupun mikro yang diperlukan oleh tanaman jagung manis selama fase pertumbuhan vegetatif sebab berdasarkan hasil analis tanah awal yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo, sebelum dilakukan pemupukan, status hara P dan K pada lahan tersebut berada pada kategori sedang dan untuk C-Organik berada dalam kategori rendah sehingga dengan diberikannya pupuk organik granul, unsur hara yang terkandung dalam tanah pada lahan tersebut menjadi bertambah. Pada umur 3 HST, perbedaan respon pertumbuhan tinggi tanaman antara perlakuan K dengan K belum terlihat. Diduga bahwa dalam kurun waktu 3 hari tersebut, unsur hara yang terkandung dalam pupuk kompos yang diberikan tersebut belum mampu diserap secara maksimal oleh tanaman sebab belum terurai dengan baik di dalam tanah. Sedangkan pada saat tanaman berumur HST, perbedaan antara perlakuan K dan K sudah terlihat jelas. Selain itu, perlakuan K1, K2, K3, dan K4 juga terlihat lebih tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan K.Diduga hal tersebut terjadi karena pada umur HST, kandungan hara yang diberikan melalui pupuk kompos sudah bisa diserap dengan baik oleh tanaman karena sudah terurai dengan baik di dalam tanah.
17 4.2. Jumlah Daun dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan K (12, ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji lanjut jumlah daun disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata jumlah daun tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Jumlah Daun (Helai) 9,3 b 9,6 b 9,8 ab 9,73 ab 9,9.ab 1,3 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji BNT taraf α=%. Dari Tabel 4 di atas terlihat bahwa rataan jumlah daun yang terbanyak terdapat pada perlakuan K (12, ton/ha) yakni sebanyak 1,3 helai danberbeda nyata dengan perlakuan K (kontrol)dan K1 (2, ton/ha), namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan K2 ( ton/ha), K3 (7, ton/ha), dan K4 (1 ton/ha). Sedangkan rataan jumlah daun yang terendah terdapat pada perlakuan K (kontrol) yakni sebanyak 9,3 helai. Untuk melihat perbedaan jumlah daun dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut:
18 Jumlah Daun (Helai) 1.4 1.2 1 9.8 9.6 9.4 9.2 9 9.3 9.6 9.8 9.73 9.9 1.3 2, 7, 1 12, Rataan Jumlah Daun Gambar 2. Perbandingan jumlah daun tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa, perlakuan K (12, ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi jumlah daun tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul dengan dosis 12, ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki jumlah daun yang lebihbanyak dibandingkan dengan K (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. 4.3. Jumlah Baris Pada Tongkol dosis yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah baris pada tongkol tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa masingmasing perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol. Hasil uji lanjut jumlah bris pada tongkol disajikan pada Tabel.
19 Tabel. Rata-rata jumlah baris pada tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Jumlah Baris pada Tongkol(baris) 13,3 14 13,6 13,6 13,23 13,6 Dari Tabel di atas terlihat bahwa, rataan jumlah baris pada tongkol tanaman jagung yang terbanyak terdapat pada perlakuan K1 (2, ton/ha), dan yang terendah terdapat pada perlakuan K4 (1 ton/ha). Untuk melihat perbedaan jumlah daun dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut: Jumlah Baris Pada Tongkol (Baris) 14 13.8 13.6 13.4 13.2 13 12.8 14 13.3 13.6 13.6 13.6 13.23 2, 7, 1 12, Jumlah Baris Pada Tongkol Gambar 3. Perbandingan jumlah baris pada tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda 4.4. Panjang Tongkol dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis. Untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan kompos K (12,ton/ha), K3 (7, ton/ha), dan K1 (2, ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan kontrol, namun diantara ketiga perlakuan (K, K3 dan
2 K1) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil uji lanjut panjang tongkol disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata panjang tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Panjang Tongkol (cm) 14,8 b 17,19 a 16,6 ab 17, a 16,12 ab 18,9 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji BNT taraf α=%. Dari Tabel 6 di atas terlihat bahwa rataan panjang tongkol tanaman jagung yang tertinggi terdapat pada perlakuan K (12,ton/ha) yakni 18,9 cm. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan K (kontrol) dengan rataan yakni 14,8 cm. Untuk melihat perbedaan panjang tongkol dari masing-masing perlakuan disajikan pada gambar berikut: Panjang Tongkol (cm) 2 1 1 14.8 17.19 16.6 17. 16.12 18.9 Panjang Tongkol 2, 7, 1 12, Gambar 4. Perbandingan panjang tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, perlakuan K (12, ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi panjang tongkol tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul
21 dengan dosis 12, ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sampai pada fase generatif sehingga perkembangan tongkol jagung menjadi lebih baik.. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki panjang tongkol yang lebih baik dibandingkan dengan K (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap panjang tongkol tanaman jagung manis. 4.7. Berat Tongkol dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap berat tongkol jagung manis.untuk melihat perbedaan dari masing-masing perlakuan, selanjutnya dilakukan uji lanjut. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa perlakuan K (12, Ton/ha), K3 (7, Ton/ha), dan K1 (2, ton/ha) menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan kontrol. Namun diantara ketiga perlakuan (K, K3 dan K1) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata.hasil uji lanjut berat tongkol disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata berat tongkol tanaman jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda. 2, 7, 1 12, Berat Tongkol(g) 9 c 117,6 ab 18,6 bc 123,6 ba 16,3 bc 128,6 a Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan Uji BNT taraf α=%. Dari Tabel 7 di atas terlihat bahwa, rataan berat tongkol tertinggi terdapat pada perlakuan K (12,ton/ha) yakni sebesar 128,6 g. Sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan K (kontrol) dengan rataan yakni 9 g.
22 Untuk melihat perbedaan panjang tongkol dari masing-masing perlakuan disajikan pada Gambar berikut: Berat Tongkol (g) 14 12 1 8 6 4 9 117.6 18.6 123.6 16.3 128.6 Berat Tongkol 2 2, 7, 1 12, Gambar. Perbandingan panjang tongkol jagung manis pada perlakuan pupuk kompos granul dengan dosis yang berbeda Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa, perlakuan K (12, ton/ha) merupakan perlakuan yang terbaik dalam mempengaruhi berat tongkol tanaman jagung manis dibandingkan dengan perlakuan-perlakuan yang lain. Diduga bahwa kandungan unsur hara yang diberikan melalui kompos granul dengan dosis 12, ton/ha mampu memenuhi kebutuhan tanaman jagung manis sampai pada fase generatif sehingga perkembangan tongkol jagung menjadi lebih baik.. Selain itu pada perlakuan K1, K2, K3, dan K4 yang diberi perlakuan pemupukan kompos granul juga memiliki berat tongkol yang lebih baik dibandingkan dengan K (kontrol) yang diperlakukan tanpa pemupukan kompos. Hal ini membuktikan bahwa pemberian pupuk kompos granul memiliki pengaruh terhadap berat tongkol tanaman jagung manis.