4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

BAB III PEMBAHASAN. A. Arsitektur dan Model Fuzzy Neural Network untuk Klasifikasi Stadium

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini, memerlukan banyak hal yang harus

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

METODOLOGI PENELITIAN

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB III RANCANG BANGUN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

Peramalan Pemintaan Produk Keripik Tempe CV Aneka Rasa Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

PEMODELAN DAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI KAPASITAS PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK (SEKTOR RUMAH TANGGA)

III. BAHAN DAN METODE

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENENTU POLA DISTRIBUSI INPUT DENGAN MEMANFAATKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTIL SEBAGAI PENCIRI

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

PERANCANGAN SOFTSENSOR KADAR GAS BUANG PADA STACK HASIL KELUARAN HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB III PEMBAHASAN. arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

ANALISA PREDIKSI JUMLAH ORDER BARANG DENGAN ALGORITMA BACK PROPAGATION (Studi Kasus pada MART 165)

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang


APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Implementasi Neural Network pada Matlab untuk Prakiraan Konsumsi Beban Listrik Kabupaten Ponorogo Jawa Timur

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

Unnes Journal of Mathematics

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Contoh data Shorea hasil kodefikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

IMPLEMENTASI ALGORITMA PERCEPTRON UNTUK PENGENALAN POLA MASUKAN BINER MAUPUN BIPOLAR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

PENGENALAN POLA SIDIK JARI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, *

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

Penentuan Error Dalam Peramalan Jumlah Korban Demam Berdarah Dengue Menggunakan Metode Neural Network (Kasus : Rumah Sakit Charitas Palembang)

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

Transkripsi:

4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata, upload maksimum, dan upload minimum. Pengelompokan data trafik harian yang didapatkankan dengan empat periode waktu, yaitu a. malam (00.01-06.00), b. pagi (06.01-12.00), c. siang (12.01-18.00), d. sore (18-01-24.00) Dengan lima kondisi masa beban trafik pada : libur lebaran, libur, awal kuliah, kuliah, dan krs. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1. Missing data pada trafik harian diganti dengan metode mean imputation atau rata-rata dari masing-masing pengelompokan data yaitu Yt-12, Yt-8, Yt-4 dan Yt sebelum masuk pada langkah selanjutnya. Contohnya proses mean imputation dengan menggunakan minitab16 ditunjukan pada gambar 4.1 berikut, dan hasil mean imputation selengkapnya ditunjukan pada lampiran 2. Gambar 4.1. Contoh Penggunaan Minitab untuk Mean imputation 21

22 4.2. Pengelompokan Data Variabel input yang dipertimbangkan dalam model meliputi Yt-12, Yt-8, Yt- 4, jam, hari, dan masa. Untuk menentukan variabel dependen pada jaringan saraf tiruan menggunakan metode best subset regression. Contoh penggunaan Minitab untuk best subset regression ditunjukkan pada gambar 4.2 dan hasil perhitungan ditunjukkan dalam gambar 4.2 sedangkan hasil selengkapnya disajikan dalam tabel 4.1. Gambar 4.2. Contoh penggunaan Minitab untuk best subset regression pada download average Hasil perhitungan best subset regression yang disajikan pada gambar 4.3 yang menunjukkan hasil terbaik adalah baris yang diberi highlight hitam dengan nilai Cp Mallows dan S minimum, dan nilai R-Sq dan R-Sq(adj) maksimum dengan Yt-4, jam, hari, dan masa. Maka, Yt-4, jam, hari, dan masa dapat diambil untuk pemodelan input dari jaringan saraf tiruan untuk download average. Perhitungan best subset regression selengkapnya disajikan pada lampiran 3.

23 Gambar 4. 3. Contoh Hasil Best subset Regression dari Download Average Tabel 4.1 adalah model dari layer input yang dihasilkan untuk arsitektur jaringan backpropagation. Tabel 4.1. Variabel input hasil dari best subset No Data Variabel Input 1 Download average Yt-4, jam, hari, masa 2 Download maximum Yt-4, jam, hari, masa 3 Download minimum Yt-12, Yt-4, jam, hari, masa 4 Upload average Yt-4, jam, hari, masa 5 Upload maximum Yt-4, jam, hari, masa 6 Upload minimum Yt-12, jam, hari, masa Struktur data input jaringan berdasarkan model best subset regression memiliki jumlah neuron lapisan input yang berbeda pada setiap data trafik, karena neuron input mengacu pada banyaknya variabel yang mempengaruhi data trafik saat itu.

24 4.3. Peramalan Pelatihan yang dilakukan pada pada penelitian ini disesuaikan pada arsitektur yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya, dengan pemodelan input yang sudah dihasilkan dengan metode best subset. Seperti contohnya arsitektur model jaringan saraf tiruan yang digunakan pada download average ditunjukkan dalam gambar 4.4. Gambar 4.4. Arsitektur Jaringan Penggunaan Bandwidth pada Download Average Sebelum jaringan dibangun terlebih dahulu dilakukan preprosesing untuk melakukan normalisasi menggunakan mean dan deviasi standar. Normalisasi data atau preprocessing bertujuan untuk menskalakan harga input dan target supaya masuk dalam suatu range tertentu, yakni membawa data ke bentuk normal dengan mean = 0 dan deviasi standar = 1 melalui fungsi prestd. Tujuan utamanya adalah mensikronisasikan data dan memudahkan dalam komputasi. Sedangkan hasil dari proses normalisasi adalah sekumpulan bilangan yang berkisar antara 0 dan 1. Sehingga perlu untuk membawa output jaringan tersebut sesuai dengan kondisi aslinya. Untuk itu, perlu juga digunakan fungsi poststd setelah dilakukan simulasi pada jaringan saraf.

25 Tampilan awal aplikasi ditunjukkan gambar 4.5 yang dibuat menggunakan Matlab dengan script lengkap pada lampiran 4. Gambar 4.5. Tampilan aplikasi pelatihan jaringan saraf tiruan backpropagation Data input dan target output yang digunakan dalam pelatihan jaringan saraf tiruan didapat dari hasil pencarian berupa string berekstensi.txt yang ditunjukkan pada gambar 4.6. Parameter yang digunakan dalam peramalan ini adalah maksimum epoch = 1000, goal atau target error = 0.001,momentum = 0.8, learning rate 0.5. Parameter learning rate merupakan laju pemahaman yang menentukan kecepatan iterasi. Semakin besar learning rate, semakin sedikit iterasi yang dipakai. Akan tetapi jika learning rate terlalu besar, maka akan merusak pola yang sudah benar sehingga pemahaman menjadi lambat, maka diambil nilai tengah antara 0 dan 1, yaitu 0.5. Data learning digunakan untuk menunjukkan banyaknya data untuk pelatihan yaitu 220, sedangkan data training digunakan untuk menunjukkan keseluruhan data atau

26 akhir data, yaitu 332. Tombol radio button dimaksudkan untuk mempermudah pemilihan arsitektur yang disediakan. Gambar 4.6. Tampilan fungsi pencarian pada aplikasi Setelah inisialisasi parameter pelatihan diset, maka dilakukan pelatihan pembelajaran pola oleh jaringan saraf tiruan backpropagation. Dari perintah pembelajaran yang dilakukan jaringan saraf tiruan backpropagation tersebut, didapat hasil pelatihan yang ditunjukkan pada gambar 4.7. Hasil simulasi proses pelatihan menghasilkan informasi mengenai target input, output jaringan dan selisih antara error target dan output jaringan. Seperti contoh berikut hasil simulasi proses pelatihan pada download average yang selengkapnya disajikan pada lampiran 5. 1 0.02 1.34-1.32 2 0.58 1.37-0.79

27 3 0.51 1.45-0.94 4 0.43 1.34-0.91 Dengan nilai error terkecil 0.02 pada data ke-168 dan nilai error terbesar 5.33 pada data ke-75. Gambar 4.7. Grafik hasil evaluasi data pelatihan pada download average Berdasarkan proses pelatihan pada gambar 4.7 didapat informasi hasil pelatihan: gradient garis terbaik(m1) = 0.8249, titik potong dengan sumbu Y (a1) = 0.7734, dan koefisien korelasi 0.9952. Hasil koefisien korelasi pada proses pelatihan selengkapnya ditunjukkan pada tabel 4.2. Grafik perbandingan antara target dengan output jaringan pada proses pelatihan disajikan pada gambar 4.8. Setelah bobot optimum dicapai, dilakukan simulasi untuk peramalan data uji yang telah ditransformasikan, maka didapat grafik hasil evaluasi data peramalan pada download average yang ditunjukkan pada gambar 4.9. Hasil simulasi proses peramalan menghasilkan informasi mengenai target input, output jaringan dan selisih antara error target dan output jaringan. Seperti

28 contoh berikut hasil simulasi proses peramalan pada download average yang selengkapnya disajikan pada lampiran 6. 1 0.02 1.34-1.32 2 0.58 1.37-0.79 3 0.51 1.45-0.94 4 0.43 1.34-0.91 5 0.27 1.34-1.07 6 0.20 1.34-1.14 7 0.81 1.35-0.54 8 0.78 1.34-0.56 Dengan nilai error terkecil 0.02 pada data ke-88 dan nilai error terbesar 9.02 pada data ke-38. Gambar 4.8. Grafik perbandingan target dan output jaringan pada data pelatihan download average

29 Pada gambar 4.8 diatas menunjukkan hasil perbandingan antara target dengan output jaringan pada data pelatihan, output jaringan disimbolkan dengan tanda (o) dan target (*) sebagian sudah berdekatan. Hasil terbaik terjadi apabila posisi (o) dan (*) betul-betul berada pada posisi yang sama. Gambar 4.9. Grafik hasil evaluasi data uji pada download average Berdasarkan proses pelatihan pada gambar 4.9 didapat informasi hasil pelatihan: gradient garis terbaik(m1) = 0.6763, titik potong dengan sumbu Y (a1) = 1.2081, dan koefisien korelasi 0.70589. Hasil koefisien korelasi pada proses pelatihan selengkapnya ditunjukkan pada tabel 4.3. Grafik perbandingan antara target dengan output jaringan pada proses pelatihan disajikan pada gambar 4.10. Output jaringan disimbolkan dengan tanda (o) dan target (*) sebagian sudah berdekatan. Hasil terbaik terjadi apabila posisi (o) dan (*) betul-betul berada pada posisi yang sama.

30 Gambar 4.10. Grafik perbandingan target dan output jaringan pada data uji download average 4.4. Evaluasi Hasil Berikut tabel 4.2 yang menunjukkan nilai koefisien korelasi pada proses pelatihan yang dilakukan terhadap 220 data latih: Tabel 4.2. Nilai koefisien korelasi hasil pelatihan jaringan backpropagation No Data Persamaan Nilai r 1 Download average Y=(0.82)T+0.77 0.91 ** 2 Download maximum Y=(0.82)T+1.4 0.91 ** 3 Download minimum Y=(0.55)T+0.48 0.74 ** 4 Upload average Y=(0.48)T+0.73 0.70 ** 5 Upload maximum Y=(0.39)T+1.4 0.63 ** 6 Upload minimum Y=(0.26)T+0.63 0.52 **

31 Hasil pelatihan jaringan saraf backpropagation terhadap 220 data output jaringan dengan target memiliki nilai korelasi yang sangat kuat pada download average dengan persamaan Y=(0.82)T+0.77 dan nilai r = 0.91, download maximum dengan persamaan Y=(0.82)T+1.4 dan nilai r = 0.91, sedangkan nilai korelasi kuat pada download minimum dengan persamaan Y=(0.55)T+0.48 dan nilai r = 0.74, Upload average dengan persamaan Y=(0.48)T+0.73 dan nilai r = 0.70, upload maximum dengan persamaan Y=(0.39)T+1.4 dan nilai r = 0.63, dan pada upload minimum dengan persamaan Y=(0.26)T+0.63 dengan nilai r=0.52. Nilai r tertinggi pada download average dan download maximum dengan nilai koefisien korelasi 0.91, hal ini akan mempengaruhi hasil peramalan dengan nilai r yang tinggi. Sedangkan nilai r terendah adalah upload minimum dengan nilai koefisien korelasi 0.63 yang menyebabkan nilai koefisien korelasi semakin kecil pada peramalan. Tabel 4.3. Nilai koefisien korelasi dari data uji jaringan backpropagation No Data Nilai r 1 Download average 0.71 ** 2 Download maximum 0.61 ** 3 Download minimum 0.59 ** 4 Upload average 0.32 ** 5 Upload maximum 0.35 ** 6 Upload minimum 0.31 ** Hasil pengujian terhadap 120 data menunjukkan semua signifikan pada output jaringan dengan target memiliki nilai korelasi yang kuat pada download average dengan nilai r 0.71, download maximum dengan nilai r 0.61, download minimum dengan nilai r 0.59,, sedangkan nilai korelasi cukup pada upload average dengan nilai r 0.32, Upload maximum dengan nilai r 0.35, upload minimum dengan nilai r 0.31

32 Nilai r tertinggi pada pengujian adalah pada download average dengan nilai r 0.71, hal ini dikarenakan nilai r pada pelatihan sudah tinggi, dengan nilai 0.91. Sedangkan nilai r terkecil adalah upload minimum dengan nilai r 0.31, yang disebabkan oleh kecocokan persamaan target dengan output hanya 0.52 pada pembelajaran.