TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karakteristik Tanaman Cincau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

BAGAN DUDUK DAUN DAN ANATOMI DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 ACICE (H ) HASTUTI (H411122) ANDI SITTI RAHMA (H411122)

ANALISIS KEKERABATAN TANAMAN CINCAU DI KABUPATEN GIANYAR, TABANAN DAN BADUNG BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN ANATOMI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Cyclea barbata Meer), cincau hitam (Mesona palustris), cincau minyak

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

BAB I PENDAHULUAN. Allamanda merupakan salah satu genus dari famili Apocynaceae.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

POKOK BAHASAN 3. JARINGAN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kawista (Limonia acidissima L.) di Indonesia salah satunya

BENTONIT SEBAGAI ADSORBEN PADA PEMUCATAN CINCAU HIJAU SERTA KARAKTERISASINYA

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

Pengelompokan Aksesi Pisang Menggunakan Karakter Morfologi IPGRI

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN

BAB I PENDAHULUAN. Trikoma berasal dari kata Yunani yang memiliki arti rambut-rambut yang

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...

PRAKTIKUM VI I. ALAT DAN BAHAN II. CARA KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

JARINGAN TUMBUHAN. Delayota Science Club Maret 2011

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar dan dibudidayakan di seluruh dunia. Jumlah spesies

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1

BAB I PENDAHULUAN. Citrus merupakan genus dari famili Rutaceae dimana pada famili ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK TUJUH ANGGOTA FAMILIA APOCYNACEAE. Rahmawati, Hasanuddin, Cut Nurmaliah, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah,

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. porus, jadi stomata adalah lubang - lubang kecil berbentuk lonjong yang

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cincau hijau Premna oblongifolia disebut juga cincau hijau perdu atau cincau hijau

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Jaringan Tumbuhan. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam kelas Filicinae (Paku Sejati). Tumbuhan. Salviniaceae dan Marsiliaceae (Tjitrosoepomo, 2005).

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

POKOK BAHASAN 9. ORGAN DAUN

sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT EPIDERMIS BAWAH/ATAS DAUN

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

KARAKTERISASI DAN ANALISIS KEKERABATAN TANAMAN CINCAU DI KABUPATEN GIANYAR, TABANAN DAN BADUNG BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI

A. Struktur Akar dan Fungsinya

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. melimpah dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan sumber daya alam. tersebut salah satunya adalah keanekaragaman tumbuhan yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabe (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi penting di

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit

I. PENDAHULUAN. famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Diterima 2 April 2011, diterima untuk dipublikasikan 26 Juli 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman bayam merupakan sayuran daun yang sudah lama dikenal dan

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. bulan, mulai bulan Januari sampai dengan bulan April 2012.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BENTUK SEL EPIDERMIS STOMATA PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine soja) PADA TINGKAT NAUNGAN YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JARINGAN. Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem

TINJAUAN PUSTAKA. Botani dan Morfologi Kacang Tanah

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN PARENKIM DAN PENYOKONGNYA ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

IDENTIFIKASI TIPE STOMATA PADA DAUN TUMBUHAN XEROFIT (Euphorbia splendens), HIDROFIT (Ipomoea aquatica), DAN MESOFIT (Hibiscus rosa-sinensis)

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dilihat dari beberapa bentuk dan karakteristik jenis tanamanya.

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Tanaman Cincau Tanaman cincau di Indonesia lebih dikenal sebagai minuman tradisional yang menyegarkan, terdapat lima jenis tanaman cincau : cincau hijau (Cyclea barbata), cincau perdu (Premna oblongifolia), cincau hitam (Mesona palustris) dan cincau minyak (Stephania capitata) dan cincau cina (Cocculus orbiculatus). (Lemmens dan Bunyapraphatsara, 2003). Tanaman cincau terbagi menjadi tiga family yaitu Menispermaceae, Verbenaceae dan Lamiaceae. Cincau hijau, cincau minyak dan cincau cina merupakan tanaman dari famili Menispemaceae. Tanaman dari famili ini sangat mudah ditemukan dan dalam perwatannya tergolong sangat mudah, dapat tumbuh secara liar di hutan dan dapat tumbuh di halaman dekat pagar, tergolong tanaman merambat dengan panjang hingga 2,5 m atau lebih dan menyukai sinar matahari (Setiawan, 2008). Batang dari cincau hijau kira-kira hanya berdiameter 1-3cm, dengan kulit batang yang kasap. Daun merupakan daun tunggal, tersebar, berbentuk perisai dengan ujung yang lancip dan pangkal yang berlekuk (Supriadi, 2001). Tanaman dari Famili Verbenaceae genus Premna merupakan tanaman perdu yang memiliki tinggi sampai 8 m. Duduk daun berhadapan, bertangkai, tepi daun rata, permukaan daun tipis (Steenis, 2005). Contoh tanaman dari family Verbenaceae adalah cincau perdu. Cincau perdu merupakan salah satu tanaman cincau yang tidak merambat dan dapat hidup pada daerah yang memiliki ketinggian 50-1000 mdpl. Cincau perdu dapat digunakan sebagai obat, pencuci mulut dan minuman ringan yang sehat (Mardiah, 2007). Tanaman cincau hitam yang termasuk famili Lamiaceae merupakan tanaman yang dapat tumbuh pada ketinggian 150-1800 m diatas permukaan laut. Batangnya beruas, berbulu halus. Daun tanaman cincau hitam berwarna hijau, lonjong, tipis lemas, ujungnya lancip, pangkal hingga tepi daun bergerigi, dan memiliki bulu halus. Panjang daun sekitar 10 cm dan bertangkai sekitar 2 cm. Letak daun saling berhadapan dan berselang-seling dengan daun berikutnya (Pitojo dan Zumiyati, 2005) 1

2.2 Manfaat Tanaman Cincau Tanaman cincau bermanfaat sebagai bahan makanan maupun obat-obatan tetapi tidak semua bagian tanaman dapat digunakan, hanya daun yang dapat digunakan karena pada daun mengandung komponen utama pembentuk gel yaitu polisakarida pektin (Nurdin dkk., 2008). Lima jenis tanaman cincau berasal dari tiga famili yang berbeda. Gel yang dihasilkan dari daunnya digunakan untuk minuman penyegar. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat radang lambung, menghilangkan rasa mual dan menurunkan darah tinggi. Suatu bahan makanan dikatakan sehat jika didalamnya terdapat bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh, seperti halnya cincau perdu mengandung kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, C, selain itu terdapat komponen bahan aktif seperti karotenoid, flavonoid, klorofil. Cincau juga dapat digunakan sebagai obat panas dalam, disentri, sariawan, radang usus, keputihan (Mardiah, 2007). Cincau tidak hanya digunakan sebagai obat, beberapa penelitian membuktikan bahwa ekstrak daun cincau memiliki kapasitas antioksidan dan aman untuk dikonsumsi (Nurdin dkk., 2008). 2.3 Struktur Anatomi Daun dan Derivatnya Anatomi tanaman mempelajari tentang bentuk dari jaringan penyusun tanaman. Anatomi ini dapat berhubungan langsung dengan ilmu lainnya seperti fisiologi tanaman dan hortikultura. Jaringan pada tanaman terdapat sistem jaringan dermal dimana akan membentuk pembungkus luar tanaman misalnya epidermis, selain itu terdapat jaringan vascular yang meliputi jaringan pengangkut seperti xylem dan floem, selanjutnya adalah sistem jaringan penguat yang meliputi sklerenkim, parenkim dan kolenkim (Juliarni dkk., 2007). Struktur anatomi juga dapat membantu peneliti untuk melakukan identifikasi, karena setiap tanaman memiliki sturuktur anatomi yang berbeda. Contohnya saja tanaman cincau yang memiliki banyak jenis dari berbagai famili. Karakter anatomi yang khusus dari tanaman cincau tersebut selain digunakan sebagai identifikasi juga dapat digunakan sebagai bahan untuk analisis kekerabatan dari tanaman cincau yang ada di Bali. 2

Beberapa jenis tanaman cincau dibagi menjadi 3 famili yaitu Menispermaceae, Verbenaceae dan Lamiaceae. Tanaman ini merupakan tanaman dikotil dimana menurut Mulyani (2006) karakteristik anatomi tanaman dikotil yaitu terdapatnya bagian epidermis atas (a), palisade atau jaringan tiang (b), berkas pengangkut (c), jaringan spons (d), epidermis bawah (e). a b e d c Gambar 1. Struktur Anatomi Daun (Dikotil) (Juliarni dkk.,2007). Epidermis merupakan jaringan yang fungsinya sebagai pelindung bagian luar dari tanaman. Sel-sel epidermis mengalami modifikasi yang biasanya disebut dengan derivate epidermis. Derivat epidermis ini misalnya stomata dan trikomata (rambut) (Arisanti, 2010). Stomata merupakan celah pada epidermis yang yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara. Stomata juga disebut dengan celah yang terdapat pada dua sel penutup (sel penutup ), sedangkan sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang termodifikasi yang disebut dengan sel tetangga. Secara umum sel penutup pada tanaman dikotil berbentuk seperti ginjal. Pada tanaman yang hidup di daratan stomata secara umum terletak pada bagian bawah daun, tetapi terdapat pengecualian pada beberapa spesies karena ada juga tanaman yang memiliki 3

stomata yang terdapat pada bagian epidermis bawah maupun atas daun. Untuk tanaman yang hidup di perairan biasanya memiliki stomata pada bagian atas daun, contohnya pada bunga Lili air (Lakitan, 2011). a b c d Gambar 2. Stomata Keterangan : Sel penutup (a), sel tetangga (b), porus (c), epidermis (d) (Rashid dan Parnell, 2013). Mauseth (2008) menyatakan bahwa tipe stomata secara umum dibagi menjadi 5 tipe yaitu: Tipe anomositik, tipe ini memiliki sel tetangga yang mengelilingi sel penutup yang bentuknya tidak berbeda dengan bentuk sel epidermis lainnya. Tipe anisostik, tipe stomata yang memiliki sel tetangga sebanyak tiga buah yang ukurannya tidak sama. Tipe parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan panjang sumbu yang sama dengan sel penutup. Tipe diasitik, tipe ini memiliki dua sel tetangga yang tegak lurus terhadap poros panjang sel penutup. Tipe aktinositik, tipe ini memiliki tipe stomata yang dikelilingi oleh sel tetangga berjumlah empat atau lebih dan tersusun secara radial disekelilingnya. 4

a b c d e Gambar 3. Tipe Stomata Keterangan : Stomata tipe : anomositik (a), anisositik (b), parasitik (c), diasitik (d), aktinositik (e). Apendik yang berasal dari epidermis adalah trikoma. Trikoma ini memiliki fungsi yaitu sebagai proteksi, sekresi, penyerapan, mengurangi penguapan. 5

Trikoma dibagi menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya glanduler, yaitu trikoma berglanduler dan non glanduler. Gambar 4. Macam-Macam Trikoma Glanduler Keterangan gambar : Trikoma glanduler pada daun : tembakau (A) (B), Humulus sp. (C) (G) (H), panjang yang melipat (D), trikoma yang mengandung sistolit (E) (F) (Sumardi, 1993). Gambar 5. Macam-Macam Trikoma Non-Glanduler (Adedeji et al.,2007). 6

2.4 Hubungan Kekerabatan Tanaman Identifikasi dan klasifikasi tanaman dapat menggunakan parameterparameter bagian morfologi maupun anatomi untuk memasukkan setiap tanaman ke kelompok tertentu, sehingga hal tersebut menghasilkan cabang ilmu baru yang disebut dengan taksonomi. Selain melakukan klasifikasi dan pemberian nama ilmu taksonomi juga mengarah pada pengelompokan tanaman untuk menyatakan hubungan kekerabatan. Identifikasi dan klasifikasi merupakan penyederhana objek studi untuk semua makhluk yang ada di alam ini karena jumlah makhluk hidup khususnya tanaman yang sangat banyak dan memiliki keanekragaman yang sangat tinggi. Untuk menentukan hubungan kekerabatan pada tanaman dapat menggunakan beberapa metode yaitu metode fenetik maupun filogenetik. Metode fenetik analisis dengan mengunakan karakter morfologi, anatomi dan fitokimia. Metode fenetik ini berdasarkan seberapa besar kesamaan dan perbedaan dari individu yang diteliti, dimana hasilnya sebuah dendogram. Metode fenetik juga bisa disebut dengan taksonomi numeris karna untuk menganalisis karakter menggunakan prosedur numeris. Metode filogenetik merupakan analisis yang menggunakan nilai evolusi dari masing-masing karakter dimana dalam penelitian kekerabatannya lebih mempertimbangkan evolusinya, hasil klasifikasi berupa kladogram (Rustiami, 2012). Salah satu contoh penelitian analisis kekerabatan adalah pada tanaman Pisang oleh Sukartini (2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar aksesi pisang dengan menggunakan metode multivariate berdasarkan karakter morfologi yang diamati. Bahan dari penelitian ini adalah 26 aksesi pisang. Karakter yang diamati terdiri dari 28 parameter kualitatif dan 7 parameter kuatitatif, kemudian hasil dianalisis dengan menggunakan program Biodiversity Provisional Version 2.0 dan dihasilkan dendogram yang menyatakan hubungan antara 26 aksesi tanaman pisang. Hasil pada dendogram menunjukkan bahwa nilai jarak genetik menunjukkan keeratan antar aksesi pisang tersebut. Antara pisang kapok putih dan kapok kuning memiliki indeks kesamaan sebesar 94,1176% sedangakan jenis pisang monyet memiliki indeks kesamaan yang 7

paling rendah dengan aksesi pisang yang lain yaitu sekitar 83,1169%. Untuk jenis pisang lain seperti pisang monyet, sasi, mas, lampung, cici kuning, klutuk, klutuk wulung, byar, candi, nangka, ampyang, raja sere, raja pulut, seribu, raja lumut, sililit, awak, kapok gabu, kepok putih, kepok kuning, ebung, ambon kuning, ambon hong, barangan, ambon hijau dan badak memiliki indeks kesamaan yang sangat dekat. Hal tersebut ditunjukkan dengan mengumpulnya aksesi pisang tersebut dalam satu kelompok. Penelitian dengan meode berbeda dilakukan oleh Julisaniah dkk. (2008) tentang analisis kekerabatan tanaman timun dengan menggunkan metode RAPD- PCR dan isozim. Timun yang digunakan berasal dari provinsi Jawa Timur dengan Sembilan varietas timun (varietas 01, 02, 03, 04, 05, 06, 07, 08, 09) setelah dilakukan analisis dengan menggunakan metode RAPD-PCR dan isozim menunjukkan bahwa varietas 01 an 02 memiliki kemiripan sebesar 91.67%. Varietas 03 dan 08 86.11%. Varietas 05 memiliki kemiripan dengan varietas 01 dan 02 pada nilai 84.72%. Kelompok tersebut memiliki kermiripan sebesar 82.4% dengan varietas 04. Kelompok varietas 01,02,04 dan 05 memiliki kemiripan sebesar 78.24% dengan varietas 03 dan 08.Varietas 06 memiliki kemiripan sebesar 70.91% dengan kelompok diatas. Sedangkan varietas 09 memiliki kemiripan dengan kelompok diatas sebesar 52.72%. varietas terjauh merupakan 07 dengan nilai kemiripan 48.66%. Adanya variasi genetic ini memiliki dugaan bahwa varietas-varietas tersebut berasal dari tetua yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi hasil analisis. Beberapa varietas yang memiliki nilai kemiripan yang cukup tinggi diduga berasal dari tetua yang dianggap berkerabat dekat sedangkan yang memiliki nilai kemiripan lebih rendah diduga tetua yang memiliki hubungan kekerabatan yang relative jauh. 8