DWI SUSILOWATI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran, seorang guru harus memiliki sarana prasarana

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013

DWI SUSILOWATI A

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS XI KURIKULUM 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

ANALISIS KARAKTERISTIK SOAL SOAL PEMECAHAN MASALAH UJIAN NASIONAL (UNAS) SISWA SMP TAHUN AJARAN 2009/2010 DAN 2010/2011 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam berlangsungnya proses pembelajaran seorang guru harus memiliki sarana prasana mengajar yang baik

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

ANALISIS KESALAHAN SOAL-SOAL LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA SMA KELAS XI IPS SEMESTER GASAL TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR APOS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIKLUS ACE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ARTIKEL PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh: EFIE ARINI

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE BERBASIS LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF TIMSS

TINJAUAN ASPEK KOGNITIF PADA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS IX NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOMPONEN QUESTIONING DAN LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI GENIUS LEARNING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA KELAS VII

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) (PTK

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Prasyarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CARA BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE CONTEXTUAL

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT

( PTK di Kelas VIIC Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Kudus Tahun Ajaran 2011/2012)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

TAHUN AJARAN 2011 / NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING DENGAN PENGGUNAAN METODE THE STUDY GROUP

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN

Widhati 1), Chumdari 2), Siti Kamsiyati 3) PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS V SDN 1 CABEANKUNTI TAHUN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SMA DENGAN PEMANFAATAN SOFTWARE CORE MATH TOOLS

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY METHOD UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

STRATAGI QUESTION STUDENT HAVE PADA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 10 TIPES SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB 1 PENDAHULUAN. 21 memiliki implikasi luas dan mendalam terhadap berbagai rancangan

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

Tabel 1.2 Rata-Rata Hasil Ujian Nasional SMP Negeri Se-Kabupaten Klaten

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

ANALISIS SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH MATEMATIKA KELAS IX SMP SE-KABUPATEN KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND

ANALISIS MUATAN KARAKTER PADA BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP/MTS KELAS VII

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

QUICK ON. Disusun Oleh:

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM BUKU AJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : DWI SUSILOWATI A 410080347 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

PENGESAHAN ANALISIS TINGKAT KESI]LITAN SOAL PEMECAIIAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM BUKU AJAR MATEMATIKA SEKOLAHMENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIIr Yang dipersiapkan dan disusun oleh : DWI SUSLOWATI A 41m8m47 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, 9 Juli 2012 Dan dinyatakan telatr memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji: l. Idris Harta M.A.,Ph.D ( ) 2. Drs. H. Slamet HW, M.Pd ( ) J. Rita P. Khotimah M.Sc ( ) Surakarta 2012 Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DALAM BUKU AJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS VIII Oleh Dwi Susilowati 1, Idris Harta 2, dan Slamet HW 3 1 Mahasiswa Pendidikan FKIP UMS 2 Staf Pengajar UMS Surakarta 3 Staf Pengajar UMS Surakarta ABSTRACT This research was aimed to analysis and describe the levels of difficulty of Mathematics problem solving questions from question components: number type, number operation type, many of number operation, many of question, sufficient of data, resemble of previous question at system of linear equations two variable subject in mathematics teksbooks of Junior High School that consist of BSE and non-bse teksbooks. The research was compared by rules that decided at mathematics ploblem solving questions that inserted in teksbooks. This research used qualitative research. Data collection method is used observation at every question sampel and documentation. Data analysis techniques used stage plot data reduction, data display, and conclude. The result of this research is showing that non-bse teksbooks have questions with high level of difficulty. Problem solving questions in book of Cerdas Aktif by Sudirman have many of number operation more than one for each question, total of multiplication and division operation which more high than summation and subtraction operation, and domination of questions that not resemble of previous question. Furthermore question in book of Bermakna by Idris Harta also have variation of number type decimal and fraction, involved root operation, furthermore in BSE have problem solving questions with moderate level of difficulty. Problem solving questions in book of Contextual Teaching and Learning by Endah Budi Rahaju, et al. just used general number type, dominated with single question, and questions that resemble of previous question. Key word: question components, level of difficulty, teksbooks

Pendahuluan Dalam pembelajaran, seorang guru harus memiliki sarana prasarana mengajar yang baik, salah satunya adalah media atau sumber ajar. Media atau sumber ajar tersebut membatu guru dalam mempersiapkan materi dan latihan yang akan diberikan kepada siswa. Yamin dan Barsu (2008: 152) menyebutkan bahwa media dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang mereka untuk beraksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuh objek kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak. Salah satu media ajar yang digunakan oleh hamper seluruh guru adalah buku ajar. Buku ajar dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau menjadi buku suplemen / tambahan. Di dalam kegiatan belajar, siswa tidak sebatas mencermati apa-apa saja yang diterangkan oleh guru. Dengan adanya buku ajar tersebut, siswa, dituntut untuk berlatih, berpraktik, atau mencobakan teori-teori yang sudah dipelajari dari buku tersebut. Di dalam buku ajar dilengkapi soal-soal latihan untuk memperdalam pemahaman siswa dan menguji kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan. Soal-soal tersebut akan berperan penting untuk siswa dalam menghadapi tes atau ujian. Menurut Suwandi (2011: 48) kegiatan tes dapat terlaksana, jika tersedia suatu perangkat tugas, pertanyaan, atau latihan. Perangkat tugas, pertanyaan, atau latihan itulah yang kemudian dikenal sebagai alat tes atau instrument tes. Dalam kenyataan sehari-hari di sekolah, jarang guru atau siswa yang menyebut hal tersebut sebagai alat tes atau instrument tes, melainkan sebagai soal-soal. Salah satu faktor yang mempegaruhi tercapainya tujuan pembelajaran adalah kualitas soal-soal yang diberikan sebagai latihan. Soal-soal latihan yang diberikan pada buku, sebagian besar hanya mampu menembus pola pikir siswa sampai pada level menghitung. Siswa sudah merasa puas hanya dengan menjawab sebatas apa yang ditanyakan soal tanpa mempertimbangkan kemungkinankemungkinan situasi lain yang bisa dihilangkan maupun ditambahkan pada situasi soal. Padahal tingkat pemahaman siswa yang ingin kita capai belum dapat

terpenuhi dengan proses pemecahan masalah seperti ini. Oleh karenanya, dibutuhkan soal-soal latihan yang lebih komplek dan mampu memberikan pemahaman secara konkrit untuk mengasah pola pikir siswa. Dari pernyataan di atas, soal-soal latihan terutama soal pemecahan masalah sangat penting untuk diberikan pada siswa mengingat pentingnya tes. Penyusunan soal-soal yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Pemecahan masalah melatih siswa dalam persiapan mengerjakan tes, karena meliputi kemampuan untuk menyelesaikan masalah dalam matematika maupun konteks lain yang berkaitan, diantaranya kemampuan merancang, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Tes juga memiliki fungsi untuk mengadakan diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa, menaikkan tingkat prestasi, dan menentukan tingkat pencapaian untuk setiap anak. (Arikunto, 2006 : 152) Bagian penting dalam belajar matematika adalah pemecahan masalah. Menurut Suwandi (2011: 28) siswa diberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang sudah mereka kembangkan selama pembelajaran dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah ditentukan. Dengan demikian, sewaktu mencari solusi atas suatu masalah, siswa harus mengeluarkan ilmu, pengalaman, dan keterampilan mereka. Adanya soal penyelesaian masalah dalam buku teks pelajaran matematika merupakan suatu keharusan. Akan tetapi, keberadaanya saja tidak cukup. Setiap soal penyelesaian masalah dibentuk oleh beberapa komponen yang pada akhirnya menentukan tingkat kesulitan soal tersebut, kualitas buku termasuk proses pembelajaran itu sendiri Soal pemecahan masalah biasanya melibatkan masalah sehari-hari yang kemudian diubah menjadi model matematika. Dalam materi Sistem Persaman Linear Dua Variabel (SPLDV), latihan-latihan yang diberikan dalam buku ajar sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dan soal latihan yang diberikan pun mengambil kejadian di kehidupan sehari-hari, sehingga dapat dianalisis apakah soal-soal yang terdapat dalam buku pelajaan memiliki tingkat kesulitan yang cukup untuk perkembangan pemahaman siswa?

Ishomuddin menuliskan dalam artikelnya, Pelajaran Bahasa Inggris dan masih menjadi pelajaran yang sulit bagi siswa dalam soal ujian nasional (UN). Di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ada 2.227 siswa SMP/MTs yang tidak lulus untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan dalam UN tahun 2010. Para siswa yang tak lulus mayoritas disebabkan nilai Bahasa Inggris dan nya di bawah standar. Saya mengakui tingkat kesulitan soal UN ini dinilai lebih tinggi dari tahun sebelumnya ujar Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Ngawi, Harnu Sutomo (http://www.tempo.co/read/ news/2010/05/07 ). Memperhatikan uraian di atas, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat kesulitan soal-soal pemecahan masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam buku teks pelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII berdasarkan a) Jenis bilangan, b) Jenis operasi, c) Banyak operasi, d) Banyak soal/ pertanyaan, e) Kecukupan data, f) Kemiripan dengan soal sebelumnya. Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena analisis datanya Non-Statistik. Untuk menganalisis komponen-komponen soal-soal pemecahan masalah matematika digunakan analisis deskriptif karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesulitan soal-soal pemecahan masalah materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam buku teks pelajaran matematika SMP. Sumber data dalam penelitian ini adalah soal-soal pemecahan pada buku teks pelajaran matematika SMP yang terdiri dari Buku Sekolah Elektronik (BSE), Contextual Teaching and Learning ; buku teks terbitan Ganeca Exact, Cerdas Aktif ; dan Buku teks terbitan Mediatama, Bermakna. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan dokumetasi. Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian (Sutrisno Hadi dalam Andi Prastowo, 2011: 220). Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi

observasi pada penentuan soal pemecahan masalah dan penggunaan data. Dokumentasi merupakan pendukung dalam observasi. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa soal-soal pemecahan masalah SPLDV yang ada dalam ketiga buku ajar yang diteliti. Analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan pertama, reduksi data yaitu untuk mengidentifikasi, menyederhanakan dan mengubah bentuk data yang ada di lapangan. Data yang telah diperoleh disederhanakan dan diseleksi relevansinya dengan masalah penelitian, sedangkan data yang tidak diperlukan dibuang. Alur tahapan kedua adalah penyajian data yang sudah direduksi. Penyajian data yang sistematis serta mantap dalam bentuk tabel dan atau diagram akan memudahkan penarikan kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Alur tahapan terakhir adalah penyimpulan, data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara sampai kesimpulan terakhir. Hasil dan Pembahasan Kemudahan soal pemecahan masalah yang terdapat pada ketiga buku dikarenakan jenis bilangan cacah merupakan bilangan yang paling banyak ditemukan. Soal pemecahan masalah yang menggunakan jenis bilangan desimal dan pecahan hanya ditemukan pada buku Bermakna dengan persentase yang kecil. Soal masih didominasi dengan pertanyaan tunggal. Pada BSE Contextual Teaching and Learning didukung oleh kemiripan dengan soal yang sebelumnya. Tingkat kesulitan ini akan semakin meningkat bila dikaitkan dengan jenis operasi, jumlah operasi perkalian dan pembagian lebih besar dibanding jumlah operasi penjumlahan dan pengurangan. Banyak operasi pada seluruh soal-soal penyelesaian masalah merupakan soal dengan banyak operasi lebih dari satu. Dan pada buku Cerdas Aktif dan Bermakna terdapat sedikit soal yang mirip dengan soal sebelumnya. hal ini ditunjukkan pada tabel 1 berikut:

Judul buku Jenis Bilangan Jenis Operasi Banyak Operasi Banyak Pertanyaan Kecukupan Data Kemiripan Contextual Teaching and Learning Cerdas Aktif Bermakna C 8 (100%) 15 (100%) 13 (86,66%) N 0% 0% 0% D 0% 0% 1 (6,67%) P 0% 0% 1 (6,67%) + 7 (16,28%) 9 (12%) 8 (10,26%) 12 (27,91%) 23 (30,67%) 25 (32,05%) 13 (30,23%) 25 (33,33%) 27 (34,61%) 11 (25,58%) 18 (24%) 14 (17,95%) 0% 0% 4 (5,13%) 0 0% 0% 0% 1 0% 0% 0% >1 8 (100%) 15 (100%) 13 (100%) 1 6 (75%) 11 (73,33%) 8 (61,54%) >1 2 (25%) 4 ( 26,67%) 5 (38,46%) E 0% 1 (6,67%) 1 (7,69%) K 0% 0% 0% L 8 (100%) 14 (93,33%) 12 (92,31%) M 4 (50%) 1 (6,67%) 2 (15,38%) TM 4 (50%) 14 (93,33%) 11 (84,62%) Dari tabel di atas, jenis bilangan, banyak operasi, dan kecukupan data menunjukkan sedikit perbedaan data pada ketiga buku dan ketidakseimbangan persentase. Gambar dibawah ini menunjukkan persentase soal pemecahan masalah berdasarkan jenis operasi dan kemiripan dengan soal sebelumnya yang mewakili data untuk menentukan buku yang memiliki tingkat kesulitan tertinggi dari ketiga buku tersebut.

Besar Persentase Gambar 1 Persentase Soal Pemecahan Masalah berdasarkan Jenis Operasi Dari gambar tersebut soal-soal pemecahan masalah pada buku Bermakna merupakan soal-soal yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dari buku-buku lain. Hal tersebut dikarenakan jumlah operasi perkalian dan pembagian yang cukup tinggi soal juga melibatkan jenis operasi akar. Besar Persentase 40.00% 35.00% 30.00% 25.00% 20.00% 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 30.23% 27.91% 25.58% 16.28% Contextual Teaching and Learning 33.33% 34.61% 30.67% 32.05% 12.00% 24.00% 0.00% 0.00% Cerdas Aktif Judul Buku 10.26% 17.95% Gambar 2 Persentase Soal Pemecahan Masalah berdasarkan Kemiripan 50.00% 50.00% Contextual Teaching and Learning 6.67% 93.33% Cerdas Aktif Judul Buku 5.13% Bermakna 15.38% 84.62% Bermakna Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian Akar Mirip Tidak mirip

Kemiripan suatu soal dengan soal sebelumnya dapat menuntun siswa untuk menerapkan rumus atau perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. Soal yang tidak mirip dengan soal sebelumnya bertujuan agar siswa mampu berpikir, belajar, menganalisis, mengkritisi dan menyelesaikan masalah yang belum pernah mereka hadapi. Sehingga akan lebih baik jika jumlah soal yang tidak mirip dengan soal sebelumnya diberikan lebih banyak. Dengan ini BSE kurang membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut mengurangi tingkat kesulitan dari soal pemecahan masalah. Simpulan Soal-soal pemecahan masalah yang melibatkan jenis bilangan desimal dan pecahan serta mempunyai lebih banyak jenis operasi perkalian, pembagian, dan penarikan akar akan menambah tingkat kesulitan. Sedangkan, soal-soal pemecahan masalah yang memiliki pertanyaan tunggal dan data yang lengkap memudahkan siswa menyelesaikan permasalahan. Soal-soal pemecahan masalah yang tidak mirip dengan soal sebelumnya membuat siswa berpikir, menganalisis, mengkritisi dan menyelesaikan masalah yang belum pernah mereka hadapi. Dari komponen-komponen yang menentukan tingkat kesulitan tersebut, buku Non-BSE memiliki soal-soal dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Sedangkan pada BSE merupakan soal-soal pemecahan masalah dengan tingkat kesulitan sedang. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ishomuddin. 2010. Lebih Dua Ribu Siswa di Ngawi Tak Lulus Bahasa Inggris dan. (Online). Tersedia http://www.tempo.co/read/news/ (diakses pukul 23.00, 2 Februari 2012). Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Suwandi, Sarwiji. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Yamin, Martinis dan Barsu I. Ansari. 2008. Menggali Informasi Cetak: Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta.