Analisis Penerapan PSAK 55 dan PSAK 60 (Revisi 2014) terhadap Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang pada Perusahaan Pembiayaan di Indonesia Disusun Oleh : Muhamad Firmansyah 24212788
LATAR BELAKANG Perusahaan pembiayaan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya meliputi sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. PSAK 55 dan PSAK 60 (revisi 2014) mengatur tentang bagaimana cara pengakuan dan pengukuran serta pengungkapan mengenai CKPN pada Laporan Keuangan. PSAK 55 dan PSAK 60 (revisi 2014) mulai efektif sejak 1 Januari 2015. 186,35 245,3 302,08 348,03 366,2 2010 2011 2012 2013 2014 Semakin meningkatnya piutang pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan, semakin besar juga risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan tersebut. Dalam peraturan OJK pasal 33 ayat 1 menyebutkan bahwa perusahaan pembiayaan wajib membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku. Untuk mengurangi risiko tak tertagihnya piutang, maka perusahaan wajib membuat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH Rumusan Masalah 1. Mengetahui apakah perusahaan pembiayaan sudah menerapkan PSAK 55 dan PSAK 60 (revisi 2014) untuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan? 2. Mengetahui apkah dampak dari penerapan PSAK 55 dan PSAK 60 (revisi 2014) terhadap laporan keuangan perusahaan pembiayaan? Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi pada penerapan dan penjelasan PSAK 55 dan PSAK 60 (revisi 2014) pada cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan yang dilihat dari laporan keuangan perusahaan pembiayaan tahun 2015.
HASIL PENELITIAN Analisis PSAK 55 Keterangan BFIN CFIN VRNA WOMT Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbiat aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Pada setiap akhir pelaporan, entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi.
LAPORAN POSISI KEUANGAN Analisis PSAK 60 Keterangan BFIN CFIN VRNA WOMT Kategori aset keungan dan liabilitas keuangan perusahaan mengungkapkan metode alternatif yang diyakini entitas lebih menggambarkan secara jujur jumlah perubahan nilai wajar. Metode Perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Nama Perusahaan Terdapat Bukti Objektif Metode Perhitungan Tidak Terdapat Bukti Objektif PT. BFI Finance Indonesia Tbk individual kolektif PT. Clipan Finance Indonesia Tbk Individual-discounted cash flow Kolektif-roll rate method PT. Verena Multifinance Tbk Individual discounted cash flow Kolektif flow rate method PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Individual discounted cash flow Kolektif flow rate method.
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Keterangan BFIN CFIN VRNA WOMT Entitas Mengungkapkan pos penghasilan, Beban, Keuntungan, atau Kerugian dalam Laporan Laba Rugi atau CALK
PENGUNGKAPAN LAIN - LAIN Keterangan BFIN CFIN VRNA WOMT Entitas mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan dalam menyusun laporan keungan dan kebijakan akuntansi lain yang relevan untuk memahami laporan keuangan Penilaian Penulis Mengenai Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Nama Perusahaan Kategori Penilaian Jumlah Poin Pengungkapan PT. BFI Finance Indonesia Tbk Cukup spesifik 5 PT. Clipan Finance Indonesia Tbk Cukup spesifik 6 PT. Verena Multifinance Tbk Sangat spesifik 7 PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Sangat spesifik 7
SIFAT & CAKUPAN KREDIT No Berdasarkan PSAK 60 PT. BFI Finance Indonesia Tbk PT. Clipan Finance Indonesia Tbk PT. Verena Multifinance Tbk PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk 1 Pengungkapaan Kualitatif 2 3. Pengungkapaan Kuantitatif a. Risiko Kredit b. Risiki Likuiditas c. Risiko Pasar Entitas mengungkapkan informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuanga yang beluum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
Penilaian Penulis Mengenai Pengungkapan Sifat dan Cakupan Kredit No Nama perusahaan Kategori 1 PT. BFI Finance Indonesia Tbk 2 PT. Clipan Finance Indonesia Tbk 3 PT. Verena Multifinance Tbk 4 PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Sangat lengkap Sangat lengkap Lengkap Sangat lengkap Kategori penilaian pengungkapan 1. Sangat lengkap : Menjelaskan resiko instrumen keuangan (risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar) dan 4 (empat) pilar manajemen risiko 2. Lengkap : Menjelaskan resiko instrumen keuangan (risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar) 3. Kurang lengkap : Menjelaskan kurang dari 3 risiko instrumen keuangan (risiko kredit, risiko likuiditas dan resiko pasar)
PENUTUP Kesimpulan : 1. Keempat perusahaan pembiayaan telah menyajikan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan yang sesuai dengan PSAK 55 dan PSAK 60. 2. Adanya PSAK 55 dan PSAK 60 ini dapat membuat praktik-praktik kecurangan akuntansi dapat dihindari oleh perusahaan. Selain itu dengan diterapkannya PSAK 55 dan 60 membuat laporan keuangan perusahaan lebih mudah dipahami, onformatif dan dapat dipertanggungjawabkan. Saran 1. Kepada Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) selaku pihak yang berwenang dalam menyusun standar akuntansi di Indonesia sebaiknya memberikan cara perhitungan penurunan nilai untuk setiap industri, sehingga setiap industri memiliki panduan yang jelas dalam menghitung penurunan nilai. 2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dapat memperoleh informasi secara langsung untuk mengetahui besarnya Probability of Default dan data kerugian historis pada perusahaan pembiayaan atau jenis usaha lainnya sehingga dapat menunjukkan bagaimana menghitung cadangan kerugian penurunan nilai pada perusahaan pembiayaan atau industri lainnya.