2014 PENYELENGGARAAN PROGRAM PARENTING BERBASIS E-LEARNING D ALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEND ID IK ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Raden Aufa Mulqi, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Restu Pangasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pembangunan pendidikan di Indonesia dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novita Kostianissa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dessy Asri Astrianty, 2013

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Strategi Pengembangan Keragaman Model Pendidikan dan Pendidikan Karakter

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya (Sanjaya,2005).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Temuan dan ulasan yang telah disajikan dalam Bab IV, berkenaan dengan

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

BAB I PENDAHULUAN. wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rini Yuniati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. bekerja yang ditandai secara khas dengan adanya kepercayaan diri, motivasi diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang dimaksud disini adalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti cerdas dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa tertuang didalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembangunan nasional, berkiprah

BAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam usaha mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan bimbingan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hanna Amalia Mustopa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan suatu bangsa

mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara utuh.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga investasi dalam pendidikan bukan hanya memberikan dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan hasil studi dan pengembangan model konseling aktualisasi diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan sangat penting sebagai tolak ukur tingkatan sumber daya manusia di suatu negara dan bangsa. Pendidikan mempunyai tugas untuk mempersiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Pendidikan adalah investasi masa depan, dan dengan ilmu pengetahuan, masyarakat akan mampu memecahkan segala macam persoalan hidup yang dihadapi. Masyarakat yang maju mencerminkan pendidikan yang baik. Proses pendidikan pun seyogyanya berlangsung sejak dari lahir sampai akhir hayat atau lebih sering dikenal dengan life long education. Istilah Pendidikan Seumur Hidup / Life-Long Education adalah makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta komprehensif. Pendidikan seumur hidup adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang selama hidupnya. Lahirnya konsep pendidikan seumur hidup adalah bagian dari keprihatinan pada dunia pendidikan yang ada, karena masih banyak masyarakat yang tidak bisa menikmati pendidikan pada dunia formal. Dalam arti sempit, yang dimaksud dengan pendidikan adalah pendidikan di sekolah. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah ruang yang bernama kelas. Sedangkan dalam pengertian luas, pendidikan tidak hanya terbatas pada pendidikan di sekolah saja, tetapi meliputi segala macam usaha menyangkut transformasi nilai dan kemampuan yang berlangsung pada interaksi antar individu dalam sistem sosial, yang dilakukan tanpa batas usia, waktu dan tempat.

2 Belajar merupakan kewajiban semua umat manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin. Dengan belajar kita dapat mengetahui apapun yang ada di dunia ini dalam rangka kemajuan individu atau universal. Kemauan untuk belajar perlu ditanamkan. Karena kemauan belajar ini pun yang akan mendorong seseorang untuk terus meningkatkan pengetahuannya dengan melibatkan dirinya dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran dimanapun, dan kapanpun. Pentingnya belajar dan pendidikan pun disadari hakikatnya oleh pemerintah, sehingga pemerintah pun mensyaratkan jalur-jalur pendidikan yang dapat ditempuh oleh masyarakat. Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum jelas bahwa pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur/ jenis pendidikan, yaitu jalur pendidikan formal, pendidikan non formal dan jalur pendidikan informal. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, BAB I Ketentuan Umum, poin ke-11 tertulis: Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Poin ke-12 tertulis: Pendidikan Nonfromal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilakukan secara terstruktur dan berjenjang. Poin ke-13 tertulis: Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pentingnya Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan serta keberlangsungan pembelajaran bukan saja harus terlaksana di lingkungan pendidikan formal atau pendidikan non formal saja, namun juga dalam lingkup rumah tangga atau pendidikan informal. Hal itu, diperjelas dalam Sudjana, (2004, hlm. 98) tertulis: Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga pendidikan seumur hidup merupakan tanggung jawab keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

3 Penyelenggaraan Pendidikan Informal terjadi dalam lingkup keluarga atau rumah tangga dan lingkungan masyarakat. Pendidikan informal ialah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seseorang lahir sampai meninggal. Pendidikan dalam keluarga amat sangat penting dan mendasar. Keluarga yang memahami arti penting pendidikan keluarga, maka ia akan secara sadar mendidik anak-anaknya agar terbentuk kepribadian yang baik. Karena pendidikan keluarga menjadi fondasi awal pembentukan karakter seorang anak, pendidikan dalam keluarga akan memberikan pengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Keluarga yang menerapkan pendidikan keluarga yang baik, dapat menghasilkan peribadi-pribadi anak menjadi baik. Orang tua memiliki tanggungjawab yang besar dalam pendidikan keluarga terutama bagi anak-anaknya. Sudah seharusnya setiap orang tua mementingkan dan menaruh perhatian yang baik tentang pendidikan keluarga. Karena anak-anak akan belajar dari apa yang diberikan, dicontohkan, dan didikan dari orang tuanya. Keluarga adalah tempat pertama dimana anak mengenal dunia dalam lingkup sederhana. Keluarga juga merupakan pondasi utama dari suatu negara. Apabila suatu negara terdiri dari kumpulan keluarga yang berkualitas, maka otomatis negara tersebut akan menjadi negara yang berkualitas pula. Sedangkan seorang Ibu adalah pilar utama dari sebuah keluarga. Dia akan sangat menentukan baik buruknya sebuah keluarga. Seorang Ibu yang cerdas akan mengeluarkan output berupa keluarga yang cerdas pula. Sedangkan seorang ibu yang apa adanya akan mengeluarkan output berupa keluarga yang apa adanya juga. Oleh karena itu pendidikan bagi seorang Ibu sangatlah penting. Karena dapat dikatakan bahwa seorang ibu secara tidak langsung adalah pilar utama sebuah negara. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi cerminan yang baik bagi anaknya. Dalam mendidik anak tentunya orang tua harus mempunyai landasan yang jelas.

4 Untuk itu, perlu ilmu dan pengetahuan mendidik yang baik dan benar. Itulah sebab, pentingnya orang tua untuk terus belajar. Terutama belajar bagaimana mengembangkan serta meningkatkan kualitas diri dan keluarga, untuk diaplikasikan dalam menjalankan peran sebagai seorang ayah atau ibu rumah tangga. Maka dilatarbelakangi hal tersebut, muncullah istilah parenting dalam dunia pendidikan informal atau pendidikan keluarga. Pengertian parenting menurut Gunarsa (1995, hlm. 101) adalah cara orang tua bertindak sebagai orang tua terhadap anak-anaknya dimana mereka melakukan serangkaian usaha aktif. Parenting merupakan perlakuan orang tua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan parenting adalah untuk memfasilitasi kegiatan belajar bagi orang tua dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam mendidik anak, serta mengurusi urusan dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga, dan menggali potensi orang tua untuk mewujudkan kualitas diri sebagai orang tua yang profesional. Maka atas dasar hal itu, parenting menjadi suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan secara berkelanjutan, terus menerus, dan tidak terbatas pada usia dan jenjang pendidikan. Karena pada hakikatnya pendidikan informal sama sekali tidak terorganisasi secara struktural, tidak terdapat penjenjangan kronologis, tidak mengenal adanya ijazah, waktu belajar sepanjang hayat, dan lebih merupakan hasil pengalaman individual mandiri dan pendidikannya tidak terjadi di dalam medan interaksi belajar mengajar buatan. Pembelajaran parenting harus diupayakan, karena esensinya yang dapat berpengaruh terhadap pemahaman serta pola pikir dan dampaknya pada perilaku mendidik anak dan sikap orang tua mengatasi urusan keluarga dan rumah tangga. Sehingga para orang tua dituntut untuk belajar secara mandiri, dan menyadari akan esensi dan kebutuhan belajar parenting itu sendiri. Hal ini didukung dengan jelas seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

5 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 27 Bagian Keenam tentang Pendidikan Informal, bahwa Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Macam penyelenggaraan parenting beragam diselenggarakan di berbagai sarana dan media pembelajaran. Pada masa sekarang, kecanggihan teknologi memberikan akses yang tidak terbatas bagi manusia untuk memperoleh berbagai macam informasi pendidikan. Termasuk kesempatan orang tua untuk belajar mandiri dan menggali informasi materi parenting seluas-luasnya. Kemudahan akses ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar. Sehingga berbagai inovasi terus dikembangkan untuk dapat mengefesiensikan dan mengefektifkan kegiatan pendidikan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi. Inovasi sistem pendidikan itu adalah metode pembelajaran jarak jauh (Distance Learning). Yaitu metode pembelajaran yang membebaskan siswa untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sesedikit mungkin bantuan dari orang lain, dan membuka akses terhadap pendidikan bagi siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Melalui berbagai perangkat hukum yang telah dikeluarkan pemerintah, yaitu SK Mendiknas No.107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, dan juga PP 66/2010, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan dan pembelajaran. Metode pembelajaran jarak jauh ini menggunakan teknik pembelajaran yang memanfaatkan kecanggihan teknologi internet. Secara harfiah, menurut wikipedia, internet mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian. Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet merupakan salah satu kemudahan modern yang disediakan oleh media pendidikan

6 karena memiliki layanan yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran. Sistem pendidikan yang mempergunakan salah satunya internet sebagai media pembelajaran tersebut lebih dikenal dengan istilah e-learning. Menurut William Horton (2003, hlm. 78), yang dimaksud dengan e-learning adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley dalam Horton (2003, hlm. 80), yang menyatakan: E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Salah satu fasilitas e-learning pun diaplikasikan dalam pembelajaran parenting sekumpulan ibu rumah tangga yang menamakan komunitasnya dengan Institut Ibu Profesional. Institut Ibu Profesional (IIP) adalah komunitas para ibu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap peningkatan kualitas hidup berbangsa dan bernegara melalui pendidikan anak dan keluarga. Institut Ibu Profesional berusaha mewujudkan sosok ibu profesional tersebut dengan cara membekali para Ibu dengan ilmu-ilmu parenting, edukasi, psikologi, komunikasi, kesehatan, keuangan dll. Ibu Profesional adalah seorang pembelajar sejati yang tak pernah berhenti belajar memperbaiki diri. Guna mewujudkan sosok pembelajar sejati ini Institut Ibu Profesional mengadakan perkuliahan. Pemanfaatan pembelajaran e-learning ini diaplikasikan dalam pembelajarannya yang berbasis kuliah online. Kuliah online ini merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh memanfaatkan aplikasi wiziq. Wiziq adalah sebuah platform yang menyediakan kelas virtual gratis dimana pengajar dan peserta belajar bisa berinteraksi online langsung pada saat bersamaan. Wiziq sebagai sebuah media e-learning memberikan kemudahan bagi pengajar dan peserta ajar untuk bisa berinteraksi langsung dalam proses belajar mengajar.

7 Ketersediaan kegiatan pembelajaran kuliah online ini bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi para ibu untuk belajar mandiri dimana saja, kapan saja secara berkelanjutan dengan dilaksanakan setiap satu minggu sekali. Proses pembelajaran yang continue inilah yang akan memberikan efek atau dampak yang signifikan kepada hasil pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran. Karena sejauh ini, kegiatan-kegiatan pembelajaran parenting yang ada belum banyak ditemukan model pembelajaran yang dilakukan secara continue. Dengan metode kuliah online ini, setiap ibu ataupun orang tua dapat memperoleh akses terhadap pendidikan berkualitas tanpa harus meninggalkan keluarga, rumah, pekerjaan, dan tidak kehilangan kesempatan berkarir. Metode pembelajarannya pun diselenggarakan berdasarkan prinsip kebebasan, kemandirian, keluwesan, keterkinian, kesesuaian mobilitas, dan efisiensi. Berdasarkan uraian kondisi diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam dengan melakukan penelitian yang berjudul, Penyelenggaraan Program Parenting Berbasis E-Learning dalam Mengembangkan Kemampuan Mendidik Anak. B. Identifikasi Masalah Penelitian Identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitian yang paling penting. Masalah penelitian akan menentukan kualitas penelitian yang diiringi dengan cara bagaimana penyelesaiannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditemukan, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah penelitian, dibawah ini identifikasi masalah terkait penelitian ini: 1. Perencanaan kegiatan parenting diawali proses pelibatan anggota dan pengurus melalui diskusi/ rapat pengambilan keputusan pembahasan rencana belajar dilaksanakan melalui media diskusi online. 2. Program parenting di komunitas Institut Ibu Profesional dilaksanakan secara rutin berkala, menghadirkan narasumber ahli. Dan kegiatan-kegiatan parenting yang terselenggara diikuti antusiasme anggota dan peserta.

8 3. Pembelajaran dan perkumpulan ibu-ibu anggota tidak hanya di dunia nyata namun juga membentuk suatu grup diskusi komunitas di Whats App, dengan berbagai aktivitas dan aturan grup yang mengatur proses diskusi dan pembelajaran. 4. Salah satu kegiatan parenting terselenggara pembelajaran parenting berbasis e- learning, yaitu mengadakan kegiatan kelas online (distance learning) dan fasilitas website komunitas. 5. Pembelajaran kuliah online dibina dan dirancang oleh seorang pengajar, dan diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai daerah yang terdaftar member di website www.ibuprofesional.com, kegiatan pembelajarannya bisa diikuti kapanpun dimanapun dengan menggunakan aplikasi wiziq. 6. Proses penyelenggaran program parenting dan pembelajaran e-learning yang dilakukan telah menghasilkan perkembangan yang positif pada pemahaman dan persepsi anggota, serta berpengaruh pada perubahan perilaku mendidik anak dan motivasi belajar orangtua. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana program parenting yang diselenggarakan oleh komunitas Institut Ibu Profesional Bandung? 2. Bagaimana pembelajaran parenting berbasis e-learning di komunitas Institut Ibu Profesional? 3. Bagaimana perkembangan kemampuan orang tua dalam kegiatan mendidik anak setelah mengikuti pembelajaran e-learning? 4. Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan kemampuan mendidik anak melalui penyelenggaraan parenting berbasis pembelajaran e-learning? D. Tujuan Penelitian

9 1. Tujuan Umum Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan program parenting berbasis E-learning dalam mengembangkan kemampuan mendidik anak (Studi deskriptif pada Anggota Komunitas Institut Ibu Profesional Bandung). 2. Tujuan Khusus Secara spesifik tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai: a. Program parenting yang diselenggarakan oleh komunitas Institut Ibu Profesional Bandung, b. Pembelajaran parenting berbasis e-learning di komunitas Institut Ibu Profesional, c. Perkembangan kemampuan orang tua dalam kegiatan mendidik anak setelah mengikuti kegiatan pembelajaran e-learning, d. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam mengembangkan kemampuan mendidik anak melalui penyelenggaraan parenting berbasis pembelajaran e- learning. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan pendidikan informal serta dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk pengembangan metode pembelajaran yang partisipatif pendidikan orang dewasa terutama bagi pembelajaran parenting untuk orang tua. 2. Manfaat Praktis Bagi organisasi atau komunitas, penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kualitas diri dan perkembangan anggota selama

10 mengikuti kegiatan parenting di komunitas Institut Ibu Profesional (IIP) dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu dapat memberikan informasi kepada orang tua tentang penggunaan kecangggihan media internet dapat dimanfaatkan untuk belajar parenting, melalui kuliah online di IIP. Sekaligus mengetahui sejauh mana penggunaannya dapat membantu peningkatan proses belajar mandiri para ibu rumah tangga. Bagi ibu rumah tangga yaitu dapat menjadi motivasi untuk belajar parenting, dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan kualitas diri dalam menjalankan peran serta tugas sebagai ibu rumah tangga. Serta bagi peneliti manfaatnya adalah sebagai sarana pembelajaran untuk mengukur dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kemampuan meneliti masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang keilmuannya sebagai sarana untuk belajar dan mengembankan kualitas diri sebagai lulusan yang baik. F. Struktur Organisasi Skripsi Penyusunan skripsi ini disusun sesuai dengan sistematika penulisan yang ditetapkan dalam pedoman karya tulis ilmiah (2013, hlm.20), yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penulisan, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Berisi tentang konsep-konsep/teori-teori/dalil-dalil/hukum-hukum/modelmodel/rumus-rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti termasuk prosedur, subjek, dan temuannya. Posisi teoritik peneliti yang berkenaan dengan bidang masalah yang diteliti, yang diturunkan dalam sub-judul Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian (untuk penelitian yang memerlukan hipotesis).

11 BAB III METODE PENELITIAN Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk komponen-komponen. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan pembahasan atau analisis temuan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.