BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Wacana ini digunakan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang. antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya


BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan akuntansi yang pesat setelah terjadi revolusi industri

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tatanan kebijakan, Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki tafsir

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Coorporate Governance (GCG)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk

BAB 1. membiayai dan mengembangkan proyek-proyeknya sehingga meningkatkan. dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban terhadap pihak lain termasuk masyarakat. Menurut Suwaldiman (2000),

BAB II LANDASAN TEORI. Isyarat atau signal menurut Brigham dan Houston (2009) adalah suatu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan community empowerment developing program, community. based resources management, community based development

BAB I PENDAHULUAN. Desember Owen (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. baru pada saat ini tetapi telah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak-banyaknya, selain itu memenuhi keinginan stakeholder dalam

BAB I PENDAHULUAN. operasinya untuk mencapai laba yang maksimal, yang semakin lama dirasakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder lainnya. Tanggung jawab sosial ini sering disebut Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mencapai laba yang sebesar-besarnya dan memakmurkan pemilik

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. berharga) melakukan transaksi di pasar modal. Prospek laba yang di masa

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. sedikit yang mengungkapkannya dalam sebuah laporan. Hal ini terjadi mungkin

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya serta peraturan perpajakan yang berlaku. digunakan sebagai alat analis untuk menghitung rasio-rasio keuangannya yang

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan harga

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan inti dari etika bisnis yang kini

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume. Perdagangan Saham Sebelum dan Setelah. Pengumuman Indonesia Sustainability Reporting.

BAB I PENDAHULUAN. Keterkaitan antara perusahaan dengan daerah ruang lingkup sosialnya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kotler dan Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. indikator bagi para stakeholder untuk menilai sejauh mana kinerja manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban financial

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mengeruk keuntungan semata. Kontribusinya terhadap komunitas hanya

N, 2015 PENGARUH PENGUNGKAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi penting yang diberikan oleh perusahaan kepada publik, khususnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya tujuan utama investor meletakkan kekayaannya pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia ( Dalam

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB 1 PENDAHULUAN. ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan (Sawir, 2001:2).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berkaitan dengan lingkungan, khususnya masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Wacana ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi perekonomian menuju pasar bebas. Perkembangan pasar bebas yang telah membentuk ikatan-ikatan ekonomi dunia dengan terbentuknya organisasi-organisasi perdagangan dunia seperti AFTA, APEC dan sebagainya, telah mendorong perusahaan dari berbagai penjuru dunia untuk secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap oleh perusahaan sebagai inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajibankewajiban terhadap pemegang saham atau shareholder saja, tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban kepada shareholder. Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang melakukan tanggung jawab sosialnya dan mengungkapkannya dalam laporan tahunan. Berbagai penelitian Ervinah, 2012 Pengaruh Tingkat Pengungkapan Coporate Social Responsibility Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi pada persuhaan pertambangan yang terdaftar di BEI) Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah perusahaan yang melakukan pengungkapan CSR dalam laporan tahunannya semakin bertambah. Demikian juga dengan jumlah dan jenis informasi CSR yang diungkapkan semakin meningkat. Hal ini didikung dengan dikeluarkannya UU Perseroan Terbatas pasal 74, yang mewajibkan semua perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya alam untuk melaksanakan CSR. Selain itu, berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal No. 25 tahun 2007 pasal 15 dan 34 disebutkan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan CSR akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembatalan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, dan yang terakhir adalah pencabutaan izin kegiatan. Perusahaan yang rentan terhadap pelaksanaan CSR yang kurang baik khususnya dalam hal pencemaran lingkungan adalah perusahaan pertambangan. Ada beberapa kasus pada industri pertambangan khususnya dalam hal pencemaran lingkungan. Seperti pada Kasus pencemaran lingkungan pada September 2009 yang dilakukan oleh PT. Elnusa Tbk yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin. Beberapa sumur warga tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh warga karena tercemar minyak mentah PT Elnusa. (SINDO) Selain kasus di atas, peristiwa lain yang menggambarkan bahwa perusahaan pertambangan rentan terhadap dampak pencemaran lingkungn adalah Kasus tercemarnya sungai Balangan oleh PT. Adaro Energy Tbk sekitar akhir Oktober 2009, akibat tercemarnya sungai Balangan tersebut, ikan-ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Balangan dan HSU itu, mati dan menimbulkan kerugian materian mencapai miliaran rupiah. (ANTARA News).

3 Terdapat fenomena lain di tahun 2009 yang menggambarkan bahwa perusahaan tambang merupakan perusahaan yang sangat sensitif pada dampak pencemaran lingkungan. Fenomena tersebut adalah gencarnya isu dari LSM lingkungan yang kerap mengidentikkan pertambangan dengan kehancuran lingkungan. Isu itu gencar terjadi di Indonesia, disebabkan karena tidak adanya rencana reklamasi dari perusahaan pertambangan. Kebanyakan perusahaan pertambangan di Indonesia hanya melakukan replantasi, padahal mereka seharusnya bukan hanya melakukan replantasi namun juga melakukan reklamasi. Kedua hal tersebut adalah berbeda, reklamasi adalah perencanaan peruntukan daerah pertambangan setelah dieksploitasi, sedangkan replantasi adalah penanaman kembali daerah tambang pasca dieksploitasi. Reklamasi itu sendiri juga merupakan salah satu kegiatan CSR (www.detikbandung.com) Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain memberikan kepercayaan pada masyarakat akan pelaksanaan operasional yang dilakukan perusahaan tersebut serta perusahaan tersebut diminati investor. Dalam mengambil keputusan, investor selalu memasukan faktor-faktor yang tersedia dalam keputusan mereka, jika investor menganggap informasi tersebut sebagai informasi yang baik (good-news) maka akan ada reaksi investor yang salah satunya tercermin melalui perubahan harga saham. Nurdin dan Cahyandito (2006). Laporan tahunan dapat memberikan informasi bagi pihak luar khususnya investor sebagai bahan pertimbangan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan.

4 Melalui laporan tahunan dapat diketahui kinerja perusahaan baik dalam bidang keuangan maupun non-keuangan, termasuk didalamnya mengungkapkan informasi mengenai kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Dari informasi yang didapat dari laporan tahunan tersebut, investor akan memberikan reaksi yang salah satunya ditunjukan dengan adanya perubahan harga saham. Laporan tahunan baru akan dipublikasikan beberapa bulan setelah akhir periode, oleh karena itu reaksi investor yang ditunjukan oleh adanya perubahan harga saham baru akan terjadi sebelum dan sesudah pengumuman laporan tahunan tersebut. Berikut adalah rata-rata harga saham perusahaan 10 hari sebelum publikasi laporan tahunan dan 10 hari setelah publikasi laporan tahunan, untuk laporan tahunan periode 2009-2010, yang ditunjukan oleh gambar 1.1

Rata-rata Harga Saham 5 6.400,00 6.300,00 6.200,00 6.100,00 6.000,00 5.900,00 5.800,00 5.700,00 5.600,00 5.500,00 5.400,00 5.300,00 5.200,00 5.100,00 5.000,00 4.900,00 4.800,00 4.700,00 4.600,00 4.500,00 4.400,00 4.300,00 4.200,00 4.100,00 4.000,00 2009 2010 Sebelum 4.481,65 6.360,06 Setelah 4.542,54 6.369,17 Sumber : Finance.yahoo.com (Data Diolah) Gambar 1.1 Rata-rata Harga Saham Perusahaan Pertambangan 10 hari Sebelum dan 10 Hari Setelah Publikasi Laporan Tahunan

6 Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa setelah adanya publikasi laporan tahunan untuk periode 2009 rata-rata harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI meningkat dari rata-rata harga Rp. 4.481,65, menjadi Rp. 4.542,54. Begitupula di periode berikutnya, rata-rata harga saham perusahaan pertambangan mengalami perubahan setelah adanya publikasi laporan tahunan dari rata-rata harga Rp.6.360,06 menjadi Rp. 6.369,17. Dari gambaran tersebut, diduga adanya publikasi laporan tahunan perusahaan menimbulkan reaksi dari para investor yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham. Hal ini sesuai dengan pendapat Jogiyanto (2008:529) yang mengatakan bahwa kandungan yang terdapat dalam suatu informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman, jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan, antara lain keadaan kondisi keuangan perusahaan kondisi perekonomian dan politik negara, kondisi global, dan khususnya untuk masa sekarang ini pasar juga lebih memperhatikan lagi masalah tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Hal ini berkaitan dengan munculnya isu-isu global mengenai pertanggung jawaban sosial perusahaan sehingga para investor menjadikan informasi kinerja perusahaan dalam bidang sosial sebagai bahan pertimbangannya untuk melakukan investasi pada saham perusahaan yang bersangkutan.

7 Survey global yang dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit menunjukkan bahwa 85% eksekutif senior dan investor dari berbagai organisasi menjadikan CSR sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan (Warta Ekonomi yang dikutip oleh Yosefa Sayekti dan Ludovicus Sensi Wondabio (2007:2)). Salah satu contoh di Indonesia, akibat kasus pencemaran sungai Balangan yang dilakukan oleh PT. Adaro Energy Tbk, harga saham perusahaan tersebut mengalami penurunan dari harga Rp 1.620,- menjadi Rp 1.540,-. Sebaliknya pada November 2010 PT. Aneka Tambang Tbk memperoleh penghargaan dalam Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2010 sebagai Best Sustainability Report, penghargaan tersebut merupakan apresiasi terhadap pelaporan kinerja tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan, yang disusun sesuai dengan standar internasional pelaporan sustainability, hal tersebut membuktikan bahwa PT. Aneka Tambang Tbk senantiasa berupaya untuk melaksanakan seluruh program tanggung jawab sosial dan lingkungan secara konsisten dan melaporkannya setiap tahun sebagai salah satu bentuk komitmen Antam terhadap transparansi dan akuntabilitas informasi. Dibulan yang sama harga saham PT. Aneka Tambang Tbk mengalami kenaikan dari harga Rp 2.375,- menjadi Rp 2.450,-. Dari penjelasan tersebut diduga adanya informasi terkait pencemaran sungai yang dilakukan oleh PT. Adaro Energy Tbk dan perolehan penghargaan yang diterima oleh PT. Aneka Tambang Tbk mengakibatkan perubahan pada harga saham kedua perusahaan tersebut. Artinya para investor memperhatikan informasi-informasi yang terkait dengan kinerja perusahaan dalam bidang sosial sebagai bahan pertimbangannya untuk melakukan investasi.

8 Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Megawati dan Yulius (2011), yang meneliti tentang pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap abnormal return pada perusahaan sumber daya alam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap abnormal return yang menandakan bahwa investor mempertimbangkan informasi CSR untuk membuat keputusan dalam berinvestasi. Dari penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh tingkat pengungkapan CSR terhadap perubahan harga saham di perusahaan pertambangan dengan judul Pengaruh Tingkat Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 2. Bagaimana perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode sekitar tanggal publikasi laporan tahunan perusahaan. 3. Bagaimana hubungan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI.

9 4. Bagaimana pengaruh tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengungkapan laporan Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure) pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dan menganalisis pengaruhnya terhadap perubahan harga saham. 1.3.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 2. Perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada periode sekitar tanggal publikasi laporan tahunan perusahaan. 3. Hubungan tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 4. Bagaimana pengaruh tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI

10 1.4 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan kontribusi dan wawasan baru yang akan mendukung keberadaan dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang akuntansi dan pasar modal. b. Kegunaan Praktis Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan, sebagai sumbangan pemikiran tentang pentingnya pelaksanaan pertanggungjawaban sosial perusahaan sehingga memberikan motivasi dan dorongan bagi manajemen untuk berperan aktif dalam kegiatan CSR serta mengungkapkannya di dalam laporan tahunan perusahaan.