BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa kemajuan ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki berbagai karya yang mencerminkan pemikiran, perilaku, aturan

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. satu wujud kebudayaan yang ada di Indonesia yaitu kebudayaan yang dimiliki

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SCHOOL OF LOVE AND SCHOOL OF CULTURE STRATEGI JITU PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terkenal sebagai salah satu negeri terbesar penghasil kain tenun tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

Sambutan Presiden RI pd Penganugerahan Gelar Kehormatan Adat Budaya Banjar tgl. 24 Okt 2013 Kamis, 24 Oktober 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

BAB VI PENUTUP. isinya. Beberapa pengkajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM KURIKULUM 2013 MUATAN LOKAL BAHASA JAWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

2015 PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN PERSATUAN UMAT ISLAM SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. manusianya. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menjadi perhatian utama dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

2015 PEMBELAJARAN TARI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA KELAS VII A DI SMPN 14 BANDUNG

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. wajib untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bertambah dalam menghadapi era globalisasi, untuk menghadapi globalisasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian Landasan Dasar, Asas, dan Prinsip K3BS Keanggotaan Masa Waktu Keanggotaan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan bersamaan. Berbicara

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. sekaligus (Abdullah, 2006: 77). Globalisasi telah membawa Indonesia ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara yang memiliki Undang-Undang yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH KESADARAN BUDAYA PENDIDIKAN MASYARAKAT DALAM RANGKA MENSUKSESKAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkorban, dan berjiwa ksatria. Kepribadian tersebut mencerminkan sikap

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bermacam-macam kebudayaan, diantaranya bahasa daerah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KTSP PERT KE-11

Transkripsi:

BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat pula masuk ke negara Indonesia. Globalisasi sistem pengetahuan, merebaknya perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kebutuhan luar biasa yang disebabkan oleh berbagai proses perubahan ekonomi, politik dan budaya memegang peranan penting dalam kebangkitan nilai-nilai melalui pendidikan (Mohamad Soerjani, 2000: 162). Ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan media elektronik seperti televisi, radio dan internet sebagai media sosial yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dapat berdampak besar bagi identitas serta jati diri bangsa Indonesia. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju seiring dengan perkembangan jaman dapat berdampak positif dan negatif bagi bangsa Indonesia. Dampak positifnya yaitu negara Indonesia tidak ketinggalan informasi penting dari negara lain yang berguna bagi kemajuan negara ini, sehingga negara Indonesia dapat berkembang seperti negara-negara maju lainnya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat berdampak negatif bagi bangsa Indonesia, dapat merusak tatanan budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia, sehingga diperlukan kecerdasan dari seluruh warga negara untuk dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara tepat dan bijaksana. 1

2 Globalisasi di bidang teknologi telah membawa masuk budaya asing kedalam budaya lokal, hal tersebut tampak pada siaran-siaran televisi yang banyak menampilkan film-film produk negara lain, lagu-lagu berbahasa asing yang lebih sering terdengar pada siaran radio dan televisi. Hal tersebut berdampak pada anak-anak jaman sekarang yang lebih mengenal film superman, batman, doraemon sebagai tokoh superhero atau pahlawan dibandingkan dengan cerita rakyat, cerita pewayangan, lagu daerah, lagu dolanan anak yang menonjolkan kelokalan budaya Indonesia yang apabila digali lebih dalam memiliki makna yang luar biasa untuk dapat membentuk karakter, identitas serta jati diri bangsa Indonesia. Kemampuan masyarakat untuk dapat menyaring informasi yang semakin mudah didapatkan tersebut sangat diperlukan agar masyarakat tidak sertamerta mengambil unsur-unsur budaya asing sebagai bagian dari budaya lokal. Kemampuan masyarakat untuk dapat menyaring kemajuan teknologi ini sebenarnya merupakan benteng diri yang kuat dalam menangkal pengaruh negatif perkembangan teknologi tersebut yang belum tentu cocok dengan budaya Indonesia. Kemajuan yang semakin pesat tersebut secara langsung dan tidak langsung akan dapat berdampak pada semakin tersingkirnya budaya lokal dari masyarakatnya sendiri. Hal ini yang sangat perlu diwaspadai oleh seluruh masyarakat Indonesia sehingga dibutuhkan kesadaran dari seluruh elemen masyarakat untuk mempertahankan budaya bangsa yang adiluhung ini. Kebanggaan yang besar terhadap kebudayaan bangsa akan dapat menumbuhkan rasa cinta, menghargai dan akan terus melestarikannya, sehingga kebudayaan asli Indonesia akan tetap ada dan tetap eksis di tengah maraknya

3 budaya asing yang masuk ke Indonesia. Kebudayaan Indonesia sangatlah banyak dan luas, mengingat bahwa negara Indonesia sebagai negara yang besar dengan jumlah penduduk yang besar dan plural, hal ini dapat dilihat dari beragamnya suku, budaya, bahasa dan agama. Penanda budaya yang sangat penting yaitu bahasa. Arti penting sosiologis dari bahasa ialah bahasa memungkinkan perkembangan kebudayaan dengan membebaskan manusia agar dapat bergerak melampaui pengalaman langsung mereka sendiri (Henslin, 2006: 45). Bahasa dan budaya memiliki keterkaitan, bahasa tidak hanya sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengungkap misteri budaya, mulai dari perilaku berbahasa, identitas dan kehidupan penutur, dan pemberdayaan bahasa sampai dengan pengembangan serta pelestarian nilai-nilai budaya. Bahasa dapat digunakan untuk mengkaitkan dengan suatu peristiwa dengan kata/bahasa yang diucapkan dalam bentuk percakapan, maka akan tersampaikan maksud dan tujuannya. James, menggambarkan hubungan antara bahasa dan budaya sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan kematian salah satunya ditentukan oleh yang lain dengan menyatakan bahwa bahasa merupakan the heart within the body of culture sehingga kelestarian kedua aspek tersebut saling tergantung satu sama lainnya. Berdasarkan pandangan-pandangan tersebut harus disadari betapa pentingnya untuk selalu menjaga kelestarian bahasa (nasional maupun daerah) guna memperkukuh budaya nasional dan keabadian budaya daerah sebagai pilar Bhinneka Tunggal Ika, jati diri bangsa Indonesia (Wahab, 1995: 37-39).

4 Bahasa daerah terbesar di Indonesia menurut Crystal (1987,-) yang dikutip oleh Lauder (2011: 318) adalah bahasa Jawa dengan 75.500.800 penutur. Jumlah ini sangat membanggakan karena jumlah penutur aktifnya sangat banyak, namun secara kualitas penutur mengecewakan. Penutur bahasa Jawa yang mengenal dan mampu menggunakan unggah-ungguh, yaitu cara berbahasa dengan memperhatikan status orang yang diajak berbicara dan yang dibicarakan, boleh jadi dewasa ini merupakan golongan minoritas (Kusnandi, 1986: 202). Kondisi bahasa Jawa saat ini semakin terpuruk. Anak muda sudah jarang menggunakan bahasa Jawa dalam pembicaraan sehari-hari. Mereka cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan mereka lebih senang menggunakan istilah bahasa asing yang mereka anggap bisa meningkatkan gengsi. Sebaliknya, berbicara menggunakan bahasa Jawa, mereka anggap jadul dan kampungan (Suparlan, 2012: 58). Hal tersebut sungguh memprihatinkan dengan keadaan dilapangan sekarang dapat dilihat semakin sedikitnya penutur bahasa Jawa yang benar. Untuk itu perlu adanya kerjasama antara ketiga lingkungan pendidikan yaitu pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang memegang peranan penting dalam mengenalkan serta mempraktekkan penggunaan bahasa daerah sebagai upaya pelestarian bahasa daerah, dalam hal ini bahasa Jawa. Pembinaan budaya bangsa yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan dalam rangka menghadapi globalisasi serta era teknologi komunikasi dan informasi, bertujuan untuk menghasilkan masyarakat yang maju dan modern serta tidak tertinggal perkembangan zaman, tetapi tidak terasing dari kebudayaannya sendiri, yaitu kebudayaan Indonesia. Untuk memperkuat jati diri bangsa dan

5 memantapkan budaya nasional, maka perlu memperkokoh ketahanan budaya daerah sehingga mampu menyaring budaya asing yang bersifat negatif yang tidak bertentangan dengan kebudayaan Indonesia. Upaya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam budaya daerah dalam hal ini bahasa daerah akan dapat meminimalkan dampak negatif dari pengaruh budaya asing dapat dilakukan melalui pendidikan formal sekolah dari tingkat yang paling dasar yaitu sekolah dasar. Pendidikan nasional yang ada diarahkan demi mencapai tujuan nasional Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini dilaksanakan dalam rangka tuntutan perkembangan jaman agar generasi penerus bangsa mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang telah dibentuk oleh pemerintah guna mencapai tujuan nasional tersebut serta mempunyai peranan yang besar dalam proses perkembangan kebudayaan dan pengembangan karakter bangsa. Pendidikan merupakan sarana untuk menyampaikan besarnya keragaman adat dan budaya bangsa Indonesia agar peserta didik memiliki pengetahuan serta rasa bangga yang besar terhadap bangsa dan negaranya. Pembangunan sumber daya manusia serta pelestarian bahasa daerah yang merupakan bagian penting dari kebudayaan memiliki peran penting dalam memperkokoh ketahanan budaya dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan awal yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai luhur budaya bangsa sejak dini dan titik awal dalam pengembangan karakter anak didik. Upaya mempertahankan bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional dapat memperkokoh ketahanan budaya dalam kerangka ketahanan nasional.

6 Upaya pelestarian bahasa daerah dalam hal ini bahasa Jawa telah diapresiasi positif oleh Gubernur Jawa Tengah dengan diterbitkannya Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2010 tentang kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah. Dalam pelaksanaannya di lapangan tercapai atau tidaknya tujuan untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan penguasaan bahasa Jawa menjadi tugas dari sekolah dasar. Sekolah Dasar Negeri maupun Sekolah Dasar Swasta mewajibkan untuk memasukkan mata pelajaran bahasa daerah (Jawa) kedalam kurikulum muatan lokalnya. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengetahui secara mendalam mengenai upaya peningkatan peran lembaga pendidikan dasar dalam pelestarian bahasa daerah dan implikasinya terhadap ketahanan budaya di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabilla Baiturrahman, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan ini merupakan salah satu sekolah dasar negeri di wilayah Kecamatan Prambanan yang memiliki visi dan misi sekolah di bidang budaya, sedangkan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman merupakan sekolah dasar swasta yang berbasis pesantren modern dengan sistem belajar full days school yang memiliki konsep penggabungan pendidikan umum dan pendidikan berbasis agama Islam yang menjadi tumpuan dasar untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Penelitian ini terfokus pada masalah ini dengan judul: Peran Lembaga Pendidikan Dasar Dalam Pelestarian Bahasa Daerah dan Implikasinya terhadap Ketahanan Budaya (Studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar

7 Islam Terpadu Salsabilla Baiturrahman, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah). 1.2 Permasalahan Penelitian Bertolak dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana peran Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman dalam pelestarian bahasa daerah? 1.2.2 Kendala-kendala apa saja dalam pelaksanaan pelestarian bahasa daerah di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman? 1.2.3 Bagaimana upaya peningkatan peran Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman dalam pelestarian bahasa daerah dan implikasinya terhadap ketahanan budaya? 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian yang berkaitan dengan Peran Lembaga Pendidikan Dasar Dalam Pelestarian Bahasa Daerah dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Budaya (Studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabilla Baiturrahman Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah) belum pernah diangkat dalam penulisan tesis, akan tetapi tema yang berkaitan dengan Bahasa Daerah pernah peneliti temukan. Penelitian yang berkaitan dengan Bahasa Daerah yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

8 Penelitian dengan judul Peranan, Pemahaman Makna, dan Gaya Bahasa Peribahasa Jawa terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat di Kabupaten Kediri: Kajian Antropososiolinguistik, yang ditulis oleh Ana Fitriana bertujuan untuk mengkaji tentang peranan, pemahaman makna, gaya bahasa peribahasa Jawa terhadap kehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Kediri. Nur Rita Dewi Utari, dalam penelitiannya yang berjudul Kemampuan Berbahasa Jawa Pada Siswa di SDN Tandes Kidul I/110 Surabaya, bertujuan untuk mengukur kemampuan berbahasa Jawa siswa pada mata pelajaran bahasa Jawa di SDN Tandes Kidul I/110 Surabaya. Penelitian lain yang membahas tentang budaya Jawa ditulis oleh Hariawan Adji, dalam penelitiannya yang berjudul Nilai Budaya Jawa Dalam Budaya Modern Manusia Jawa: Studi Tentang Kebudayaan Subyektif Dan Obyektif Manusia Jawa Modern, bertujuan untuk memaparkan unsur-unsur kebudayaan subyektif dan kebudayaan objektif Jawa dalam budaya modern manusia Jawa. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu berbeda dengan penelitian ini. Kedudukan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabilla Baiturrahman, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah mengenai peran lembaga pendidikan dasar dalam pelestarian bahasa daerah serta implikasinya terhadap ketahanan budaya. Penelitian ini membatasi diri pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Pembatasan studi pada jenjang pendidikan dasar ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada jenjang ini merupakan titik awal pembentukan karakter

9 yang nantinya dapat digunakan sebagai landasan bagi pengembangannya dijenjang yang lebih tinggi. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya. 1.4 Tujuan Penelitian Berpegang pada perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.4.1 Untuk mengetahui peran Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman dalam pelestarian bahasa daerah. 1.4.2 Untuk mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan pelestarian bahasa daerah di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman. 1.4.3 Untuk mengetahui upaya peningkatan peran Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman dalam pelestarian bahasa daerah dan implikasinya terhadap ketahanan budaya. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: 1.5.1 Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan yaitu sebagai sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pengetahuan berkaitan dengan ketahanan nasional dilihat dari perspektif ketahanan budaya khususnya bahasa daerah.

10 b. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kepustakaan bagi bahan penelitian lebih lanjut dari ketahanan nasional dilihat dari perspektif ketahanan budaya khususnya bahasa daerah. 1.5.2 Bagi Masyarakat a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bagi masyarakat sebagai bahan masukan dalam upayanya melestarikan bahasa daerah. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bagi masyarakat khususnya orang tua dalam mendidik dan mengajarkan anak bahasa ibu serta sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam memilih lembaga pendidikan bagi putera-puterinya. 1.5.3 Bagi Bangsa dan Negara a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber dan bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait untuk merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan Ketahanan Nasional dilihat dari perspektif ketahanan budaya khususnya pelestarian bahasa daerah. b. Dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam membuat kebijakan dilihat dari perspektif ketahanan budaya, khususnya pelestarian bahasa daerah.