EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

KONSISTENSI PARAMETER TES. Rustam (Universitas Terbuka) Abstrak

Suhariyono, Sriyono, Nur Ngazizah

WORKSHOP DIREKTOR DIKLAT

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

BAB III METODE PENELITIAN

ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN)*)

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS TES BUATAN GURU BIDANG STUDI MATEMATIKA KELAS V SD 1 KATOBENGKE

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

PENILAIAN BERBASIS KOMPUTER (ITEM AND TEST ANALYSIS, ITEMAN) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

VALIDITAS & RELIABILITAS. Sami an

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

BAB III METODE PENELITIAN

Panduan Penggunaan AnBuso 2015

SILABI. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara Pengajaran. : memahami dan menjelaskan definisi pengukuran

MENYUSUN INSTRUMEN YANG VALID Dalam menyusun dan menganalisis instrument non tes pada makalah ini, kami menggunakan Skala Likert supaya dalam

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 2 No. 1, ISSN

ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KESABARAN VERSI KEDUA PADA MAHASISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES. Saifuddin Azwar Universitas Gadjah Mada

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Pt Rineka Cipta.

Rencana Pelaksanaan Perkuliahan

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN Oleh : Sri Yamtinah A. PENDAHULUAN Meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS INSTRUMEN TES ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS XI DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

ANALISIS INSTRUMEN TES AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA ) WILAYAH SURAKARTA

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

MANUAL ITEM AND TEST ANALIYSIS (ITEMAN) PEDOMAN PENGGUNAAN ITEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan desain one group pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

Kriteria Instrumen dalam suatu Penelitian

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

KOMPARASI BEBERAPA METODE ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN. Catharina Sri Wahyu Widayati. LPMP DIY

EFEK SELEKSI AITEM BERDASAR DAYA DISKRIMINASI TERHADAP RELIABILITAS SKOR TES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

KUALITAS TES PILIHAN GANDA (MULTIPLE-CHOICE) SEBAGAI UPAYA MEMBENTUK PROSES BERFIKIR MAHASISWA

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen secara murni. Dalam hal ini, karena siswa bukanlah suatu. sebagaimana pada penelitian di bidang eksata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

PENGANTAR TEORI TES KLASIK (TTK)*)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau research &

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MELAYANI MAKAN DAN MINUM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

MODEL TES DAN ANALISIS KOMPETENSI SISWA DI SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN PROGRAM ITEMAN 3.0 UNTUK ANALISIS BUTIR SOAL LOMBA CERDAS CERMAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TINGKAT SMA SEDERAJAT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

KARAKTERISTIK TES YANG BAIK

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

Psikometri. Aplikasi uji Reliabilitas dan. Validitas

BEBERAPA KRITERIA EMPIRIK PADA ANALISIS BUTIR. Oleh Dali S. Naga

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

KOMPARASI ESTIMASI RELIABILITAS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DITINJAU DARI HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS KELOMPOK

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencoba mengembangkan alat ukur untuk mengetahui

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kecamatan Tulang Bawang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

ANALISIS KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DENGAN MODEL RASCH

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT) Nonoh Siti Aminah 1, Didik Eko Saputro 2, Dyah Fitriana Masithoh 3 1, 2, 3 Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 Email Korespondensi: nonoh_nst@yahoo.com Abstrak Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mencermati efek pemusatan data hasil analisis tes terhadap parameter item berbasis Clasical Test Theory (CTT). Metode penelitian yang digunakan metode eksplorasi, model penelitian yang digunakan penelitian psikometri. Data yang digunakan, pola respon siswa pada Ulangan Akhir Semester (UAS) Genap mata pelajaran Fisika kelas XI SMA di Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Banyak sampel 1036. Pengambilan data menggunakan teknik dokumentasi. Analisis kuantitatif menggunakan program olah data komputer dari ITEMAN versi 3.00. Hasil penelitian, efek pemusatan data terhadap parameter item berbasis CTT dari data 1 ke data 2 yaitu nilai reliabilitas dari 0,879 menjadi 0,678 (menurun walaupun masih pada kriteria reliabel), nilai mean p dari 0,526 menjadi 0,681 (nilai rerata taraf kesukaran meningkat), nilai mean biserial dari 0,542 menjadi 0,374 (nilai rerata daya beda menurun, walaupun masih dalam kriteria baik), nilai mean dari 21,035 menjadi 27,230 (meningkat), median dari 21 menjadi 27, modus dari 15 menjadi 28. varians dari 61, 310 menjadi 21,706, simpangan baku bergeser dari 7,830 menjadi 4,659 (menurun, menunjukkan nilai variansnya menurut, atau standardeviasinya menurun, atau errornya mengecil). Kesimpulan dari hasil penelitian, jika ingin meningkatkan parameter reliabilitas tes, maka banyak sampel harus ditambah (bukan menambah item tes). Parameter taraf kesukaran akan meningkat jika skor hasil tes lebih memusat artinya variansnya atau simpangan bakunya kecil, walaupun akan berpengaruh pada nilai daya beda yang mengecil. Kata Kunci: Pemusatan, Clasical Test Theory (CTT), Parameter Item Pendahuluan Hasil pembelajaran di kelas berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa. Pembelajaran yang berkualitas akan meningkatkan kualitas lulusan. Kualitas lulusan menjadi indikator dari kualitas pendidikan. Ditinjau dari cakupannya, penilaian terdiri dari penilaian yang bersifat makro dan penilaian yang bersifat mikro. Penilaian yang bersifat makro cenderung menggunakan sampel untuk menelaah suatu program dan dampaknya, program yang dimaksud yaitu program pendidikan. Program pendidikan adalah program yang direncanakan untuk memperbaiki kualitas dalam bidang pendidikan. Penilaian yang bersifat mikro digunakan di tingkat kelas, yang bertujuan untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa. Capaian hasil belajar tidak hanya bersifat kognitif, melainkan juga mencakup semua potensi yang ada pada siswa. Sasarannya yaitu program pembelajaran di kelas dengan penanggungjawab pengajar. Penilaian pembelajaran diklasifikasikan menjadi dua, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Hasil penilaian formatif dianalisis untuk mengetahui konsep yang belum dipahami sebagian siswa, kemudian diikuti kegiatan remedial. Kegiatan remedial yaitu kegiatan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Kesulitan belajar siswa diidentifikasi dari kegiatan penilaian formatif. Penilaian sumatif bertujuan menetapkan tingkat keberhasilan siswa. Teknik penilaian antara lain observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri dan penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan perkembangan siswa. Teknik penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Tes merupakan alat pengumpul data untuk mengetahui kemampuan individu atau kelompok dalam menyelesaikan suatu Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 133

persoalan atau memperlihatkan ketrampilan tertentu yang menunjukkan hasil belajar, atau dalam menggunakan kemampuan psikologis untuk memecahkan suatu persoalan (Djemari Mardapi, 2004). Tes yang berkualitas berkaitan dengan soal yang berkualitas. Soal yang berkualitas memenuhi kriteria sebagai alat ukur yang baik. Salah satu cara untuk menentukan kriteria alat ukur yang baik dapat ditinjau dari teori tes klasik (Classical Test Theory: CTT). Parameter tes yang diukur pada CTT yaitu reliabilitas tes (reliability), indeks daya beda item (discrimination index), indeks kesukaran item (difficulty index), validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas berdasar kriteria ( criterion related validity). CTT digunakan secara luas pada pengukuran pendidikan di Indonesia, walaupun memiliki keterbatasan. Salah satu keterbatasan dari CTT yaitu, ketika tes yang sama diberikan pada siswa yang berbeda, dan hasilnya dinyatakan dengan skor total. Tingkat kemampuan siswa tidak dapat dibandingkan berdasarkan skor total yang diperoleh siswa tersebut, karena skor total yang diperoleh siswa tidak menunjukkan tingkat kesulitan tes yang dikerjakan. Seorang siswa yang kemampuannya lebih rendah mungkin mendapatkan skor lebih tinggi pada suatu tes yang mudah dibandingkan dengan siswa lain yang lebih tinggi kemampuannya tetapi mendapatkan tes yang lebih sulit. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa skor total tidak dapat dibandingkan, karena kedua siswa tersebut mengerjakan item yang mungkin memiliki tingkat kesulitan berbeda, walaupun skor total yang dicapainya sama. Pada kegiatan pembelajaran di kelas, guru menggunakan teori tes klasik untuk mengidentifikasi karakteristik soal yang digunakan, serta mengidentifikasi tingkat kemampuan siswa berdasarkan skor total yang diperoleh siswanya. Analisis butir tes secara klasik adalah proses penelaahan butir tes melalui informasi dari jawaban siswa untuk mengetahui karakteristik tes yang digunakan. Aspek yang diperhatikan pada analisis butir tes secara klasik yaitu validitas, reliabilitas tes, tingkat kesukaran butir, daya beda butir dan penyebaran pilihan jawaban (Depdiknas, 2008:8). Validitas tes pada teori tes klasik ditentukan oleh ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran.suatu alat ukur yang tinggi validitasnya akan memiliki eror pengukuran yang kecil, artinya skor setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur yang digunakan tidak jauh berbeda dari skor sesungguhnya.dengan demikian secara keseluruhan alat tes yang digunakan akan menghasilkan varians error yang kecil, hal ini disebut dengan validitas intrinsik, yang dirumuskan sebagai akar kuadrat dari perbandingan antara varians skor murni dengan varians skor tampak, yaitu r_xy= (s_t^2 )/ s_x^2 (Syaifuddin Azwar, 2006. p: 43). Pengertian validitas berkaitan dengan hasil ukur bukan alat ukurnya. Validitas tes diartikan validitas hasil pengukuran yang diperoleh dari tes yang digunakan, hal ini ditekankan oleh Cronbach yang ditulis ulang oleh Syaifuddin Azwar, bahwa dalam proses validasi sebenarnya tidak bertujuan untuk melakukan validasi tes, akan tetapi melakukan validasi terhadap interpretasi data yang diperoleh menggunakan prosedur tertentu. Tipe validitas digolongkan dalam tiga katagori yaitu validitas isi (content validity), validitas konstrak (construct validity) dan validitas berdasar kriteria (criterion-related validity). Peningakatan validitas yang agak berarti hanya terjadi jika tes yang semula pendek dengan koefisien validitas yang rendah. Oleh sebab itu untuk meningkatkan validitas tes,dalam prosedur penyusunan dan pengembangan tes, lebih baik meningkatkan kualitas item yang ada daripada sekedar menambah banyak item tanpa disertai usaha untuk memperbaiki item yang kualitasnya masih rendah (Syaifuddin Azwar 2006: 157) Reliabilitas merupakan kriteria untuk menetapkan taraf ketelitian teknik atau alat penelitian, bila digunakan untuk mengukur hasil belajar seorang siswa. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi jika digunakan berulang-ulang untuk mengulang objek yang dilakukan oleh orang yang sama maupun berlainan maka akan menghasilkan hasil yang sama. Saifudin Azwar (2002:181) ada tiga cara untuk mengestimasi reliabilitas, yaitu melalui: pendekatan tes ulang (test- 134 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21

retest), pendekatan tes sejajar (alternateforms), dan pendekatan konsistensi internal (internal concistency). Pendekatan tes ulang menunjukkan konsistensi pengukuran dari waktu ke waktu dan menghasilkan koefisien reliabilitas yang sering disebut sebagai koefisien stabilitas. Prosedur yang digunakan yaitu, memberikan tes yang sama dua kali untuk kelompok yang sama dengan interval waktu antara tes, dari beberapa menit sampai beberapa tahun. Pendekatan tes sejajar dapat dilakukan apabila tersedia dua bentuk instrumen pengukur yang dapat dianggap memenuhi asumsi sejajar. Estimasi reliabilitas dilakukan setelah kedua instrumen dikenakan berturutturut pada kelompok subjek kemudian dikomputasi koefisien korelasi antara distribusi skor dari pengamatan kedua instrumen tersebut., Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi internal di dasarkan pada data dari sekali pengenaan suatu bentuk alat ukur pada sekelompok subjek (single trial administration). Secara umum persamaan untuk mengestimasi reliabilitas dapat digunakan rumus Koefisien Alpha atau untuk data dikotomi dapat digunakan persamaan KR-20 (Badrun Kartowirangan, 2009:8). Secara teoritik besar koefisien reliabilitas berkisar antar 0.0 sampai dengan 1.0, pada kenyataannya koefisien sebesar 1.0 dan 0.0, tidak pernah dijumpai. Koefisien reliabilitas dapat bertanda negatif (-), namun koefisien reliabilitas selalu mengacu pada angka positif (+). Hal ini disebabkan angka yang negatif tidak ada artinya bagi interpretasi reliabilitas hasil ukur. Koefisien reliabilitas sama dengan 1, berarti ada konsistensi yang sempurna pada hasil ukur yang bersangkutan. Pada pengukuran aspekaspek psikologis dan sosial yang menggunakan manusia sebagai subyek hal ini tidak pernah terjadi. Manusia sebagai subyek memiliki berbagai sumber error dalam dirinya,dan dalam pelaksanaan pengukuran sumber error tersebut sangat mudah mempengaruhi kecermatan hasil pengukuran. Karakteristik tes diketahui setelah analisis dilakukan pada tes yang digunakan. Salah satu program komputer yang dapat membantu kegiatan analisis tes yaitu MicroCat ITEMAN version 3.00. Cara menggunakan MicroCat ITEMAN version 3.00 yaitu, menuliskan data input dalam bentuk file notepad kemudian menuliskan nama file input dan output untuk memperoleh hasil analisis. Uraian yang telah disebutkan memberikan gambaran betapa pentingnya usaha mengetahui karakteristik tes, sehingga informasi yang didapatkan dari alat ukur yang digunakan telah teruji. Pada penelitian yang dilakukan, dipusatkan pada karekteristik tes secara kuantitatif. Tes yang dianalisis yaitu tes Ulangan Akhir Semester (UAS) genap mata pelajaran Fisika kelas XI SMA di Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan yaitu metode eksploratif, langkah-langkah yang dilakukan yaitu, (1) mengidentifikasi parameter tes Ulangan Akhir Semester (UAS) Genap menggunakan program ITEMAN, (2) mengidentifikasi parameter tes menggunakan tendency central. Hasil analisis menggambarkan karakteristik tes mata pelajaran Fisika pada Ulangan Akhir Semester (UAS) Genap Kelas XI SMA Tahun Pelajaran 2012/2013 di Boyolali. Analisis data menggunakan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan teori tes klasik, dengan program MicroCat ITEMAN versi 3.00. ITEMAN merupakan program komputer yang digunakan untuk menganalisis butir soal secara klasik. Program ini termasuk satu paket program dalam MicroCat yang dikembangkan oleh Assessment Systems Corporation pada tahun 1982 dan mengalami revisi pada tahun 1984, 1986, 1988, dan 1993. (http://www.scribd.com) Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil olah data menggunakan Program Microcat ITEMAN Versi 3.00, dituliskan pada Tabel 1. Hasil olah data pada Tabel 1 dan Tabel 2, menunjukkan bahwa efek pemusatan berpengaruh pada parameter item. Data semakin halus atau varians semakin kecil, realibitas tes relatif tetap, daya beda item Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 135

semakin besar, taraf kesukaran item semakin meningkat, dan kesalahan pengukuran semakin kecil. Tabel 1. Hasil Olah Data Menggunakan Program Microcat ITEMAN Versi 3.00, Pada Data Awal dengan Data Setelah Pemusatan Parameter Data Data Setelah Awal Pemusatan 1 N of Items 40 40 2 N of Examinees 1036 556 3 Mean 21.035 27.230 4 Variance 61.310 21.706 5 Std. Dev 7.830 4.659 6 Skew 0.152 0.350 7 Kurtosis 0.948 0.699 8 Minimum 4.000 20.000 9 Maximum 39.000 39.000 10 Median 21.000 27.000 11 Alpha 0.879 0.678 12 SEM 2.724 2.643 13 Mean P 0.526 0.681 14 Mean Item-Total 0.416 0.269 15 Mean Biserial 0.542 0.681 70 60 50 40 30 20 10 0-4 -2 0 2 4 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0-3 -1 1 3 Grafik 1. Distribusi Hasil Olah Data Menggunakan Program Microcat ITEMAN Versi 3.00 pada Data Awal Simpulan, Saran, dan Rekomendasi Hasil olah data pada Tabel 1 dan Tabel 2, menunjukkan bahwa efek pemusatan berpengaruh pada parameter item. Data semakin halus atau varians semakin kecil, realibitas tes relatif tetap, daya beda item semakin besar, taraf kesukaran item semakin meningkat, dan kesalahan pengukuran semakin kecil. Hasil penelitian yang dilakukan, dapat dimanfaatkan untuk memilih tes yang baik menurut CTT. Tes yang baik tidak hanya dilihat dari koefisien reliabilitasnya tetapi juga dilihat dari standard error of measurement (SE), taraf kesukaran dan daya beda item. Semakin kecil nilai SE, menunjukkan tes tersebut layak untuk dipilih. Grafik 1. Distribusi Hasil Olah Data Menggunakan Program Microcat ITEMAN Versi 3.00 pada Data Awal Daftar Pustaka Allen, M.J. & Yen, W.M. (1979). Introduction to Measurement Theory. Monterey, CA: Brooks/ Cole Publishing Company. Brennan, R.L. (2006). Educational Measurement. Iowa City: United State of America: American Council on Education and Praeger Publisher. Brennan, R.L. & Kolen, M.J. (2004). Test Equating, Scaling, and Linking. Iowa City: United State of America: 136 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21

American Council on Education and Springer Publisher. Crocker & Algina. (1986). Introduction to Classical and Modern Test Theory. New York: United State of America: CBS College Publishing. Djemari Mardapi. (2004). Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Dikdasmen Dikbud (1999). Pengelolaan Pengujian bagi Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Ebel R.L. & Friesbie. D.A (1986). Essentials Of Educational Measurement. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Linn, R.L. & Gronlund, N. E. (1976). Measurement and Assesment In Teaching. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Nitko, J. & Susan, B.M. (2007). Educational Assesment Of Student. Ohio: Pearson. Pertanyaan: 1. Mengenai data sebelum pemusatan dan sesudah pemusatan, bagaimana mendetesi? Jawab: 1. Dengan mereduksi soal. Yang memiliki reliabilitas rendah, maka soal dibuang Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains (SNPS) 2016 137

138 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru Melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21