BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Matching Pretestpost-test

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design atau

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ceramah dalam proses pembelajaran.

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi eksperiment) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77), quasi experimental research adalah penelitian yang didalamnya mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah random control group pre-test post-post test dengan format sebagai berikut: Kelompok Pre-Test Perlakuan Post-Test E 0 1 X 1 0 2 K 0 1 X 2 0 2 Keterangan: E : Kelompok Eksperimen K : Kelompok Kontrol 0 1 : Pre-Test Kelas Eksperimen 0 1 : Pre-Test Kelas Kontrol X 1 : Mendapat Perlakuan (menggunakan media LKS) X 2 : Tidak Mendapat Perlakuan (pembelajaran secara konvensional) 0 2 : Post-Test Kelompok Eksperimen 0 2 : Post-Test Kelompok Kontrol. Dalam design ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen akan diberi perlakuan LKS dan kelompok kontrol tidak diberikan LKS. 48

49 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di SMP Negeri 3 Tempel pada siswa kelas VIII dan waktu pelaksanaan penelitian yaitu tanggal 2 Juli - 4 September 2013. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya (Sugiyono, 2010: 38). Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas yaitu variabel perlakuan atau penyebab. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan LKS (X 1 ). 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar (Y 1 ) dan prestasi belajar (Y 2 ). Berikut gambar hubungan antar variabel dalam penelitian ini: X Gambar 1. Variabel Penelitian

50 Keterangan: X Y1 Y2 : Pemanfaatan LKS : Kemandirian Belajar : Prestasi Belajar D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono (2010: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tempel terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 96 peserta didik. Populasi dalam penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1: Populasi penelitian No Kelas Populasi 1. VIII A 32 Peserta didik 2. VIII B 32 Peserta didik 3. VIII C 32 Peserta didik Jumlah 96 Peserta didik (Sumber: Arsip TU SMP Negeri 3 Tempel) 2. Sampel Penelitian Sugiyono (2010:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling

51 yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan undian untuk mengambil kelas VIII. Dalam teknik ini tiap-tiap kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Kemudian dari dua kelas tersebut diundi untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelas pertama yang keluar dari hasil undian akan dijadikan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas kedua yang muncul akan dijadikan sebagai kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiono (2010: 137) teknik pengumpulan data adalah caracara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik tes dan angket. 1. Tes Menurut Margono (2009: 170) tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda. Tes ini digunakan karena lebih efisien selain itu dalam penilaian akan lebih obyektif dibanding menggunakan bentuk tes yang lain. Tes dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat pre-test dan post-test. Pada kelompok eksperimen tes tersebut untuk membandingkan prestasi belajar mata pelajaran PKn sebelum dan sesudah adanya pemanfaatan LKS.

52 2. Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2002: 128). Dalam penelitian ini angket diberikan pada semua responden untuk memperoleh data yaitu kemandirian belajar siswa sebelum dan sesudah adanya pemanfaatan LKS. F. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 203) instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti yang cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. 1. Tes Tes prestasi belajar ini dimaksudkan untuk mengungkap sejauh mana penguasaan dan pemahaman siswa terhadap uraian materi. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes objektif pilihan ganda. Pengembangan tes prestasi belajar ini diperlukan tiga tahapan utama, yaitu: penjabaran SK menjadi KD, penjabaran KD menjadi indikator pencapaian hasil belajar, dan penjabaran indikator menjadi butir soal penilaian. Penjabaran SK menjadi KD tinggal mengambil dari kurikulum yang berlaku. Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah

53 penjabaran KD menjadi KD soal. Kisi-kisi tes dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Kisi-Kisi Soal Pretest-Postest Prestasi Belajar PKn Kompetensi Dasar 1. Menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara Indikator Nomer Item Jumlah Item a. Menjelaskan nilai-nilai 4,6,9,13 4 ketuhanan YME b. Menjelaskan nilai-nilai 1,2,3,11 4 kemanusian yang adil dan beradab c. Menjelaskan nilai-nilai 7,15,17,20 4 persatuan Indonesia d. Menjelaskan nilai-nilai 12,16,18,19 4 kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan e. Menjelaskan nilai-nilai 5,8,10,14 4 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Jumlah Butir Pertanyaan 20 Dalam tes prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan terdiri dari 25 soal, bentuk tes pilihan ganda dengan 4 option dengan 1 jawaban yang benar dan 3 pengecoh. 2. Angket Angket dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap kemandirian belajar siswa. Bentuk pernyataan yang disusun pada angket menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative dapat berupa kata-kata lain, antara lain: empat alternative jawaban, yaitu: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Berdasarkan skala ini responden diminta untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan/pernyataan dengan memilih salah satu alternative

54 jawaban yang ada. Pemberian skor pada pertanyaan/pernyataan tersebut sebagai berikut: Tabel 3. Pemberian Skor untuk Kemandirian Belajar Siswa Alternatif jawaban Jenis pertanyaan/pernyataan positif negatif Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4 Pengembangan dalam angket ini dengan menetapkan variabel kemandirian belajar. Setelah itu, menentukan indikator yang diolah dari variabel tersebut. Indicator dijabarkan menjadi sebuah kisi-kisi yang selanjutnya dibuat butir-butir soal berupa pertanyaan atau pernyataan. Kisi-kisi angket dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar Variabel Kemandirian Belajar Indikator a. Memiliki inisiatif atau kesadaran untuk belajar mandiri b. Memiliki tujuan belajar c. Kesanggupan mendalami materi d. Percaya diri Nomor Item Positif Negatif 2,4,5 1,3,6 7,8,9 10,11,12, 13,14 15,17,18,19 16 20,21 e. Mempunyai tanggung 22,23,25 24 jawab belajar Jumlah Butir Pertanyaan 20 5

55 Berdasarkan kisi-kisi di atas, angket kemandirian belajar terdiri dari 25 butir dengan pernyataan positif sebanyak 20 butir dan pernyataan negatif sebanyak 5 butir. G. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya (Suharsimi Arikunto, 2010: 211). Uji validitas merupakan prosedur pengujian untuk mengetahui apakah instrumen dapat mengukur dengan tepat atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Untuk menggunakan validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian konstruksi dari ahli (dosen dan guru PKn), maka diteruskan dengan uji coba instrumen yang dicobakan pada sampel dengan pengujian validitas eksternal. Pengujian eksternal dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Kriteria pengajuan suatu butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi r xy berharga positif dan sama atau lebih besar dari r tabel dengan

56 taraf signifikasi 5%, jika koefisien lebih kecil dari harga r tabel 5% maka korelasi dikatakan tidak signifikan. 2. Uji Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila sudah cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendensius mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Untuk mengetahui reliabilitas atau keterandalan instrumen variabel kemandirian belajar digunakan rumus koefisien alpha. Rumus ini dapat digunakan dalam suatu angket yang tidak menghendaki suatu jawaban yang mutlak benar atau salah. Rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan nol atau satu, rumus alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut : r 11 = Keterangan : k : Reliabilitas instrumen : Banyak butir pertanyaan : Jumlah varian butir : Varian total (Suharsimi Arikunto. 2002:171) Hasil penelitian dengan menggunakan rumus di atas di interpretasikan dengan tingkat keadaan koefisien kolerasi tinggi sebagai berikut : 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

57 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah (Suharsimi Arikunto, 2002: 75) Sedangkan untuk mengetahui reliabilitas atau keterandalan instrumen variabel prestasi belajar PKn, digunakan rumus KR-20. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila pada taraf signifikansi 5% harga r 11 semakin mendekati 1, dan sebaliknya apabila 0 atau bahkan negatif, maka instrumen tersebut dapat dikatakan rendah tingkat kepercayaannya atau tidak reliabel. H. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data penelitian yang telah terkumpul apakah bersubsidi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.Rumus Kolmogorov-Smirnov yang digambarkan oleh Sugiyono (2008: 389) adalah sebagai berikut : KD :1,36 n 1 n 1 n n 2 2 Keterangan: KD = harga K-Smirnov yang dicari n 1 jumlah sampel yang diperoleh n = jumlah sampel yang diharapkan 2 Normal tidaknya sebaran data penelitian dapat dilihat dari nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (P > 0,05), maka data

58 berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada (P < 0,05), maka data berdistribusi tidak normal. Perhitungan tersebut diperoleh melalui bantuan perhitungan dengan program SPSS 13. b. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kedua kelompok memiliki varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan rumus sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 199): F= Keterangan: Vb: Varian yang lebih besar Vk: Varian yang lebih kecil Proses perhitungan uji homogenitas dengan bantuan komputer, dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan 5% yang berarti jika F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikasi 5% maka kedua kelompok memiliki varians yang homogen. Sebaliknya jika F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf signifikansi 5% maka kedua kelompok tidak memiliki varians yang homogen. 2. Uji Hipotesis Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian eksperimen ini adalah analisis data uji-t atau t-test. Data yang dianalisis melalui uji-t terwujud dalam bentuk angka. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pencapaian kemandirian belajar dan prestasi belajar antara kelas

59 eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Adapun rumus uji t adalah sebagai berikut: (Tulus Winarsunu, 2002: 88). Keterangan : x 1 : mean pada distribusi sample 1 x 2 : mean pada distribusi sample 2 N 1: jumlah individu pada sample 1 N 2 : jumlah individu pada sample 2 : nilai varian pada distribusi sample 1 : nilai varian pada distribusi sample 2. Dalam taraf signifikasi 5% hasil perhitungan dengan rumus uji-t tersebut dikonsultasikan dengan harga t tabel. Apabila t hitung lebih besar daripada t tabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis diterima.