SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

BAB 3 METODE PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

P11 AHP. A. Sidiq P.

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

MENENTUKAN JURUSAN DI MAN 1 TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN SEMBAKO MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) Nanang Frediyanto

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH SISWA BERPRESTASI DI SMK AL BASYARI SENDANGAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS(AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus : RB. Nilam Sari Tembilahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

JURNAL RELEVANSI PENENTUAN PRIORITAS PADA KESESUAIAN JUDGEMENT SISWA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS)

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN BARANG ELEKTRONIK DENGAN METODE AHP

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)

SISTEM BANTU PEMILIHAN PAGAR MENGGUNAKAN AHP PADA UD.ADI PUTRA ARTIKEL SKRIPSI

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

Pengertian Metode AHP

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Umroh (Studi Kasus: PT. Amanah Iman)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU FAVORIT DI MA AZ-ZAIN LENGKONG

Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB II LANDASAN TEORI

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Rici Efrianda ( )

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Penyebaran Kuisioner

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi Oleh : SOFYAN ALFIANSYAH NPM : 11.1.03.03.0244 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

2

3

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SOFYAN ALFIANSYAH 11.1.03.03.0244 Fakultas Tehnik Program Studi Sistem Informasi shinogilc@gmail.com Rini Indriati, S.Kom, M.Kom dan Agustono Heriadi S.St, M.Kom UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Dalam setiap perusahaan, instansi, organisasi atau badan usaha akan memberikan gaji sebagai kompensasi dari kerja seorang karyawan, disamping pemberian gaji pokok pada karyawannya, setiap instansi seringkali memberikan bonus gaji disamping gaji pokok untuk memacu kinerja dan produktifitas kerja karyawannya. Adapun cara yang digunakan adalah dengan melakukan pemilihan karyawan yang sesuai kriteria oleh manager, bonus gaji diberikan bersamaan dengan pemberian gaji setiap bulannya. Kriteria untuk menentukan karyawan yang memiliki prioritas untuk mendapatkan bonus gaji meliputi kehadiran, ketertiban, dan sikap kerja. Selain masih menggunakan sistem konvensional, kedekatan manager dengan karyawan sering kali menghasilkan keputusan yang berbeda dari yang semestinya hal ini menyebabkan hasil keputusannya menjadi tidak tepat Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem pendukung keputusan menggunakan metode AHP berbasis website untuk membantu manager dalam menentukan karyawan yang berhak menerima bonus gaji? Kata Kunci : Bonus Karyawan,AHP, Pendukung Keputusan, Website. I. LATAR BELAKANG Dalam setiap perusahaan, instansi, organisasi atau badan usaha akan memberikan gaji sebagai kompensasi dari kerja seorang karyawan, disamping pemberian gaji pokok pada karyawannya, setiap instansi seringkali memberikan bonus gaji disamping gaji pokok untuk memacu kinerja dan produktifitas kerja karyawannya. CV. Alun-Alun Digital Printing adalah sebuah CV yang bergerak di bidang percetakan dengan jumlah karyawan yang lumayan banyak. Yang selama ini masih menggunakan sistem konvensional untuk menentukan karyawan yang berhak mendapat bonus gaji. Adapun cara yang digunakan adalah dengan melakukan pemilihan karyawan yang sesuai kriteria oleh manager. Bonus gaji diberikan bersamaan dengan pemberian gaji setiap bulannya. Kriteria untuk menentukan karyawan yang memiliki prioritas untuk mendapatkan bonus gaji meliputi kehadiran, ketertiban, dan sikap kerja. Selain masih menggunakan sistem konvensional, kedekatan manager dengan karyawan sering kali menghasilkan keputusan yang berbeda dari yang semestinya hal ini menyebabkan hasil keputusannya menjadi tidak tepat. Sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi seorang manager dalam mengambil keputusan tetapi hanya untuk membantu manager dalam mengambil sebuah keputusan secara lebih cepat dan tepat, sesuai dengan kriteria yang 4

diinginkan atau setidaknya mendekati kriteria yang diinginkan. Alternatif-alternatif pilihan yang diharapkan dapat memberikan daftar referensi kepada pembuat keputusan sebelum benar - benar mengambil suatu keputusan akhir. Sistem pendukung keputusan ini menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) karena memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu sehingga dapat membantu kinerja manager menentukan keputusan(rejeki, 2013). Dalam mengambil keputusan manager tidak bisa lepas dari persetujuan dan pengawasan seorang owner, dikarenakan owner jarang hadir di tempat maka sebuah sistem yang mampu memperkecil jarak dan waktu sangat diperlukan maka dari itu penulis melakukan penelitian dan merancang sebuah sistem pendukung keputusan bonus gaji karyawan berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk memudahkan manager untuk mengambil keputusan dengan lebih tepat dan akurat, serta owner tetap bisa mengawasi dan menyetujui semua keputusan yang dibuat manager. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengusulkan sebuah SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP. II. METODE 1. Analiytical Hierarki Process (AHP) Analytic Hierarki Proses (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki (Saaty dalam Kusrini, 2007). Dengan AHP permasalahan yang kompleks dapat diselesaikan dengan kerangka pikir terorganisir, sehingga memungkinkan untuk diaplikasikan untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Persoalan yang kompleks dapat diselesaikan dengan sederhana dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu konsep persoalan yang kompleks tidak terstruktur, strategik, dan diambil bagian bagian ditata sehingga menjadi suatu hierarki. Kemudian tiap tingkat variable diberi nilai numeric, sebagain bahan pertimbangan kepentingan terhadap suatu variable lain. AHP memungkinkan pengguna untuk memberi nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk secara berpasangan (Pairwise Comparison). AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut : 1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan. 2. Prinsip dasar AHP Ada beberapa prinsip dasar yang harus dipahami dalam penyelesaian AHP (Saaty dalam Kusrini, 2007): 1. Membuat Hierarkhi Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemen elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya. 5

2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut (Saaty dalam Kusrini, 2007) untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam meberikan pendapat. Dalam perbandingan ini dapat diukur dengan menggunakan tabel analisis. Tabel 2.1 Skala-skala perbadingan berpasangan Tingkat kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama penting Elemen yang satu sedikit 3 lebih penting daripada elemen yang lainnya. Elemen yang satu lebih 5 penting daripada elemen lainnya. Satu elemen jelas mutlak 7 lebih penting daripada elemen lainnya. Satu elemen mutlak 9 penting daripada elemen lainnya. Nilai nilai antara dua nilai 2,4,6,8 pertimbangan yang berdekatan Jika aktifitas i mendapatkan satu angka kebalikan dibandingkan dengan aktifitas j, maka i memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i. 3. Menentukan prioritas Untuk setiap kriteria dan alternatif perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwaise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. 4. Konsistensi logis Menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu. 3. Tahapan AHP Prosedur atau langkah langkah dalam metode AHP sebagai berikut (Kusrini, 2007): 1. Mendifinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, kemudian menyusun hierarkhi dari permasalahan yang dihadapi. 2. Menentukan prioritas elemen a. Membuat perbandingan berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relativ dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. 3. Sintesis Pertimbangan pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal hal yang dilakukan adalah: a. Menjumlahkan nilai nilai dari setiap kolom pada matriks. b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. c. Menjumlahkan nilai nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata rata. d. Mengukur konsistensi. e. Menghitung consistency index (CI) dengan rumus: CI : (λmaks-n)/n... (2.1) dimana: N: banyaknya elemen (kriteria). 6

f. Hitung Ratio Konsistensi (CR) dengan rumus: CR : CI/CR... (2.2) dimana: CR: Concictency Ratio CI: Consistency Index IR: Indeks Random Concictency Tabel 2.2. Daftar Indeks Random Consistency (IR) Ukuran Matriks Nilai IR Ukuran Matriks Nilai IR 1,2 0,00 8 1,41 3 0,58 9 1,45 4 0,90 10 1,49 5 1,12 11 1,51 6 1,24 12 1,48 7 1,32 g. Memeriksa konsistensi hierarkhi Jika nilai lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika Rasio Consistensi (CR) kurang dari atau 0,1, maka hasil perhitungan bisa di nyatakan benar Mengidentifikasi Masalah Menentukan Prioritas elemen Sintetis Mengatur Konsistensi Menghitung Konsistensi Index Menghitung Ratio Konsistensi Memeriksa Konsistensi Hierarki Gambar 2.2 Metodologi AHP (Kusrini, 2003) III. HASIL DAN KESIMPULAN Berikut adalah implementasi perhitungan dataset menggunakan metodologi yang dipilih yaitu AHP : 1. Menetapkan permasalahan, kriteria dan sub kriteria (jika ada), dan alternative pilihan. a. Permasalahan : Menentukan karyawan yang berhak mendapatkan bonus gaji. b. Kriteria : Kehadiran karyawan, ketertiban, dan sikap dalam berkerja. c. Subkriteria : Kehadiran Karyawan ( sangat baik, baik, cukup ), Ketertiban ( sangat baik, baik, cukup), Sikap Kerja ( sangat baik, baik, cukup) 2. Membentuk matrik Pairwise Comparison, kriteria. Terlebih dahulu melakukan penilaian perbandingan dari kriteria. Perbandingan ditentukan dengan mengamati kebijakan yang dianut oleh Owner adalah : a. Kriteria Kehadiran 4 kali lebih penting dari Sikap Kerja, dan 3 kali lebih penting dari Ketertiban. b. Kriteria Ketertiban 2 kali lebih penting dari Sikap Kerja. Sehingga matrik Pairwise Comparison untuk kriteria adalah : Kehadiran Ketertiban Sikap Kerja Kehadiran 1 3 4 Ketertiban 1/3 1 2 Sikap Kerja ¼ 1/2 1 7

c. Menentukan rangking kriteria dalam bentuk vector prioritas (disebut juga eigen vector ternormalisasi). d. Ubah matriks Pairwise Comparison ke bentuk desimal dan jumlahkan tiap kolom tersebut. Kehadiran Ketertiban Sikap kerja Kehadiran 1,000 3,000 4,000 Ketertiban 0,333 1,000 2,000 Sikap kerja 0,250 0,500 1,000 Jumlah 1,583 4,500 7,000 e. Bagi elemen-elemen tiap kolom dengan jumah kolom yang bersangkutan. Kehadiran Ketertiban Sikap kerja Kehadiran 0,631 0,666 0,571 Ketertiban 0,210 0,222 0,285 Sikap kerja 0,157 0,111 0,142 Kehad iran f. Hitung Eigen Vektor normalisasi dengan cara : jumlahkan tiap baris kemudian dibagi dengan jumlah kriteria. Jumlah kriteria dalam kasus ini adalah 3. Keterti ban Sikap kerja Jumlah baris Eigen vektor normali sasi Kehadir 0,631 0,666 0,571 1,868 an 0,622 Ketertib 0,210 0,222 0,285 0,717 an 0,239 Sikap kerja 0,157 0,111 0,142 0,410 0,136 g. Menghitung rasio konsistensi untuk mengetahui apakah penilaian perbandingan kriteria bersifat konsisten. Dengan cara menentukan nilai Eigen Maksimum (λmaks). Λmaks diperoleh dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom matrik Pairwise Comparison ke bentuk desimal dengan vector eigen normalisasi. Λmaks = (1,583 x 0,622) + (4,500 x 0,239) + (7,000 x 0,136) = 3,011 h. Menghitung Indeks Konsistensi (CI) CI = (λmaks-n)/n-1 = (3,011 3 ) / 3 1 = 0,005 Rasio Konsistensi = CI/RI, nilai RI untuk n = 3 adalah 0,58 (lihatdaftar Indeks random konsistensi (RI)) CR = CI/RI = 0,005/0,58 = 0,009 Karena CR < 0,100 berari preferensi pembobotan adalah konsisten i. Untuk matrik Pairwise Comparison sub kriteria, saya asumsikan memiliki nilai yang sama dengan matrik Pairwise Comparison kriteria. Dikarenakan nilai subkriteria dari setiap kriteria sama yaitu sangat baik, baik, dan cukup maka cukup membuat satu tabel 8

Sangat baik Baik Cukup Jumlah baris Eigen vektor normal isasi Sangat baik 0,631 0,666 0,571 1,868 0,622 Baik 0,210 0,222 0,285 0,717 0,239 Cukup 0,157 0,111 0,142 0,410 0,136 j. Terakhir adalah menentukan rangking dari alternatif dengan cara menghitung eigen vector untuk tiap kirteria dan sub kriteria. Jumlah karyawan adalah 20 orang sedangkan pegawai yang berhak mendapat bonus yg memiliki jumlah nilai lebih dari sama dengan 0,31. Untuk contoh ini kita anggap jumlah karyawan 5 orang maka diperoleh dari perkalian nilai vector kriteria dengan vector sub kriteria. Dan setiap hasil perkalian kriteria dan subkriteria masingmasing kolom dijumlahkan. Kehadiran Ketertiban Sikap kerja Jumlah baris Witono Sangat baik Sangat baik Baik 0,476 Ainul Sangat baik Cukup Baik 0,451 Naim Cukup Baik Cukup 0,160 Iwan Baik Cukup Cukup 0,199 Slamet Cukup Cukup Cukup 0,135 3. Dari hasil hitungan diatas menunjukan bahwa Witono dan Ainul memiliki nilai diatas 0,31, maka karyawan tersebut berhak mendapatkan bonus gaji. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di CV. Alun Alun Digital Printing maka dapat disimpulkan bahwa sistem pendukung keputusan ini cukup efektif untuk mengatasi masalah pemberian bonus gaji karyawan yang dianggap kurang adil dan kurang efektif. Dengan menggunakan metode AHP, penilaian karyawan dapat dihitung dan dapat menentukan karyawan manakah yang berhak mendapatkan bonus gaji. Sehingga sistem ini dapat bermanfaat membantu manager dalam menentukan karyawan yang berhak mendapatkan bonus seperti tujuan dibuatnya program ini. 4. DAFTAR PUSTAKA Kristanto, Harianto. 2004. Konsep & Perancangan Database. Yogyakarta : Andi. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi WEB dengan PHP+ database MySQL. Yogyakarta: Andi. Kusrini.2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: AMIKOM Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL Yogyakarta: Andi. Rejeki, Miswatri, Maret 2013, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kenaikan Gaji Karyawan Pada Sembada Garment 9

Yogyakarta. Jurnal Publikasi STIMIK AMIKOM Jogja. Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi. Sparague, R. H. and Watson H. J. 1993. Decision Support Systems: Putting Theory Into Practice. Englewood Clifts, N. J., Prentice Hall. Turban, Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ. 10