ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH

dokumen-dokumen yang mirip
Specific Dynamic Action

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

Gizi Olahraga. Badraningsih L./UNY

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gizi Atlet Sepakbola Indonesia Oleh : Dwi Gunadi 1 ABSTRACT

CARA MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI SEORANG ATLET

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

KEBUTUHAN DAN PENGATURAN MAKAN SELAMA LATIHAN, PERTANDINGAN, DAN PEMULIHAN Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS FIK-UNY

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

ASUPAN BAHAN MAKANAN DAN GIZI BAGI ATLET RENANG. Sabar Surbakti*

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang

BAB II Pembahasan Kajian teoritis

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

MODUL 10 PEDOMAN MAKANAN BAGI OLAHRAGAWAN

HASIL BELAJAR ILMU GIZI OLAHRAGA PADA PEMILIHAN MAKANAN ATLET DAYUNG UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

I. Judul 1. NUTRITIONAL REQUIREMENTS 2. FOOTBALL-NUTRITION

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Bagan Kerangka Pemikiran "##

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

BAB II LANDASAN TEORI

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PROSES DLM TUBUH AIR

01/04/2012. Psikologi Lingkungan Sekolah Pilihan Terhadap Makanan

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL MUKA.. HALAMAN JUDUL...

PENCEGAHAN CEDERA OLAHRAGA BAGI ATLET MELALUI NUTRISI. Rusli

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BATASI KONSUMSI GULA, GARAM, LEMAK UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT TIDAK MENULAR

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK. dr. Laurentia Mihardja, MS *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kapasitas Kerja : Tingkat kesehatan Tingkat gizi Jenis keluarga. Fisik Mental

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

SISTEM PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN MAKANAN BAGI ATLET SEPAK BOLA

GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

PANGAN LOKAL SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

METODOLOGI PENELITIAN

Serealia, umbi, dan hasil olahannya Kacang-kacangan, bijibijian,

PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK dr. Laurentia Mihardja, MS

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. akan zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Angkat Berat merupakan salah satu cabang olahraga di bawah naungan

KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

Eko Winarti, SST.,M.Kes

II. TINAJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH /// WHAT EVERY ATHLETES SHOULD TO KNOW \\\ Made by Rendy Effendi, Liza Nuarita, Fakhrullah Amin, Ismi Nabila, Ridwan Riansyah

PRESTASI OLAHRAGA Latihan Rutin Motivasi Psikis Fisik Anatomi Fisiologi Gizi

Bagaimana gizi berperan dalam prestasi Atlet??? Filosofi Makanan Olahragawan Tak ada makanan khusus untuk meningkatkan prestasi, Namun makanan yang salah dapat mengganggu bahkan menyirnakan prestasi

Gizi atau makanan diperlukan manusia untuk pemeliharaan tubuh termasuk pertumbuhan dan pergantian jaringan yang rusak akibat aktivitas kerja atau kegiatan fisik.

Atlet memiliki aktivitas fisik yang lebih berat dari orang yang bukan olahragawan Perlu energi yang lebih besar

Tujuan pengaturan gizi atlet periode latihan (Sedyarti, 2000) Menyediaan makanan yang memenuhi kebutuhan energi, zat gizi makro dan mikro sesuai dengan kebutuhan, program latihan dan jenis olahraga yang ditekuninya. Menanggulangi kasus kasus khusus yang ditemukan selama masa pembinaan dan berkaitan dengan gizi Memberi konsultasi dan pendidikan gizi baik secara formal ataupun informal terhadap atlet atau official maupun pengelola makanan atlet

Pola makan 5-6 kali sehari dengan 3 kali waktu makan utama disertai selingan Makanan mudah cerna, rendah lemak, rendah serat, tidak terlalu pedas, tidak mengandung bumbu tajam

Kebutuhan energi dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen Basal Metabolic Rate (BMR) Specific Dynamic Action (SDA) Aktivitas Fisik Faktor Pertumbuhan

Langkah Menentukan Keb Energi 1. Tentukan IMT Keadaan Kategori IMT Kurus Kekurangan Berat Badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat tingkat ringan <17 17,0 18,4 Normal 18,5 25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat 25,1 27,0 >27 Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 2. Tentukan BMR Jenis Kelamin BB (kg) Energi BMR (kkal) 10 18 th 18 30 th 30 60 th Laki-Laki 55 1625 1514 1499 60 1713 1589 1556 65 1801 1664 1613 70 1889 1739 1670 75 1977 1814 1727 80 2065 1889 1785 85 2154 1964 1842 90 2242 2039 1899 Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 2. Tentukan BMR Jenis Kelamin BB (kg) Energi BMR (kkal) 10 18 th 18 30 th 30 60 th Perempuan 40 1224 1075 1167 45 1291 1149 1207 50 1357 1223 1248 55 1424 1296 1288 60 1491 1370 1329 65 1557 1444 1369 70 1624 1518 1410 75 1691 1592 1450 Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 3. Hitung SDA SDA = 10% x BMR BMR + SDA = BMR + (10%x BMR) Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 4. Tentukan Faktor Aktivitas Fisik Tingkat Aktivitas Jenis Kelamin Laki laki Perempuan Istirahat di tempat tidur 1,2 1,2 Kerja sangat ringan 1,4 1,4 Kerja ringan 1,5 1,5 Kerja ringan-sedang 1,7 1,6 Kerja sedang 1,8 1,7 Kerja berat 2,1 1,8 Kerja berat sekali 2,3 2,0 (BMR + SDA) FA Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 5. Tentukan Energi Saat Latihan Olahraga BB (kg) 50 60 70 80 90 Bulutangkis 5 6 7 7 9 Bola basket 7 8 10 11 12 Sepak bola 7 8 9 10 12 Bola voli 2 3 4 4 5 Gymnastic 3 4 5 5 6 Golf 5 6 7 8 Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 5. Tentukan Energi Saat Latihan Olahraga BB (kg) 50 60 70 80 90 Lari : 5,5 menit/km 10 12 14 15 17 5,0 menit/km 10 12 15 17 19 4,5 menit/km 11 13 15 18 20 4.0 menit/km 13 15 18 21 23 Jalan Kaki : 10menit/km 5 6 7 8 9 8 menit/km 6 7 8 10 11 5 menit/km 10 12 15 17 19 Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Langkah Menentukan Keb Energi 6. Tentukan Energi Pertumbuhan Umur (tahun) Tambahan Energi 10 14 2 kkal/ kgbb 15 1 kkal/ kgbb 16 18 0,5 kkal/ kgbb Sumber: Gizi Atlet Sepakbola, Departemen Kesehatan 2002

Orang dewasa dengan aktivitas sedang memerlukan karbohidrat rata-rata 8-12 gram/kgbb/hari Kebutuhan Karbohidrat minimal setiap orang adalah 50-100 gr/hari untuk mencegah ketosis.

Kebutuhankarbohidrat Atlet bisa mencapai 9-10 gr/kgbb/hari, kira-kira 60-70% dari kebutuhan energi keseluruhan setiap hari

Atlet diharuskan makan lebih banyak daging, telur, ikan, ayam, dan bahan sumber protein lainnya Mitos? Fakta?

Makanan yang terbaik untuk atlet harus mensuplai cukup protein tetapi tidak berlebihan untuk keperluan perkembangan dan perbaikan jaringan otot, produksi hormon, dan mengganti sel-sel darah merah yang mati dengan yang baru.

seorang atlet yang masih aktif berlatih perlu protein 1-1,2 g/kg BB/hari Atlet dengan kekuatan dan kecepatan perlu 1.2-1.7 gram protein/kg BB/hari Atlet endurance perlu protein 1.2-1.4 gram/kgbb/hari

Akibat Kelebihan Protein Kelebihan Protein disimpan tubuh dalam bentuk lemak Protein bukan energi yang siap pakai, proses metabolisme memerlukan waktu yang lama Produksi urine berlebihan dapat menganggu penampilan Memperberat kerja hati dan ginjal Mineral penting seperti potasium, kalium, magnesium akan terbuang bersama urine

Latihan olahraga meningkatkan kapasitas otot dengan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Peningkatan metabolisme lemak pada waktu melakukan kegiatan olahraga yang lama mempunyai efek melindungi pemakaian glikogen dan memperbaiki kapasitas ketahanan fisik.

Untuk memelihara keseimbangan fungsinya, tubuh memerlukan lemak 0.5-1 gr/kgbb/hari Konsumsi energi dari lemak dianjurkan tidak lebih dari 30% total energi per hari.

Kebutuhan vitamin akan meningkat sejalan dengan tingkat aktivitas Kecukupan vitamin dari bahan makanan alami sering sulit dipenuhi oleh atlet

Kebutuhan vitamin beraneka ragam tergantung pada fungsinya, misalnya kebutuhan vitamin E 15 IU atau 10 mg/orang/hari, sedangkan kecukupan vitamin Bl dikaitkan dengan kecukupan energi yakni 0.4 mg setiap 1.000 kalori (FAO/WHO, 1985)

Kelebihan vitamin larut air (B & C) dibuang lewat urine &membebani ginjal Kelebihan vitamin larut lemak (A,D,E & K) menjadi Toksik dalam tubuh

Mineral adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil untuk membantu reaksi fungsional tubuh Kurang lebih 4% berat tubuh manusia terdiri atas mineral

MAYOR MINERAL Dibutuhkan > 100mg/hari Kalsium (Ca) Fosfor (P) Magnesium (Mg) Sodium/Natri um (Na) Kalium (K) Sulfur (S) Chloride (Cl)

TRACE MINERAL Dibutuhkan < 20 mg/hari Zat Besi (Fe) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Mangan (Mn) Jodium (J) Flouride (F)

Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh banusia. Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh

Dehidrasi ringan mengganggu aktivitas fisik atau prestasi Dehidrasi berat menyebabkan headstroke bahkan kematian

Setiap orang dalam sehari ratarata memerlukan 2500 ml air Keb.cairan Atlet 1 mililiter/kilikalori keb.energi tubuh, maka kebutuhan cairan berkisar 1.8-3 L/hari

Pemasukan Air Pengeluaran Air Minum 1200 ml Urine 1500 ml Makan 1000 ml Keringat/Kulit 600 ml Sisa Metabolisme 350 ml Paru 350 ml - Faeces 100 ml Total 2550 ml Total 2550 ml

Makanan sebelum pertandingan harus dirancang agar tidak mengganggu penampilan potensi maksimal para atlet Rancangan mencakup waktu makan, kombinasi bahan, mudah cerna, dan kelezatannya

Pemberian makan sebelum bertanding adalah untuk memberikan energi yang cukup untuk tubuh, menghindari alat cerna terbebani, dan atlet fokus pada pertandingan hingga membawa prestasi

3-4 jam sebelum bertanding makan lengkap (nasi dan lauk) 2-3 jam sebelum bertanding bentuk makanan kecil atau snack (roti) 1-2 jam sebelum bertanding makanan cair berupa jus buah 30-60 menit sebelum bertanding diberikan minuman cair saja

Sebelum pertandingan tidak dianjurkan mengonsumsi minuman dengan glukosa sederhana, misalnya madu, minuman ringan, dan larutan glukosa.

Sumber Pustaka Arsani, Ni Luh Kadek Alit, et.al. 2014. Manajemen Gizi Atlet Cabang Olahraga Unggulan di Kabupaten Buleleng. Jurnal Sains dan Teknologi, Vol 3, No 1. https:// ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jst/article/download/2906/2406, diakses tanggal 10 Oktober 2015 Direktorat Gizi Masyarakat. 2002. Pedoman Gizi Atlet Sepak Bola. Jakarta: Depkes RI Rusli. 2011. Pencegahan Cedera Olahraga bagi Atlet Melalui Nutrisi. Jurnal ILARA, Vol 11, No 1, hal 78-87. https:// ejournal.undiksha.ac.id/index.php/jst/article/download/2906/2406, diakses tanggal 12Oktober 2015 Mustamin. 2010.Tingkat Pengetahuan Gizi, Asupan dan Status Gizi Atlet di Pusdiklat Olahraga Pelajar Sudiang Kota Makasar. Media Gizi Pangan, Vol IX, Edisi 1 https://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/2012/03/8-tingkat-pengetahuan-giziasupan-dan-status-gizi-atlet-di-pusdiklat-olahraga-pelajar-sudiang-kota-makassar, 19 September 2015 Sedyarti. 2000. Pengaturan makan Sebelum, Saat dan Setelah pertanding dalam pedoman pelatihan gizi olahaga untuk Prestasi. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat - Depkes Kesrasos RI. Subakti, Sabar. 2010. Asupan Bahan Makanan dan Gizi bagi Atlet Renang. Jurnal Ilmu Keolahragaan, Vol 8, No 2. https://digilib.unimed.ac.id/asupan-bahan-makanan-dan-gizibagi-atlet-renang-21302.html, diakses tanggal 20 September 2015 Wijaya, I Made Kusuma, et.al. 2014. Pelatihan Penyusunan Gizi Sehat Seimbang Atlet Karate Buleleng. Laporan Akhir Program P2M pada Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja: tidak diterbitkan.