ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. (Wirjosoedarmono dalam Husain Junus dan Arifin Banasuru, 1996: 14).

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA WACANA IKLAN BROSUR PROVIDER TELEKOMUNIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS KATEGORI DAN PERAN PADA KONSTRUKSI BERKONJUNGSI DAN PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AZ-ZARIYAT

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN SURAH AN-NABA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TRANSFORMASI PELESAPAN PADA TEKS TERJEMAHAN AL-QURAN YANG MENGANDUNG ETIKA BERBAHASA

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

FRASE PREPOSISIONAL DI PADA KUMPULAN CERPEN BERJUTA RASANYA KARYA TERE LIYE:KAJIAN SINTAKSIS

KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak

SKRIPSI ANALISIS POLA KALIMAT DALAM TULISAN MAHASISWA BIPA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA, UNIVERSITAS UDAYANA REVINA INELDA NIVIRAWATI

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan wahyu Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

ANALISIS BENTUK DAN MAKNA AFIKS VERBA PADA TEKS BACAAN DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA SMP/MTS KELAS VII KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Diajukan Oleh: Galuh Setya Oktari

KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

WACANA PERSUASI PADA BROSUR KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

KATA BESAR: BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Disusun Oleh: SHAFIRA RAMADHANI FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG,50257

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SILABUS

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu alat komunikasi pada manusia untuk menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR

DESKRIPSI PENGGUNAAN METODE CERAMAH UNTUK PEMBELAJARAN MORFOLOGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENGGUNAAN MORFEM PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS VIII A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

ANALISIS KONJUNGSI ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAH AL HAJJ

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

ANALISIS PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA

ANALISIS AFIKSASI DAN PENGHILANGAN BUNYI PADA LIRIK LAGU GEISHA DALAM ALBUM MERAIH BINTANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia

Transkripsi:

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: VENY LISTIYOWATI A 310 100 086 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS ABSTRAK Veny Listiyowati, A310100086, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur fungsional kalimat dan rumusan semestaan pola pengkalimatan yang terdapat pada peribahasa Indonesia. Objek penelitian dalam skripsi ini berupa struktur fungsional kalimat pada peribahasa Indonesia. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pustaka, simak, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan metode agih dengan teknik sisip. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa; 1) struktur fungsional dalam peribahasa Indonesia ditemukan tiga jenis struktur fungsional. Ketiga jenis tersebut adalah struktur fungsional berpola lengkap, struktur fungsional berpola tidak lengkap, dan struktur fungsional lebih dari satu pola. Struktur fungsional berpola lengkap terdiri dari enam pola yaitu Pola SP, Pola PS, Pola SKP, Pola PKS, Pola KSP, dan Pola PelSP. Struktur fungsional berpola tidak lengkap terdiri dari tiga pola yaitu Pola S, Pola P, dan Pola KPPel. Struktur fungsional lebih dari satu pola terdiri dari tujuh belas pola yaitu Pola SP, Pola SPO, Pola SPK, Pola SPPel, Pola SPPelK, Pola SK, Pola SKP, Pola PS, Pola PSK, Pola PK, Pola PPel, Pola PPelK, Pola KSP, Pola KSPPel, Pola KPS, Pola KPPel, dan Pola PelSP, dan 2) rumusan semestaan pola pengkalimatan dalam peribahasa Indonesia, yaitu: (1) Jenis struktur fungsional pada peribahasa Indonesia yang paling dominan adalah struktur fungsional berpola lengkap, (2) Kalimat pada peribahasa Indonesia dominan berpolakan SP, (3) Struktur fungsional yang paling dominan ditemukan adalah struktur SPPel, (4) Kalimat pada peribahasa Indonesia ini tidak ditemukan pola yang berurutan SPOK. Dominan fungsi itu tidak selalu hadir bersamaan dalam kalimat tersebut. Namun, pada penelitian ini ditemukan (S)POK, di mana fungsi subjek tidak dimunculkan atau dieksplisitkan, (5) Dalam satu kalimat tidak selalu mengandung fungsi subjek, namun fungsi tersebut terkadang dieksplisitkan, (6) Dalam satu kalimat, fungsi predikat juga tidak selalu dimunculkan atau dieksplisitkan, (7) Kalimat yang terdapat pada peribahasa Indonesia dominan didahului fungsi subjek, dan (8) Struktur kalimat peribahasa Indonesia berbentuk frase dan klausa. Namun, lebih banyak ditemukan bentuk klausa. Kata kunci: struktur fungsional kalimat, peribahasa Indonesia 1

A. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, pendapat, keinginan, dan sebagainya. Manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama manusia melalui suatu perantara, yaitu bahasa. Bahasa merupakan sarana yang dianggap penting dan utama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Menurut Chaer (2006: 1) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer dan digunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa sebagai sistem artinya bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Bahasa bersifat arbitrer artinya hubungan antara lambang dengan yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut memberi konsep makna tertentu. Meskipun bersifat arbitrer, tetapi bahasa juga bersifat konvensional. Artinya setiap penutur suatu bahasa akan mematuhi hubungan antara lambang dengan yang dilambangkannya. Manusia dalam berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai media untuk menyampaikan informasi. Sebagai pemakai bahasa, manusia mempunyai pengaruh besar terhadap bahasa yang dipakai. Ilmu yang mengkaji tentang bahasa secara keseluruhan adalah linguistik umum. Tataran linguistik umum terdiri dari empat tahapan, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Fonologi adalah ilmu yang menyelidiki ciri-ciri bunyi bahasa, cara terjadinya, dan fungsinya dalam sistem kebahasaan secara keseluruhan. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki bentuk-bentuk kata, perubahan kata, pembentukan kata dan perubahan makna kata akibat terjadinya proses perubahan bentuk kata. Sementara sintaksis adalah ilmu yang mempelajari tata kalimat (ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase). 2

Sedangkan semantik ialah cabang sistematik bahasa yang mempelajari makna atau arti kata dalam sebuah kalimat. Dengan demikian, fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi manusia. Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam yaitu, sarana komunikasi berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi berupa bahasa tulis. Bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan, diungkapkan, atau dituturkan sedangkan bahasa tulis adalah bahasa yang ditulis atau dicetak. Salah satu pemakaian sarana komunikasi berupa bahasa tulis adalah peribahasa Indonesia. Peribahasa adalah ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas atau padat tapi mengandung makna luas yang berisi perbandingan perumpamaan, nasihat, prinsip hidup dan aturan tingkah laku. Peribahasa lahir dan dicetuskan akibat kejadian, pengalaman, dan pengamatan masyarakat sejak zaman dahulu dan disebarkan melalui tuturan dari mulut ke mulut dan dari satu genarasi ke generasi lain. Pemakaian ungkapan yang ringkas atau padat menyebabkan pembaca kurang memahami fungsi yang menduduki setiap kata dalam peribahasa tersebut. Pembaca juga tidak dapat mengidentifikasi kelengkapan atau ketidaklengkapan pola kalimat yang terkandung di dalamnya. Selain itu, peribahasa kurang mendapatkan perhatian khusus untuk diteliti, dipahami, dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi yang dimaksud di sini ialah fungsi sintaksis. Masalah sintaksis menarik untuk dibicarakan karena ruang lingkup sintaksis sangat luas. Ruang lingkup sintaksis tidak hanya membahas kata, frase, klausa, dan kalimat saja, tetapi juga wacana. Salah satu penelitian dalam bidang sintaksis, yaitu untuk mengetahui struktur fungsional kalimat. Struktur fungsional kalimat adalah susunan bangun kalimat yang terdiri atas unsur-unsur kalimat yang memiliki atau menduduki fungsi tertentu dalam suatu kalimat. Analisis fungsional didasarkan atas fungsi S (subjek), P (predikat), O (objek), Pel (pelengkap), dan K (keterangan). Unsur fungsional tidak selalu 3

hadir bersamaan. Unsur yang cenderung selalu ada dalam klausa ialah P (pelengkap), sedangkan unsur yang lain mungkin ada, mungkin juga tidak (Ramlan, 1996: 91). Contoh struktur fungsionnal pada peribahasa Indonesia yaitu Air susu dibalas dengan air tuba. Peribahasa tersebut terdiri dari berbagai kata yang menduduki fungsi S, P, dan K. Fungsi S diisi oleh kata Air susu, fungsi P diduduki oleh kata dibalas, dan fungsi keterangan yang diikuti oleh kata air tuba. Struktur fungsi dalam bahasa Indonesia yaitu S, P, O, Pel, dan K. Namun, kalimat-kalimat yang terdapat pada peribahasa Indonesia belum tentu menghadirkan semua fungsi tersebut. Dewasa ini, masih banyak orang yang kurang memahami struktur fungsional, khususnya kalimat-kalimat yang terdapat dalam peribahasa Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis struktur fungsional yang terdapat pada peribahasa Indonesia. Oleh sebab itu, skripsi ini berjudul Analisis Struktur Fungsional pada Peribahasa Indonesia: Tinjauan Sintaksis. B. METODE PENELITIAN Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah struktur fungsional kalimat pada peribahasa Indonesia. Artinya, dalam penelitian ini difokuskan dan membatasi masalah pada struktur fungsional kalimat pada peribahasa Indonesia. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Teknik pustaka yaitu penulis membaca semua kalimat yang terdapat dalam peribahasa Indonesia. Teknik simak, yaitu penulis menyimak peribahasa Indonesia dan teliti sehingga memperoleh data yang diperlukan. Teknik catat, data yang diperoleh dari penyimakan kemudian dicatat, sesuai dengan data yang diperlukan dalam penelitian. 4

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode padan dan metode agih. Menurut Sudaryanto (1993: 5) metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Sedangkan metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan ini dilakukan melalui teknik dasar pilih unsur penentu (PUP) dengan daya pilih sebagai pembeda referensi. Teknik ini dipilih untuk mengetahui struktur fungsional kalimat pada peribahasa Indonesia. Metode padan ini disebut dengan metode padan referensial. Referen bahasa yang diteliti yaitu fungsi S, P, O, K, dan Pelengkap serta pengelompokkan kelas kata yang terdiri dari kata atau frase nomina, verba, adjektiva, adverbia, dan numeralia. Analisis struktur fungsional juga dapat digunakan melalui metode agih teknik sisip. Metode tersebut digunakan dengan cara menyisipkan kata atau gabungan kata ke dalam kalimat yang dianalisis agar mudah untuk menganalisisnya. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal dan formal. Informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis. Sedangkan formal adalah perumusan dengan menggunakan tanda-tanda atau lambang. Adapun lambang huruf sebagai singkatan yang digunakan antara lain S, P, O, Pel dan K. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Struktur Fungsional Kalimat pada Peribahasa Indonesia Terdapat 2001 data penelitian dalam peribahasa Indonesia yang diidentifikasi berdasarkan struktur fungsional kalimat. Adapun hasil pengelompokan struktur fungsional kalimat peribahasa Indonesia pada buku Memuat 2001 Peribahasa Indonesia disajikan pada table berikut ini. 5

Struktur fungsional lebih dari satu Struktur fungsional berpola tidak lengkap Struktur fungsional berpola lengkap Jenis Pola Struktur Fungsional peribahasa Indonesia Struktur Fungsion al Pola Struktur Kalimat 6 Jumlah Kalimat Jumlah kalimat per struktur kalimat Jumlah keseluruh an 1. SP a. SP 216 1242 1284 b. SPO 29 c. SPK 113 d. SPKPel 1 e. SPPel 316 f. SPPelK 9 g. (S)PO 17 h. (S)POK 23 i. (S)PK 149 j. (S)PPel 229 k. (S)PPelK 96 l. S(P)K 41 m. S(P)KPel 1 n. (S)(P)K 2 2. PS a. PS 10 29 b. PSK 18 c. PSPel 1 3. SKP a. SKP 3 5 b. SKPPel 2 4. PKS a. PKS 1 1 5. KSP a. KSP 5 6 b. K(S)P 1 6. PelSP a. PelSP 1 1 1. S a. S 21 159 207 b. SK 49 c. (S)K 89 2. P a. P 25 47 b. PPel 3 c. PPelK 19 3. KPPe a. KPPel 1 1 l 1. SP a. SP//SP 227 251 510 b. SP//SP//SP 5 c. SP//SP//SP//SP 1 d. SP//SP//SK 1 e. SP//SPK 5 f. SP//SPPel 5

g. SP//SKP 1 h. SP//PK 3 i. SP//PPel 1 j. SP//PPelK//PPel 1 K k. SP//PelSP 1 2. SPO a. SPO//SPO 3 4 b. (S)PO//PO 1 3. SPK a. SPK//SP 2 77 b. SPK//SPPel 1 c. SPK//SPK 15 d. SPK//PK 1 e. (S)PK//PK 41 f. (S)PK//PK//PK 2 g. (S)PK//PK//PK// 1 PK h. (S)PK//PPelK 1 i. S(P)K//SP//SP 1 j. S(P)K//S(P)K 11 k. SPK//KPPel 1 4. SPPel a. SPPel//SP 6 109 b. SPPel//SPK 7 c. SPPel//SPPel 47 d. SPPel//SPPel//SP 2 Pel e. SPPel//SPPel//SP 1 Pel//SPPel f. SPPel//PSK 1 g. SPPel//PPel 2 h. (S)PPel//PPel 42 i. SPPel//PPel//PPe 1 l a. (S)PPelK//PPel 1 5 b. (S)PPelK//PPelK 4 5. (S)PP elk 6. SK a. SK//SP 1 11 b. SK//SK 8 c. SK//SK//SK 1 d. SK//SK//PK 1 7. SKP a. SKP//SKP 11 15 b. SKP//SKPPel 1 c. SKP//KP 1 d. (S)KP//KP 1 e. (S)KP//KP//KPP 1 7

el 8. PS a. PS//PS 2 3 b. PS//PS//SPK//SP 1 K 9. PSK a. PSK//PSK 8 9 b. PSK//KSP 1 10. PK a. PK//SP 2 3 b. PK//SPPel 1 11. PPel a. PPel//SP 2 8 b. PPel//SPK 1 c. PPel//SPPel 1 d. PPel//PPel 4 12. PPel a. PPelK//SP 2 5 K b. PPelK//SPK 1 c. PPelK//(S)PPel 1 d. PPelK//SKP 1 13. KSP a. KSP//KSP 3 3 14. KSPP a. KSPPel//KPPel 1 1 el 15. KPS a. KPS//SPK 1 1 16. KPPe a. KPPel//KSP 1 4 l b. KPPel//KPPel 3 17. PelSP a. PelSP//SP 1 1 Jumlah 2001 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurkholis dalam bentuk skripsi yang berjudul Ragam dan Struktur Fungsional Kalimat pada Terjemahan Al-Quran Surat Al-Lail. Nurkholis (2012) menyatakan bahwa kalimat-kalimat dalam terjemahan Al-Quran kebanyakan memiliki struktur yang tidak sejalan dengan struktur fungsional kalimat berbahasa Indonesia yang lazimnya berstruktur SPOK. Adapun kalimat dalam peribahasa Indonesia yang mengandung pola SPOK hanya ada beberapa kalimat. 2. Rumusan Semestaan Pola Pengkalimatan Peribahasa Indonesia Terdapat beberapa rumusan semestaan pola pengkalimatan dalam peribahasa Indonesia. a. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 1284 data struktur fungsional berpola lengkap, 207 data struktur fungsional berpola tidak lengkap, dan 8

data 510 struktur fungsional lebih dari satu pola. Jenis struktur fungsional pada peribahasa Indonesia yang paling dominan adalah struktur fungsional berpola lengkap. b. Kalimat pada peribahasa Indonesia dominan berpolakan SP. Pada hasil analisis yang telah ditemukan Pola SP terdiri dari 1242 data. c. Struktur fungsional yang paling dominan ditemukan adalah struktur SPPel. Terdapat 316 data struktur fungsional SPPel yang termasuk pola SP. d. Kalimat pada peribahasa Indonesia ini tidak ditemukan struktur kalimat yang berurutan SPOK. Namun, pada penelitian ini ditemukan 23 data struktur kalimat berurutan (S)POK, di mana fungsi subjek tidak dimunculkan atau dieksplisitkan. e. Dalam satu kalimat tidak selalu mengandung fungsi subjek, namun fungsi tersebut terkadang dieksplisitkan. f. Dalam satu kalimat, fungsi predikat juga tidak selalu dimunculkan atau dieksplisitkan. g. Kalimat yang terdapat pada peribahasa Indonesia dominan didahului fungsi subjek. h. Struktur kalimat peribahasa Indonesia berbentuk frase dan klausa. Namun, lebih banyak ditemukan bentuk klausa. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan mengenai struktur fungsional pada buku yang berjudul Memuat 2001 Peribahasa Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Struktur fungsional pada buku Memuat 2001 Peribahasa Indonesia terdapat tiga jenis struktur fungsional. Ketiga jenis tersebut adalah struktur fungsional berpola lengkap, struktur fungsional berpola tidak lengkap, dan struktur fungsional lebih dari satu pola. Struktur fungsional berpola lengkap terdiri dari enam pola yaitu Pola SP, Pola PS, Pola SKP, Pola PKS, Pola KSP, dan 9

Pola PelSP. Struktur fungsional berpola tidak lengkap terdiri dari tiga pola yaitu Pola S, Pola P, dan Pola KPPel. Struktur fungsional lebih dari satu pola terdiri dari tujuh belas pola yaitu Pola SP, Pola SPO, Pola SPK, Pola SPPel, Pola SPPelK, Pola SK, Pola SKP, Pola PS, Pola PSK, Pola PK, Pola PPel, Pola PPelK, Pola KSP, Pola KSPPel, Pola KPS, Pola KPPel, dan Pola PelSP. 2. Rumusan semestaan yang dihasilkan yaitu 8 rumusan semestaan. a. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 1284 data struktur fungsional berpola lengkap, 207 data struktur fungsional berpola tidak lengkap, dan data 510 struktur fungsional lebih dari satu pola. Jenis struktur fungsional pada peribahasa Indonesia yang paling dominan adalah struktur fungsional berpola lengkap. b. Kalimat pada peribahasa Indonesia dominan berpolakan SP. Pada hasil analisis yang telah ditemukan Pola SP terdiri dari 1242 data. c. Struktur fungsional yang paling dominan ditemukan adalah struktur SPPel. Terdapat 316 data struktur fungsional SPPel yang termasuk pola SP. d. Kalimat pada peribahasa Indonesia ini tidak ditemukan struktur kalimat yang berurutan SPOK. Namun, pada penelitian ini ditemukan 23 data struktur kalimat berurutan (S)POK, di mana fungsi subjek tidak dimunculkan atau dieksplisitkan. e. Dalam satu kalimat tidak selalu mengandung fungsi subjek, namun fungsi tersebut terkadang dieksplisitkan. f. Dalam satu kalimat, fungsi predikat juga tidak selalu dimunculkan atau dieksplisitkan. g. Kalimat yang terdapat pada peribahasa Indonesia dominan didahului fungsi subjek. h. Struktur kalimat peribahasa Indonesia berbentuk frase dan klausa. Namun, lebih banyak ditemukan bentuk klausa. 10

E. DAFTAR PUSTAKA Al-Ma ruf, Ali Imron. 2009. Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa. Surakarta: Cakra Books. Arifin, Zainal dan Juniayah. 2008. Sintaksis. Jakarta: PT Grasinta. Chaer, Abdul. 2006. Tata Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, Taufiq. 2012. Analisis Struktur Fungsional dan Ragam Kalimat pada Terjemahan Surah An-Naba. Skripsi: Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Istiqomah. 2010. Ragam Kalimat dan Struktur Fungsional Bahasa Iklan Produk Kecantikan dalam Majalah Wanita. Skripsi: Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Masriyah, Imas. 2008. Struktur Fungsional dan Ragam Kalimat pada Terjemahan Alquran Surat Al Qalam. Skripsi: Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nurkholis, Fitria. 2012. Ragam dan Struktur Fungsional Kalimat pada Terjemahan Al-Quran Surat Al-Lail. Skripsi: Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta. Putrayasa, Ida Bagus. 2002. Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori, dan Peran). Bandung: refika Aditama. Rahardi, Kunjana. 2010. Kalimat Baku untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Admajaya Yogyakarta. Ramlan. 1996. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono. Rani, Vitri Zhunita dan Trista Vebriando Rani. 2012. Memuat 2001 Peribahasa Indonesia. Surabaya: PT Alfina Primatama. Rohmadi. 2011. Struktur Fungsional dan Ragam Kalimat pada Terjemahan Al Quraan Surat Al Haaqqah. Skripsi: Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 11

Sudaryanto. 1993. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Verhaar J. M. W. 2004. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 12