Bab 4 Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan membahas hasil dari pembangunan sistem berdasarkan rancangan sistem yang telah pada bab tiga. 4.1 Evaluasi Sistem Prototype Evaluasi sistem prototype merupakan tahap akhir dari metode prototyping. Pada tahap ini uji coba dilakukan secara langsung kepada pengguna sehingga kekurangan dari sistem dapat diketahui dengan segera sehingga dapat dilakukan perbaikan. Saran yang berasal dari pengguna sangat penting dalam membuat suatu aplikasi. Hal-hal yang masih belum sesuai dan terdapat kekurangan akan dilakukan perbaikan pada pembangunan prototype sistem berikutnya. Dalam setiap uji coba kepada pengguna, pengguna seringkali memberikan masukan untuk pengembangan lebih lanjut. Prototype terbagi menjadi tiga tahap yaitu wawancara, pembangunan/perancangan dan evaluasi. Pada hasil evaluasi telah dibahas di bab 4 mulai dari pembangunan prototype sistem pertama sampai dengan pembangunan prototype sistem ketiga. 4.1.1 Pembangunan Prototype Sistem Pertama Prototype sistem pertama merupakan prototype awal dari sistem yang dibangun. Prototype sistem pertama dibangun berdasarkan hasil wawancara awal kepada pengguna. Hasil dari prototype sistem pertama dapat dijelaskan sebagai berikut : 31
32 Gambar 4.1 Tampilan Utama Prototype sistem 1 Gambar 4.1 merupakan tampilan halaman utama prototype sistem pertama. Dalam prototype sistem pertama ini, menampilkan menu-menu pada aplikasi, yaitu : Menambah data (Baru), mengubah data (Edit), menghapus data (Hapus), menyaring data (Filter), menampilkan semua data (Show All). Pada tampilan awal aplikasi masih terlihat sederhana, belum ada fitur untuk login admin dan pengguna. Sehingga masih banyak perbaikan. 4.1.2 Pembangunan Prototype Sistem Kedua Prototype sistem kedua merupakan pengembangan dari prototyping tahap pertama dan berdasarkan kebutuhan pengguna. Beberapa hal yang ditambahkan dalam prototype sistem kedua adalah login dan akun transaksi.
33 Gambar 4.2 Tampilan Menu Login Gambar 4.2 merupakan tampilan dari menu login. Pengguna harus memasukkan username dan password. Apabila salah maka tidak dapat login dan harus mengulang kembali memasukkan username dan password. Gambar 4.3 Tampilan Manage User Form
34 Gambar 4.3 merupakan tampilan akun admin untuk mengelola akun pengguna. Sehingga admin dapat menambahkan pengguna baru dan menghapus akun pengguna. Gambar 4.4 Tampilan menu mengelola akun transaksi. Gambar 4.4 merupakan tampilan halaman untuk mengelola akun transaksi. Admin dapat menambahkan kode transaksi baru. Admin dapat mengubah dan menghapus akun transaksi. Pada pembangunan prototype sistem kedua sudah terdapat fitur login. Sehingga ada perbedaan antara user dan admin. User hanya bisa melihat transaksi pada aplikasi dan menambahkan transaksi baru. Sedangkan admin dapat mengelola isi aplikasi serta memiliki hak akses sebagai user. 4.1.3 Pembangunan Prototype Sistem Ketiga Kebutuhan pengguna pada pembangunan prototype sistem ketiga adalah pembuatan database transaksi keuangan. Selain itu pada aplikasi sudah dapat enkripsi database.
35 Kemudian pada prototype sistem ketiga dilakukan pengecekan untuk mengetahui kesesuaian kebutuhan dari permintaan pengguna. Dari hasil tersebut aplikasi kriptografi yang sudah sesuai karena sudah dapat mengenkripsi data. Gambar 4.5 Tampilan Utama Prototype sistem 3 Gambar 4.5 merupakan tampilan halaman utama prototype sistem ketiga. Dalam prototype sistem ketiga ini, menampilkan menu - menu baru pada aplikasi, yaitu : menambah data, mengubah data, menghapus data, menampilkan data, memuat ulang data, mencetak data, logout, mengelola data admin atau pengguna, mengelola data transaksi, restore data. Pada prototype sistem ketiga merupakan penyesuaian dan perbaikan pada tampilan utama yang ada di prototype sistem kedua.
36 Gambar 4.6 Tampilan Database yang Sudah Terenkripsi Gambar 4.6 merupakan tampilan database yang sudah terenkripsi. Saat user atau admin menambahkan data transaksi yang baru maka data yang tersimpan di database sudah terenkripsi. 4.2 Pengujian Sistem Untuk mengetahui apakah sistem yang telah memenuhi kebutuhan pengguna maka dilakukan pengujian sistem secara langsung kepada pengguna. Pengujian sistem adalah untuk menemukan error pada perangkat lunak yang dijalankan. Metode pengujian yang digunakan adalah metode validasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai untuk peruntukkannya. Prototype sistem adalah sistem dibangun berdasarkan kebutuhan pengguna yang telah didapat dari hasil wawancara yang sudah dilakukan sebelumnya. Sehingga hasil dari prototype sistem adalah prototype sistem pertama sampai prototype sistem ketiga sampai kebutuhan pengguna telah dipenuhi sehingga pembangunan prototype sistem dinyatakan sudah selesai.
37 4.2.1 Validasi Validasi adalah proses mengevaluasi suatu sistem atau komponen selama atau pada akhir proses pembangunan untuk menentukan apakah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Validasi dilatarbelakangi oleh masalah-masalah yang timbul dimana masalah tersebut tidak terdeteksi pada saat uji coba. Validasi mempunyai peran yang penting dalam perbaikan kesalahan pada aplikasi. Misalnya menginputkan data apakah berhasil atau tidak. Sehingga aplikasi yang sesuai keinginan pelanggan. Tabel pengujian validitas sistem yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Validasi Sistem No Point Pengujian Validasi Input Data Input 1 Proses Login username dikosongkan value name Hasil Uji gagal login berhasil login password dikosongkan value name gagal login berhasil login 2 Restore Transaksi klik button Pilih menu berhasil 3 Tambah User admin pilih menu berhasil pelanggan member pilih menu berhasil
38 4 Atur data akun Akun Tambah akun pilih menu berhasil Edit akun pilih menu berhasil Hapus akun pilih menu berhasil Simpan akun pilih menu berhasil 5 Logout logout pilih menu berhasil keluar 4.2.2 Evaluasi Program Aplikasi Saat mengadakan sebuah proses evaluasi yang terjadi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu bagaimana proses evaluasi, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada. Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan aplikasi, meningkatkan keamanan database keuangan, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di bawah ini adalah hal-hal yang dievaluasi saat menggunakan metode AES pada aplikasi kriptografi untuk kerahasiaaan database keuangan : 1) Data yang tersimpan di database tidak dalam bentuk plain text, tetapi dalam bentuk cipher text. Berbeda dengan aplikasi sistem informasi pada umumnya yang menyimpan data dalam bentuk plain text. 2) AES menggunakan Read-only Memory (ROM) yang cukup kecil dan cepat dalam mengenkripsi data.