BAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, perdagangan dan industri

2.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan pokok yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Perhitungan Harga Pokok Produksi þÿ P a d a P a b r i k T a h u B u G i t o D e n Metode Process Costing

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

DAFTAR ISI iv. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada situasi yang harus memilih keputusan. Sebelum manajer

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. industri-industri baru. Perkembangan industri-industri yang ada akhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri menyebabkan semakin banyaknya perusahaan yang didirikan baik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (John M. Echols dan Hasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIABLE COSTING. Penentuan Harga Pokok Variabel

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha, ilmu pengetahuan, dan teknologi sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. memperluas usahanya, untuk dapat bersaing tentu saja dipengaruhi oleh halhal. penting yang sangat besar nilainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia sekarang ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memegang peranan yang sangat penting, sasaran dan tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan faktor ekstern yang tidak. Namun demi mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan

Pertemuan 3 Activity Based Costing

PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Prepared by Yuli Kurniawati

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan akuntansi umum. Pengembangan tersebut diadakan karena. kebutuhan informasi terhadap biaya produksi secara rinci.

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara penulis dengan pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. depan, persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. macam perusahaan baik dari perusahaan kecil, perusahaan menengah, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang menyamakan keduanya. Mengapa demikian? Karena secara sekilas tidak terlihat perbedaan di antara kedua bidang akuntansi tersebut. Bahkan banyak ditemukan kemiripan materi dalam akuntansi biaya dibandingkan dengan materi pada akuntansi manajemen, seperti perhitungan harga pokok produksi, harga pokok persediaan, biaya variabel, biaya tetap, dan lain sebagainya. Tetapi jika diperhatikan secara seksama akan terlihat perbedaan antara satu dengan lainnya. Akuntansi biaya biasanya hanya dianggap berlaku untuk operasi pabrikase, namun dalam dunia ekonomi dewasa ini setiap jenis organisasi dari berbagai ukuran dapat mengambil manfaat dari penggunaan konsep dan teknik akuntansi biaya. Akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi manajemen merupakan bidang khusus akuntansi yang mencatat, menghitung, menganalisis, mengawasi, dan melaporkan kepada manajemen persoalan-persoalan yang berhubungan dengan biaya dan produksi. Bidang akuntansi ini menekankan pada kegiatan perencanaan, penetapan biaya, dan kontrol atas biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Bagi manajemen, akuntansi biaya bermanfaat dalam hal memberikan informasi kepada manajemen mengenai pengumpulan biaya dan harga pokok produksi. Di samping itu salah satu fungsi 1

utama akuntansi biaya adalah pengumpulan dan menganalisa data mengenai biaya, baik yang telah maupun yang akan terjadi untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa mendatang. Adapun peran akuntansi biaya adalah sebagai berikut (Carter, 2009:11): a. Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing, b. Menetapkan metode kalkulasi biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya, c. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan dalam bentuk fisik, d. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang lebih singkat, dan e. Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan atau menurunkan biaya. Akuntansi biaya memberikan klasifikasi dan pembagian biaya yang tepat dalam mengontrol bahan baku, bahan penolong, upah tenaga kerja, dan biayabiaya tak langsung, menetapkan standar untuk mengukur efisiensi, memberikan data dan menyusun anggaran serta menetapkan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan secara teliti. Adapun tujuan dari akuntansi biaya adalah untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen guna membantu mereka dalam mengelola perusahaan. 2

Penentuan harga pokok produk juga merupakan tujuan daripada perusahaan pabrikase yang hanya dapat dilakukan jika diadakan pemisahan antara biaya produksi dan biaya non produksi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biayabiaya yang terjadi di dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa sehingga jelas yang mana biaya langsung dan biaya tidak langsung, yang termasuk biaya produksi dan apa saja yang merupakan biaya non produksi, dengan demikian memungkinkan untuk menentukan harga pokok atau menetapkan biaya produksi secara baik dan teliti. Akuntansi biaya bukanlah tujuan melainkan merupakan alat dari manajemen untuk berbagai tujuan dan keperluan yang dibutuhkan manajemen termasuk pengawasan dan penekanan biaya produk yang dihasilkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya itu sendiri dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai penentuan harga pokok per satuan produk atau jasa, pengendalian biaya, dan pengendalian data biaya bagi pengambilan keputusan khusus, perumusan kebijaksanaan, dan perencanaan jangka panjang. Akuntansi manajemen merupakan bidang akuntansi yang didalamnya termasuk akuntansi keuangan dan data-data keuangan estimasian yang berguna bagi manajer untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari dan merencanakan masa depan operasi perusahaan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant (1994:30) yaitu penyatuan bagian manajemen yang mencakup penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, 3

pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, dan pengamanan asset. Akuntansi manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan. Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk pihak-pihak di dalam perusahaan. Kegunaan akuntansi manajemen antara lain, mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelanjaan, metode produksi, dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah maslah-masalah khusus yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data historis maupun data taksiran. Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang memberikan informasi pada manajemen untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Umumnya informasi ini lebih luas dan mendalam dan digunakan oleh pengambil keputusan dan tidak dipublikasikan. Sebagai contoh suatu perusahaan mainan mobil-mobilan ingin memproduksi 10 unit mobil-mobilan. Untuk memproduksi mobil-mobilan tersebut dibutuhkan bahan langsung sejumlah Rp. 24.000; tenaga kerja langsung sejumlah Rp. 21.000; dan overhead sejumlah Rp. 15.000. Total biaya produksi Rp. 60.000. Jadi harga pokok produksi per unit adalah Rp. 6.000. Jika perusahaan ingin memperoleh laba kotor 40 % dari harga jual maka harga jual produk tersebut per unit adalah Rp. 6.000 dibagi dengan 0,6 sama dengan Rp. 10.000. Dari data yang tersedia, akuntansi biaya digunakan untuk mengkalkulasikan biaya yang dibutuhkan 4

perusahaan dalam memproduksi mobil-mobilan sedangkan akuntansi manajemen menggunakan hasil dari kalkulasi akuntansi biaya tersebut sebagai dasar bagi pihak manajemen untuk mengambil keputusan apakah akan meneruskan produksi, menambah jumlah produksi, atau malah menghentikan produksi setelah meninjau faktor pendukung lainnya. Contoh lain mengenai pentingnya akuntansi biaya dan manajemen: misalnya produsen mobil-mobilan di atas telah beroperasi dengan volume penjualan sebanyak 4000 unit. Biaya produksi variabel per unit terdiri dari biaya bahan langsung Rp. 2.400; tenaga kerja langsung Rp. 2.100; overhead variabel Rp. 500; dan biaya administrasi serta pemasaran variabel Rp. 1.000 sehingga total biaya variabel Rp. 6.000. Biaya tetap terdiri dari biaya produksi Rp. 4.000.000 dan biaya administrasi serta pemasaran Rp. 2.000.000. Dengan beroperasi pada volume 4.000 unit maka perhitungan laba rugi perusahaan terlihat sebagai berikut: Penjualan 4.000 x Rp. 10.000 = Rp. 40.000.000 Biaya variabel: Biaya produksi 4.000 x Rp. 5.000 = Rp. 20.000.000 Biaya operasional 4.000 x Rp. 1.000 = Rp. 4.000.000 Total biaya variabel Rp. 24.000.000 Gross profit margin Rp. 16.000.000 Biaya overhead Rp. 4.000.000 Biaya administrasi dan pemasaran Rp. 2.000.000 Total biaya tetap = Rp. 6.000.000 Laba operasi Rp. 10.000.000 Misalkan perusahaan memiliki kapasitas produksi 10.000 unit, berarti masih tersedia kapasitas yang menganggur sebanyak 6.000 unit. Oleh karena itu jika terdapat permintaan dari pelanggan yang baru sebanyak 6.000 unit kemudian 5

memenuhi permintaan tersebut dengan harga spesial yaitu dibawah harga jual yang normal (< Rp. 10.000) dan diatas biaya variabel (> Rp. 6.000 per unit) maka dipastikan perusahaan akan memperoleh tambahan keuntungan dari pelanggan yang baru tersebut meskipun dengan harga spesial yaitu Rp. 7.500 per unit. Dalam penawaran khusus ini manajemen dihadapkan pada pembuatan keputusan menerima atau menolak permintaan tersebut. Keputusan yang dibuat oleh manajer, menolak atau menerima permintaan akan mempengaruhi jumlah penghasilan perusahaan dan akan mempengaruhi kekayaan perusahaan. Ketepatan pembuatan keputusan akan menjaga dan menaikkan kekayaan perusahaan serta meningkatkan kredibilitas manajemen begitu juga sebaliknya. Maka dari itu sebelum menolak atau menerima tawaran tersebut perusahaan membutuhkan peranan ilmu akuntansi manajemen melalui pemanfaatan metode perhitungan variable costing untuk menghitung kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi untuk kemudian dijadikan sebagai dasar mengambil keputusan. Berikut adalah perhitungan yang dibutuhkan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan menerima atau menolak tawaran pesanan yang baru, apabila pesanan yang baru diterima maka perhitungan laba rugi perusahaan akan terlihat sebagai berikut: Penjualan: Pelanggan lama 4.000 x Rp. 10.000 = Rp. 40.000.000 Pelanggan baru 4.000 x Rp. 7.500 = Rp. 30.000.000 Total = Rp. 70.000.000 Biaya variabel: Biaya produksi 8.000 x Rp. 5.000 = Rp. 40.000.000 Biaya operasi 8.000 x Rp. 1.000 = Rp. 8.000.000 Total biaya variabel Rp. 48.000.000 6

Biaya fix: Biaya produksi Rp. 4.000.000 Biaya operasi Rp. 2.000.000 Total biaya fix Rp. 6.000.000 Total biaya Rp. 54.000.000 Laba operasi Rp. 16.000.000 Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa laba perusahaan bertambah sebesar Rp. 6.000.000 dibandingkan dengan sebelumnya yaitu Rp. 10.000.000 sehingga menjadi Rp. 16.000.000. Maka dari itu manajer perusahaan akan mengambil keputusan untuk menerima pesanan dari pelanggan baru. Apabila peranan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen tidak berfungsi dengan baik, maka akan berakibat buruk bagi perusahaan. Karyawan yang tidak mampu mengaplikasikan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dengan benar akan salah dalam menganalisis data dan menciptakan informasi yang salah. Apabila informasi tersebut dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, maka manajer akan membuat keputusan yang salah yang pada gilirannya akan merugikan perusahaan. Dan jika pihak eksternal menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan ia juga beresiko mengalami kesalahan dalam menginvestasikan uangnya. Secara eksplisit dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai perbedaan peran antara akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya lebih berfokus kepada perhitungan biaya yaitu memprediksikan biaya dan perhitungan nilai persediaan. Sedangkan akuntansi manajemen dirancang dan dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak manajemen meramu dan menganalisis biaya biasanya bersifat rahasia dan bukan untuk laporan publik, memandang ke depan bukan 7

sejarah, dan dihitung dengan mengacu pada kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan (lebih bersifat internal). Hubungan akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen yaitu akuntansi biaya merupakan alat manajemen yang hasil informasinya dijadikan dasar perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, perbaikan berkelanjutan, dan alat pengambil keputusan. Hal ini menjadikan akuntansi manajemen sebagai cakupan yang lebih luas dengan akuntansi biaya sebagai bagian di dalamnya. Namun terkadang timbul kesulitan dalam memisahkan kedua fungsi ini. Contohnya dalam perkuliahan sehari-hari. Mata kuliah akuntansi biaya dipisah dengan mata kuliah akuntansi manajemen, tetapi dalam praktek pembelajaran dan isi dari buku pegangan yang digunakan tak jarang memuat bahasan yang serupa. Dan mungkin sebagian praktisi akuntan manajemen juga tidak memisahkan pengaplikasian kedua bidang ilmu ini. Berdasarkan uraian di atas peneliti termotivasi untuk meneliti keberadaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen dalam prakteknya di perusahaan. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Deskripsi Komperatif Kepentingan Keberadaan Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen dalam Praktek. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah dalam prakteknya praktisi akuntansi membedakan penggunaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen? 8

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah praktisi akuntansi membedakan penggunaan akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran lebih jelas mengenai kesesuaian di lapangan dengan teori yang ada. 2. Bagi responden, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam membedakan antara akuntansi biaya dengan akuntansi manajemen. 3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi didalam melakukan penelitian sejenis. 9