NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP PGSD. Disusun Oleh: ANNIS ROHCMAWATI A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD N WATUBONANG 01

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN STRATEGI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Disusun oleh: ASTRI MARHENI

SULISTYANI AGUSTINA A

NASKAH PUBLIKASI GALIH SRI KUSUMASTUTI A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BACA TULIS DENGAN METODE CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS I SDN 04 TAWANGMANGU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode. Pembelajaran Discovery Pada Pembelajaran IPA. Kelas IV SDN Gawanan 02.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS V SDN 1 CABEANKUNTI TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB III METODE PENELITIAN. Juwana Kabupaten Pati. Di desa Langgenharjo sebenarnya terdapat dua

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA JAWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) PADA SISWA KELAS IV

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGASEM

MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENYIMAK PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VI SD NEGERI

QUICK ON. Disusun Oleh:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: SUHARIYANI A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SHARE TEMA PAHLAWANKU PADA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERGAMBAR SERI PADA MATAPELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

PENERAPAN STRATEGI DISCOVERY LEARNING UNTUK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : TRI WINARSIH A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERHITUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BATANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 03 REJOSARI KUDUS

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI MAFTUKHA NIM.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SD N NGADIREJO II KARTASURA

PENINGKATAN KERJASAMA DALAM PEMBELAJARAN SUB TEMA TUBUHKU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS I SD NEGERI 1 KEMADOHBATUR

: AHMAD FATKHUL HUDA A

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIME TOKEN AREND

BAB III METODE PENELITIAN

Diajukan Oleh : Putri Kinasih Arius Sandra A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PGSD. Oleh: MUHAMAD HASAN A

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE TEBAK KATA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS V TERHADAP MATA PELAJARAN IPA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 6 TAHUN AJARAN 2011 / 2012

ERLINA DIAH PERMATASARI A

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR KELAS V SEMESTER II DI SDN 2 CINGKRONG PURWODADI GROBOGAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh Genda Widayati A54B111032

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

(PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas VII SMP Al Ma arif Jepara)

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE PADA SISWA KELAS IV SD N MANJUNG 2 TAHUN 2012/2013

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN

NASKAH PUBLIKASI TIKA WULANDARI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Transkripsi:

PENERAPAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PESERTA DIDIK KELAS V MI SUDIRMAN KALIBOTO MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S-1 FKIP PGSD Disusun Oleh: ANNIS ROHCMAWATI A 510091013 PROGRAM STUDI SI PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013 1

2

ABSTRAK PENERAPAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PESERTA DIDIK KELAS V MI SUDIRMAN KALIBOTO MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Annis Rohcmawati, A510091013, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, halaman. Tujuan Penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menyimak Bahasa Indonesia dengan media film animasi terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik kelas V MI Sudirman Kaliboto Kecamatan Mojogedang Kabupaten karanganyar Tahun 2012/2013. Sumber penelitian adalah guru dan siswa kelas V MI Sudirman Kaliboto. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (observasi), wawancara, dokumentasi dan tes. Data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data nilai kemampuan menyimak siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanyan peningkatan nilai kemampuan menyimak film animasi. Hal ini dapat terlihat pada siklus I, siswa yang tuntas belajar sebanyak 12 siswa dengan presentase 63,15%, pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada siswa yang tuntas menjadi 13 siswa dengan persentase 73,65% kemudian di siklus III meningkat signifikan menjadi 16 siswa yang tuntas belajar, dengan persentase ketuntasan belajar 84,21%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui media film animasi dapat meningkatkan kemampuan menyimak film animasi mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Sudirman Kaliboto Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Kata Kunci : Media film animasi, Kemampuan menyimak. 3

PENDAHULUAN Upaya peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi tugas dan tangung jawab guru. Karena gurulah yang langsung membina para peserta didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan ini bukanlah mudah, sehingga perlu adanya strategi yang perlu digunakan dalam proses belajar mengajar. Penerapan media film merupakan salah satu bagian yang strategis dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain penerapan media film yang kreatif turut mempengaruhi maksimal dan tidaknya tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Seorang melalui bahasa dapat menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain. Keterampilan berbahasa sangat penting dimiliki oleh setiap manusia karena bahasa seseorang mencerminkan pikirannnya. Semakin terampil seseorang dalam berbahasa, maka semakin jelas pula jalan pikiran orang tersebut. Keterampilan menyimak berperan penting dalam usaha mempelajari banyak hal apalagi di dunia pendidikan. Guru menyampaikan pelajaran sebagian besar melalui ujaran. Disinilah keterampilan menyimak diperlukan oleh siswa. Mengingat keterampilan menyimak sangat penting, maka keterampilan menyimak harus diajarkan sejak dini dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Berdasarkan pengalaman, pengamatan dan wawancara dengan guru kelas V MI Sudirman Kaliboto, ternyata banyak siswa yang belum mampu menyimak dengan maksimal. Keterampilan menyimak siswa masih rendah. Pada kenyataannya hampir dari 19 siswa, terdapat 11 siswa (57,89%) belum mencapai kriteria rata-rata kelas. Hal itu terbukti setelah guru bercerita dan memberikan pertanyaan pada siswa, hanya sedikit sekali siswa yang mampu 4

menjawab pertanyaan dengan benar. Siswa beranggapan bahwa keterampilan menyimak itu mudah sehingga mereka meremehkan pembelajaran menyimak khususnya menyimak cerita anak. Penyebab rendahnya kemampuan tersebut tidak terlepas dari akibat penggunaan strategi dan media yang digunakan guru. Metode mengajar guru yang masih berceramah saja dan monoton tanpa menggunakan media membuat siswa kurang aktif dan kreatif dan tidak tertarik pada materi pelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik kelas V MI Sudirman Kaliboto. Oleh karena itu berdampak pada data rendahnya hasil belajar. Dari hasil evaluasi pada akhir pembelajaran kelas V di MI Sudirman Kaliboto, dari 19 siswa yang mengikuti evaluasi, terdapat 11 siswa (57,89%) nilainya kurang dari 6,5; 5 siswa (26,31 %) nilainya 8,0; 2 siswa (10,52 %) nilainya 9,0; dan 1 siswa lagi nilainya 10 (5,26 %). Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari 19 siswa terdapat 11 siswa (57,89%) belum mencapai kriteria rata-rata kelas dan 8 siswa (42,10%) sudah mencapai kriteria rata-rata kelas, dari nilai tersebut banyak peserta didik yang nilainnya dibawah batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 6,5. Solusi yang digunakan dalam pembelajaran menyimak adalah dengan meningkatkan kegiatan pembelajaran baik dari guru maupun siswa. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, sangatlah menarik untuk diteliti berkaitan dengan pembelajaran kemampuan menyimak dengan memanfaatkan media audio visual (film animasi). Penelitian ini peneliti tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Penerapan Media Film Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Bagi Peserta Didik Kelas V MI Sudirman Kaliboto, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/ 2013. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di MI Sudirman Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar terhadap peserta didik kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013. 5

Alasan penelitian karena peneliti ingin menambah keterampilan dalam penggunaan media film animasi dan peneliti ingin memejukan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia di MI Sudirman Kaliboto. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitiaan Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 3): PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara peneliti sebagai guru dan siswa-siswanya yaitu satu kesatuan kerjasama dengan perspektif yang berbeda. Misalnya, bagi guru demi peningkatan mutu profesionalnya sedangkan bagi siswa, yaitu peningkatan prestasi belajarnya. Dalam penelitian tindakan kelas, yang paling utama dimanfaatkan adalah data pengamatan dan perilaku empirik. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) menelaah ada tidaknya kemajuan selama pembelajaran yang terus berjalan, informasi-informasi dikumpulkan, diolah dan ddiskusikan. Diskusiguru dan siswa dibuat untuk melakukan tindakan.amatan selama tindakan penelitian dilakukan oleh guru kelas V sedangkan peneliti bertindak sebagai pelaksana dalam proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan berdasarkan pedoman observasi yang disiapkan. Refleksi dilaksanakan peneliti bersama guru kelas V MI Sudirman Kaliboto. kegiatan ini berdiskusi untuk memberi makna, menerangkan, dan menyimpulkan hasil tindakan yang telah dilakukan berdasarkan kesimpulan pada kegiatan refleksi ini, suatu perencanaan untuk siklus berikutnya dibuat atau tindakan peneliti dipandang cukup. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan suatu penelitian yang mengkaji tentang permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas yang berkaitan dengan perilaku seseorang atau kelompok tertentu yang disertai permasalahan yang diteliti terhadap dampak perlakuan dalam rangka mengubah, memperbaki, dan meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang menarik yang mampu meningkatkan kemampuan menyimak peserta didik untuk 6

meningkatkan tujuan yang diinginkan. Kepala sekolah, guru kelas V MI Sudirman Kaliboto dan peneliti dilibatkan sejak dialog awal sampai evaluasi. Penelitian tindakan kelas dilakukan bersifat diskriptif kualitatif. Sumber data utama adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, serta sumber data dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi, catatan lapangan, metode tes, dan dengan dokumentasi. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan: 1. Observasi Observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap obyek yang diteliti. Suharsimi Arikunto (2001: 46-47) Metode observasi adalah meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Sedangkan Margono dalam Rubino Rubiyanto (2009: 75) mendefinisikan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terrhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Tujuan Observasi dijadikan sampel atau bagian dari jumlah siswa untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar peserta didik di kelas, sehingga data observasi diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegitan peserta didik. Dengan demikian, data tersebut dapat bersifat obyektif dalam melukiskan aspek-aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya. Serta, dalam menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya menekankan pada salah satu segi saja, yaitu kemampuan menghitung perkalian. Dengan observasi ini peneliti dapat mengetahui kegiatan siswa dalam persiapan, memperhatikan, dan menanggapi penjelasan dari guru selama proses pembelajaran. Adapun manfaat observasi adalah sebagai berikut: a) Dengan observasi penelitian akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi pembelajaran. b) Akan diperoleh pengalaman langsung. c) Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak diamati orang lain. d) Peneliti akan menemukan data-data baru. 7

e) Peneliti mendapat gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan. Metode Observasi dilakukan di kelas V di MI Sudirman Kaliboto. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang kegiatan pembelajaran di dalam kelas serta, dapat mengetahui kegiatan peserta didik dalam mempersiapkan dan menerima pelajaran dari guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang akan dilakukan dalam kemampuan menyimak yaitu meliputi: Pemahaman siswa terhadap materi, keaktifan siswa, peningkatan kemampuan menyimak, konsentrasi siswa dan respon siswa terhadap materi. Model catatatan lapangan dalam penelitian ini adalah catatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi. Menurut Bogdan dan Biklen (Lexy Moleong, 2000: 157) catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan difikirkan untuk mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Jadi, catatan lapangan atau pengamatan merupakan pernyataan tentang semua peristiwa yang dialami dan didengar dengan menceritakan apa yang telah didapat dalam pembelajaran. Setiap catatan pengamatan mewakili peristiwa yang penting dalam setiap tindakan yang akan dimasukkan dalam proposisi atau konteks. Dalam hal ini catatan lapangan yang digunakan adalah pengamatan kondisi di MI Sudirman Kaliboto, catatan teori, catatan mengenai metode atau cara mengajar guru kelas V. Jadi, catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran yang tidak terdapat dalam pedoman observasi. 2. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku harian, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 206). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh daftar nama peserta didik kelas V, Silabus Bahasa Indonesia, profil sekolah dan foto rekaman proses tindakan peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung. 8

3. Metode Tes Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan kepada subyek penelitian (Budiyono, 2003: 38). Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006: 150), tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Dalam penelitian ini, tes ditujukan diakhir pembelajaran yang berguna untuk mengetahui tingkat hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas V dalam menguasai materi Bahasa Indonesia. Tes dilakukan secara tertulis pada akhir setiap tindakan putaran. 4. Wawancara Wawancara atau interviu merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden (siswa, orang yang diwawancarai) dengan melakukan tanya jawab sepihak. Artinya, dalam kegiatan wawancara itu pertanyaan hanya berasal dari pihak pewawancara, sedang responden yang menjawab pertanyaan-pertanyaan saja. Wawancara dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a) Wawancara terpimpin Pihak pewawancara atau pengevaluasi telah menyiapkan sejumlah pertanyaan secara sistematis. Wawancara secara terpimpin akan memberikan informasi yang sistematis seperti yang diharapkan sehingga hal itu akan memudahkan pengolahan atau penafsirannya. b) Wawancara bebas Wawancara bebas, pada pihak lain, dapat memberikan informasi sesuai dengan pandangan responden, tetapi karena informasi yang diperoleh dapat bermacam, akan menyulitkan dalam pengolahan dan penafsirannya. Untuk mengatasi hal itu, bisa ditempuh jalan tengah, yaitu wawancara secara bebas terpimpin. 9

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2009:56) teknik wawancara dapat dipergunakan untuk mengetahui dan menilai keterampilan, kelancaran dan kefasihan berbicara seseorang dalam bahasa tertentu, misalnya bahasa asing yang sedang diajarkan. Instrumen menunjuk pada sesuatu yang dapat berfungsi sebagai pembantu agar usaha pencapaian tujuan lebih mudah tercapai. Dalam usaha pengumpulan data, instrumen mempermudah, memperlancar, dan membuat pekerjaan pengumpul data menjadi lebih sistematis. Instrumen penelitian tindakan kelas ini disusun untuk membantu proses pengumpulan data dalam rangka pencapaian tujuan yaitu meningkatkan kemampuan menyimak pada peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan yang diharapkan untuk menghindari kesalahan, maka perlu diberikan sebagai berikut: 1. Pengembangan Instrumen Instrumen penelitian dikembangkan oleh peneliti bersama mitra guru kelas untuk menjaga validitas isi. a. Lembar Observasi Untuk melakukan tindakan kelas, peneliti perlu menyusun penelitian yang dikembangkan bersama guru. Penelitian ini menggunakan metode observasi partsipasif penuh. Observasi partisipasif adalah suatu metode observasi yang pengamatnya ikut ambil bagian dalam kegiatan objeknya. Keterlibatan observer pada aktivitas observe dalam bentuk kegiatan dibedakan menjadi partisipasif sebagian (partial partisipasif) dan partisipasif penuh (full partisipasif). Partisipasif sebagian artinya suatu proses kegiatan berantai, observer hanya mengambil sebagian yang dianggap perlu untuk dilakukan pengamatan. Sedangkan partisipasif penuh artinya pengamat selalu ambil bagian dengan melibatkan diri di dalamnya dari serangkaian proses tanpa membedakan mana momen-momen yang dianggap penting dan kurang penting. Metode ini bertujuan untuk mengamati tingkah laku peserta didik secara langsung saat kegiatan belajar mengajar di kelas. 10

Kegiatan observasi ini sesuai dengan pedoman observasi yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1) Observasi tindak mengajar yang disampaikan dengan rencana pembelajaran. 2) Observasi tindak belajar yang berkaitan dengan hasil belajar, inisiatif, reaksi, serta antusias siswa dalam pembelajaran perkalian. 3) Keterangan tambahan yang berkaitan dengan tindak mengajar maupun tindak belajar yang belum terjaring atau tercapai. b. Soal nontes Soal nontes dibuat sebagai alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi yang telah dipelajari. Nontes dilakukan pada saat sebelum dan sesudah penelitian dilakukan. Langkah-langkah dalam penyusunan soal tes itu antara lain: 1) Menentukan materi. 2) Membuat kisi-kisi. 3) Menentukan tipe dan bentuk soal. 2. Validitas Data Untuk meminimkan subyektifitas dalam memperoleh data penelitian, maka data penelitian perlu diperiksa kevaliditasannya sehingga data tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam pemeriksaan kevalidan data pada penelitian ini adalah teknik Trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik menarik kesimpulan dengan berbagai sudut pandang yang beragam fenomena kemudian ditarik kesimpulan yang lebih mantap dan bisa diterima kebenarannya (St. Y. Slamet dan Swanto, 2007: 54). Sedangkan menurut Moleong (2009: 330) trianggulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Selain itu, trianggulasi digunakan untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Denzin yang dikutip oleh Moleong (2007: 330) 11

membedakan empat macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, kevalidan data dilakukan dengan trianggulasi sumber dan metode. Trianggulasi sumber adalah teknik pengumpulan data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda. Trianggulasi sumber yaitu peneliti membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara yaitu dengan guru kelas V dan siswa kelas V, trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data sejenis untuk menguji kemantapan informasi. Trianggulasi metode yaitu observasi, dokumentasi, catatan lapangan, dan tes. Dari 19 siswa terdapat 11 siswa (57,89%) belum mencapai kriteria ratarata kelas dan 8 siswa (42,10%) sudah mencapai kriteria rata-rata kelas, dari nilai tersebut banyak peserta didik yang nilainnya dibawah rata-rata kelas atau batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 6,5 HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada siswa kelas V MI Sudirman Kaliboto, Mojogedang, Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan media film animasi. 1. Hasil dan pembahasan Siklus I Pada pelaksanaan doa yang dilakukan siswa kelas V MI Sudirman Kaliboto pada siklus I sudah berjalan kidmat, absensi juga sudah berjalan tertib. Hasil pengamatan yang dilakukan perubahan kearah positif. Hal-hal yang mendukung terjadinya peningkaatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah media film animasi. Sikap siswa saat mengerjakan tes pada pelajaran Bahasa Indonesia pada hasil kemampuan menyimak menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum menggunakan media film animasi. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dengan lembar observasi, diketahui bahwa pada sebelum tindakan: siswa belum aktif dan masih ada siswa tidak memperhatikan pada saat proses pembelajaran. Setelah pengamatan siklus 1 dengan lembar observasi dapat terlihat siswa bisa aktif dan kreatif, 12

media film animasi dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, karena selain siswa terhibur, siswa dapat berimajinasi, dan meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia. 2. Hasil dan pembahasan Siklus II Pada kegiatan awal, saat doa di kelas V pada siklus II secara keseluruhan sudah berjalan khidmat, selain itu absensi juga berjalan dengan baik, saat dipanggil namanya siswa tunjuk jari, tidak hanya itu apersepsi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hasil lembar pengamatan di siklus II ini lebih baik dari pada siklus 1, ini berarti di siklus II hasil belajar siswa meningkat dengan meningkatkan kemampuan menyimak melalui media film animasi. 3. Hasil dan pembahasan Siklus III Pada kegiatan awal, saat doa di kelas V pada siklus III secara keseluruhan sudah berjalan khidmat, selain itu absensi juga berjalan dengan baik, saat dipanggil namanya siswa tunjuk jari, tidak hanya itu apersepsi yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Pada kegiatan inti, siswa aktif dan ia tak segan bertanya apabila menurut mereka tidak bisa, siswa lebih berani dan lebih paham materi yang diajarkan. Dibandingkan sebelum tindakan, siklus I, siklus II, siklus III ini lebih meningkat secara signifikan. Dengan motivasi dan kegigihan untuk belajar siswa kelas V dapat meningkatkan hasil belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media film animasi dapat meningkatkan kemampuan menyimak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 13

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Suhardjono & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT.BumiAksara. Hardini, Isriani, Puspitasari, Dewi. 2011. Strategi Pembelajaran terpadu. Yogyakarta: Familia Moleong, Lexy J. 2004. Teori dan Aplikasi Kecerdasan Jamak. Jakarta: UNJ Nasuca, Yakub, Muhammad Rohmadi, & Agus Budi Wahyudi. 2009. Bahasa Indonesia, untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Media Perkasa. Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura: FKIP UMS Samino, Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta. Fairus Media Slamet. St. Y. 2009. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Sukidin, Basrowi & Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendikia Tarigan, H.G. 1993. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. http:// agsjatmiko.blogspot.com (internet; diakses tanggal 12 Januari 2013). 14