Pertemuan ke-11. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

dokumen-dokumen yang mirip
ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN Ahmad Tusi Jurusan Teknik Pertanian

Pertemuan ke-12. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Pertemuan ke-10. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

Alat dan Mesin Pemupukan serta Pengendalian Gulma

ALAT DAN MESIN PENANAM

Pertemuan ke-8. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertemuan ke-13. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

broadcasting ) atau menancapkan biji di permukaan tanah.

Pertemuan ke-7. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

MATA KULIAH: MEKANISASI PERTANIAN OLEH: ZULFIKAR, S.P., M.P

B. Pokok Bahasan : Peralatan Pengolahan Tanah. C. Sub Pokok Bahasan: Jenis-jenis alat pengolahan tanah I

Pertemuan ke-5. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

IV. ANALISA PERANCANGAN

Pertemuan ke-2. Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin

Pertemuan ke-1. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin

ALAT DAN MESIN PANEN PADI

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan ke-14. A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

III. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

KAPASITAS KERJA PENGOLAHAN TANAH Oleh: Zulfikar, S.P., M.P

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

II. TINJAUAN PUSTAKA

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

TINJAUAN PUSTAKA. pada permulaan abad ke-19 traktor dengan motor uap mulai diperkenalkan,

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Klaten adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - RAWA PASANG SURUT Individu petani

II. TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

II. TINJAUAN PUSTAKA

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

PENANAMAN PADI A.DEFINISI

LIMBAHPUN BERMANFAAT INOKULAN RB UNTUK PRODUKSI KOMPOS BERMUTU

III. METODE PENELITIAN

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

1 SET A. INDIVIDU PETANI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - TADAH HUJAN Individu petani

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

IV. PENDEKATAN PERANCANGAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

ABSTRAK. Kata kunci : Semi mekanis, alat Tanam, Pemupuk, Jagung, Pupuk.

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

APLIKASI ALAT TANAM SEMI MEKANIS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PENANAMAN JAGUNG BAGI PETANI DI PASAMAN BARAT

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

4 PENDEKATAN RANCANGAN. Rancangan Fungsional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENANAMAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN

Alat dan Mesin Penanam

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.

ANALISA PERANCANGAN. Maju. Penugalan lahan. Sensor magnet. Mikrokontroler. Motor driver. Metering device berputar. Open Gate

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

RAMGANG BANGUN ALAT PEWAMAM DAN PEMUPUK

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

MAKALAH MENGGAMBAR TEKNIK MESIN PEMANEN PADI (REAPER) TIPE PISAU BERGERIGI GERAK BOLAK BALIK EMPAT ALUR PEMOTONGAN

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional yang cukup besar menjadikan alasan pentingnya

alat dan mesin pengendali gulma

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dianggap sudah mewakili dari keseluruhan petani yaitu sebanyak 250 orang

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENABUR PUPUK KANDANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rancangbangun Aplikator Kompos untuk Tebu Lahan Kering

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

Transkripsi:

Pertemuan ke-11 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian. 2. Khusus Mahasiswa akan dapat menjelaskan jenis-jenis alat yang dapat dipergunakan untuk pemupukan tanaman

B. Pokok Bahasan : Alat dan Mesin Pemupukan Tanaman C. Sub Pokok Bahasan: 1. Alat Pemupukan dengan Sumber Tenaga Manusia 2. Alat Pemupukan dengan Sumber Tenaga Hewan

ALAT DAN MESIN PEMUPUKAN TANAMAN Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah miskin akan zat hara Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk.

Konstruksi dari alat/mesin penyebar pupuk tersebut tergantung dari macam pupuk yang akan diberikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yang diberikan antara lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah. Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih.

Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu: 1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia 2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan 3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor

A.1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia A.1.1. Tradisional Pupuk sampai ke permukaan tanah dengan cara disebar menggunakan tangan (pupuk dalam bentuk butiran kering). Pupuk diangkut ke lapangan menggunakan keranjang atau karung. Sedangkan pembenaman pupuk kandang dengan menggunakan cangkul. Kapasitas kerja penyebar pupuk pada tanaman padi adalah 1 orang pria dalam 6 jam per hektar, pada tanaman jagung atau singkong sekitar 5 orang pria selama 6 jam per hektar.

A.1.2. Semi Mekanis Alat ini biasanya digunakan untuk menyebarkan pupuk butiran. Sumber tenaganya adalah manusia, dengan mendorong alat melalui tangkai pengendali. Pergerakan peralatan pengeluaran pupuk diatur oleh perputaran roda melalui rantai transmisi dan gigi atau belt. Dalam operasinya alat ini dikaitkan dengan alat tanam. Alat ini dapat menyebar pupuk sebanyak 100 kg sampai 1.400 kg setiap hektar dengan jarak alur 30 cm. Kapasitas dari corong pemasukan (Hopper) antara 14 kg - 30 kg.

Hasil pengujian yang dilakukan di beberapa daerah transmigrasi didapatkan kapasitas pemupukan antara 12 sampai 13 jam setiap hektar pada lahan kering Dan 15 jam sampai 16 jam setiap hektar pada lahan sawah Dibandingkan dengan cara tradisional, cara ini memperoleh hasil yang lebih baik.

Gambar 43. Alat pemupuk sederhana disain IRRI dengan tenaga dorong manusia

Bagian-bagian penting dari alat dan kegunaannya: a. Tangkai kendali : untuk mengendalikan alat supaya jalannya lurus b. Corong pemasukan : untuk menyalurkan pupuk c. Roda penggerak : untuk memudahkan jalannya alat dan sebagai sumber tenaga pemutar bagian pengatur jatuhnya pupuk. d. Pengatur penjatuhan pupuk : untuk menentukan jumlah pupuk yang dikeluarkan/dijatuhkan ke atas tanah. e. Pembuka alur : untuk membuka tanah yang akan ditempati pupuk. f. Saluran pupuk : untuk menyalurkan pupuk agar diperoleh ketepatan penjatuhan pupuk diatas tanah.

A.2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan Pupuk padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh hewan. Pada alat penyebar pupuk butiran bisanya dilengkapi roda 2 buah, penyebar pupuk kandang beroda 4. Pergerakan alat penyebar pupuk berasal dari perputaran roda. Dalam operasinya, alat dikaitkan dengan alat penanam benih. Alat dapat dikendalikan oleh 2 atau 1 orang. Alat yang memerlukan 2 orang, masing-masing orang mengawasi pengeluaran jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat.

Bagian-bagian penting dari alat dan Kegunaannya: a. Corong pemasukan : berguna menyalulurkan pupuk kedalam tanah. b. Tangkai kendali : berguna untuk mengendalikan jalannya alat. c. Roda : berguna untuk memperlancar jalannya alat. d. Pengatur penjatuhan pupuk : berguna menentukan jumlah pupuk yang diperlukan

e. Belt/rantai : berguna untuk menyalurkan tenaga yang berhubungan dengan alat penyaluran pupuk. f. Pembuka alur : berguna untuk membongkar tanah yang akan diisi pupuk g. Penutup alur : berguna untuk menutup tanah yang diisi pupuk. h. Saluran pupuk : berguna untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk.

Keterangan: a tangkai kendali b tempat pupuk c tempat benih d roda peenggerak sekaligus pembuat alur e pembuka alur f saluran pupuk g roda penggerak Gambar 44. Dua jenis alat pemupukan sederhana yang ditarik hewan

Pokok bahasan yang akan di sampaikan pada pertemuan ke-12 adalah : Alat dan Mesin Pemupukan Tanaman Sub pokok bahasan: Alat Pemupukan dengan Sumber Tenaga Traktor Sampai Jumpa Minggu Depan