BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkumpul dengan keluarga

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

Modul ke: Komunikasi Massa. Teori Komunikasi Massa (Makro) Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, dimanapun

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-Dasar Komunikasi, Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB, hal:

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

MARKETING PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari masyarakat mendapatkan informasi tentang kejadian-kejadian dan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi sekarang ini seorang public relations dibutuhkan oleh sebuah. sampai perusahaan terkenal di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN. bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

Modul ke: TEORI KOMUNIKASI KOMUNIKASI MASSA. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOFIA AUNUL, M.SI. Program Studi BROADCASTING.

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

TEORI KOMUNIKASI. Komunikasi Massa dan Masyarakat. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang

BAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik

Komunikasi massa dan efek media terhadap individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

MUHAMMAD ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan masyarakat akan pemahaman dan pengertian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada era globalisasi saat ini TIK

BAB III PENYAJIAN DATA. Public Relations PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu bangsa akan sulit mewujudkan cita-citanya tanpa bantuan dari

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan tidak diadakan untuk melayani diri nya sendiri. masyarakatnya tidak buta akan informasi yang ada pada saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. adalah media online seperti yang digunakan oleh Humas Pemerintah Kabupaten Jepara.

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara,

Transkripsi:

10 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori Dalam penelitian ini, penulis meneliti mengenai peran kontributor daerah TVRI Riau-Kepri dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat Riau. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat, terlebih dahulu memikirkan berbagai hal karena hal ini merupakan langkah awal agar tujuan yang hendak dituju bisa tercapai dengan baik. Kata media berasal dari bahasa latin medius secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat masyarakat mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini media tersebut adalah televisi. Sedangkan menurut Criticos yang dikutip oleh media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan minat masyarakat dalam proses informasi. 2 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 3 2 Daryanto, Pengantar Ilmu Manajemen dan Komunikasi, (Yogyakarta : Gravamedia, 2014), h. 4

11 Media khususnya televisi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak era reformasi. Saat ini di era globalisasi, media mampu digunakan sebagai alat informasi yang efektif bagi masyarakat yang sangat haus akan informasi ataupun berita. Dengan media massa pula, masyarakat mampu turut serta memberikan aspirasinya dalam membuat kebijakan pemerintah, keberadaan media khususnya televisi sangat mudah kita untuk mengaksesnya sehingga kita tidak susah untuk mencari sebuah berita ataupun informasi. Sebagai media televisi yang harus mampu bersaing dengan media televisi yang lain, TVRI Riau-Kepri perlu sebuah perencanaan untuk mencari berita yang ada diluar daerah salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan kontributor daerah. Efek media khususnya televisi sangatlah besar apalagi di era seperti sekarang ini. Media merupakan sebuah sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses sosial yang dapat menggerakan proses sosial kearah satu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat dan rinci mengenai kekuatan sosial yang dimiliki oleh media yang dimikili oleh komunikasi massa dan hasil yang dicapainya dalam menggerakan proses sosial itu tidaklah mudah. Oleh karena itu efek yang ditimbulkan oleh media itu dilaksanakan oleh berbagai media. Efek media massa dapat dilihat dari beberapa pendekatan yaitu: 1. Efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri 2. Melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khlayak yaitu komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, behavorial.

12 Sebagai media televisi yang harus mampu bersaing dengan media televisi yang lain, TVRI Riau-Kepri perlu sebuah perencanaan untuk mencari berita yang ada diluar daerah salah satu solusinya yaitu dengan menggunakan kontributor daerah. Dalam memperoleh berita yang masih berada disekitar daerah Kota Pekanbaru TVRI Riau masih menggunakan wartawan-wartawan yang bekerja di TVRI Riau-Kepri, sedangkan untuk daerah-daerah tertentu diluar Kota Pekanbaru TVRI Riau-Kepri sudah menggunakan kontributor daearah. Jumlah kontributor di perusahaan media massa berbeda beda, ada yang memiliki kontributor disetiap daerah tetapi juga ada juga yang hanya memiliki di beberapa daerah saja. Biasanya penempatan kontributor berdasarkan potensi informasi atau berita yang dapat di peroleh dari daerah itu. Kontributor ( stringer) yang lebih dikenal dengan sebutan dengan wartawan pembantu adalah seorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat atau ditunjuk oleh suatu media massa diluar daerah atau luar negri untuk menjalankan tugasnya kewartawananya, yaitu memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di daerahnya. Seorang kontributor bisa berasal dari daerah itu sendiri atau orang lain yang ditugaskan di daerah itu. Kontributor atau penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan

13 karya sastranya (puisi, cerpen, esei) ke sebuah media massa. Wartawan Lepas (Freelance Journalis) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat. Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap diperusahaan tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat. 1. Teori Agenda Seting Maxwel McCombs dan Donald L. Shaw adalah orang yang pertama kali memperkenalkan teori agenda setting ini. Teori ini muncul sekitar tahun 1973 dengan publikasi pertamanya berjudul The Agenda Setting Function of The Mass media Public Opinion Quarterly no. 37. Secara singkat teori penyususnan agenda ini mengatakan media (khususnya media berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar benar berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Media massa selalu mengarahkan kita pada apa yang harus kita lakukan. Media memberikan agenda-agenda melalui pemberitaannya, sedangkan masyarakat yang mengikutinya. Menurut asumsi teori ini media mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita lihat, tokoh siapa yang harus kita dukung.

14 Dengan kata lain, agenda media akan menjadi agenda masyarakat. Jika agenda media adalah pemberitaan tentang operasi pemilihan keamanan di Aceh untuk menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM ), agenda atau pembicaraan masyarakat juga sama seperti yang diagendakan media tersebut. Hal ini berarti, jika pemberitaan media massa tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang controversial, yang menjadi bahan pembicaraan masyarakat tentang kenaikan BBM itu. 3 2. Teori Ketergantungan Dependency Theory Teori ketergantungan terhadap media mula mula diutarakan oleh Sandra Ballrokeach dan Melvin Defleur. Teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digaris bawahi bahwa khalayak tidak memeliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukan sistem media dan institusi sosial itu berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada giliranya hal ini akan memepengaruhi khalayak untuk memilih sebagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan melainkan kondisi sosial. 4 Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangatlah berkembang pesat. informasi dinilai sangat penting karena dapat mengetahui perkembangan yang 3 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007) H. 195 4 Teori Ketergantungan Dalam (https://id.m.wikipedia.org/wiki/teori.ketergantungan). Diakses 20 juni 2015

15 sedang terjadi dilingkungan ini saat ini maupun di luar daerah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukkan sarana untuk mendapatkan informasi tersebut salah satunya adalah televisi. Perkembangan televisi pun saat ini semakin maju, hampir sebagian besar penduduk penduduk dinegara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak anak. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi tersebut TVRI Riau-Kepri harus merencanakan berbagai cara dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri menurut Adnan Putra (1990), adalah : Bag ian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produksi dari suatu perencanaan (planing) adalah yang pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen. 5 Berbagai cara dilakukan TVRI Riau-Kepri agar informasi yang disampaikan dapat bisa sampai dengan baik. Oleh karena itu dalam usaha memenuhi kebutuhan informasi dari daerah luar Kota Pekanbaru yang dibutuhkan masyarakat Riau TVRI Riau-Kepri menggunakan kontributor daerah sebagai pencari berita dan mengirimkan hasil beritanya ke TVRI Riau-Kepri sehingga informasi yang dibutuhkan masyarakat Riau bisa sampai dengan cepat, dan efektif. 5 Rosady Ruslan, Public Relations dan Komunikasi, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 123

16 Indikator Peran Kontributor Daerah TVRI Riau Kepri Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Masyarakat Riau. 1. Pembangunan daerah a. Infrastruktur Kebutuhan dasar dari sebuah pembangunan contohnya seperti jalan, gedung perkantoran, air bersih, perlistrikan. b. Kesehatan Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Contohnya seperti adanya tenaga kesehatan disetiap daerah, sarana kesehatan di setiap daerah. c. Pendidikan Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan. Contohnya seperti tenaga pengajar yang memadai disetiap daerah dan sarana pendidikan yang memadai disetiap daerah. 2. Pemerintahan daerah a. Kenaikan Pangkat Kenaikan pangkat merupakan sebuah prestasi yang dilakukan oleh pejabat ataupun pegawai daerah. b. Mutasi Jabatan Sebuah kegagalan atau kinerja yang tidak sesuai dengan ekspektasi yang di berikan sehingga harus dimutasi. 3. Sosial budaya. a. Kesenian Daerah

17 Kesenian daerah adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyrakat suatu daerah. Dalam hal ini apakah semakin memudar atau semakin banyak masyarakat yang mempelajarinya 4. Lingkungan Masalah dari lingkungan meliputi, bencana alam seperti kebakaran, banjir, tanah longsor, dan lain lain. 5. Ekonomi Daerah a. Pajak Iuran yang wajib dibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma norma hukum untuk membiayai pengeluaran pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung. Dalam hal ini apakah masyarakat sudah membayar pajak sesuai ketentuan yang sudah di tetapkan oleh daerah tersebut. b. Harga Sembako Harga barang kebutuhan sehari-hari masyarakat yang selalu bergejolak apalagi setelah kenaikan bahan bakar minyak. B. Kajian Terdahulu Studi yang berkaitan dengan peran kontributor daerah dalam memenuhi kebutuhan informasi pemirsanya telah banyak dilakukan. Berdasarkan dari beberapa studi yang pernah dilakukan berkenaan dengan kontributor daerah dalam memnuhi kebutuhan informasinya tersebut diantaranya adalah dilakukan oleh

18 Ahmad Rizki Ganis yang mengambil tema Keberadaan Stringer dalam Peliputan Berita (Studi Pada Kasus Wartawan Elektronik Biro Banten). 6 Penelitian diatas mendeskripsikan untuk mengetahui keberadaan stringer dalam melakukan peliputan di daerah banten, dan mengetahui bagaimana para kontributor dalam merekrut seseorang untuk dijadikan stringer. Penelitian yang dilakukan oleh Ruth Putriyani yang mengambil tema Realitas Kontributor Televisi Swasta Nasional di Jakarta dalam Memaknai Profesi Wartawan. Isi dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan kontributor televisi swasta nasional dalam mengetahui karya jurnalistik, dan cara kontributor televisi swasta nasional dalam menghadapi konsekuensi sebagai profesinya. 7 Berbeda dengan penelitian sebelumnya apa itu yang dimaksud kontributor, penelitian ini lebih terfokus pada peran kontributor daerah dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat karena kita semua tahu bahwa tidak semua daerah di Riau ini dapat dijangkau oleh wartawan TVRI Riau Kepri. C. Kerangka Pikir Media membutuhkan berita sebagai bahan siaran untuk proses penyampain berita kepada pemirsanya, TVRI Riau Kepri membutuhkan Kontributor sebagai pencari berita di daerah yang tidak mungkin dijangkau oleh wartawan TVRI Riau- 6 Ahmad Rizki Ganis, Keberadaan Stringer dalam Peliputan Berita (Studi Pada Kasus Wartawan Elektronik Biro Banten), Skripsi. 7 Ruth Putriyani, Realitas Kontributor Televisi Swasta Nasional di Jakarta dalam Memaknai Profesi Wartawan, Skripsi.

19 Kepri, kontributor daerah memerlukan berita sebagai tugas mereka yaitu untuk mengabarkan berita-berita yang ada di daerah. Kontributor (stringer) yang lebih dikenal dengan sebutan wartawan pembantu adalah seorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat atau ditunjuk oleh suatu media massa diluar daerah atau luar negeri untuk menjalankan tugas kewartawananya, yaitu memberikan laporan secara kontinyu tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di daerahnya. Dalam penelitinian ini, terdapat alur kerja dalam peliputan berita dari kontributor daerah hingga berita disiarkan dalam program Warta Riau. Dijelaskan dalam bagan, sebagai berikut : Gambar 3.1 Kontributor Daerah Berita yang diliput, yaitu : 1. Berita Infrastruktur Daerah 2. Berita Kesehatan Daerah 3. Berita Pendidikan Daerah 4. Berita Pemerintahan Daerah 5. Berita Sosial Budaya 6. Berita Lingkungan Daerah 7. Berita Ekonomi Daerah TVRI Riau-Kepri Pelaksanaan On Air Program Warta Riau di TVRI Program Siaran Berita Warta Riau Peran kontributor daerah dalam memenuhi kebutuhan berita bagi masyarakat dilihat dari kemampuan seorang kontributor daerah dalam

20 mengumpulkan berita. Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini, maka dibuat indikator dalam kerangka pikir, yaitu : 1. Kontributor memiliki peran untuk meliput suatu pembangunan di daerah meliputi adanya infrastruktur yang merupakan kebutuhan dasar dari sebuah pembangunan contohnya seperti jalan, gedung, perkantoran, air bersih, perlistrikan. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H. 2. Kontributor berperan untuk mencari berita seputar perkembangan kesehatan daerah adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Contohnya adanya tenaga kesehatan disetiap daerah, sarana kesehatan disetiap daerah. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H. 3. Kontributor berperan untuk mencari berita seputar pendidikan yang meliputi adanya sarana pembelajaran, pengetahuan, keterampilan. Contohnya seperti tenaga pengajar yang memadai disetiap daerah dan sarana pendidikan yang memadai disetiap daerah. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H. 4. Kontributor berperan mencari berita seputar Pemerintahan daerah yaitu adanya kenaikan pangkat yaitu sebuah prestasi dilakukan oleh pejabat ataupun pegawai daerah, mutasi jabatan yaitu sebuah kegagalan atau kinerja

21 yang tidak sesuai dengan ekspektasi yang diberikan sehingga harus dimutasi, dan kinerja pemerintah daerah yaitu evaluasi untuk semua pegawai ataupun pejabat daerah dalam beberapa bulan sekali. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H. 5. Kontributor berperan mencari berita seputar Sosial budaya adanya gaya hidup masyarakat yaitu perubahan gaya hidup masyarakat, contohnya seperti mengendurkan norma kekerabatan, kesenian daerah yaitu adalah unsure kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat suatu daerah. Dalam hal ini apakah semakin memudar atau semakin banyak masyarakat yang mempelajarinya. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H. 6. Kontributor berperan mencari berita seputar Lingkungan adalah bencana alam seperti kebakaran, banjir, tanah longsor, dll. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H. 7. Kontributor berperan untuk mencari berita seputar Ekonomi daerah adanya pajak yaitu iuran yang wajib dibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma norma hukum untuk membiayai pengeluaran pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung. Masalah harga sembako yaitu harga barang kebutuhan sehari hari masyarakat yang selalu bergejolak apalagi setelah kenaikan bahan bakar

22 minyak, dan pertanian masyarakat yaitu hasil pertanian apakah semakin meningkat atau semakin menurun yang berimbas pada perekonomian disuatu daerah. Kontributor daerah berperan untuk mendapatkan berita dengan lengkap dan sesuai dengan konsep berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H.