BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh. KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Langkat merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Langkat yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Oleh karena itu tentu ada faktor faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tanpa peran aktif karyawan walaupun perusahaan tersebut memiliki alat alat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan berkembang atau mundurnya perusahaan. Salah satu carayang

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalamnya, karena pegawai merupakan subyek dalam proses kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola dan pembuat gagasan. Menurut Hasibuan (200:9), manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/

BAB I PENDAHULUAN. Lembang merupakan daerah yang memliliki banyak tempat wisata alam.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang diresmikan awal tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung, hotel ini merupakan salah satu hotel terbesar dan tertua di

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga perlu diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fokus utama semua aktivitas yang dilaksanakan dalam setiap organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai strategi agar dapat bertahan dan bersaing dalam dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh perusahaan. Dengan kriteria-kriteria tertentu, berdasarkan pada apa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sedarmayanti (2007:53 Yuniarsih dan Suwatno (2011 :1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat DJBB adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang kelistrikan, dengan wilayah operasional di Propinsi Jawa Barat dan Banten yang bertugas mendistribusikan tenaga listrik dan jasa pelayanan listrik kepada pelanggan. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sendiri dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia khusunya masyarakat Jawa Barat dan Banten. Setiap perusahaan akan berusaha untuk mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaannya masing-masing. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan kinerja yang tinggi yang dihasilkan oleh setiap karyawan guna mendukung pencapaian perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia diterangkan bahwa kinerja yang tinggi dari individu dalam perusahaan tidaklah berdiri sendiri. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kepuasan kerja. Veithzal Rivai (2004:275) mendefinisikan Kepuasan kerja adalah evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Hal ini menggambarkan bahwa kepuasan karyawan dalam bekerja sangat bergantung pada kondisi pekerjaan yang dirasakan.

2 Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sangat menyadari akan hal ini, sehingga perusahaan selalu berusaha menjaga kepuasan kerja guna medorong kinerja perusahaan tetap baik. Untuk menjaga kontinuitas perusahaan tersebut, diperlukan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik yang dapat mempertahankan kinerja perusahaan. Salah satu cara untuk mengoptimalkannya yaitu dengan mengadakan penilaian prestasi kerja. Bambang Wahyudi (2003:102) mendefinisikan bahwa: Penilaian prestasi kerja adalah usaha untuk membandingkan prestasi kerja yang dikehendaki dalam kerja jabatan tertentu (job standard, job required Performance) dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dicapai oleh seorang tenaga kerja (job performance, actual performance). Pengertian di atas menyampaikan bahwa dengan adanya penilaian akan prestasi kerja karyawan diharapkan dapat mendorong mereka untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan lebih baik sehingga tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Dalam mencapai tujuan perusahaan, PT PLN (Persero) Distriusi Jawa Barat-Banten di Kantor Distribusi mengalami beberapa hambatan yang dihadapi dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Padahal pada dasarnya perusahaan telah memberlakukan gaji dan program kesejahteraan yang terbilang baik bahkan lebih dari cukup, sehingga sudah semestinya karyawan merasa puas dalam bekerja, namun pada kenyataannya kepuasan kerja terkadang mengalami penurunan dan ini akan berpengaruh pada semangat karyawan dalam memberikan kinerja terbaik mereka.

3 Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari indikator kepuasan kerja diantaranya adalah tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Prabu Mangkunegara, (2007:118) bahwa Kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan, dan ukuran organisasi perusahaan. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari bagian SDMO di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terdapat beberapa permasalahan yang mengidentifikasi ketidakpuasan kerja karyawan. Berikut merupakan persentase ketidakhadiran karyawan (Juli-Desember 2012). 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 19,70% 26,90% 23,40% 19,20% 22,80% 19,60% 5,00% 0,00% Juli Agustus September Oktober November Desember Sumber: SDMO PT PLN (Persero) DJBB, 2013 Gambar 1.1 Persentase Ketidakhadiran Karyawan Bulan Juli-Desember 2012 Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

4 Data di atas memperlihatkan bahwa tingkat absensi atau ketidakhadiran karyawan terbilang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa setiap bulannya terjadi kenaikan dan penurunan tingkat ketidakhadiran. Dalam hal ini perlu ada dorongan atau pengawasan dari atasan kepada bawahannya terkait ketidakhadiran yang terbilang cukup tinggi. Pada bulan Agustus misalnya, tingkat ketidakhadiran mencapat 26,90%, artinya ketidakhadiran karyawan mencapai persentase lebih dari 20% padahal standar yang ditetapkan oleh perusahaan terhadap jumlah kehadiran karyawan perbulannya tidak boleh kurang dari 80%. Selain fenomena yang dilihat dari data absensi karyawan hal yang perlu diperhatikan juga fenomena tingkat turnover karyawan yang cenderung meningkat setiap bulannya. Berikut merupakan Persentase turnover pada Perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa barat dan Banten di Kantor Distribusi (Juli-Desember 2012). Persentase 2,00% 1,00% 0,00% 0,74% 1,12% 1,89% 0,38% 1,54% 0,78% Persentase Sumber: SDMO PT PLN (Persero) DJBB, 2013 Gambar 1.2 Tingkat Turnover Karyawan Bulan Juli-Desember 2012 Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

5 Berdasarkan data persentase turnover di atas, dapat dilihat bahwa turnover karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten cenderung mengalami peningkatan setiap bulannya. Apalagi Jika melihat persentase turnover bulan Oktober yang mencapai 0,38% sedangkan bulan November mencapai 1,54%. Perputaran tenaga kerja (turnover) yang tidak seimbang atau timpang antara karyawan yang masuk dan yang keluar menimbulkan adanya pekerjaan yang menumpuk akibat ketidaksesuaian personil. Ketidaksesuaian personil dengan beban kerja akan menjadi salah satu faktor ketidakpuasan karyawan. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat absensi dan turnover karyawan masih mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Artinya dengan tingkat absensi dan turnover yang cukup tinggi tersebut, merupakan adanya indikasi bahwa adanya ketidakpuasan karyawan dalam bekerja. Peneliti melakukan wawancara dengan 8 orang karyawan pada bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi mengenai ketidakpuasan karyawan. Masalah-masalah yang diperoleh melalui wawancara menyangkut pelaksanaan penilaian kinerja atau prestasi kerja sebagai berikut: a. 80% karyawan menyatakan bahwa penilaian kinerja sebenarnya sudah baik hanya saja hasil yang seharusnya diperoleh sering kali tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan. b. 50% karyawan merasa hasil penilaian kinerja belum objektif, kadang dipandang hanya sebagai formalitas saja.

6 Sesuai hasil wawanca di atas, dapat diidentifikasikan bahwa adanya rasa tidak puas karyawan akan penilaian kinerja sehingga diasumsikan akan berdampak pada pribadi karyawan yang tidak memberikan kinerja terbaiknya bagi perusahaan. Ketidakpuasan para karyawan ini bisa menimbulkan berbagai hal negatif yang tidak diinginkan yang akan merugikan perusahaan seperti malas bekerja, kemangkiran, kinerja karyawan menurun, dan lain-lain. Dimana kesemuanya itu pada akhirnya akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan itu sendiri. Untuk lebih memperjelas mengenai informasi yang diperoleh, penulis menyebarkan angket pra penelitian untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja karyawan dan faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner pra penelitian yang penulis sebarkan kepada 20 orang karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat-Banten, tercatat bahwa pada umumnya ketidakpuasan kerja karyawan disebabkan oleh penilaian kinerja. Dalam kuesioner ini, diberikan 2 pertanyaan. Berikut rekapitulasi pertanyaan dan jawaban dari kuesioner pra penelitian: 1. Apakah Anda merasa puas dengan pekerjaan/jabatan Anda saat ini di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat-Banten?

7 Sangat Puas; 15% Puas; 35% Kurang Puas; 50% Sumber: Olahan Data Rekapitulasi Angket Prapenelitian, 2013 Gambar 1.3 Kepuasan Kerja Berdasarkan Gambar 1.3 di atas diketahui bahwa dari 20 orang karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat-Banten yang menjadi responden pra penelitian yang dilakukan oleh penulis, ternyata sebanyak 10 orang dari sampel pra penelitian menyatakan kurang puas dalam bekerja sedangkan sebanyak 7 orang menyatakan telah puas dalam bekerja dan selebihnya hanya 3 orang yang menyatakan telah sangat puas dalam bekerja. Dari penjelasan tersebut terdapat indikasi yang menunjukkan adanya masalah ketidakpuasan kerja dari karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi jawa Barat dan Banten. Untuk mengetahui penyebab atau faktor apa yang menyebabkan karyawan kurang puas dalam bekerja, berikut disajikan pertanyaan No.2 yang memaparkan faktor-faktor utama penyebab dari 10 orang karyawan yang merasa kurang puas dalam bekerja.

8 2. Jika Anda merasa tidak puas atau kurang puas dalam bekerja, faktor apa yang menyebabkan Anda tidak merasakan kepuasan kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat-Banten? Kompensasi - Penilaian Kinerja 8 Pengembangan Karir - Jenis Pekerjaan 2 Struktur Organisasi - Jenis Pekerjaan; 20% Penilaian Kinerja ; 80% Sumber: Olahan Data Rekapitulasi Angket Prapenelitian, 2013 Gambar 1.4 Faktor Ketidakpuasan Kerja Berdasarkan Gambar 1.4 di atas diperoleh informasi bahwa Jenis Pekerjaan dan Penilaian Kinerja menjadi faktor yang dominan yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat-Banten. Gambar tersebut menjelaskan bahwa karyawan merasa kurang puas dalam bekerja dikarenakan faktor penilaian kinerja dan jenis pekerjaan di mana mereka merasa faktor tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan.

9 Dalam penelitian ini, Penulis tertarik untuk menilai faktor yang paling berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan, yaitu Penilaian Kinerja. Penjelasan di atas dapat menggambarkan adanya ketidakpuasan karyawan dalam bekerja yang diidentifikasi oleh penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja. Kepuasan karyawan menjadi hal yang penting bagi atasan, karena jika karyawan merasa puas maka mereka akan memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Salah satu cara agar karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh perusahaan adalah dengan adanya pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan yang dilakukan secara efektif. Melalui penilaian prestasi kerja, seorang karyawan dapat mengetahui apakah prestasi yang dicapainya terbilang baik, sedang, atau kurang baik. Penilaian prestasi kerja juga dapat digunakan perusahaan untuk mengetahui kekurangan dan potensi seorang karyawan. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja tersebut akan membantu perusahaan untuk mengevaluasi kinerja karyawan selama periode tertentu serta membantu dalam pengambilan keputusan untuk masa mendatang, sedangkan bagi karyawan sendiri pelaksanaan tersebut sebagai penilaian akan hasil kerja mereka. bahwa: Hal ini sesuai dengan teori dari Hasibuan (2007:90) yang menyatakan Bagi para karyawan, penilaian prestasi kerja dapat menimbulkan perasaan puas dalam diri mereka. Mereka merasa bahwa dengan cara ini hasil kerja mereka dinilai oleh perusahaan dengan sewajarnya dan sekaligus kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri individu karyawan dapat diketahui. Kelemahan-kelemahan tersebut harus diterima secara sadar oleh karyawan sebagai suatu kenyataan dan pada akhirnya akan menimbulkan dorongan di hati individu karyawan untuk memperbaiki diri.

10 Melihat fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai kepuasan kerja karyawan serta penilaian prestasi kerja di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Adapun judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Perusahaan selalu menginginkan karyawan yang bekerja di dalamnya memiliki kinerja yang tinggi, dan adanya penilaian prestasi kerja membantu atasan dalam mengondisikan kinerja karyawan tetap baik. Penilaian prestasi kerja sangat penting bagi suatu perusahaan, karena dengan penilaian tersebut perusahaan dapat melihat sejauh mana faktor manusia dapat menunjang tujuan suatu organisasi. Penilaian prestasi kerja seharusnya menggambarkan kinerja karyawan. Apabila penilaian prestasi kerja yang dilakukan tidak efektif maka hasilnya akan bias dan karyawan merasa tidak puas akan penilaian yang dilakukan sehingga akan berdampak pada kepuasan karyawan dalam bekerja. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memandang pekerjaannya sebagai hal yang menyenangkan, berbeda dengan karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang rendah, karyawan tersebut akan melihat pekerjaannya sebagai hal yang menjenuhkan sehingga karyawan tersebut akan bekerja dengan terpaksa.

11 Penilaian prestasi kerja yang dilakukan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten saat ini belum sesuai dengan yang diharapkan karyawan. Penilaian masih dianggap sebagai formalitas saja, rata-rata belum sesuai dengan yang seharusnya (obejektif). Hal ini berdampak pada kepuasan kerja karyawan yang terlihat rendah karena karyawan merasa semaksimal apapun mereka bekerja, hasil penilaian mereka sering tidak akurat dan valid sehingga mereka merasa percuma bekerja baik dan unggul. Dengan demikian dapat diidentifikasi bahwa pembentukan penilaian prestasi kerja karyawan yang cenderung kurang memperhatikan standar ukuran penilaian sebagai bahan acuan dan tidak adanya tindak lanjut akan menunjukkan bahwa hasil penilaian prestasi kerja yang telah diterapkan di perusahaan belum mencerminkan tuntutan objektifitas dan efektifitas. Hal ini menjadi penting untuk diteliti karena akan berdampak pada kepuasan kerja karyawan di mana kepuasan kerja merupakan faktor mendasar yang terkait dengan kinerja, oleh sebab itu manajemen harus senantiasa memonitornya. Berdasarkan hal tersebut dan bertitik tolak dari latar belakang penelitian, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

12 3. Bagaimana pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan penilaian prestasi kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Untuk menggambarkan tingkat kepuasan kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 3. Untuk mengukur adanya pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.3.2 Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia terkait penilaian prestasi kerja dan kepuasan kerja.

13 2. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan : a. Dapat memberikan informasi tambahan dan gambaran tentang penilaian prestasi kerja serta pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan kususnya untuk Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. b. Bagi perusahaan, dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau bahan untuk evaluasi kemajuan dan keberhasilan aktivitas kerja perusahaan. c. Dapat memberikan informasi, sumber pengetahuan, dan bahan kepustakaan serta bahan penelitian bagi penelitian-penelitian berikutnya.

14