BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahan alam yang berasal dari tumbuhan sebagai obat tradisional telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk menangani berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan bakunya mudah didapat atau dapat ditanam di pekarangan sendiri, relatif murah dan dapat diramu sendiri di rumah. Salah satu tumbuhan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat adalah jarak pagar. Tanaman jarak pagar yang termasuk dalam famili Euphorbiaceae, genus Jatropha mempunyai daun yang berkhasiat sebagai obat gatal-gatal dan jamur di sela-sela kaki (Syamsuhidayat, 2000). Tanaman ini merupakan tanaman tropis yang dapat beradaptasi dengan baik pada lahan kering, mudah dibudidayakan. Selain pemanfaatan sebagai bioenergi, pada jarak pagar juga terdapat potensi yang besar untuk pengembangan produk di bidang pertanian, obat-obatan serta produk perlindungan tubuh. Zat kimia yang terkandung didalam daun jarak pagar diantaranya alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, streoid/triterpenoid, senyawa yang diduga memiliki aktivitas antibakteri adalah flavonoid, saponin dan steroid/triterpenoid. Senyawa fenol dan turunannya (flavonoid) merupakan salah satu antibakteri yang bekerja dengan mengganggu fungsi membran sitoplasma. Pada konsentrasi rendah dapat merusak membran sitoplasma yang menyebabkan bocornya metabolit penting yang menginaktifkan sistem enzim
bakteri, sedangkan pada konsentrasi tinggi mampu merusak membran sitoplasma dan mengendapkan protein sel (Volk dan Wheller, 1993). Senyawa antimikroba adalah senyawa biologis atau kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau aktivitas mikroba. Senyawa ini dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri), bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh kapang), fungistatik (menghambat kapang) dan germisidal (menghambat germinasi spora bakteri) (Jay, 1992). Daun jarak pagar untuk pemakaian kulit dapat dibuat sediaanya berupa krim karena praktis, kemampuannya melekat pada permukaan kulit, melembabkan, mudah tersebar merata, mudah berpenetrasi pada kulit, mudah diusap dan mudah dicuci dengan air. Tipe krim yang dibuat untuk jarak pagar ini adalah tipe minyak dalam air (M/A). Berdasarkan hal tersebut dibuat formulasi krim daun jarak pagar sebagai antibakteri pada kulit dalam bentuk krim tipe minyak dalam air (Suwanto, 1995). Berdasarkan penjelasan di atas, maka dibuat formula krim yang mengandung ekstrak etanol daun jarak pagar sebagai antibakteri pada kulit. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dengan metode disc diffusion.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah ekstrak etanol daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa? 2. Apakah ekstrak etanol daun jarak pagar dapat diformulasi dalam bentuk sediaan krim? 3. Bagaimana aktivitas antibakteri sediaan krim dari ekstrak etanol daun jarak pagar terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa? 1.3 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah: 1. Ekstrak etanol daun jarak pagar mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. 2. Ekstrak etanol daun jarak pagar dapat diformulasi dalam bentuk sediaan krim. 3. Krim yang mengandung ekstrak etanol daun jarak pagar mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun jarak pagar terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. 2. Memformulasikan sediaan krim antibakteri yang mengandung ekstrak etanol daun jarak pagar. 3. Mengetahui bagaimana aktivitas antibakteri sediaan krim dari ekstrak etanol daun jarak pagar terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang efek antibakteri dari ekstrak etanol daun jarak pagar terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa yang diformulasikan dalam sediaan krim. 1.6 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian dilakukan terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa. Terdapat 4 variabel bebas yaitu simplisia daun jarak pagar, ekstrak etanol daun jarak pagar, sediaan krim tanpa ekstrak etanol daun jarak pagar (blanko), sediaan krim ekstrak etanol daun jarak pagar konsentrasi 15%, 20%, 25% dan 30%. Variabel terikat meliputi karakteristik simplisia, skrining fitokimia, aktivitas antibakteri dan uji evaluasi sediaan krim seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter Simplisia daun jarak pagar Karakterisasi 1. Makroskopik 2. Mikroskopik 3. Kadar air 4. Kadar sari larut dalam air 5. Kadar sari larut dalam etanol 6. Kadar abu total 7. Kadar abu tidak larut asam Ekstrak etanol daun jarak pagar Skrining fitokimia 1. Alkaloid 2. Flavonoid 3. Glikosida 4. Steroid/Triterpenoid 5. Saponin 6. Tanin 7. Antrakinon Sediaan krim tanpa ekstrak etanol daun jarak pagar (blanko) Aktivitas antibakteri terhadap bakteri aureus, epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa Diamater daya hambat dari masingmasing bakteri Sediaan krim ekstrak etanol daun jarak pagar konsentrasi 15%, 20%, 25% dan 30% Uji evaluasi krim 1. Stabilitas fisik 2. ph 3. Homogenitas 4. Uji iritasi 5. Penentuan tipe emulsi Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian