Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEJADIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PERIODE BULAN JANUARI - MARET TAHUN 2015

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015

Insiden Rate IDO pada Triwulan III di RSUD Karawang, Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare Associated Infections (HAIs) telah banyak terjadi baik di

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

Trend Angka Infeksi Triwulan III Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Ratusan juta pasien terkena dampak Health care-associated infections di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

Ventilator Associated Pneumonia

RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KABUPATEN KAPUAS LAPORAN PROGRAM DAN EVALUASI PMKP (PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN)

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)

INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KOMITE PPI TRIWULAN PERTAMA RUMAH SAKIT UMUM HAMBA KABUPATEN BATANG HARI BULAN APRIL S.D JUNI 2016

INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

LAPORAN HASIL EVALUASI INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUP FATMAWATI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. ventilasi bagi pasien dengan gangguan fungsi respiratorik (Sundana,

Kepatuhan Menerapkan Clinical Pathway Pneumonia pada Anak, Jan Juni 2014

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini perhatian terhadap infeksi nosokomial di sejumlah rumah sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare

Per Mil ISK Standar Linear ISK

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi merupakan suatu keadaan ditemukan adanya agen infeksi

INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu jenis infeksi tersebut adalah

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

Data Indikator Mutu dan Keselamatan Pasien di RSUP Fatmawati Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat inap. Kejadian HAIs banyak terjadi di seluruh dunia dengan

INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT (ICRA) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam rangka mencapai tujuan Bangsa Indonesia. yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

Lampiran Hasil Penilaian Instrumen Dan Instalasi Gawat Darurat RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT KATETER Diane K. Newman, Robyn Strauss

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection. (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat

: Costy Pandjaitan, CVRN.,SKM.,MARS. Place/DOB : Pematang Siantar, August 15, 1957

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk. keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU AULIA BLITAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Peraturan.:

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT. Halaman 1 dari 5. No. Dokumen... No. Revisi... RS ADVENT MANADO. Ditetapkan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober 2016 di Unit Bedah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi adalah Healthcare-associated Infection (HAIs). HAIs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

dr. Luwiharsih,MSc Komisi Akreditasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

ANALISIS INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT DAN STRATEGI PENURUNAN HEALTH-CARE ASSOCIATED INFECTIONS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA

pola kuman 1. Program penerapan Kewaspadaan Isolasi 2. Program kegiatan surveilans PPI dan peta 4. Program penggunaan antimikroba rasional

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

C. TUJUAN 1. TujuanUmum : Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien

BAB I PENDAHULUAN. maka pada tahun 1976 Join Commission on Acreditation of Health Care

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN KEPATUHAN HAND HYGIENE PADA PERAWAT HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare-Associated Infections (HAIs) atau biasa disebut infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mata, dan infeksi kulit. Umumnya penyakit tersebut terjadi pada anak-anak dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa neonatus adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia

BAB I PENDAHULUAN. pasien lain dan dari lingkungan yang tercemar kepada pasien. Hand hygiene

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai. dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

PROGRAM KERJA INSTALASI RAWAT INAP TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai bagian lembaga penyelenggaraan pelayanan publik dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam

SURVEILANS CATHETER ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTION BERDASARKAN ATRIBUT SURVEILANS DI RSU HAJI SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di IGD pada tiga rumah sakit, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO

BAB I PENDAHULUAN. 72 jam perawatan pada pasien rawat inap. Pada suatu rumah sakit yang

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani

Transkripsi:

ANGKA INFEKSI RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA TAHUN 214 Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 212-214,4%,3%,37%,2%,1%,%,5%,15% 212 213 214 Trend angka infeksi rumah sakit dari tahun 212 hingga 214 mengalami kenaikan yaitu dari.5%,.15%, hingga.37%. Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 214,6%,5%,4%,3%,2%,1%,%,5%,39%,42%,18% TW1 TW2 TW3 TW4 Menurut trend angka infeksi rumah sakit pada tahun 214 dapat diketahui terjadi penurunan angka infeksi rumah sakit yaitu dari,5% pada TW1 menjadi,39% pada TW2 kemudian mengalami penurunan lagi sebesar,18% pada TW3. Akan tetapi, pada TW4 terjadi peningkatan angka infeksi rumah sakit menjadi,42%. 1

Tabel Angka Infeksi Rumah Sakit 214 No. Jenis Infeksi Kejadian Pasien Terpasang Angka Kejadian Alat Infeksi (%) 1. Plebitis 719 1499 5.1 2. ILI 2 1499.1 3. IADP/BSI 4 179 2.23 4. ISK 15 2142.7 5. CSEP 3 371.81 6. VAP 1 26.49 No. Jenis Infeksi Kejadian Pasien Rawat Inap Angka Kejadian Infeksi (%) 7. HAP 2 1117.2 Pasien Operasi No. Jenis Infeksi Kejadian Ruang IBS 8. IDO 1 33.33 Angka Kejadian Infeksi (%) Kejadian HAIs Berdasarkan Jenis Infeksi Tahun 214 6, 5, 5.1% 4, 3, 2, 1,,.1% 2.23%.7%.2%.49%.33%.81% Angka kejadian HAIs tertinggi yaitu IADP sebesar 2,23% dan angka kejadian HAIs terendah yaitu ILI sebesar,1%. 2

HAIs Type RSU HAJI Target 214 Capaian IRS 214 (%) ILI < 2%,1 Tercapai Keterangan BSI < 2% 2,23 Tidak Tercapai CAUTI < 2%,7 Tercapai SSI B < 2%,31 Tercapai BTC < 15%,4 Tercapai KTC < 3%, Tercapai K < 3%, Tercapai VAP < 2%,49 Tercapai HAP < 2%,2 Tercapai CSEP Undefined,81 Tidak ada target untuk CSEP di RSU Haji HAIs Type CDC S NHSN 213 Capaian IRS 214 (%) Keterangan ILI Undefined,1 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk ILI BSI 3,578 2,23 Tercapai Nat l Baseline: 28 CAUTI 3,64,7 Tercapai SSI, Colon Surgery Nat l Baseline: 28 3,348,31 Tercapai VAP Undefined,49 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk VAP HAP Undefined,2 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk HAP CSEP Undefined,81 Tidak ada standar CDC S NHSN 213 untuk CSEP 3

HAIs Type Rumah Sakit Lain Capaian IRS 214 (%) Keterangan ILI Undefined,1% Tidak ada standar untuk ILI BSI < 4,3 2,88 Tercapai CAUTI < 6,5 2,3 Tercapai SSI < 2%,33 Tercapai VAP < 13 1,78 Tercapai HAP Undefined,2% Tidak ada standar untuk HAP CSEP Undefined,81% Tidak ada standar untuk CSEP Keterangan: 1. CDC S NHSN : Centers for Disease Control National Healthcare Safety Network 2. IRS : Infeksi Rumah Sakit 3. ILI : Infeksi Luka Infus 4. BSI : Blood Stream Infection 5. CAUTI : Catheter Associated Urinary Tract Infection 6. SSI : Surgical Site Infection 7. VAP : Ventilator Associated Pneumonia 8. HAP : Hospital Associated Pneumonia 9. CSEP : Clinical Sepsis URAIAN a. Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Berikut ini trend angka infeksi rumah sakit di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 :,4%,3%,2%,1%,% Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 212-214,5%,15% 212 213 214,37% Trend angka infeksi rumah sakit dari tahun 212 hingga 214 adalah naik yaitu dari.5%,.15%, hingga.37%. 4

,6%,5%,4%,3%,2%,1%,% Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 214,5%,39%,18% TW1 TW2 TW3 TW4,42% Terjadi penurunan angka infeksi rumah sakit yaitu dari,5% pada TW1 menjadi,39% pada TW 2 kemudian mengalami penurunan lagi sebesar,18% pada TW3. Meskipun demikian, pada TW4 terjadi peningkatan angka infeksi rumah sakit menjadi,42%. b. Trend Angka Kejadian ILI Berikut ini trend kejadian ILI di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 : % % % % % % % Trend Angka Infeksi ILI Tahun 212-214,1%,1% % 212 213 214 Angka infeksi ILI mengalami kenaikan dari tahun 212 ke tahun 213 yaitu dari % menjadi.1%, dan tetap dari 213 hingga tahun 214. 5

Marwh 1 Marwh 2 Marwh 3 Marwh 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Trend Angka Infeksi ILI Tahun 214,4%,3%,3%,2%,2%,1%,1%,%,3%,3%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan yang signifikan angka infeksi ILI pada tahun 214 yaitu dari,3% pada TW1 dan TW 2 menjadi,% pada TW 3 dan TW 4. Kejadian ILI Berdasarkan Ruangan Tahun 214.1 %.15 % Kejadian ILI pada tahun 214 terjadi di ruang Paviliun 2 sebanyak 1 kejadian (,1%) dan di ruang Paviliun 3 sebanyak 1 kejadian (,15%). 6

c. Trend Angka Kejadian IADP Berikut ini trend kejadian IADP di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 : 3% 2% 2% 1% 1% % Trend Angka Infeksi IADP Tahun 212-214 % % 212 213 214 2,23% Angka infeksi IADP dari tahun 212 ke tahun 213 sebesar %, sedangkan dari tahun 213 hingga tahun 214 mengalami kenaikan dari % menjadi 2.23%. 1,% 8,% 6,% 4,% 2,%,% Terjadi penurunan angka infeksi IADP yaitu dari 8,7% pada TW2 menjadi,% pada TW3. Akan tetapi, pada TW4 terjadi peningkatan angka infeksi IADP sebesar 1,1%. Trend Angka Infeksi IADP Tahun 214 2,94% 8,7%,% TW1 TW2 TW3 TW4 1,1% 7

Marwh 1 Marwh 2 Marwh 3 Marwh 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Kejadian IADP Berdasarkan Ruangan Tahun 214 7 6 5 4 3 2 1 1.12% 3.17% 5.88% Kejadian IADP pada tahun 214 terjadi di ruang Paviliun 2 sebanyak 1 kejadian (1,12%), ICU sebanyak 2 kejadian (3,17%), dan HD sebanyak 1 kejadian (5,18%). d. Trend Angka Kejadian ISK Berikut ini trend kejadian ISK di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 :,8%,6%,4% Trend Angka Infeksi ISK Tahun 212-214,6%,7%,2%,%,9% 212 213 214 Trend angka infeksi ISK dari tahun 212 hingga 214 adalah naik yaitu dari,9%,,6%, hingga,37%. 8

Marwah 1 Marwah 2 Marwah 3 Marwah 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU 1,%,8% Trend Angka Infeksi ISK Tahun 214,91%,88%,6%,4%,2%,57%,49%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan angka infeksi ISK yaitu sebesar,91% pada TW 1 menjadi,57% pada TW 2 dan,49% pada TW 3. Meskipun demikian, terjadi peningkatan angka infeksi ISK yaitu sebesar,88% pada TW4. 3,5 2,5 3 1,5 2,5 1 Kejadian ISK Berdasarkan Ruangan Tahun 214,73 1,8 3,13 2,5 1,46,83,22 Kejadian ISK pada tahun 214 terjadi di ruang Marwah 2 sebanyak 1 kejadian (,73%), Shofa 3 sebanyak 2 kejadian (1,8%), Shofa 4 sebanyak 3 kejadian (3,13%), Paviliun 2 sebanyak 4 (2,5%), Paviliun 3 sebanyak 3 kejadian (1,46%), Paviliun 4 sebanyak 1 kejadian (,83%), dan ICU sebanyak 1 kejadian (,22%). 9

e. Trend Angka Kejadian IDO Berikut ini trend kejadian IDO di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 : Trend Angka Infeksi IDO Tahun 212-214,7%,6%,5%,4%,3%,2%,1%,%,59%,57% 212 213 214,33% Trend angka infeksi IDO dari tahun 212 hingga 214 adalah turun yaitu dari,59%,,67%, hingga,33%. Trend Angka Infeksi IDO Tahun 214,7%,6%,5%,4%,3%,2%,1%,%,65%,6%,32%,11% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan angka infeksi IDO pada tahun 214 yaitu dari,65% pada TW1 menjadi,32% pada TW2 kemudian mengalami penurunan menjadi,11% pada TW3. Akan tetapi terjadi peningkatan kasus IDO pada TW4 menjadi,6%. 1

f. Trend Angka Kejadian VAP Berikut ini trend kejadian VAP di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 : 1,%,8% Trend Angka Infeksi VAP Tahun 212-214.92%,6%,4%,49%,2%,%,23% 212 213 214 Angka infeksi VAP dari tahun 212 hingga 213 mengalami kenaikan yaitu dari,23% menjadi,92% dan mengalami penurunan dari tahun 213 ke 214 yaitu dari,92% menjadi,49%. 2,5% 2,% Trend Angka Infeksi VAP Tahun 214 2,4% 1,5% 1,%,5%,%,%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan yang signifikan angka infeksi VAP pada tahun 214 yaitu dari 2,4% pada TW1 menjadi,% pada TW2 hingga TW4, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat kasus infeksi VAP yang dilaporkan mulai dari TW2 hingga TW4. 11

1 1 1 Kejadian VAP Berdasarkan Ruangan Tahun 214.65 % Kejadian VAP pada tahun 214 terjadi di ruang ICU sebanyak 1 kejadian (,65%). g. Trend Angka Kejadian HAP Berikut ini trend kejadian HAP di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 :,3%,2%,2%,1%,1%,% Trend Angka Infeksi HAP Tahun 212-214,1% % 212 213 214,2% Angka infeksi HAP dari tahun 212 hingga 213 mengalami penurunan yaitu dari,1% menjadi % dan mengalami kenaikan dari tahun 213 ke 214 yaitu dari % menjadi,2%. 12

,5%,4%,3%,2%,1%,% Trend Angka Infeksi HAP Tahun 214,4%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4,3% Terjadi penurunan angka infeksi HAP pada tahun 214 yaitu sebesar,4% pada TW1 menjadi,% pada TW2 dan TW3. Akan tetapi, terjadi peningkatan infeksi HAP pada TW4 sebesar,3%. Kejadian HAP Berdasarkan Ruangan Tahun 214.8%.1% Kejadian HAP pada tahun 214 terjadi di ruang Marwah 4 sebanyak 1 kejadian (,8%) dan ruang Paviliun 2 sebanyak 1 kejadian (,1%). 13

h. Trend Angka Kejadian CSEP Berikut ini trend kejadian CSEP di RSU Haji Surabaya tahun 212-214 : 1% 1% 1% 1% 1% % % % % % Trend Angka Infeksi CSEP Tahun 212-214 % % 212 213 214,81% Angka infeksi CSEP dari tahun 212 ke tahun 213 sebesar % atau tidak ada kejadian, sedangkan dari tahun 213 hingga tahun 214 mengalami kenaikan dari % menjadi,81%. 4,5% 4,% 3,5% 3,% 2,5% 2,% 1,5% 1,%,5%,% Trend Angka Infeksi CSEP Tahun 214 4,23%,%,%,% TW1 TW2 TW3 TW4 Terjadi penurunan angka infeksi CSEP pada tahun 214 yaitu dari 4,23% pada TW1 menjadi,% pada TW 2, TW3, TW4, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat kasus infeksi CSEP yang dilaporkan mulai dari TW2 hingga TW4. 14

Marwh 1 Marwh 2 Marwh 3 Marwh 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Kejadian CSEP Berdasarkan Ruangan Tahun 214 1 1 1 1 1.81% (.81%). Kejadian CSEP pada tahun 214 terjadi di ruang NICU sebanyak 3 kejadian i. Trend Angka Kejadian Plebitis Trend Infeksi Angka Infeksi Plebitis Tahun 212-214 6,% 4,% 2,%,%,77% 3,58% 212 213 214 5,1% Angka infeksi plebitis terus mengalami peningkatan mulai dari tahun 212 hingga tahun 214. Pada tahun 212 angka infeksi plebitis mencapai,77% kemudian mengalami peningkatan menjadi 3,58% pada tahun 213. Pada tahun 214 mengalami peningkatan kembali menjadi 5,1%. 15

Marwah 1 Marwah 2 Marwah 3 Marwah 4 Shofa 2 Shofa 3 Shofa 4 Nicu Isolasi Pav 2 Pav 3 Pav 4 ICU VK IGD HD IBS ICCU Terjadi peningkatan angka infeksi plebitis pada tahun 214 yaitu 5,26% pada TW1 menjadi 5,48% pada TW2. Pada TW3 angka infeksi plebitis masih cenderung stabil yaitu sebesar 5,48%. Sedangkan pada TW4 terjadi penurunan angka infeksi plebitis menjadi 4,32%. 6,% 5,% 4,% 3,% 2,% 1,%,% Trend Angka Infeksi Phlebitis Tahun 214 5,26% 5,48% 5,48% TW1 TW2 TW3 TW4 4,32% 25, 2, 15, 1, 5,, Kejadian Plebitis (%) Berdasarkan Ruangan Tahun 214 6,42 1,1 2,12 3,88 3,31 1,84,35 21,2,83 1,3 8,86 7,35 3,86, 2,7,,89 14,29 Kejadian plebitis tertinggi pada tahun 214 terjadi di ruang NICU sebanyak 78 kejadian (21,2%). 16

ANGKA KEPATUHAN HAND HYGIENE Kepatuhan hand hygiene RSU Haji Surabaya Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi silang. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin setiap bulan di RSU Haji Surabaya. Berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatan RSU Haji Surabaya bulan januari februari 215. Rata- rata angka kepatuhan masing-masing mengalami penurunan dari bulan januari ke bulan februari. Penurunan paling tinggi terjadi pada unit VK Bersalin sebesar 48% dan pada beberapa unit seperti Marwah 2, GNA 2, Ruang Jantung, ICU, IGD, HD tidak dapat diindetifikasi penurunan atau peningkatan angka kepatuhan karena unit tersebut belum melaporkan audit Hand Hygiene. 17

Distribusi Responden Berikut diagram pie kepatuhan hand hygiene berdasarkan distribusi responden pada bulan januari - februari tahun 215. 1% 5% 6% 14% Distribusi Responden 8% 1% % 2% 1% 21% 41% Dokter Perawat PRS Bidan PPDS DM Mahasiswa Gizi Keluarga px CS Satpol PP Jumlah responden sebanyak 615 responden dengan rincian jumlah Perawat sebanyak 255 responden (41%), Dokter sebanyak 126 responden (21%), PRS sebanyak 87 responden (14%), Mahasiswa sebanyak 47 responden (8%), Bidan sebanyak 39 responden (6%), DM sebanyak 29 responden (5%), Gizi, PPDS, Keluarga pasien, CS, Satpol PP dibawah 1%. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa masih kurangnya jumlah responden jika dibandingkan dengan jumlah petugas kesehatan yang berada di RSU Haji Surabaya. 18

Kepatuhan berdasarkan profesi. Berikut diagram kepatuhan hand hygiene berdasarkan Profesi pada bulan januari - Februari tahun 215. 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 84.59 86.28 75.7 89.93 68.33 77.76 78.33 42.49 Kepatuhan hand hygiene tertinggi pada bulan januari yaitu profesi Bidan sebesar 89,93%, kemudian kepatuhan hand hygiene yang terendah profesi Cleaning Service sebesar 42,49%. 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Tingkat kepatuhan berdasarkan penerapan 5 moment dari jumlah responden sebanyak 615 orang. 1) Moment yang paling sering dilakukan dokter pada moment ke 3 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh. 2) Moment yang paling sering dilakukan perawat, PRS pada moment ke 4 yaitu setelah kontak dengan pasien. 3) Moment yang paling sering dilakukan bidan pada moment ke 2 yaitu sebelum prosedur. 19

4) Moment yang paling sering dilakukan mahasiswa, cleaning Service pada moment ke 3 dan 4 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh dan setelah kontak dengan pasien. 5) Moment yang paling sering dilakukan PPDS pada moment ke 4 dan 5 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh dan setelah kontak dengan area sekitar pasien. 6) Moment yang paling sering dilakukan DM pada moment ke 3, 4 dan 5 yaitu setelah prosedur/ risiko terpapar cairan tubuh, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan area sekitar pasien. Kepatuhan berdasarkan moment 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 8.41 79.11 85.69 82.66 69.84 1 2 3 4 5 Tingkat kepatuhan berdasarkan pada setiap moment pada 5 moment kepatuhan yang tertinggi pada moment ke 4 sebesar 85,69% yaitu setelah menyentuh pasien dan yang terendah pada moment ke 1 sebesar 69,84% yaitu sebelum menyentuh pasien. 2