MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMPN 2 RANTAU HJ. MAHRITTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dapat diketahui dari hasil belajar yang diperoleh dan menjadi

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ

RELATIONSHIP OF STUDENTS PERCEPTION OF LEARNING CIVICS STUDENTS WITH LEARNING OUTCOMES INSMP NEGERI DI KECAMATAN GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Economic Education Analysis Journal

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Economic Education Analysis Journal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL TPS DAN TGT DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kundari Agustianingsih, 2013

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A

Nurmasari Tambunan, Mulyati, Febri Yanti. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang Sistem Pendidikan

ANALYSIS OF FACTORS CAUSE OF LEARNING DIFFICULTIES OF BIOLOGY CLASS VII MTsS PGAI PADANG

RAHMAT FAUZI NIM. K

KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DAN JIGSAW PADA PELAJARAN IPS

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ABSTRACT. Key words: Brain based learning approach, Student s achievement

PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU MODEL KETERHUBUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KOPERASI

PEMANFAATAN KARTU KENDALI TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dapat membantu siswa dalam membangun pemahamannya. siswa untuk membuat ide-ide matematika lebih sederhana dan

Siti Mawaddah, Raihanatul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. memberi makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Tetapi juga. oleh orangtua dan guru. Anak yang memiliki motivasi akan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun lembaga non-formal, karena lembaga-lembaga tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

Selfianora Hafrida 1, Sri Kartikowati 2, Hardisem Syabrus 3 . ( ),

PENERAPAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKAN RESPON POSITIF SISWA DALAM PELAJARAN PKN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

Transkripsi:

MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DI SMPN 2 RANTAU HJ. MAHRITTA Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mahritta1163@gmail.com Abstract: Based on the observations on the students of SMP Negeri 2 Rantau, the students have low interest to learn in learning Civics. The method used in this study is qualitative research method. The results showed that there are some causes of the low interest in learning Civics: (1) the lack of active participation in learning, having difficulty in listening and laziness in doing the tasks; (2) the students having difficulty in understanding the lesson during the learning, and almost all students having no schedule to study at home; (3) the lack of student interest in learning Civics due to the lack of concentration and focus on the learning process. Keywords: student s interests, civics education. Abstrak Berdasarkan hasil observasi peserta didik-peserta didik SMP Negeri 2 Rantau menunjukkan masih rendahnya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya minat tehadap pembelajaran PKn, (1)dikarenakan masih kurangnya partisipasi aktif dalam pembelajaran, sulit menyimak dan dikarenakan malas dalam mengerjakan tugas-tugas, (2) Masih ada peserta didik yang sulit dalam memahami dengan baik ketika proses pembelajaran dilaksanakan, dan hampir semua peserta didik tidak ada jadwal belajar di rumah, (3) masih ada peserta didik yang kurang minatnya terhadap pembelajaran PKn dikarenakan kurangnya konsentrasi dan tidak fokus terhadap proses pembelajaran. Kata Kunci: Minat peserta didik, Pembelajaran PKn. PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran diselenggarakan dengan tujuan agar peserta didik mencapai hasil pembelajaran yang optimal terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hal tersebut berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran yang diajarkan. Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap suatu mata pelajaran disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor minat belajar. Proses pembelajaran membangkitkan minat belajar peserta didik sangatlah penting dan dari sinilah keberhasilan pembelajaran itu diawali. Berminatnya peserta didik terhadap

proses pembelajaran diharapkan akan meningkatkan hasil pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam tujuan pendidikan. Proses pembelajaran yang baik dapat mewujudkan suasana belajar yang dapat membangkitkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Hal ini merupakan harapan para pendidik agar peserta didiknya mampu menyerap dengan baik semua materi, dapat mempraktikkan dalam kehidupan, dan dapat mengembangkannya di masyarakat. Hardjana (Makmun Khairani, 2013: 142) berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Menurut Gie (Makmun Khairani, 2013: 142) minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Hasnawiyah (Makmun Khairani, 2013: 142) mengatakan proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai minat. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat peserta didik agar pelajaran yang diberikan mudah peserta didik mengerti. METODE PENELITIAN Berdasarkan masalah yang diteliti penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Rantau. Minat belajar peserta didik masih rendah, terutama terhadap pembelajaran PKn. Sampel sumber data dipilih dan menggunakan purposive yang mementingkan pandangan informan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut pendapat Wahyu (2012: 48) bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai orang yang membuka kunci, menelaah, dan mengeksplorasi secara cermat, tertib, dan leluasa. Wahyu juga menyebutkan bahwa peneliti sebagai key instrument memiliki integritas yang tidak diragukan. HASIL PENELITIAN A. Model dan Metode Pembelajaran PKn Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik masih ada sebagian peserta didik yang belum berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran PKn. Peserta didik yang susah dan menganggap mata pelajaran Pkn sulit dipelajari, serta masih ada peserta didik masih tidak mengerjakan tugas ketika diberi PR ini artinya dia masih malas belajar, peserta didik ini ketika proses pembelajaran terlihat agak bingung, kalau ditanya hal-hal yang berkenaan dengan materi pembelajaran sering tidak nyambung,

jawabannya salah, kurang dapat dalam mengemukakan gagasan atau idenya, kalaupun mengumpul PR atau tugas dari guru sering terlambat mengumpul, disini peran guru sangat penting walaupun hanya sebagian peserta didik yang demikian dengan segala teknik dan metode kita upayakan kita berharap seluruh peserta didik dapat berhasil ketika proses pembelajaran dilaksanakan. Oleh sebab itu guru harus dapat menggunakan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar pembelajaran mencapai suatu tujuan yang diharapkan, sehingga peserta didikdapat mencapai ketuntasan pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat Kemp (Rusman, 2012: 132) Strategi adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Namun masih ada peserta didik yang malas mengerjakan PR ketika diberi tugas oleh guru, atau terlambat dalam mengerjakan PR atau tugas. Hal ini sering menjadi kebiasaan para peserta didik kita, tidak ada jadual di rumah untuk mengulang pelajaran. Supayapeserta didik dapat belajar dengan efektif dan efisien guru harus dapat menggunakan model atau strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif ketika proses pembelajaran dilaksanakan dan berusaha untuk dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugianto (2009: 3) bahwa banyak model dan strategi yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Contoh model pembelajaran kontektual, kooperatif, quantum, pembelajaran terpadu, pembelajaran berbasis masalah. Begitu pula pendapat Dick and Carey (Rusman, 2012:132) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar peserta didik.jadi, keberhasilan suatu pembelajaran itu tergantung kepada cara guru dapat menggunakan strategi yang tepat dan sesuai dengan materi dan bahan ajar, dan apabila tepat dalam penggunaannya akan menimbulkan suatu keberhasilan pembelajaran. Tentu saja dengan menggunakan model dan metode yang sesuai dengan materi dan mata pelajaran yang diemban dan dapat memilih dengan tepat, maka proses pembelajaran berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga pembelajaran mendapatkan keberhasilan yang optimal dan peserta didik belajar dengan penuh semangat.

B. Pemahaman tentang Pentingnya Pembelajaran PKn Berdasarkan penuturan-penuturan peserta didik, bahwa sebagian besar peserta didik sudah dapat memahami pelajaran PKn, hal ini terlihat ketika proses pembelajaran dapat mengikuti dengan baik jalannya pembelajaran. Apabila ditanya hal yang berkenaan dengan materi pembelajaran dapat menjawabnya dengan mudah, dapat mencontohkan hal-hal yang berkenaan dengan materi,dapat mendemonstrasikan dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari mengenai kebermanfaatan pembelajaran PKn, dapat mengemukakan pendapatnya ketika diskusi kelas, bersopan santun dengan baik kepada guru atau orang yang lebih tua maupaun kepada teman-temannya, dan selalu berdisiplin. Namun, ada sebagian peserta didik yang yang masih menemui kesulitan, seperti terlihat peserta didik kurang tanggap terhadap pertanyaan ketika proses pembelajaran, agak gugup, kurang mencerna apa yang disajikan guru dalam pembelajaran, kurang bisa mengemukakan pendapat, dan sebagian besar peserta didik belum menjadualkan waktu belajar dirumah dengan baik, sehingga belajar di rumah hanya kadang-kadang saja. Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh dua hal yaitu proses belajar mengajar itu dan pengajaran itu sendiri. Gurulah yang mengatur agar dapat menciptakan pembelajaran yang berhasil, dapat menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik bergairah dalam belajar. Faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran juga adalah faktor keluarga atau orangtua, misalnya orangtua harus mewajibkan anak-anaknya untuk membuat jam belajar dirumah atau menambah les privat bagi anak-anaknya dan orangtua seharusnya mengontrol pekerjaan atau tugastugas yang di berikan oleh guru untuk dikerjakan di rumah, sehingga peserta didik akan merasa diperhatikan orangtuanya di rumah. Hal ini bisa akan meningkatkan semangat dan keberhasilan belajar peserta didik, sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan hasil pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Makmun Khairani (2013:188 201) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua bagian yaitu faktor intren (yang ada dalam diri individu) dan faktor ekstren (faktor sosial dan non sosial), faktor keluarga termasuk faktor sosial. Ketika proses pembelajaran dilaksanakan guru sangat berperan dan menentukan atas keberhasilan peserta didiknya, salah satu tugas guru adalah menurut pendapat Oemar Hamalik (2010:33) tugas guru di sekolah adalah memberi pelayanan kepada peserta didik agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah,

guru dapat mempengaruhi kehidupan baik sosial, ekonomi, maupun budaya. Guru sangat berperan dan bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar. Guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik yang memegang berbagai jenis peranan, peranan disini adalah pola tingkah laku tertentu, yang merupakan ciri khas semua petugas atau jabatan tertentu, juga bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar, guru merupakan penentu berhasil atau tidaknya proses pembelajaran karena itu guru harus menguasai materi pembelajaran sehingga terjadi suatu kondisi belajar yang baik. Dengan demikian, apabila guru dapat mengkondisikan suatu proses pembelajaran yang baik maka akan sangat bermanfaat bagi peserta didik, yaitu peserta didik akan dapat memahami materi-materi pembelajaran dan diharapkan tidak ada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk memahami pembelajaran, karena peserta didik dapat menyerap semua materi pelajaran. C. Minat terhadap Pembelajaran PKn Sesuai dengan harapan dan tujuannya pembelajaran PKn dapat menambah pengetahuan tentang kehidupan berbangsadan bernegara kehidupan bermasyarakat, bermusyawarah, mencegah tindak kenakalan remaja, wawasan lingkungan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita, dan lain-lain. Hal ini terbukti dengan sebagian besar peserta didik memiliki minat terhadap pembelajaran PKn. Bagi peserta didik yang berminat baik terhadap pembelajaran PKn peserta didik ini terlihat dia senang dalam belajar, bersemangat dan bergaiarah, ceria dan sangat antusias, seakan ada dorongan untuk belajar. Sedangkan bagi peserta didik yang kurang minat belajarnya, terlihat kurang bergairah dalam belajar, konsentrasi belajarnya kurang, partisipasi belajar kurang aktif, dan kurang merespon terhadap hal yang dipelajari, sehingga hasil belajar peserta didik ini pun kurang memuaskan. Walaupun, sudah berbagai cara dan strategi yang digunakan guru ketika proses pembelajaran. Namun, tetap saja ada peserta didik yang kurang berminat dalam belajar PKn. Disinilah pentingnya tugas guru untuk dapat membangkitkan minat anak didiknya supaya keberhasilan pembelajaran optimal. Minat seseorang berpotensi untuk meraih suatu kesuksesan, sebab dengan minat melahirkan energi yang luar biasa untuk berjuang mendapatkan terhadap apa yang diminatinya itu. Oleh karena itu, minat belajar bagi peserta didik sangatlah penting untuk diperhatikan para pendidik untuk mencapai suatu prestasi yang baik di samping kecerdasan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kamisa (Khairani, 2013:136) minat diartikan sebagai kehendak atas keinginan atau kesukaan. Jelas bahwa minat itu sangat

berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Minat akan memacu seseorang untuk berbuat sesuai dengan keinginannya yang menjadi harapan baginya. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didiknya dan berusaha untuk dapat memelihara minat tersebut, dengan minat keberhasialan akan didapat. Sementara pendapat Hurlock (Makmun Khairani, 2013:136) minat adalah merupakan sumber motivasi yang mendorong untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Pendapat ini juga mengatakan minat sangat penting karena menjadi penggerak atau motivasi sehingga seseorang bisa berbuat sesuai dengan kehendaknya, dia bisa memilih, diharapkan pilihannya itu adalah yang tepat. Apabila dalam pembelajaran minat di sini adalah minat untuk mengikuti proses pembelajaran. Diharapkan dengan berminatnya peserta didik dalam proses pembelajaran, pembelajaran dapat berjalan lancar, tercipta pembelajaran yang menyenangkan, bukan sebaliknya, dan akan mendorong gairah peserta didik untuk belajar, dan selalu memperhatikan akan pentingnya pembelajaran itu yang akan menjadi bekalnya kelak dalam kehidupannya sehari-hari sehingga peserta didik berhasil dalam pembelajaran dengan memuaskan. Pendidikan yang sukses maka peserta didik diharapkan kelak menjadi orang-orang yang sukses, itulah yang menjadi harapan kita semua. SIMPULAN Peserta didik SMP Negeri 2 Rantau terlihat cukup antusias dan dapat berpartisipasi aktif ketika proses pembelajaran PKn. Namun, masih ada peserta didik yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran, peserta didik yang malas tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Sebagian peserta didik sudah dapat menyimak pembelajaran PKn, dan masih ada peserta didik yang agak sulit menyimak pembelajaran dan kurang fokus ketika pembelajaran dilaksanakan. SARAN Peserta didik yang dapat memahami tentang pentingnya pembelajaran PKn agar dapat lebih banyak belajar lagi sehingga dapatmengembangkan ilmu yang diperoleh, membuat jadual belajar secara rutin di rumah. Bagi peserta didik yang kurang berminat terhadap pembelajaran PKn harus memahami akan pentingnya pembelajaran PKn di sekolah, dan terus memacu semangatnya untuk belajar dan membuat jadual pelajaran di rumah. Sedangkan, bagi guru agar dapat meningkatkan dan mengoptimalkan proses pembelajaran supaya pembelajaran menarik minat peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA Makmun Khairani, 2013. Psikologi Belajar. Aswaja Pressindo. Yogyakarta Oemar Hamalik, 2010. Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Bandung Rusman, 2010. Model-Model Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Sugiyanto, 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Mata Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS. Surakarta Wahyu, 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. FKIP UNLAM Banjarmasin