SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

KONSEP FREKUENSI SINYAL WAKTU KUNTINYU & WAKTU DISKRIT

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM

DTG2F3. Sistem Komunikasi. Siskom Digital ADC, SOURCE CODING, MULTIPLEXING. By : Dwi Andi Nurmantris

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

MODUL 2 PEMBANGKITKAN SINYAL

Analog to Digital Converter (ADC)

1. Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut. 2. X(z) = 1/(1 1,5z 1 + 0,5z 2 ) memiliki solusi gabungan causal dan anti causal pada

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

TE Sistem Linier

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT. Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal. bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi.

PENGENALAN KONSEP DASAR SINYAL S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

MODUL PRAKTIKUM SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

RepresentasiSistem. (b) Sistem dengan sinyal input dan sinyal output banyak(lebih dari satu)

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 1 ISYARAT DAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 4230

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

B A B III SINYAL DAN MODULASI

2. Sinyal Waktu-Diskret dan Sistemnya

Rijal Fadilah. Transmisi Data

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 2 SISTEM LINEAR TIME-INVARIANT (LTI)

Sistem Kontrol Digital

MODULASI DELTA ADAPTIF

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

Bab 2 Pengenalan Tentang Sistem

1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:

BAB II TEKNIK PENGKODEAN

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Materi-3 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

DAC - ADC Digital to Analog Converter Analog to Digital Converter

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

1.4 KONVERSI ANALOG-KE DIGITAL DAN DIGITAL-KE-ANALOG. Sinyal-sinyal analog di alam:

2.1. Filter. Gambar 1. Bagian dasar konverter analog ke digital

TEORI ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)

SISTEM WAKTU DISKRIT, KONVOLUSI, PERSAMAAN BEDA. Pengolahan Sinyal Digital

BAB II DIGITISASI DAN TRANSMISI SUARA. 16Hz 20 khz, yang dikenal sebagai frekwensi audio. Suara menghasilkan

Praktikum Sistem Komunikasi

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

BAHAN AJAR SISTEM DIGITAL

Tujuan Belajar 1. Peserta mengetahui definisi, representasi matematis, dan pengertian dasar tentang sinyal, sistem, dan pemrosesan sinyal

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

By : MUSAYYANAH, S.ST, MT

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

TKE 3105 ISYARAT DAN SISTEM. Kuliah 5 Sistem LTI. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

Modul #10 ADC / PCM. Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Departemen Teknik Elektro - Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung 2007

Pengolahan Sinyal Digital

SIMULASI KONVERTER A/D DELTA-SIGMA TINGKAT-1 DENGAN MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

ENCODING DAN TRANSMISI. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Komunikasi Data. Bab 5. Data Encoding. Bab 5. Data Encoding 1/46

Jaringan Komputer Data Encoding Data Enc

Beberapa istilah dalam ADC

Bab Persamaan Beda dan Operasi Konvolusi

Control II ( ADC DAC)

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

BAB I PENGENALAN KONSEP DIGITAL

Sistem Telekomunikasi

KONSEP DAN TERMINOLOGI ==Terminologi==

Modul 1 : Respons Impuls

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Untai Elektrik I. Waveforms & Signals. Dr. Iwan Setyawan. Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana. Untai 1. I. Setyawan.

KONSEP SINYAL. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani February EL2032 Sinyal dan Sistem

Dasar Sinyal S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Matched Filter & Correlator

Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal

1. Adaptive Delta Modulation (ADM) Prinsip yang mendasari semua algoritma ADM adalah sebagai berikut:

PERCOBAAN I. ENCODER DAN DECODER PCM (Pulse Code Modulation)

Sinyal dan Sistem Digital. Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

Isyarat dan Sistem. Sistem adalah sebuah proses yang menyusun isyarat input x(t) atau x[n] ke isyarat output y(t) atau y[n].

Kelebihan pada sinyal sistem digital Signal digital memiliki kelebihan dibanding signal analog; yang meliputi :

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

REPRESENTASI ISYARAT ISYARAT FOURIER

MODUL 3 OPERASI DASAR PADA SINYAL

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

SAMPLING DAN KUANTISASI

Sistem Transmisi Modulasi & Multiplexing

18/09/2017. Fakultas Teknologi dan Desain Program Studi Teknik Informatika

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Audio

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

ADC ( Analog To Digital Converter Converter konversi analog ke digital ADC (Analog To Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

Transkripsi:

SINYAL DISKRIT DUM 1 September 2014

ADC

ADC 3-Step Process: Sampling (pencuplikan) Quantization (kuantisasi) Coding (pengkodean) Digital signal X a (t) Sampler X(n) Quantizer X q (n) Coder 01011 Analog signal Discrete-time signal Quantized signal

Review Proses analog-to-digital conversion(adc): 1. Proses Sampling Mengubah sinyal analog kontinyu menjadi rangkaian sinyal analog diskrit pada selang periode tertentu. 2. Quantization memadankan sinyal analog diskrit dengan satu nilai tingkat amplitudo terbatas yang telah didefinisikan. 3. Coding Mengubah tingkat amplitudo diskrit menjadi kode digital 000 001 010 100 111.

ContohSampling Diberikan sebuah sinyal sinus dalam waktu kontinyu yang memiliki bentuk utuh satu peroide. Sebagai bentuk penyederhanaan dianggap bahwa sinyal tersebut memiliki frekuensi 1 Hz dan fase awalnya nol, serta amplitudo5 Volt,dilakukanpengambilansampelsebanyak16 denganperiodesampling yang uniform. Gambarkan bentuk sinyal sinus tersebut dalam waktu kontinyu dandalamwaktudiskrit.

ContohSampling

KUANTISASI (QUANTIZATION)

Quantization Pada kasus sinyal digital, sinyal diskrit hasil proses sampling diolah lebih lanjut. Sinyal hasil sampling dibandingkan dengan beberapa nilai threshold tertentu sesuai dengan level-level digital yang dikehendaki. Apabila suatu nilai sampel yang didapatkan memiliki nilai lebih tinggi dari sebuah threshold, maka nilai digitalnya ditetapkan mengikuti nilai integer diatasnya, tetapi apabila nilainya lebih rendah dari threshold ditetapkan nilainya pengikuti nilai integer dibawahnya. Proses ini dalam analog-to-digital conversion (ADC) juga dikenal sebagai kuantisasi (Quantization).

Quantization Dari sinyal diskrit terbangkit pada contoh sebelumnya ditetapkan untuk level digital sebanyak 11, mulai dari 0 sampai 10. Dan pada kasus ini ditetapkan threshold sebanyak 10 atau level kuantisasi sebesar +0.5 terhadap nilai integer. Beri gambaran bentuk sinyal diskrit dan sinyal digital yang dihasilkan.

Quantization Penyelesaian: Dengan mengacu kasus tersebut, maka dapat dibuat aturan seperti tabel berikut: Nilai diskrit Nilai Digital s[n] <0.5 0 0.5 <s[n] < 1.5 1 1.5 <s[n] < 2.5 2 2.5 <s[n] < 3.5 3 3.5 <s[n] < 4.5 4 4.5 <s[n] < 5.5 5 5.5 <s[n] < 6.5 6 6.5 <s[n] < 7.5 7 7.5 <s[n] < 8.5 8 8.5 <s[n] < 9.5 9 9.5 <s[n] 10

Quantization

CODING

Coding Proses mengubah nilai amplitudo diskrit menjadi nilai biner: 1 bit nilai biner(0,1) 2 bit nilai biner(00,01,10,11) dst.

Encoding V max = 7.5V 7.0V 6.5V 6.0V 5.5V 5.0V 4.5V 4.0V 3.5V 3.0V 2.5V 2.0V 1.5V 1.0V 0.5V 0V 1111 1110 1101 1100 1011 1010 1001 1000 0111 0110 0101 0100 0011 0010 0001 0000 DIGITAL OUTPUT 111 110 101 100 011 010 001 1 LSB 1/8 2/8 3/8 4/8 5/8 6/8 7/8 ANALOG INPUT proportionality

OPERASI SINYAL

NotasiSinyal Diskrit Symbol sinyalanalog fungsi waktu: Input = x(t) Proses = h(t) Output = y(t) Symbol sinyaldiskritsampling ken adalah: Input = x(n) Proses = x(n) Output = x(n)

NotasiSinyal Diskrit Suatu sinyal diskrit dinyatakan dengan notasi x[n], dimana n adalah suatu bilangan integer (bulat), dimana n merepresentasikan suatu sampel(sampling). Untuk: x[0], nilai 0dalamkurungsikumenyatakansample ke-0, x[1],nilai 1dalamkurungsikumenyatakansample ke-1.

NotasiSinyal Diskrit Untuk sinyal pergeseran sinyal atau delay disimbolkan sebagai berikut: x[n-1] menyatakansinyalsampelken digeser ke kanan sejauh 1 sampel, dan x[n-2] menyatakan sinyal sampel ke n digeser ke kanan sejauh 2 sampel. x[n+1] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 1, x[n+2] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 2 sample.

NotasiSinyal Diskrit Untuk sinyal pergeseran sinyal atau delay disimbolkan sebagai berikut: x[n-1] menyatakansinyalsampelken digeser ke kanan sejauh 1 sampel, dan x[n-2] menyatakan sinyal sampel ke n digeser ke kanan sejauh 2 sampel. x[n+1] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 1, x[n+2] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 2 sample.

NotasiSinyal Diskrit Untuk sinyal pergeseran sinyal atau delay disimbolkan sebagai berikut: x[n-1] menyatakansinyalsampelken digeser ke kanan sejauh 1 sampel, dan x[n-2] menyatakan sinyal sampel ke n digeser ke kanan sejauh 2 sampel. x[n+1] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 1, x[n+2] menyatakan sinyal diskrit digeser ke kiri sejauh 2 sample.

REPRESENTASI SINYAL WAKTU DISKRIT

Representasi Sinyal Waktu Diskrit Dalampengolahansinyaldiskritdikenalbeberapasinyaldasar. 1. Deret Unit sample 2. Delay unit sample 3. Deretunit step 4. Unit Ramp function

1. DeretUnit sample Sinyalinidihasilkandarisampling sinyalwaktukontinyuyang nilainya konstan(sinyal DC). Bentuk sinyal waktu diskrit untuk representasinya berupa deretan pulsa-pulsa bernilai sama mulai darinegatiftakberhinggasampaidengan positiftakberhingga. Gambaran matematis untuk sinyal ini adalah seperti berikut. f(nt) = 1 untuksemuanilain.

2. Delay unit sample Merupakan operasi pergeseran, digunakan untuk representasikan suatu sinyal sampling yang ke-n. secara matematik, dinyatakan olehpersamaanberikut:

3. Deretunit step Pada deret unit step besar amplitude atau implusnyasama dengan 1 untuk n 0 dan lainnya sama dengan 0. Sinyal unit stepdigunakan untuk mengambil suatu sinyal pada daerah tertentu dan membuangdaerahyang ditidakdiinginkan. Proses ini dikenal pula dengan window atau masking.

4. Unit Ramp function Merupakan suatu sinyal yang memiliki nilai membesarsecara proporsional dan linear. Persamaan fungsi ini dinyatakan oleh persamaan berikut:

FORMAT SINYAL DISKRIT

Format Sinyal Diskrit Sinyal diskrit dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan matematik, table, dan deret. Gambarsinyaldiskritdiatasdapatdirepresentasikankedalam4 format berikut: 1. Dalam bentuk fungsi 2. Dalam bentuk tabel 3. Dalam bentuk deret 4. Dalam bentuk impuls respon

Dalam bentuktabel

Dalam bentukderet Catatan: tanda panah menunjukkan nilai n=0

Dalam bentukimpuls Respon Untuk mengambil sinyal ke k, dilakukan dengan cara mengalikan sinyal diskrit dengan unit impuls δ(n-k) selengkapnya dapat dilihat pada persamaan berikut:

Dalam bentukimpuls Respon Sehinggasinyaldiatasdapatdiubah kedalambentukberikut: X(n) = x 0 δ(n) + x 1 δ(n-1) + x 2 δ(n-2) + x 3 δ(n-3) = 2δ(n) + 1δ(n-1) + 1δ(n-2) + 1δ(n-3) = 2δ(n) + δ(n-1) + δ(n-2) + δ(n-3)

CONTOH SOAL..

ContohSoal? Suatusinyaldiskritx(n) = { 0, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 0, 0, } Tentukan: a. Format sinyal dalam bentuk fungsi b. Format sinyal dalam bentuk impuls respon c. Gambar diskrit d. x(n -1) e. x(n + 1)

Dalam bentuk fungsi

OPERASI SINYAL DUM September 2014

OPRASI SATU SINYAL

1. OperasiPerkalianSkalar Operasi terhadap Amplituda Penskalaan A.x(n)

1. OperasiPerkalianSkalar Operasi perkalian skalar x(n) = {, 0, 2, 1, 2, 3, 4, 0,... } a) y(n) = 2x(n) =??? b) y(n) = 3x(n) =???

2. OperasiPergeseran Misal terdapat sebuah sinyal, x(n), akan digeser sebanyak k, maka akanmenghasilkansuatusinyalbaru, y(n), dimana: y(n) = x(n-k) pergeseran pada sinyal x(n), dimana: k=0(belumterjadipergeseran) k 0(sudahterjadipergeseran).

2. OperasiPergeseran Unit Step Diskret u[n]= 1,n 0 0,n < 0 Unit Step Diskret Tergeser Ke kanan sejauh k satuan u[n] 1-3 -2-1 1 2 3 u[n-k] 1 n -1 1 k u[n+k] n Unit Step Diskret Tergeser Ke kiri sejauh k satuan k 1-1 n 1

2. OperasiPergeseran Operasi Pergeseran x(n) = {, 0, 2, 1, 2, 3, 4, 0,... } x (n-1) =??? -> x(n) = {, 0, 2, 1, 2, 3, 4, 0,... } a) x (n-2) =??? b) x (n-3) =??? c) x (n+2) =??? d) x (n+4) =???

3. OperasiPencerminan Misal terdapat sebuah sinyal, x(n), Pencerminan sinyal dilakukan dengan cara mencerminkan pada nilai sinyal pada n=0, sehingga diperoleh sinyal baru, y(n), dimana: y(n) = x(-n)

3. OperasiPencerminan u[n] 1-3 -2-1 1 2 3 n u[-n] 1 1 2 n

3. OperasiPencerminan

3. OperasiPencerminan Operasi Pencerminan a) x(n) = {, 0, 2, 1, 2, 3, 4, 0,... } b) x(n) = {, 0, 4, 3, 2, 1, 0, -1, -2, -3, 0,... } c) x(n) = {, 0, 0, -1, 1, 2, 1, 2, 1, 2, 0,... } di cerminkan pada n=2 d) x(n) = {, 0, 2, 3, 1, 3, 2,1, -1, 1, 2, 3, 4, 0,... } di cerminkan pada n= -3 y(n) = x (-n) =???

4. Operasi Terhadap Amplituda y(n) = ax(n) Y(n) adalah hasil kali x(n) dengan sebuah konstanta a adalah mengalikan setiap sinyal cuplikan dengan konstanta a tersebut. Catatan : hanya amplitudo sinyal yang mengalami perubahan

5. Kompresi dan Ekspansi Sinyal y(n) = x(an) Jika lal > 1Kompresi Jika lal < 1Ekspansi

5. Contoh Kompresi x[n] 1-3 -2-1 1 2 3 x[2n] 4 5 n -2-1 1 1 2 3 4 n 49

Contoh Ekspansi x[n] 1 n -2-1 1 2 3 4 x[1/2n] 1-3 -2-1 1 2 3 4 5 n 50

OPRASI DUA SINYAL ATAU LEBIH

1. Oprasi Penjumlahan Misal terdapat dua buah sinyal, x 1 (n) dan x 2 (n), penjumlahan dari dua buah sinyal tersebut adalah menjumlahkan nilai sinyal untuk x 1 (n)danx 2 (n)padanilainyangbersesuaian. y (n) = x 1 (n) + x 2 (n)

1. Oprasi Penjumlahan x 1 [n] 1-2 -1 1 2 3 n 2 y[n]= x 1 (n)+x 2 (n) x 2 [n] x 1 (n)+x 2 (n) 1-2 -1-1 1 1 2 3 n -2-1 1 2 3 n

1. Oprasi Penjumlahan Operasi penjumlahan x 1 (n) = {, 0, 2, 1, 2, 3, 4, 0,... } x 2 (n) = {, 0, 1, -3, 1, -3, -2, -3, 0, } a) x 1 (n) + x 1 (n) =??? b) x 2 (n) + x 2 (n) =??? c) x 1 (n) + x 2 (n) =???

2. Operasiperkalian 2 sinyal Misal terdapat dua buah sinyal, x 1 (n) dan x 2 (n), perkalian dari dua buah sinyal tersebut adalah dengan mengalikan nilai sinyal untuk x 1 (n)danx 2 (n)padanilainyangbersesuaian. y(n) = x 1 (n). x 2 (n)

2. Operasiperkalian 2 sinyal x 1 [n] 1-2 -1 x 2 [n] 1 2 3 n x 1 (n).x 2 (n) 1 y[n]= x 1 (n). x 2 (n) -2-1 -1 1 1 2 3 n -2-1 -1 1 2 3 n

2. Operasiperkalian 2 sinyal Operasi perkalian 2 sinyal x 1 (n) = {, 0, 2, 1, 2, 3, 4, 0,... } x 2 (n) = { 2, 3, 1, 3, 4, 2, 3, 1,... } x 1 (n) * x 1 (n) =??? x 2 (n) * x 2 (n) =??? x 1 (n) * x 2 (n) =???

TUGAS

THANKS