BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

Transkripsi:

51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar deviasi dari masing masing variabel yang terdaftar dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 17 sampel selama 4 tahun sehingga total data yang diteliti sebanyak 68 sampel. Data dianalisis dengan program statistik SPSS versi 20. Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 68.23 4.19 1.8757.97130 LDR 68 39.78 102.22 76.3101 13.79756 BOPO 68 55.08 97.48 82.1129 8.18517 NPM 68 1.66 27.97 12.7096 5.90605 Return saham 68 -.3516631860 2.178755547.3492806857.5020601985 Valid N (listwise) 68 Sumber : output SPSS versi 20 Return on Asset (ROA) menunjukkan keefektifan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Tabel memperlihatkan ROA minimum dimiliki oleh PT. Bank Windu Kentjana International, Tbk di tahun 2008 dengan nilai 0.23 sedangkan nilai maksimum pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk juga di tahun 2008 sebesar 4.19. Nilai standar deviasi 0.97130 lebih kecil dari 51

52 mean sebesar 1.8757 mengindikasikan bahwa secara umum kinerja perusahaan cenderung masih mendapatkan laba dan simpangan ROA tersebar dengan baik. Berdasarkan tabel diatas diketahui variabel Loan Deposit Ratio (LDR) dengan nilai minimum sebesar 39.78 yang dimiliki oleh PT. Bank Victoria International, Tbk pada tahun 2010 serta nilai maksimum sebesar 102.22 oleh PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk di tahun 2008. Nilai rata rata (mean) sebesar 76.3101 dan standar deviasi 13.79756. Ini mencerminkan bahwa simpangan data pada variabel LDR tersebar dengan baik karena nilai standar deviasi lebih kecil dari rata rata, namun beberapa perusahaan tidak memiliki nilai LDR ideal seperti ketentuan BI yaitu antara 78% - 100%. Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai nilai mean sebesar 82.1129 dan standar deviasi 8.18517 yang berarti juga bahwa simpangan data BOPO tersebar baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil dari mean. Sedangkan nilai minimum dan maksimum BOPO terdapat pada tahun 2008 masing masing dimiliki PT. CIMB Niaga, Tbk sebesar 55.08 dan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk sebesar 97.48, sehingga dapat dikatakan PT. CIMB Niaga, Tbk mampu mengelola operasionalnya dengan efisien. NPM mengindikasikan tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan manajemen yang baik sehingga memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik pula. Hasil statistik deskriptif Net Profit Margin (NPM) bernilai

53 minimum di tahun 2008 sebesar 1.66 oleh PT. Bank Windu Kentjana International, Tbk serta bernilai maksimum 27.97 tahun 2011 pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. NPM mempunyai nilai mean sebesar 12.7096 dan standar deviasi 5.90605 yang berarti bahwa simpangan data NPM di sektor perbankan tersebar dengan baik karena nilai standar deviasi yang lebih kecil dari mean. Variabel retun saham mempunyai nilai mean sebesar 0.3492806857 pada tanggal publikasinya yang berarti secara umum kemampuan perusahaan memberikan return saham masih dalam posisi baik dengan standar deviasi sebesar 0.5020601985. Nilai minimum return saham terdapat pada tahun 2010 dengan nilai sebesar -0.3516631860 yang dimilki oleh PT. Bank CIMB Niaga, Tbk serta nilai maksimum sebesar 2.178755547 yang dimiliki oleh PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk di tahun 2008.

54 B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov, bila nilai signifikan <0.05 berarti distribusi data tidak normal sedangkan bila nilai signifikan >0.05 maka distribusi normal. Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 68 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation.43078877 Most Extreme Differences Absolute.119 Positive.119 Negative -.083 Kolmogorov-Smirnov Z.978 Asymp. Sig. (2-tailed).294 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.enggunakan Sumber : output SPSS versi 20 Hasil uji ini menunjukkan nilai signifikansi dari unstandardized residual tersebut adalah 0.294 >0.05, maka dapat disimpulkan residual memenuhi distribusi normal. Hal ini diperkuat dengan normal probability plot adalah sebagai berikut :

55 Gambar 4.1 Normal Probability Plot Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa titik titik pada gambar normal probability plot mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal. 2. Uji Multikolonieritas Multikolonieritas adalah suatu keadaan dimana diantara variabel bebas dalam model regresi terdapat korelasi ynag signifikan. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung

56 multikolonieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas digunakan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance >0.10 dan nilai VIF <10, maka tidak ada multikolonieritas antara variabel bebas dalam model regresi demikian juga sebaliknya. Tabel 4.3 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) ROA.204 4.907 1 LDR.764 1.309 BOPO.310 3.224 NPM.165 6.066 a. Dependent Variable: Return saham Sumber : output SPSS versi 20 Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai ROA, LDR, BOPO dan NPM memiliki nilai tolerance masing masing 0.204, 0.764, 0.310 dan 0.165. Sehingga nilai keempat variabel bebas tersebut bernilai tolerance >0.10. Demikian pula nilai VIF ROA sebesar 4.907, LDR sebesar 1.309, BOPO sebesar 3.224 dan NPM sebesar 6.066 yang nilai keempat variabel <10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolonieritas atau asumsi non multikolonieritas terpenuhi.

57 3. Uji Autokorelasi Autokorelasi menunjukkan bahwa dalam sebuah model regresi linier terdapat kesalahan pengganggu pada periode waktu dengan kesalahan pada periode waktu sebelumnya. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Tabel 4.4 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.514 a.264.217.44425 1.921 a. Predictors: (Constant), NPM, LDR, BOPO, ROA b. Dependent Variable: Return saham Sumber : output SPSS versi 20 Berdasarkan tabel output diatas diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1.921. Sedangkan hasil pengujian menurut tabel dengan n = 68 dan k = 4 pada tingkat signifikansi α = 5% diperoleh nilai batas bawah (dl) = 1.4853 dan batas atas (du) = 1.7335. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan bahwa syarat tidak mengandung autokorelasi adalah du < dw < 4-du sehingga didapat perhitungan 1.7335<1.921<4-1.7335, maka ini berarti tidak terjadi autokorelasi, sehingga kesimpulannya adalah uji autokorelasi terpenuhi.

58 4. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukkan adanya ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan lain. Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Spearman s rho. Hasil pengujian heteroskedastisitas dilihat apabila variabel independen memiliki nilai sig>0.05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun sebaliknya jika variabel memiliki sig<0.05 maka terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.5 Correlations Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.008 ROA Sig. (2-tailed).949 N 68 Correlation Coefficient -.042 LDR Sig. (2-tailed).735 Spearman's rho N 68 Correlation Coefficient -.007 BOPO Sig. (2-tailed).957 N 68 Correlation Coefficient.010 NPM Sig. (2-tailed).938 Sumber : output SPSS versi 20 N 68

59 Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa korelasi keempat variabel dengan Unstandarized Residual menunjukkan signifikansi sebesar >0.05. Yaitu nilai signifikansi ROA sebesar 0.949, LDR sebesar 0.735, BOPO sebesar 0.957 dan NPM sebesar 0.938. Berdasarkan hasil uji tersebut maka model regresi berganda yang digunakan dapat penelitian ini adalah bebas heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas juga dapat dilakukan melalui grafik scatter plot yang dapat dilihat pada gambar 4.2 : Gambar 4.2

60 Gambar scatter plot diatas menunjukkan titik titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu diatas dan dibawah nilai 0 pada sumbu Y. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan ahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi yang digunakan, dengan demikian asumsi non heteroskedastisitas terpenuhi. C. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R square) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya. Nila R square yang mendekati 1 (satu) berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen. Jika nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Tabel 4.6 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.514 a.264.217.44425 a. Predictors: (Constant), NPM, LDR, BOPO, ROA b. Dependent Variable: Return saham Sumber : output SPSS versi 20

61 Dari tabel 4.6 diketahui bahwa nilai R sebesar 0.514 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel dependen dan variabel independen adalah kuat karena berada diatas angka 0.5 (50%). Hasil pengujian koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.217. Hal ini berarti bahwa variasi keempat variabel independen yaitu ROA, LDR, BOPO dan NPM mampu menjelaskan return saham pada perusahaan perbankan di BEI periode 2008 2011 sebesar 21.7%. Sedangkan sisanya sebesar 78.3% dijelaskan oleh faktor faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. D. Uji Hipotesis 1. Uji Statistik F Uji ini dilakukan dengan menganalisis besarnya pengaruh ROA, LDR, BOPO dan NPM secara serentak terhadap return saham. Tabel 4.7 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 4.455 4 1.114 5.643.001 b 1 Residual 12.434 63.197 Total 16.888 67 a. Dependent Variable: Return saham b. Predictors: (Constant), NPM, LDR, BOPO, ROA Sumber : output SPSS versi 20

62 Berdasarkan uji pada tabel 4.7 diperoleh nilai F hitung sebesar 5.643 dengan nilai signifikansi 0.001 lebih kecil dari α = 0.05 yang berarti Ho diterima. Artinya bahwa secara simultan faktor fundamental berupa ROA, LDR, BOPO dan NPM berpengaruh terhadap return saham perusahaan perbankan di BEI periode 2008 2011. 2. Uji Statistik t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dalam penelitian. Apabila signifikansi <0.05 maka Ho diterima, dengan demikian variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang ada dalam model atau ada pengaruh secara parsial antara variabel yang diuji. Sebaliknya jika signifikansi >0.05, maka Ho ditolak, dengan demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel yang diuji. Tabel 4.8 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 1.265 1.225 1.033.306 ROA.475.124.919 3.837.000 1 LDR.001.005.021.170.865 BOPO -.010.012 -.157 -.807.423 NPM -.085.023 -.996-3.742.000 a. Dependent Variable: Return saham Sumber : output SPSS versi 20

63 Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.8 dapat disimpulkan sebagai berikut : Variabel ROA memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05. Maka Ho diterima sehingga ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan periode 2008 2011. Variabel LDR memiliki nilai signifikansi sebesar 0.865 yang artinya nilai signifikansi lebih besar dari nilai signifikansi 0.05. Maka Ho ditolak sehingga LDR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan periode 2008 2011. Variabel BOPO memiliki nilai signifikansi sebesar 0.423 yang artinya nilai signifikansi lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05. Maka Ho ditolak sehingga BOPO secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan periode 2008 2011. Variabel NPM memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yang artinya nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05. Maka Ho diterima sehingga NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan perbankan priode 2008 2011.

64 E. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel variabel independen terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis tabel 4.8 diatas, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Y = 1.265 + 0.475 ROA + 0.001 LDR 0.010 BOPO 0.085 NPM + ε Persamaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 1.265 artinya jika ROA, LDR, BOPO dan NPM nilainya 0, maka perubahan return saham akan naik sebesar 1.265. 2. Nilai koefisien regresi variabel ROA sebesar 0.475 artinya jika ROA naik satu satuan, maka return saham pada perusahaan perbankan di BEI periode 2008 2011 akan mengalami peningkatan sebesar 0.475. 3. Nilai koefisien regresi variabel LDR sebesar 0.001 artinya jika LDR naik satu satuan, maka return saham pada perusahaan perbankan di BEI periode 2008 2011 akan mengalami peningkatan sebesar 0.001. 4. Nilai koefisien regresi variabel BOPO sebesar 0.010 artinya jika BOPO naik satu satuan, maka return saham pada perusahaan perbankan di BEI periode 2008 2011 akan mengalami penurunan sebesar 0.010. 5. Nilai koefisien regresi variabel NPM sebesar 0.085 artinya jika NPM naik satu satuan, maka return saham perusahaan perbankan di BEI 2008 2011 akan mengalami penurunan sebesar 0.085.

65 F. Pembahasan 1. Pengaruh ROA terhadap Return Saham Dari hasil pengujian diatas, diketahui bahwa variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Ryan Alexander Wongso (2012) dengan menggunakan rasio keuangan LDR, ROA dan CAR pada bank Mandiri selama periode 2005 2010. Kondisi ini menggambarkan bahwa investor sangat tertarik pada perusahaan yang mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan. Dengan masuknya investor untuk menananmkan sahamnya maka akan mendorong peningkatan harga saham. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan pula return saham perusahaan. 2. Pengaruh LDR terhadap Return Saham Dari hasil pengujian diatas, diketahui bahwa variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Ini tidak sejalan sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rintistya Kurniadi (2012) dengan objek penelitan perusahaan pebankan yang terdaftar di BEI periode 2008 2010. Artinya LDR tidak mempengaruhi reaksi pasar/ investor dalam melihat informasi kinerja perusahaan dan menanamkan modalnya. Hal ini mungkin disebabkan jika rasio LDR semakin tinggi maka kondisi likuiditas bank akan semakin riskan, sebaliknya jika semakin rendah menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam penyaluran kredit.

66 3. Pengaruh BOPO terhadap Return Saham Dari hasil pemgujian diatas, diketahui bahwa variabel BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Rico Wijaya, dkk (2012) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2007 2009 yang menyimpulkan bahwa BOPO berpengaruh terhadap return saham. Hasil ini menunjukkan bahwa BOPO bukanlah salah satu faktor yang membuat return saham mengalami peningkatan. Karena tidak tertariknya investor pada efisiensi kinerja perusahaan dalam mengendalikan biaya operasionalnya. 4. Pengaruh NPM terhadap Return Saham Dari hasil pengujian diatas, diketahui bahwa variabel NPM berpengaruh signifikan terhadap return saham. Ini mengindikasikan peningkatan rasio NPM perusahaan menjadi faktor penentu dalam meningkatkan kepercayaan investor karena ketertarikan investor pada perusahaan yang memiliki efektivitas dan efisiensi kegiatan manajemen yang baik. Sehingga dapat mengubah permintaan atau penawaran harga saham yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap return saham. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merry Noor (2010) yang melakukan penelitian terhadap variabel CAR, NPM, ROI dan LDR.