APLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN. 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat

MULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA

BAB II LANDASAN TEORI

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

Mengembangkan Bakat Anak

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,

BE POSITIVE THD ANAK

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

ANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB IV ANALISIS KONSEP KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Modul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

BAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014

BAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam

MENGGALI KEMAMPUAN AKADEMIK PESERTA DIDIK MELALUI APLIKASI MULTIPLE INTELEGENSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hiburan dan kebermanfaatan (pinjam istilah Horatio : dulce et utile). Melalui

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang

ETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi

ANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUTIARA ILMU PANDAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

berbagai macam aktivitas sosial serta ketaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

NASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

MULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB 3 METODOLOGI. Alur dari penelitian thesis ini adalah sebagai berikut : Pada tahap ini dilakukan study literatur dari jurnal-jurnal yang ada untuk

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

APLIKASI BANTU PEMINATAN SMK MENGGUNAKAN METODE BAYES. Wanda Kunia Hermawan A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari anak, misal di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change. sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI

Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sempurna, dan Sempurnanya manusia ditandai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL GURU TK/SLB

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAGAIMANA MELEJITKAN 10 POTENSI KECERDASAN ANAK?

Cara setiap siswa untuk berkonsentrasi, memproses dan menyimpan informasi yang baru dan sulit

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan

PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ANAK (PEDAGOGIK): Disajikan Pada Konversi Hasil Diklat Gadik PAUD PLS FIP UPI 19 Oktober 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ika Atikah, 2015

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Komunikasi Matematis

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) Lely Halimah

BAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi matematika, multiple intillegences dan gender. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

Transkripsi:

APLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Andri Sukmaindrayana 1, Sarmidi 2 1) Prodi Informatika STMIK DCI Kp. Cibinuang RT/RW 17/03 Ds Sukamahi Kec. Sukaratu Kab. Tasikmalaya E-mail: sukmaindrayana@gmail.com 2) Prodi Sistem Informasi STMIK DCI Kp. Tanjungsari RT/RW 02/01 Kel.Suakanagara Kec. Purbaratu Kota Tasikmalaya E-mail: sarmidi_wj@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan antara orang tua dan anak dalam hal penentuan bakat dan minat anak. Seperti kita tahu bahwa bakat dan minat adalah hal yang sangat penting yang ada pada diri setiap manusia, apalagi dalam diri anak yang perlu kita ketahui sedini mungkin untuk selanjutnya dilakukan pengembanan dan pengarahan kegiatan pada anak agar anak tersebut memiliki semangat dan kenyamanan menjalani kegiatan disetiap harinya. Tapi terdapat beberapa masalah yang timbul pada diri anak, yang merasa tertekan atau tidak mendapat kebebasan untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Itu karena kurang sadarnya orang tua bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Semua orang tua menginginkan anaknya unggul dalam segi akademis yang menuntut anak untuk mendapat peringkat teratas disekolahnya. Padahal potensi anak bukan hanya dari sisi akademis saja, yaitu setiap anak memiliki kecenderungan bakat, minat dan potensi tersendiri yang anak miliki. Penulis melakukan penelitian untuk membantu orang tua dalam memutuskan penentuan bakat dan minat anak. Bakat dan minat anak dapat ditentukan salah satunya dengan melakukan test pada anak yang nantinya orang tua akan mengetahui potensai apa saja yang dimiliki anak tersebut. Penentuan bakat dan minat anak akan sangat berguna untuk masa yang akan datang, anak akan merasa nyaman, bahagia, terarahkan untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Dengan menggunakan metode bayes yang bertujuan meningkatkan kepercayaan terhadap hasil yang telah didapat dan nantinya akan dibandingkan dengan aktivitas anak sehari-hari sehingga lebih mudah dalam Kata Kunci: Bakat, Bayes, Psikologi I. PENDAHULUAN Teknologi informasi yang semakin berkembang disetiap detiknya telah banyak menciptakan sarana-sarana baru yang membantu dalam penyampaian informasi yang cepat dan tepat. Perlunya informasi juga salah satunya berguna untuk membantu mengambil suatu keputusan. Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu tindakan dalam pemecahan masalah. Untuk membantu dalam pengambilan keputusan diperlukan suatu aplikasi yang mampu menganalisa prospek dimasa yang akan datang. Kemajuan teknologi Informasi khususnya komputer telah merata di segala bidang termasuk dalam bidang psikologi bagi anak. Untuk mendukung pemilihan 11

keputusan dibidang ini yaitu membutuhkan aplikasi yang dapat menunjang pemilihan keputusan yang tepat dan cepat bagi orang tua untuk perkembangan anaknya dalam penentuan minat dan bakat anak. Proses menentukan minat dan bakat biasanya yaitu orang tua menyerahkan sepenuhnya kepada anaknya atau orang tua yang mengarahkan anak untuk menjadi apa yang mereka inginkan tanpa orang tua sadari apa yang dilakukan anak bukan merupakan keinginan anak tersebut. Ada masalah lain seperti pengkategorian usia anak yang cenderung berimbas kepada keputusankeputusan orang tua untuk menentukan dari mana karakter dan bakat seseorang anak mulai terbentuk. Kesalahan pemikiran seperti itu yang sering menyebabkan konflik antara orang tua dengan anak. Kecenderungan orang tua memaksakan kehendaknya dapat mengakibatkan anak akan merasa tertekan, kehilangan semangat belajar sehingga anak akan cenderung menjadi malas dalam belajar. Agar permasalahan tersebut dapat diatasi maka penulis mencoba membangun Aplikasi Alat Bantu Penentuan Bakat dan Minat Anak dengan Menggunakan Metode Bayes dimana aplikasi ini diharapkan mampu memberikan informasi sebagai alternatif solusi dalam menentukan bakat dan minat, karena kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. II. LANDASAN TEORI 2.1 Bakat Bakat merupakan potensi yang dimiliki manusia sejak lahir (potensi bawaan). Dan bakat merupakan sesuatu yang perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Melalui bakat, seseorang akan memperoleh keuntungan dari pelatihannya sampai tingkat tertentu. Namun, bakat bukan sesuatu yang jelas-jelas terlihat, bakat lebih merupakan sesuatu yang masih harus diwujudkan. Bakat merupakan aktivitas yang disukai anak dan berasal dari gen atau bawaan dalam diri anak yang sudah ada sejak lahir. 2.2 Pengertian Minat Minat dalam kamus bahasa Indonesia memiliki makna kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Seperti yang dikemukakan oleh Oktavia Pramono, bahwa Minat adalah aktivitas atau tugastugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Adapun menurut pendapat Munif Chatib, Sesuatu yang membuat anak tertarik untuk melakukan aktivitas yang disukainya dan membuatnya membutuhkan aktivitas tersebut. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan bak apabila tidak diawali dengan adanya minat pada bidang yang akan ditekuninya. 2.3 Pengertian Umum tentang Anak Anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus memerlukan pembinaan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, sosial secara utuh, serasi, selaras dan seimbang. Saat dalam masa pertumbuhan, anak-anak selalu penasaran dengan apa yang ada di sekitar mereka. Disanalah 12

sesungguhnya kita mulai menemukan titiktitik penting yang sebetulnya sangat berperan besar dalam pengembangan karakter anak. Pada usia dini, anak-anak juga membutuhkan bimbingan yang diharapkan sempurna sehingga mengembangkan diri secara mandiri. Seorang anak mestinya sudah menunjukan minat-minat tertentu pada satu atau banyak hal. Orang tua dapat mengamati hal itu. Namun, banyak juga orang tua yang mengalami kesulitan untuk memahami minat seorang anak. Karena pada dasarnya, dunia anak ibarat kertas kosong yang perlahan-lahan mulai diisi dan diwarnai oleh lingkungan sekitar. 2.4 Mengenali Bakat Anak Multiple intelligences merupakan teori kecerdasan yang dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang psikologi dari Harvard University, bahwa setiap anak punya kecenderungan kecerdasan dari sembilan kecerdasan, yaitu : 1) Kecerdasan Linguistik Kemampuan menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran-pikiran dalam bicara. 2) Kecerdasan matematis-logis Kemampuan menangani bilangan, perhitungan, pola, serta pemikiran logis dan ilmiah. Biasanya, kecerdasan ini dimiliki oleh para ilmuan atau filsuf. 3) Kecerdasan visual-spasial Kemampuan melihat secara detail sehingga bisa menggunakan kemampuan ini untuk melihat segala objek yang diamati. Lebih dari itu, kecerdasan ini bisa merekam semua yang diamati dan mampu melukiskannya kembali. Biasanya, kecerdasan ini dimiliki oleh para insinyur (terutama arsitek), pilot, navigator atau penemu. 4) Kecerdasan kinestetis Kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk segala kebutuhan atau kepentingan hidup. Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa mewujudkan ide atau gagasannya melalui erak fisik. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para penari atau atlet. 5) Kecerdasan musikal Kemampuan menyimpan nada atau irama musik dalam memori. Orang yang memiliki kecerdasan ini lebih mudah mengingat sesuatu jika diiringi dengan irama musik. Biasanya, kecerdasan ini dimiliki oleh para musisi, seniman atau budayawan. 6) Kecerdasan interpersonal Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang-orang disekitarnya sehingga dia bisa merasakan secara emosional: tempramen, suasana hati, maksud serta kehendak orang lain. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para sosiolog, psikolog atau konselor (konsultan). 7) Kecerdasan intrapersonal Kemampuan mengenali dan memahami diri sendiri serta berani bertanggungjawab atas perbuatan sendiri. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para ahli bidang ilmu tertentu, filsuf, trainer atau motivator. 8) Kecerdasan naturalis Kemampuan mengenali lingkungan dan memperlakukannya secara proporsional. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para neorolog, antropolog, arkeolog atau pecinta lingkungan. 9) Kecerdasan eksistensial 13

Kemampuan merasakan dan menghayati berbagai pengalaman rohani atas pelajaran atau pemahaman sesuai keyakinan kepada Tuhan. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para ahli spiritual (sufi), ruhaniawan (tokoh agama) atau filsuf. 2.5 Metode Bayes Teorema Bayes adalah sebuah teorema dengan dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada petunjuk baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan representasi invers probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari statistika Bayes dan memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi (terutama ilmu ekonomi mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum. Penerapan teorema Bayes untuk memperbarui kepercayaan dinamakan inferens Bayes. - Probabilitas Metode Bayes - Perhitungan dengan Metode - Bayes 1) Menentukan P(E Hi) Bobot untuk ciri kecerdasan setiap kecerdasan yaitu, dengan probabilitas berikut : Tabel 2.1 Tabel Bobot Ciri Kecerdasan No. Kecerdasan Jumlah Ciri setiap Kecerdasan Bobot 1 Kecerdasan Linguistik 8 0,125 2 Kecerdasan matematis-logis 7 0,1428 3 Kecerdasan visual-spasial 9 0,1111 4 Kecerdasan musikal 9 0,1111 5 Kecerdasan kinestetis 7 0,1428 6 Kecerdasan interpersonal 7 0,1428 7 Kecerdasan Intrapersonal 6 0,1667 8 Kecerdasan naturalis 6 0,1667 9 Kecerdasan eksistensial 5 0, 2 2) Kemudian mencari nilai semesta dengan menjumlahkan dari hipotesa diatas : 3) Setelah hasil penjumlahan di atas diketahui, maka didapatlah rumus untuk menghitung nilai semesta: 4) Setelah nilai P(Hi) diketahui, probabilitas hipotesis H tanpa memandang evidence apapun. 5) Langkah selanjutnya ialah mencari nilai P(Hi E) atau probabilitas hipotesis Hi benar jika diberikan evidence E 6) Setelah seluruh nilai P(Hi E) diketahui, tentukan nilai bayes Kelebihan dan Kekurangan Metode Bayes Bayesian theory mempunyai berbagai keuntungan jika dibandingkan dengan beberapa teori lainnya, yaitu: a. Interpolation, metode bayes menghubungkan segala hal dengan teori-teori engineering. Pada saat berhadapan dengan suatu problem, terdapat pilihan mengenai seberapa besar waktu dan usaha yang dilakukan oleh manusia dengan komputer. Pada saat membuat suatu sistem, terlebih 14

dahulu diharuskan untuk membuat sebuah model keseluruhan dan ditentukan faktor pengontrol pada model tersebut. Bayesian method menghubungkan perbedaan yang besar karena Bayesian prior dapat menjadi sebuah delta function dari suatu model yang luas. b. Language, Bayesian method mempunyai bahasa tersendiri untuk menetapkan hal-hal yang prior dan posterior. Hal ini secara signifikan membantu pada saat menyelesaikan bagian yang sulit dari sebuah solusi. c. Intuitions, Bayesian method melibatkan prior dan integration, dua aktivitas yang berguna secara luas. Dengan keuntungan-keuntungan di atas, dapat dikatakan bahwa Bayesian merupakan suatu metode yg cukup kuat. Namun, terdapat beberapa kekurangan yg signifikan, yaitu: a. Information theoretically infeasible. Pada kenyataannya menentukan prior pada Bayesian method merupakan hal yang cukup sulit. Kita harus menentukan angka yang riil untuk semua parameter pada model keseluruhan. Banyak orang yang menggunakan Bayesian seringkali tidak menyadari hal ini karena dua hal: - mereka mengetahui bahwa spesifikasi prior membutuhkan usaha yang cukup signifikan - mereka tidak mencantumkan prior aktual pada model mereka, tetapi lebih memilih prior yang lebih tidak menyusahkan. b. Computionally infeasible. Walaupun dapat ditentukan prior secara akurat, namun proses perhitungan posterior kemungkinan sangatlah sulit. Kesulitan ini membutuhkan perkiraan komputasional. c. Unautomatic. Selama terdapat problem-problem baru, selalu terdapat kebutuhan akan adanya ahli-ahli Bayesian untuk menyelesaikannya. d. Dibutuhkan banyak hitungan komputasional yang sulit untuk menjalankan metode ini. III. ANALISA MASALAH Analisis Data yang akan Digunakan Dalam pembuatan aplikasi ini, fakta dan pengetahuan yang berhubungan dengan bakat dan minat anak digunakan dalam mengambil suatu kesimpulan. Fakta tersebut diambil dari buku dan internet. Fakta dan pengetahuan yang telah didapatkan akan diterjemahkan oleh pembuat sistem ( knowlage engineer) menjadi basis pengetahuan yang tersimpan dalam sebuah sistem. Tabel 3.1 Tabel Pertanyaan Kode Kode_Ciri Pertanyaan P1 C1 Suka menulis kreatif P2 C2 Suka mengarang kisah khayal atau menceritakan lelucon P3 C3 Sangat hafal nama, tempat, tanggal atau hal-hal kecil P4 C4 Suka membaca di waktu senggang P5 C5 Suka mengeja kata dengan tepat dan mudah P6 C6 Suka mengisi teka-teki silang P7 C7 Suka menikmati sesuatu dengan cara mendengarkan 15

P8 Unggul dalam mata pelajaran bahasa (membaca, menulis C8 dan berkomunikasi). P9 Suka menghitung problem aritmatika dengan cepat di luar C9 kepala P10 Suka mengajukan pertanyaan yang sifatnya analisis, misalnya C10 mengapa hujan turun? P11 C11 Ahli dalam permainan catur P12 C12 Mampu menjelaskan masalah secara logis atau jelas P13 C13 Suka merancang eksperimen untuk membuktikan sesuatu P14 C14 Suka mengisi teka-teki silang P15 C15 Berprestasi dalam Matematika dan IPA. P16 C16 Memberikan gambaran yang jelas ketika menjelaskan sesuatu P17 C17 Mudah membaca peta atau diagram P18 C18 Menggambar sosok orang atau benda persis aslinya P19 C19 Senang melihat film, slide, foto, atau karya seni lainnya P20 C20 Sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya P21 C21 Suka melamun dan berfantasi P22 C22 Suka mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah P23 Lebih memahamai informasi lewat gambar daripada katakata C23 atau uraian P24 C24 Menonjol dalam mata pelajaran seni P25 Suka banyak bergerak ketika duduk atau mendengarkan C25 sesuatu P26 Aktif dalam kegiatan fisik seperti berenang, bersepeda, hiking C26 dsb P27 C27 Perlu menyentuh sesuatu yang sedang dipelajarinya P28 Menikmati kegiatan melompat, lari, gulat atau kegiatan fisik C28 lainnya P29 Suka memperlihatkan keterampilan dalam bidang kerajinan C29 tangan seperti mengukir, menjahit, memahat P30 C30 Pandai menirukan gerakan, kebiasaan atau prilaku orang lain P31 Suka bereaksi secara fisik terhadap jawaban masalah yang C31 dihadapinya P32 Suka membongkar berbagai benda kemudian menyusunnya C32 lagi P33 Berprestasi dalam mata pelajaran olahraga dan yang bersifat C33 kompetitif. P34 C34 Suka memainkan alat musik di rumah atau di sekolah P35 C35 Suka dengan mudah mengingat melodi suatu lagu P36 C36 Lebih bisa belajar dengan iringan musik 16

P37 Suka bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau C37 orang lain P38 C38 Suka dengan mudah mengikuti irama musik P39 C39 Mempunyai suara bagus untuk bernyanyi P40 C40 Berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik P41 C41 Mempunyai banyak teman P42 Suka bersosialisasi di sekolah atau di lingkungan tempat C42 tinggal P43 C43 Banyak terlibat dalam kegiatan kelompok di luar jam sekolah P44 Berperan sebagai penengah ketika terjadi konflik antar C44 teman P45 Memiliki peduli besar terhadap perasaan atau penderitaan C45 orang lain P46 C46 Sangat menikmati jika mengajari orang lain P47 C47 Berbakat menjadi pemimpin dan berperestasi dalam mata pelajaran ilmu sosial. P48 C48 Suka memperlihatkan sikap kemauan yang kuat P49 C49 Merasa baik jika bekerja atau belajar seorang diri P50 C50 Memiliki rasa percaya diri yang tinggi P51 C51 Banyak belajar dari kesalahan masa lalu P52 C52 Berpikir fokus dan terarah pada pencapaian tujuan P53 C53 Banyak melakukan hobi yang dikerjakan sendiri P54 C54 Suka dan akrab pada berbagai hewan peliharaan P55 C55 Sangat menikmati berjalan-jalan di alam terbuka P56 C56 Suka berkebun atau dekat dengan taman P57 C57 Memelihara binatang P58 C58 Suka membawa pulang serangga, daun bunga atau benda alam lainnya P59 C59 Berprestasi dalam mata pelajaran IPA, Biologi, dan lingkungan hidup P60 C60 Berperilaku ramah P61 C61 Rajin menjalankan ibadah P62 C62 Memiliki sifat penyabar P63 C63 Memiliki kesadaran diri yang tinggi P64 C64 Memiliki kasih sayang yang tinggi terhadap sesama 17

IV. PERANCANGAN SISTEM Diagram konteks DFD Level 1 V. IMPLEMENTASI PROGRAM Gambar 5.1 Antar muka system 18

1. Tampilan Form Data Referensi Halaman Input Data Kecerdasan Gambar 5.2 Halaman Input Data Kecerdasan Halaman Input Data Ciri Kecerdasan Gambar 5.3Halaman Input Data Ciri Kecerdasan VI. KESIMPULAN Berdasarkan pengembangan yang telah dilakukan selama proses perancangan hingga implementasi aplikasi alat bantu penentuan bakat dan minat anak dengan menggunakan metode bayes, maka dapat diambil kesimpulan keseluruhan sebagai berikut: 1. Dengan adanya program aplikasi yang penulis buat, diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah yang ada sebelumnya untuk dapat mengetahui kecerdasan apa saja yang dominan pada diri anak. 2. Dalam hal ini terdapat hasil berupa laporan yang dapat mempermudah 19

orang tua atau anak atau pihak terkait dalam menentukan keputusan dalam hal bakat dan minat anak. 3. Sistem dapat menghasilkan nilai yang valid yang sama dengan perhitungan manual, sehingga proses menenukan bakat dan minat anak dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. VII. DAFTAR PUSTAKA Chatib Munif. Orang tuanya manusia. Bandung : Kaifa. 2013. Pramono Octavia. Keajaiban Potensi Anak Anda. Yogyakarta : IN AzNa Books. 2015. Mubayidh Makmun. Kecerdasan dan Kesehatan Emosional Anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 2010. Muhammad Arhami, Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi. 2005. https://id.wikipedia.org/wiki/teorema_b ayes http://www.sulaidihasibuan.com/2015/0 3/pengertian-aplikasi-komputer.html http://kbbi.web.id/minat http://pelitainformatika.com/berkas/jurnal/ https://www.academia.edu/6851623/pe rkenalan_dengan_statistika_probabilitas 20