PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ANAK (PEDAGOGIK): Disajikan Pada Konversi Hasil Diklat Gadik PAUD PLS FIP UPI 19 Oktober 2008
|
|
- Hendri Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ANAK (PEDAGOGIK): Disajikan Pada Konversi Hasil Diklat Gadik PAUD PLS FIP UPI 19 Oktober 2008
2 PENDEKATAN DALAM PENDIDIKAN ANAK (PEDAGOGIK): (dalam upaya mengkaji pendidikan AUD, atau dalam mendidik AUD) A. Pendekatan Dalam Mengkaji Pendidikan AUD Ada dua keterlibatan orang dalam dunia pendidikan : 1. Praktek pendidikan (PP) : Seperangkat kegiatan bersama (sosial) antara dua pihak atau lebih, yang tertuju pada upaya membantu salah satu pihak (peserta didik) agar terjadi perubahan pola tingkah laku yang diinginkan. 2. Studi pendidikan (SP): Seperangkat kegiatan Individual yang bersfat intelektual yang bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip pendidikan (teori, ilmu, hukum pendidikan)
3 PERBEDAAN PRAKTIK DAN STUDI PENDIDIKAN NO. HAL YANG DIBEDAKAN PRAKTIK PENDIDIKAN STUDI PENDIDIKAN 1. TUJUAN/ HASIL PP BERTUJUAN MEMBANTU PIHAK LAIN MENGALAMI PERUBAHAN TINGKAH LAKU FUNDAMENTAL YANG DIHARAPKAN 2. PROSES KEGIATAN PP MERUPAKAN SEPERANGKAT KEGIATAN BERSAMA/SOSIAL. PP MERUPAKAN USAHA MENCIPTAKAN PERISTIWA PENDIDIKAN DAN MENGARAHKANNYA PP MERUPAKAN USAHA SADAR ATAU TIDAK SADAR MELAKSANAKAN PRINSIP PENDIDIKAN 3 DORONGAN/ MOTIVASI PP YANG SEBENARNYA AKAN TIMBUL KARENA MERASAKAN ADANYA KEWAJIBAN MENOLONG ORANG LAIN SP BERTUJUAN MENGETAHUI PRINSIP-PRINSIP YANG TERKANDUNG DALAM PERISTIWA-PERISTIWA PENDIDIKAN SP MERUPAKAN SEPERANGKAT KEGIATAN INTELEKTUAL SP MERUPAKAN USAHA MENGAMATI PERISTIWA- PERISTIWA PENDIDIKAN YANG TERJADI DALAM KEHIDUPAN SP MERUPAKAN USAHA MENELITI DAN MENEMUKAN PRINSIP- PRINSIP PENDIDIKAN YANG BERLAKU SP YANG SEBENARNYA AKAN TIMBUL KARENA RASA INGIN TAHU YANG MENDALAM ATAU DISEBUT CURIOSITY
4 Hubungan Komplementer PP dan SP:
5 PENDEKATAN DALAM STUDI PENDIDIKAN 1. Pendekatan Awam : Prosedur pemecahan masalah pendidikan secara alamiah, serampangan tanpa menggunakan pola pikir/pola kerja tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan 2. Pendekatan Akademis/intelek : Prosedur pemecahan masalah pendidikan dengan menggunakan pola pikir/pola kerja tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademis.
6 Pendekatan akademis /Intellek : Pendekatan Faktual : Ilmiah (deskriptif, analitis, empiris), berorientasi pada apa yang terjadi, orientasi tujuan pendidikan pada peserta didik apa adanya. Pendekatan Ideal : Filsafiah, Religius, Yuridis ( Normatif, komprehensif, mendalam), berorientasi pada apa yang seharusnya, orientasi tujuan pendidikan pada pendidik (orang dewasa yang normatif Pendekatan Pedagogis (memadukan apa yang terjadi dan apa yang seharusnya) pendidikan adalah komunikasi /pergaulan antar a pendidik dan anak didik dalam situasi pendidikan yang terarah pada tujuan pendidikan.
7 Pendekatan dalam Mendidik AUD NO. HAL YANG DIBANDING- KAN 1. Orientasi Pendidikan PENDEKATAN AKADEMIK Sangat menekankan segi penguasaan materi pelajaran (mis : calistung, hafal fakta) sebagai hasil belajar PENDEKATAN NON AKADEMIK Sangat menekankan segi pengembangan sikap, minat dan keterampilan dan keterlibatan anak dalam proses belajar untuk mengeksplorasi, kreativitas 2. Asumsi bahwa pengetahuan sudah fix, proses belajar bisa dilakukan lebih cepat menggunakan mata-mata pelajaran yang terpisah-pisah yang telah dirancang sebelumnya 3. Kurikulum Terstruktur, terpisah-pisah sistematis dan ketat, kurang menghargai perbedaan individual murid anak mampu membangun konsep dan pengetahuannya sendiri terintegrasi, aktual dan kontekstual dan pengalaman belajar yang bersifat langsung melakukan sesuatu 4. Peranan Guru sangat dominan (perencana, pelaksana, pengendali) Keterlibatan guru terbatas pada saat diperlukan 5. Proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana guru, sehingga membatasi kerja sama antar anak dan dengan guru pengalaman pemecahan maslah secara langsung (hands on experience), natural dan kebermaknaan materi pelajaran 6. Cara dan aktivitas belajar Anak memiliki sedikit pilihan cara belajar, lebih dominan menghafal, mengiingat informasi sebanyak mungkin, kegiatan bermain dan proyek hanya sebatas reward dan pengayaan kurikulum, pendidikan moral hanya dengan penjelasan tentang aturan-aturan perilaku-perilaku ideal yang harus diikuti Anak memiliki banyak pilihan dan peluang beriiinisiatif dan berbnuat dengan cara dan akktivitas belajar yang hidup, r, bermain sebagai media belajar, metode proyek menjadi inti proses belajar, moral dicari dan ditemukan sendiri melalui pengalaman belajar 7. Evaluasi anak pasif menunggu penilaian dan penghargaan dari guru (ekstrinsik reward) Kemajuan belajar anak dinilai dengan tes dalam bentuk prestasi akademik. portfolio assesment, di mana anak berkesempatan untuk mengevaluasi karya dan perilakunya sendiri bersama temannya
8 Dalam porto polio pendidik melakukan penilaian dengan cara : 1) Mengamati, merekam, membuat catatan anekdot tentang minat khusus atau hal yang spesial; 2) Mengidentiifikasi kebutuhan-kebutuhan khusus anak 3) Menghimpun dan menyimpan fakta dan contoh aktiivitas anak 4) Saling tukar informasi dan pendapat tengang proses yang didapat secara luas dengan orang tua dan staf lain.
9 Mana Yang perlu dipilih? Bergantung pada pertimbangan : 1) hasil belajar yang diharapkan 2) Cara belajar dan Karaktersitik Anak 3) Sistem Pendidikan yang berlaku
10 Apa itu Kecerdasan? Suatu kemampuan individu untuk meraih sukses dalam kehidupannya dengan cara memanfaatkan potensi yang dimilikinya secara selaras dan optimal Apa itu sukses dalam kehidupan? bergantung pada orientasi, Kekayaan material, ilmu, kedudukan
11 Refleksi Mana lebih hebat dan sukses dalam hidup: Sukarno, Einstein, Suharto, Inul, Moh Ali, Bethoven, Embah Surip? Lama IQ dianggap satu-satunya ukuran keberhasilan hidup; ternyata tidak benar. Ada EQ, SQ. Orang berlomba masuk jurusan IPA? Gardner: menemukan multiple intelligences (inteligensi ganda/ majemuk)
12 MULTIPLE INTELLIGENCES Ditemukan oleh Howard Gardner, dari Harvard University Buku: frames of mind (1983); multiple intelligences (1993); Intelligence reframed (2000) Inteligensi: kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam situasi bervariasi dan nyata.
13 1. Inteligensi linguistik 2. Inteligensi matematis-logis 3. Inteligensi ruang-visual 4. Inteligensi kinestetik-badani 5. Inteligensi musikal 6. Inteligensi interpersonal 7. Inteligensi intrapersonal 8. Inteligensi lingkungan 9. Inteligensi eksistensial
14 Kemampuan kata bahasa secara efektif baik oral dan tertulis Mudah mengerti arti kata, bercerita, debat, menghafal, bicara, pidato, drama, puisi, mudah belajar bahasa Menonjol pada dramawan, editor, pengarang, jurnalis, sastrawan, orator
15 Kecerdasan Linguistik (...) menulis dengan lebih baik dibandingkan teman-teman sebaya (...) bercerita panjang lebar atau menyampaikan lelucon dan kisahkisah (...) dapat mengingat nama, tempat, tanggal atau hal-hal sepele (...) suka game permainan kata (...) suka membaca buku (...) mengeja kata dengan tepat (...) menyukai pantun, permainan kata, serangkaian kata yang sukar diucapkan (...) suka mendengarkan pernyataan-pernyataan lisan (...) memiliki kosa kata yang baik untuk anak seusianya (...) berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang sangat verbal
16 Kemampuan berkaitan dengan logika, bilangan, dan nalar Klasifikasi, abstraksi, logika, berhitung, pemikiran ilmiah, sebab-akibat Menonjol pada logikus, saintis, programer
17 Kecerdasan Matematis-Logis (...) banyak bertanya tentang cara kerja suatu hal (...) suka bekerja atau bermain dengan angka (...) suka pelajaran matematika (atau, untuk anak pra sekolah, senang berhitung dan melakukan hal-hal yang melibatkan angka) (...) menganggap game matematika dan komputer menarik (atau jika tidak terbiasa dengan komputer, suka game matematika atau ilmu pasti lain) (...) suka permainan catur, main dam, atau game strategi lain (...) suka mengerjakan teka-teki logika atau soal-soal yang sulit (atau jika usia prasekolah, senang mendengarkan percakapan tak serius, tetapi logis) (...) suka membuat kategori, hirarki, atau pola logis lain (...) senang melakukan eksperimen selama pelajaran ilmu pasti atau pada saat luang (...) menunjukkanminat pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains
18 Inteligensi Ruang, Spatial-Visual Kemampuan menangkap ruang, relasi antar benda, tempat. Representasi grafik, gambar, peka pada warna, garis, bentuk, imaginasi aktif Pemburu, arsitek, navigator, dekorator
19 Kecerdasan Spasial (...) dapat melaporkan bayangan visual dengan jelas (...) lebih mudah membaca peta, diagram, dan grafik daripada teks (apabila usia prasekolah, lebih suka gambar daripada teks) (...) suka melamun (...) suka kegiatan seni (...) pandai menggambar (...) senang melihat film, slide atau presentasi visual lain (...) suka mengerjakan puzzle, labirin, atau kegiatan visual sejenis (...) dapat membangunkonstruksi tiga dimensi yang menarik (mosalnya bangunan LEGO) (...) lebih mudah belajar dengan gambar daripada teks (...) membuat corat-coret di buku kerja, kertas, atau bahanbahan lain
20 Inteligensi Kinestetik badani Kemampuan menggunakan tubuh untuk ekspresi Mudah main sport, menari, aktif bergerak, koordinasi dan fleksibilitas tinggi Menonjol pada atletik, penari, pemahat, ahli bedah, sportpeople
21 Kecerdasan Kinestetis-Badani (...) menonjol di salah satu atau lebih cabang olah raga (jika usia prasekolah, menunjukkan keunggulan kemampuan fisik untuk anak seusianya) (...) selalu bergerak, tidak bisa diam, mengetuk-ngetuk, atau gelisah ketika duduk lama di suatu tempat (...) pandai meniru gerak isyarat atau tingkah laku orang lain (...) suka membongklar pasang barang (...) menyentuh (dengan tangan) barang-barang yang baru ditemuinya (...) suka berlari, melompat, gulat, atau kegiatan semacam (jika sudah lebih besar, akan menunjukkanmiinat pada kegiatan semacan yang lebih terkendali, misalnya, berlari ke sekolah) (...) menunjukkan kemahiran dalam bidang keterampilan (misalnya, pertukangan, menjahit, bengkel) atau memiliki koordinasi motorik-halus yang baik dalam hal- hal lain (...) mampu mengekspresikan diri secara dramatis (...) menampakkan berbagai macam sensasi fisik ketika berfikir atau bekerja (...) suka bekerja dengan tanah liat, atau pengalaman yang melibatkan sentuhan tangan lain (misalnya, melukis dengan menggunakan jari)
22 Inteligensi Musikal Kemampuan berkaitan dengan musik dan suara. Mudah mengerti musik, menyanyi, peka intonisasi, ritmik Musikus, penyanyi, komponis
23 Kecerdasan Musikal (...) dapat menunjukkan nada yang sumbang (...) dapat mengingat melodi lagu (...) memiliki suara yang merdu (...) memainkan alat musik atau menyanyi bersama paduan suara atau kelompok lain (atau apabila usia prasekolah, suka bermain alat musik perkusi dan atau menyanyi dalam kelompok) (...) memiliki cara berbicara dan atau bergerak yang berirama (...) bersenandung tanpa sadar (...) mengetuk-ngetuk meja berirama saat sedang bekerja (...) peka pada bunyi-bunyian di sekitar (misalnya rintik hujan di atas genting) (...) ikan bersemangat ketika musik dimainkan (...) menyanyikan lagu yang tidak diajarkan di kelas
24 Inteligensi Interpersonal Kemampuan untuk kerjasama, mengenal, dan komunikasi dengan orang lain Komunikasi verbal dan non verbal, peka, empati, mengerti perasaan orang lain Komunikator, fasilitator, provokator
25 Kecerdasan Interpersonal (...) suka bersosialisasi dengan teman sebaya (...) berbakat mejadi pemimpin (...) memberi saran kepada teman yang mempunyai masalah (...) mudah bergaul (...) menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal diantara teman sebaya (...) senang mengajari anak-anak lain secara informal (...) suka bermain dengan teman sebaya (...) mempunyai dua atau lebih teman dekat (...) mempunyai empati yang baik atau perhatian kepada orang lain (sesama) (...) banyak disukai teman
26 INTELIGENSI INTRAPERSONAL Kemampuan untuk kesadaran diri, konsentrasi diri, pengenalan diri. Refleksif, keseimbangan diri, realitas spiritual, suka kerja sendiri Pendoa batin, spiritual
27 Kecerdasan Intrapersonal (...) menunjukkan sikap mandiri atau kemauan keras (...) memahami dengan baik kekurangan dan kelebihan diri (...) tidak mengalami masalah apabila diringgalkan belajar atau bermain sendirian (...) memiliki gaya hidup dan gaya belajar dengan iraman tersendiri (...) memiliki minat dan hobi yang jarang ia bicarakan (...) memiliki perencanaan diri yang baik (...) lebih memilih bekerja sendiri daripada belekrjasama dengan orang lain (...) dapat mengekspresikan perasaan secar akurat (...) mampu belajar dari kegegalan dan keberhasilan yang pernah dialami (...) memiliki rasa penghargaan terhadap diri sendiri yang baik 27 6/7/2010 ps-ts/multiple
28 INTELIGENSI LINGKUNGAN Kemampuan berkaitan lingkungan hidup, mudah mengenal alam, flora dan fauna Suka akan alam, akan lingkungan, mudah mengenal flora dan fauna Ahli biologi lingkungan 6/7/2010 ps-ts/multiple 28
29 Kecerdasan Naturalis (...) berbicara banyak tentang binatang kesayangan, atau lokasi-lokasi alam favorit ketika bercerita di kelas (...) suka karya wisata di alam, ke kebun binatang, atau ke museum purbakala (...) peka pada bentuk-bentuk alam (...) senang menyiram dan merawat tanaman di dalam kelas (...) suka bermain di sekitar kandang kelinci, atau terarium yang ada di kelas (...) menunjukkan minat pada ekologi, alam, tanaman, atau binatang (...) menyerukan hak-hak binatang atau perlunya melindungi planet bumi (...) suka melakukan proyrk yang berhubungan dengan alam (...) membawa bianatang kecil/serangga, bunga atau benda alam lain ke sekolah (...) dapat mengerjakan dengan baik tugas/pekerjaan yang bersinggungan dengan sistem kehidupan 29 6/7/2010 ps-ts/multiple
30 Bertanya tentang eksistensinya (keberadaan) Refleksi atas makna hidup Selalu bertanya mengapa kita ada, hidup, untuk apa dll. Dipunyai oleh para filsuf ps-ts/multiple 6/7/
31 Setiap orang punya semua inteligensi, tetapi hanya beberapa menonjol. Inteligensi dapat dikembangkan lewat pendidikan sampai taraf tertentu. ps-ts/multiple 6/7/
32 WB mudah menangkap/belajar bila bahan disajikan sesuai dengan inteligensi siswa. WB perlu mengerti inteligensinya dan menemukan cara belajar yang cocok Setiap WB punya cara sendiri belajar Evaluasi pun perlu dicocokan dengan inteligensi WB 6/7/2010 ps-ts/multiple 32
33 GADIK suka mengajar dengan inteligensi yang menonjol GADIK dapat mengembangkan inteligensi yang lain Inteligensi gadik dan siswa kadang berbeda Gadik harus mengajar dengan variasi metode CD ROM sebagai model 6/7/2010 ps-ts/multiple 33
34 Lembaga Pendidikan bersifat individual, sesuai dengan inteligensi WB Pengaturan klas yang bervarisi sesuai dengan inteligensi WB Pembuatan kurikulum sesuai dengan inteligensi WB Kebebasan WB dalam belajar 6/7/2010 ps-ts/multiple 34
35 6/7/2010 ps-ts/multiple 35
36 Pendekatan yang bervariasi sesuai dengan inteligensi anak Kebebasan anak mencari nilai dan menemukan nilai bagi hidupnya 6/7/2010 ps-ts/multiple 36
37
STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL GURU TK/SLB
STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL DAN INTRAPERSONAL GURU TK/SLB Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd PENDAHULUAN PERHATIAN TINGGI TERHADAP PAUD PERAN ORANG TUA
Lebih terperinciBeri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.
Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom. Suka menulis kreatif Menonjol dalam kelas seni di sekolah Mengarang kisah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN LAYANAN. 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat 2. Bidang : Karir 3. Tujuan a. Tujuan Umum : Memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bakat dan macam-macam kecerdasan b. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada kecenderungan perbedaan kemampuan antara pria dan wanita dalam hal hasil belajar terutama di bidang matematika dan sains. Menurut Eriba dkk (Lisma, 2009)
Lebih terperinciMEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI
MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI Tuti Utami Prodi Pendidikan Guru Anak Usia Dini, FKIP, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam hal mendewasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa anak usia dini merupakan tahun-tahun kehidupan yang sangat aktif. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan oleh lingkungannya.
Lebih terperinciDIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE
APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar merupakan suatu performance dan kompetensinya dalam suatu mata pelajaran setelah mempelajari materi untuk mencapai tujuan pengajaran. Performance
Lebih terperinciAdakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?,
Dengan apakah Siswa Anda CERDAS? PENDAHULUAN Adakah anda memiliki siswa yang bisa menciptakan seni visual yang indah?, Apakah ada yang mahir dibidang olah raga yang mampu membuat gerakan gerakan fisik
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
113 PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR Nur Samsiyah Abstrak Multiple intelegensi ialah kecerdasan ganda yang dimiliki oleh seseorang. Intelegensi adalah sehimpunan kemampuan
Lebih terperinciTEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN Amir Hamzah Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Aqidah Usymuni Sumenep Abstract: The article clarifies Howard Gardner s Multiple
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan yang
Lebih terperinciAPLIKASI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PENDIDIKAN
1 APLIKASI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PENDIDIKAN Lokakarya Guru TK & SD DED, Yogyakarta, 3 Juni 2013 Paul Suparno, S.J. PENDAHULUAN Banyak orang beranggapan bahwa seseorang itu hebat bila kemampuan matematis
Lebih terperinciMenstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah
Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah Rita Eka Izzaty, M.Si, Psi (Psikolog Psikologi Perkembangan Anak) Dosen Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP, UNY Anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama, karena anak lahir dalam keluarga dan anak dibesarkan oleh keluarga. Apa yang dilihat, didengar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya pendidikan anak usia dini sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini. Hal ini berdampak pada keinginan orang tua untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang
9 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Kecerdasan Naturalis A. Hakekat Kecerdasan Naturalis Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang mencakup kemampuan untuk memahami
Lebih terperinciUmi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY)
PENDEKATAN INTELEGENSI GANDA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL DI JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FT-UNY Umi Rochayati (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT-UNY) ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD yaitu suatu upaya
Lebih terperinciMULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)
MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda) Anak bahagia disekolah sudah disosialisasikan lewat Quantum Learning, Joy in School dan Super Learning. Alasan lewat penelitian menunjukkan bahwa apabila anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas suatu sistem pendidikan dapat memengaruhi kualitas suatu bangsa di masa depan. Perkembangan
Lebih terperinciPenerapan Multiple Intelligences Pada Anak Usia Dini
Penerapan Multiple Intelligences Pada Anak Usia Dini dapat dimaknai sebagai untuk menyelesaikan masalah. berkaitan dengan daya pikir dan perkembangan kognitif. Pencetus teori perkembangan kognitif adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar di kelas pasti ada masalah yang dihadapi guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK Aisyiyah 16 Ngringo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Setiap anak selalu memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya.
Lebih terperinciBelajar yang Efektif dan Kreatif
Belajar yang Efektif dan Kreatif http://staff.uny.ac.id/dosen/agus-triyanto-mpd Pertanyaan-Pertanyaan Apa yang Anda harapkan sebelum memasuki SMKN 6 Yogyakarta? Apakah harapan Anda sudah sebagian atau
Lebih terperinciANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN
ANAK BERBAKAT TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM: Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik dan jenis-jenis keberbakatan guna melakukan deteksi dini TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi matematika, multiple intillegences dan gender. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis
5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual Pada deskripsi konseptual ini akan dibahas tentang kemampuan komunikasi matematika, multiple intillegences dan gender. 1. Kemampuan Komunikasi Matematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Lembang. Lembaga formal dalam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada umumnya berada pada rentang usia antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)
PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Isniatun Munawaroh,M.Pd*) Salah satu implikasi yang paling provokatif dalam teori Multiple Intelligence adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terhadap setiap siswa akan berbeda dan bervariasi. Tidak setiap siswa
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya perbedaan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap siswa, tentunya akan berimplikasi pada perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih kepekaan dan keterampilan melalui media suara. Unsur-unsur musik menurut Jamalus (1998 :
Lebih terperinciANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung
ANAK BERBAKAT Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung A. Bakat, kemampuan dan prestasi Bakat (Aptitude) diartikan sebagi kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
Lebih terperinciMULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK
MULTIPLE INTELLIGENCES DAN PERKEMBANGAN ANAK Oleh : Tadkiroatun Musfiroh (PAUD lemlit UNY, PBSI FBS-UNY) Pendahuluan Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita menekankan pentingnya bersikap adil dalam menilai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di zaman globalisasi sekarang ini membutuhkan manusia yang mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan pokok dalam proses pendidikan. Ini berarti bahwa tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan bergantung
Lebih terperinciLatar Belakang Pembelajaran Terpadu
Modul 1 Latar Belakang Pembelajaran Terpadu Dra. Titi Chandrawati, M.Ed. S PENDAHULUAN ebagai guru Taman Kanak-kanak (TK), Anda pasti selalu atau sering menggunakan suatu tema sebagai fokus dari kegiatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Belajar Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal tersebut dikarenakan bahwa pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memaparkan mengenai teori yang sesuai dengan permasalahan yang di teliti. Berbagai aspek yang terkait dengan salah satu unsur manajemen pendidikan yaitu kegiatan ekstrakurikuler
Lebih terperinciMengembangkan Bakat Anak
A. Artikel Mengembangkan Bakat Anak Oleh: Andi Sri Suriati Amal Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Usia Taman Kanak-kanak merupakan usia keemasan atau Golden Age di mana pada masa ini anak-anak tumbuh dan berkembang dengan pesat. Selayaknya pada masa ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak -anak usia dini, yaitu anak -anak yang berusia 0-6 tahun sering disebut sedang berada pada masa usia emas atau golden age. Masa usia emas atau golden age
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk. yang timbul dalam diri manusia. Pembelajaran matematika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dijadikan sebagai dasar manusia untuk mengembangkan dirinya sehingga mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia berada di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi proses perkembangan selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting untuk dipelajari, oleh sebab itu matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan. Pada jenjang sekolah menengah,
Lebih terperinciMENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak
MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE Oleh Linda Kholidatunnur 82321112083 Abstrak Beragam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu merupakan anugerah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI
i PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinci2014 PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran dan pembelajaran erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku dan pola pikir seseorang. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan temuan dan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba terbatas, uji coba lebih luas dan uji validasi
Lebih terperinciBingkai-Bingkai Akal Budi Felix Lengkong
FELIX LENGKONG BINGKAI-BINGKAI AKAL BUDI Bingkai-Bingkai Akal Budi Felix Lengkong Tiga puluh dua tahun lalu, seorang professor dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, Howard Gardner menulis buku Frames
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciOPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI
OPTIMALISASI KECERDASAN MAJEMUK DALAM PEMBELAJARAN LITERASI Riskha Arfiyanti Mira Nuryanti Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon Abstrak Literasi menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
NASKAH PUBLIKASI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUTIARA ILMU PANDAAN
Ali Mohtarom 187 PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DI LEMBAGA PENDIDIKAN MUTIARA ILMU PANDAAN Oleh: Ali Mohtarom Universitas Yudharta Pasuruan Abstrak: Manusia dibekali
Lebih terperinciMULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA
Vol,1, Vol. 1, Desember 2015 Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu http:/jurnal.faiunwir.ac.id MULTIPLE INTELEGENCY TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA Oleh : Nurlaeliyah, M.Pd.I Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan seseorang masih diartikan secara sempit oleh banyak kalangan. Kecerdasan masih dianggap sebagai tingkat intelektualitas seseorang dalam hal akademis
Lebih terperinciMATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)
MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD 321 4 SKS) TATAP MUKA 6 PENGORGANISASIAN MODEL KURIKULUM PEMBELAJARAN TERPADU INTEGRATED Dr. RATNAWATI SUSANTO., M.M., M.Pd KEMAMPUAN AKHIR : MAHASISWA MEMILIKI KEMAMPUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap anak di dunia terlahir sebagai pribadi yang unik. Hal ini karena semua anak, pada dasarnya telah memiliki kecerdasan yang berbeda di dalam dirinya seperti
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN (INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR) INDIKATOR 1. Mengidentifikasi sekurang-kurangnya empat faktor yang mempengaruhi pembelajaran. 2. Menjelaskan kedudukan guru dalam
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SEJARAH SASTRA YANG MENYENANGKAN. oleh. Isah Cahyani. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PEMBELAJARAN SEJARAH SASTRA YANG MENYENANGKAN oleh Isah Cahyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS Universitas Pendidikan Indonesia A. Pendahuluan Kehadiran sejarah sastra dapat mengembangkan
Lebih terperinci: Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : Pembimbing : Dra. M.M Nilam W.
Judul Nama : Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak : RIANI SETIAWATI NPM : 10502213 Pembimbing : Dra. M.M Nilam W. Msi ABSTRAK Pada umumnya dalam hal pendidikan masih banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya apabila sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun orang dewasa, tak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus. Pendidikan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep awal mengenai pengukuran kecerdasan manusia sudah menjadi perhatian tersendiri bagi para peneliti, sebagaimana dikemukakan oleh Spearman (1927), bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan proses pembangunan suatu negara ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Tinggi rendahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penilaian merupakan salah satu aspek yang penting dalam pendidikan. Menurut Sumarna Surapranata (2004: 19), penilaian pendidikan erat kaitannya dengan academic
Lebih terperinciAPLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES ABSTRAK
APLIKASI ALAT BANTU PENENTU BAKAT DAN MINAT ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAYES Andri Sukmaindrayana 1, Sarmidi 2 1) Prodi Informatika STMIK DCI Kp. Cibinuang RT/RW 17/03 Ds Sukamahi Kec. Sukaratu Kab.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Slameto (2010:2), bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan di mana-mana, seperti di rumah ataupun di lingkungan masyarakat. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. No. Daftar 1 : 185/S/PGSD-Reg/8/Agustus/2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh faktor pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan pada. kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, melebihi potensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena pertumbuhan kehidupan masyarakat maju, semakin lama semakin menunjukkan bahwa kunci perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi ternyata menampakkan andalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia yaitu berbahasa. Berbahasa merupakan kemampuan berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan memiliki kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar, sebagai peletak atau fondasi pembentukan karakter dan kepribadian anak.
Lebih terperinciUniversitas Negeri Malang
LANDASAN TEORETIK-KONSEPTUAL Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran Nyoman S. Degeng Teknolog Pembelajaran Universitas Negeri Malang Kita ada di mana sekarang????????????? Era pertanian Era industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada harus dapat mengoptimalkan fungsi mereka sebagai agen of change. sekaligus pembimbing bagi pendidikan moral peserta didiknya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wahana perubahan tingkah laku manusia adalah "pendidikan", baik formal, nonformal, maupun informal. Jika tujuan pendidikan nasional ingin dicapai dengan maksimal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang akan sangat berpengaruh terhadap pendidikan selanjutnya, tujuan dari pendidikan anak usia dini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas manusia menyongsong kehidupan masa depan dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
L A M P I R A N Lampiran 1. RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Alokasi Waktu A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar : SMP. Smaratungga : Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan
MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 disebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah sekolah yang berdiri sejak tahun 2007 yang berada di tanah milik seluas 1625 m 2 dengan luas
Lebih terperinciBentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan
Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan Psikologi Pendidikan Pengindraan (sensasi) dan Persepsi O Pengindraan atau sensasi adalah proses masuknya stimulus ke dalam alat indra manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan pendidikan global, pendidikan di Indonesia mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik strategi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak Usia Dini merupakan aset bangsa yang akan menentukan baik buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan pendidikan dan nilai-nilai yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG Data yang telah tersusun dari Bab III tentang model pembelajaran pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KONSEP KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB IV ANALISIS KONSEP KECERDASAN MENURUT HOWARD GARDNER DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Konsep Kecerdasan Menurut Howard Gardner Konsep tentang Intelligence Quotient
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sheny Meylinda S, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fisika merupakan bagian dari rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dianggap sulit oleh siswa (Angel et all, 2004:2). Penyebabnya adalah dikarenakan siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu eksak yang menjadi dasar perkembangan segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dalam tatanan kehidupan manusia.
Lebih terperinci