PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB 5. Kesimpulan dan Saran

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Furnitur dan Aksesoris Pada Lobi Hotel Grand Inna Kuta Di Bali

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3. Metode Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

DESAIN TRANSPORTASI UNTUK DAERAH WISATA PANTAI (STUDI KASUS LOKASI KEPULAUAN BANGKA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

1.1 Latar Belakang Masalah Fokus Permasalahan Permasalahan Perancangan Maksud dan Tujuan Perancangan...

PERANCANGAN INTERIOR PADA PANTI JOMPO KELAS PREMIUM DI SEMARANG

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya

PERANCANGAN INTERIOR HOTEL PANEMBAHAN SENOPATI YOGYAKARTA

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

KATA PENGANTAR. Semarang, April Penyusun. iii

PROPOSAL 1. Latar Belakang Penelitian

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS PERPUSTAKAAN SCHOOL OF DESIGN BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-87

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RESORT APUNG DI PULAU PEUCANG TAMAN NASIONAL UJUNG KULON DENGAN PENEKANAN DESAIN EKO ARSITEKTUR

III. DATA PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang

BAB V KESIMPULAN. dinikmati oleh koloni-koloni Belanda yang pada masa itu ketika menjajah. yang diambil adalah Kolonial Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

Desain Interior Restoran Seafood Layar Bukit Mas dengan Konsep Modern Country di Surabaya

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

PERANCANGAN INTERIOR PEPITO RESTO DI NUSA DUA BALI

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

kawasan Ciater, merupakan sebuah peluang yang harus dimanfaatkan dengan menyediakan berbagai sarana pendukung dalam bentuk peningkatan pelayanan terha

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

KONSEP TUGAS AKHIR REDESAIN RESTORAN ITALIA PRONTO DENGAN KONSEP ITALIA KONTEMPORER

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PERANCANGAN FURNITURE DAN AKSESORIS RESTORAN DI NOVOTEL MANGGA DUA SQUARE Daniel Alexandro Hedi Kang Putra Jl. Kampung Baru Puakang No53, 085765289997, danielalexandrohkp@gmail.com Daniel Alexandro Hedi Kang Putra, Polin Marsahala Simanjuntak, S.Sn., Oktavianus Marti Nangoy, S.Sn. ABSTRAK Jakarta merupakan pusat kota bisnis Indonesia sekaligus ibu kota Negara Indonesia. Setiap hari banyak pendatang baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang datang ke Jakarta untuk melalukan kegiatan bisnis. Waktu kunjungan para pendatang ke Jakarta berbeda-beda ada yang hanya hitungan jam, ada yang harian bahkan ada yang bulanan. Hal tersebut menjadi latar belakang yang kuat atas kebutuhan akomodasi berupa jasa perhotelan, baik untuk menjadikan tempat beristirahat atau tempat pertemuan. Sehingga penulis memutuskan untuk merancang furniture dan aksesoris untuk Novotel Mangga Dua Square sebagai tugas akhir perancangan. Penulis merencanakan furniture dan aksesoris dari resotran yang berada di hotel tersebut, dengan analisa dan pengamatan yang telah di lakukan secara langsung di lapangan, dan adanya permasalahan yang muncul dala restoran dalam hotel tersebut. Hotel tersebut mengangkat konsep green bisnis contenporer dan tema chinese, dimana mereka menggunakan furniture yang berkonsep green. Penulis pun menerapkan nilai fungsional dari furniture yang akan di desain untuk memaksimalkan ruangan dalam restoran tersebut dengan jumlah pengguna yang cukup banyak. Kata kunci : Restoran, Hotel Novotel, Green Bisnis Contenporer, Chinese

PENDAHULUAN Keberadaan rumah makan atau restoran di sebuah hotel memiliki peranan yang sangat penting. Para pendatang baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang datang untuk melalukan kegiatan bisnis dan membutuhkan akomodasi berupa jasa perhotelan, baik untuk menjadikan tempat beristirahat atau tempat pertemuan. Tamu hotel memiliki kebutuhan yang lebih besar terhadap fasilitas hotel, terutama restoran. Biasanya tamu hotel akan bersantai di restoran sambil menikmati suasana ruangan yang tenang dan fasilitas yang ada. Para pendatang akan memilih hotel sebagai salah satu tempat untuk beristirahat atau tempat pertemuan. Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang sangat dikenal oleh masyarakat. Sebagai salah satu industri jasa, usaha perhotelan dalam menyelenggarakan pelayanannya akan didukung oleh sarana dan fasilitas yang baik, antara lain fasilitas dalam kamar, makanan dan minuman, rekreasi, dan lain-lainnya. Fasilitas hotel selalu menjadi satu pilihan utama oleh para pengunjung. Tempat yang biasanya di pilih oleh para pendatang untuk di jadikan tempat atau ruang pertemuan mereka para pendatang akan lebih cenderung memilih fasilitas yang ada pada hotel seperti restoran sebagai tempat pertemuan. Restoran menjadi salah satu tempat untuk para pendatang untuk bertemu dengan rekan-rekan bisnis mereka, di dalam restoran tersebut akan di dukung oleh furniture dan interior yang dapat membuat para pendatang menjadi nyaman untuk melalukan kegiatan makan, minum dan bersantai di restoran. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang terdiri dari Survei / Studi Lapangan terbagi menjadi 2 ( dua ) yaitu Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai restoran pada hotel yang disurvei. Informasi seperti peraturan dan data-data internal mengenai restoran yang dapat diperoleh dari pihak pengelola dan Observasi lapangan dilakukan untuk mengamati secara langsung aktifitas yang biasa dilakukan dalam restoran. Observasi juga dilakukan untuk mengamati kondisi fisik furniture dan aksesoris secara langsung dan berbagai permasalahan yang

dihadapi. Studi literatur merupakan bentuk pencarian data-data yang berhubungan dengan perancangan ini. Data-data tersebut dapat diperoleh dari sumber-sumber literatur, seperti buku referensi, majalah, dan internet. HASIL DAN BAHASAN Desain yang akan digunakan untuk merancang furniture di restoran ini akan ambil dari konsep Green Bisnis Contemporer. Permasalahan yang timbul dalam Restoran Novotel Mangga Dua Square adalah masalah dengan memaksimalkan fungsi furniture yang mendukung besar ruangan yang ada. Selain dengan permasalahan yang ada, dengan menunjang konsep Green Bisnis Contemporer. Green Bisnis Contemporer yang diangkat pada hotel tersebut yang mempunyai makna dengan produk yang bisa digunakan dengan jangka waktu panjang dan tidak mudah termakan waktu. Ciri cirri : Dalam jangka waktu panjang, Ramah lingkungan, Dominan dengan bentuk geometris, Fungsional dan Unsur unsure : Green, Pembaruan. Perancangan ini akan membuat furniture yang memiliki fungsi lebih dari satu yang dapat mendukung aktifitas dalam restoran dengan furniture yang bisa berdua menjadi berempat dan kursi yang dapat ditumpuk sehingga dapat di simpan saat tidak digunakan. Dalam desain furniture dan aksesoris pada Restoran Novotel Mangga Dua Square dengan karakter yang akan diambil dari hasil analisa marketing mapping, furniture cenderung berbentuk persegi, mempunyai sandaran kursi, dudukan di buangkus dengan kain, dan bahan utama kayu. Untuk bentuk furniture yang dari bentuk logo hotel dan bentuk tersebut di modifikasi dengan arahnya fungsi dalam furniture yang akan di desain.

Logo dari hotel tersebut yang berbentuk persegi yang sederhana, bentuk persegi menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka bentuk tersebut menjadi falimiar, aman dan nyaman. memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas, keamanan, dan kesetaraan. Dalam design furniture tersebut akan lebih diutamakan adalah kelebihan dari furniture dan fungsi dalam furniture dikarenakan dalam sirkulasi yang ada pada area restoran terbatas sehingga penulis membuat sebuah furniture yang memiliki tambah dalam segi penambahan jumlah pengguna dari dua menjadi empat orang dalam satu furniture dan kursi yang design dengan sifat yang dapat di tumpuk untuk bisa disimpan saat tidak digunakan. Dalam tema interior yang akan di angkat dalam design tersebut adalah Chinesse dengan tema chinesse dikarenakan restoran tersebut terletak dalam kawasan perdagangan dan kawasan pecinan sehingga untuk tema dalam interior restoran yaitu chinesse. Perlambangan warna dalam budaya Chinese yaitu : Merah : Angpau (sampul merah) ialah hadiah berbentuk wang yang diberikan dalam masyarakat Cina semasa perayaan atau peristiwa khas. Warna merah melambangkan nasib baik. Justera, warna merah dilarang sama sekali dalam upacara pengebumian kerana ia melambangkan kebahagiaan. Kuning/Emas : Warna kuning juga dilihatkan sebagai warna bertuah dan kekadang dipasangkan dengan warna merah sebagai ganti untuk warna emas atas alasan yang nyata. Ia juga merupakan warna untuk gubah dan pakaian maharaja. Bagaimanapun, warna kuning juga digunakan sebagai warna perkabungan dalam kalangan penganut agama Buddha Cina, khususnya untuk sami yang meninggal dunia. Putih/Perak : Berbeza dengan perlambangan ketulenan, kesucian, dan kebersihan Barat, warna putih dikaitkan dengan kematian dalam budaya Cina dan terutamanya digunakan dalam upacara pengebumian. Warna putih kekadang digantikan dengan warna perak, dengan wang perak seringnya diberikan kepada orang yang sudah meninggal dunia dalam bentuk wang kertas sembahyang. Mitos Cina yang sering digunakan orang cina biasanya terdiri dari motif flora ( tumbuhan ), motif fauna ( binatang ), motif alam benda dan motif tulisan cina. Motif motif ornament tersebut biasanya memiliki makna tersendiri. Motif alam benda yang sering digunakan adalah : motif meander merupakan motif yang berulang ulang, dapat berupa motif awan, air. Melambangkan berkat surgawi, pemberian hujan dan

memberikan kelimpahan. Motif meander tersebut sering di jumpai pada dekorasi porselin. Motif tulisan cina yang sering di gunakan adalah huruf FU yang artinya keberuntungan, merupakan symbol yang memberikan rejeki atau keberuntungan. Untuk motif shou yang merupakan symbol keabadian, melambangkan panjang umur. Desain Gambar 1 Kursi

Gambar 2 Meja

Gambar 3 Aksesoris Gambar 4 Perspektif Interior

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat diambil dari hasil perancangan furniture dan aksesoris restoran Novotel Mangga Dua Square yaitu furniture yang dirancang sesuai dengan konsep utama hotel, furniture dan aksesoris yang ada pada restoran Novotel Mangga Dua Square akan mendukung kebutuhan pengunjung, restoran Novotel Mangga Dua Square akan menjadi tempat pilihan utama bagi para pengunjung, pemilihan material yang tepat akan mempermudah dalam segi biaya dan perawatan dan pemilihan finishing yang tepat akan mempermudah dalam pemilihan bahan baku. Saran dari hasil perancangan furniture dan aksesoris restoran Novotel Mangga Dua Square yaitu diperlukan furniture yang dapat memaksimalkan fungsi furniture dalam besar ruangan yang ada, diiperlukan pengembangan dalam pemilihan material untuk furniture dan aksesoris dan dibutuhkan ruangan yang cukup untuk membuat sirkulasi pada saat peletakan furniture pada hotel, alangkah baiknya hotel tersebut membuat ruang yang lebih luas dalam menampung jumlah konsumen. REFERENSI Badan Pusat Statistik ( 2009 ), Direktori hotel dan akomodasi lainnya DKI Jakarta. Ernst Neufert.(1993). Data Arsitek II. Jakarta: Erlangga. George H. Marcus ( 1990). Functionalist Design. New York : Harmony Books Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka. Laura Tringali. (1989). Designing Furniture. USA : The Taunton Press. Marlina, Endy. (2008). Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta Marsum WA. (1994). Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta. Mohammad Nazir ( 1999). Metode Penelitian. Jakarta : Erlangga.

Panero, J. (1979). Human Dimension and Interior Space (A Source Book of Design Reference Standards); Whitney Library of Design;Watson-Guptil Publication; New York. USA. Terrie Noll. (2003). The Woodworker's Joint Book. United Kingdom : The Apple Press. Tikno, I.(2008). Mengenal Konstruksi Kayu Untuk Furnitur dan Bangunan. Esensi. Jakarta. Walter A. ( 2001). Hotel Planning and Design. New York : Castle House. Dirjen Pariwisata ( 2009 ). Kriteria klasifikasi hotel di Indonesia, Jakarta. Gunawan, Monico. (2013). Pengimplementasian Konsep Green Business dan Peran Departemen Engineering di Novotel Jakarta Mangga Dua Square. Jakarta : Hotel Management Binus University. http://file.upi.edu/direktori/fptk/jur._pend.teknik_sipil/195306261981011- E._KOSASIH_DANASASMITA/SK11.pdf#page=1&zoom=auto,0,321 http://www.dephut.go.id/halaman/standardisasi_&_lingkungan_kehuta NAN/INFO_V02/VII_V02.htm http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/04/jenis-kayu-dalam-pembuatan-mebel- 547938.html RIWAYAT HIDUP Daniel Alexandro Hedi Kang Putra lahir di kota Tanjung Balai Karimun pada 26 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Interior pada 2014. Saat ini bekerja sebagai Admissions Staff di Marketing Universitas Bina Nusantara.