BAB II GAMBARAN UMUM PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA. 2.1 Sejarah Singkat PT. Terminal Petikemas Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
MEMPELAJARI PERAWATAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROSES BONGKAR MUAT PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA TANJUNG PRIOK

Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di

STUDI PENANGANAN PETIKEMAS IMPOR DAN DAMPAKNYA BAGI ANTREAN TRUK (STUDI KASUS : TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA)

MEMPELAJARI PERENCANAAN BANYAKNYA BONGKAR MUAT PETIKEMAS BERJENIS DRY (FULL DAN HIGH CUBE) DAN OVER DIMENTION PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA

I-1 BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL BONGKAR MUAT PETI KEMAS PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG

BENCHMARKING PORT COMMUNITY SYSTEM

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN TEORI

EASE OF DOING BUSINESS Indikator Perdagangan Lintas Negara (Trading Across Border) From serving to driving Indonesia's growth

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

STUDI PENGURANGAN DWELLING TIME PETIKEMAS IMPOR DENGAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS : TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. intermoda, dan berbagai jasa bongkar muat penunjang lainnya.

OPTIMASI KINERJA TERMINAL PETI KEMAS KOJA MELALUI PENGADAAN TRANSFER POINT DAN PENGATURAN ALUR HEADTRUCK CHASSIS

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

Pesawat Polonia

ANALISA KEGIATAN BONGKAR MUAT PADA PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA UNTUK MEMPERCEPAT PROSES BONGKAR MUAT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

Depo Petikemas Pengawasan Pabean (DP3) (Oleh : Syaiful Anwar / Widyaiswara Utama)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan Industri di Jawa Tengah telah meningkatkan nilai ekspor pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK PENELITIAN. perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa transportasi dan penyimpanan peti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi, yaitu (Salim, A. A., 1993) :

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 CABANG TERMINAL PETIKEMAS DOMESTIK BELAWAN

suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal sesuai dengan

SIMULASI SISTEM PENANGANAN DI LAPANGAN PENUMPUKAN PETI KEMAS

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

KEPUTUSAN DIREKSI (Persero) PELABUHAN INDONESIA II NOMOR HK.56/2/25/PI.II-02 TANGGAL 28 JUNI 2002

Terminal T300 E-Billing Online System User Manual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN IMPORT MELALUI CIKARANG DRY PORT

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN. Troughput. Gambar 1.1. Troughput di TPKS (TPKS,2013)

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja (manusia) yang diatur dalam urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk badan usaha milik negara dibawah bendera Pelabuhan Indonesia III yang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tinjauan Umum. 1. Sejarah Perusahaan. PT Puninar Jaya didirikan pada tahun 1969 sebagai perusahaan

2.1 TERMINAL PETIKEMAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan Tugas Akhir ini. Adapun penelitian terdahulu yang penulis ulas

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tumbuh pesatnya persaingan pada industri jasa kepelabuhanan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m 2, kami siap

Kargo adalah semua barang yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal) atau darat baik antar wilayah atau kota di dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

LAMPIRAN 1 BISNIS PROSES KEGIATAN LOGISTIK A.

Pelabuhan Cirebon. Main facilities : Cirebon, West Java Coordinates : 6 42` 55.6" S, ` 13.9" E

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. berlokasi di Gabion, Belawan. Disini, PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero )

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STUDI PENGURANGAN DWELLING TIME PETIKEMAS IMPOR DENGAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS : TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA)

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

Arif Mulyasyah NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

PENDAHULUAN Latar Belakang

Memprediksi Kebutuhan Alat Bongkar Muat dan Truk Melalui Metode Simulasi (Studi Kasus : Terminal Peti Kemas Semarang)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

Gambar 1.1 Terminal Peti Kemas (Steenken, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

ANALISIS HUBUNGAN FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN DENGAN DAYA LALU (THROUGHPUT), STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA.

5 PERMASALAHAN UTAMA PELABUHAN TANJUNG PRIOK

Data jumlah permintaan pengiriman untuk container ukuran 40 feet PT.Inti Persada Mandiri. PT.Indah Kiat Pulp & Paper Mills. April

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111).

Pelabuhan Tanjung Priok

6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA

BAB IV ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ribuan pulau, maka untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo

ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) G-372

Kebijakan Bea dan Cukai Menghadapi ASEAN Economic Community 2015

Waktu yang dihabiskan kapal selama berada di pelabuhan akan sangat berpengaruh terhadap pengoperasian kapal tersebut. Semakin lama kapal berada di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Belawan International Container Terminal (BICT) sebagai unit usaha PT.

BAB 4 PENUTUP Prosedur Pelaporan Pajak Impor Barang Di PT. Lintas Niaga Jaya. sampai dengan clearance documenct. Seperti B/L, PIB, dll.

-1- DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI,

Sinergi pengembangan kawasan industri dan pergudangan dengan pelabuhan peti kemas di kawasan khusus Madura

Ringkasan : ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) Oleh : SUPRIYONO

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN

PERENCANAAN LAYOUT TERMINAL PETI KEMAS KALIBARU

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 88/PMK.04/2007 TENTANG PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

PRESENTASI PT. TERMINAL PETIKEMAS INDONESIA DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA RKAP 2018 PELINDO I

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA 2.1 Sejarah Singkat PT. Terminal Petikemas Surabaya PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan fasilitas terminal petikemas untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi pelaku usaha di wilayah Indonesia Timur. PT. TPS juga menyediakan jasa transportasi pengiriman barang secara efisien dan tepat waktu. Saat ini TPS mengantongi ISO 9001 (standar mutu), ISO 14001 (standar lingkungan), OHSAS 18001 (standar keselamatan dan kesehatan kerja), dan ISPS Code (standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan). TPS juga merupakan satusatunya terminal di Indonesia dan satu-satunya operator terminal di Indonesia yang memiliki sertifikat C-TPAT dan ISO 28000:2007 (sistem manajemen keamanan untuk rantai pasok). 2.2 Visi, Misi dan Motto PT. Terminal Petikemas Surabaya PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki visi dan misi, adapun visi dan misi PT. Terminal Petikemas Surabaya sebagai berikut : a. Visi PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai sebuah terminal berstandar kelas dunia di Indonesia, berkomitmen untuk mempertahankan posisi TPS yang unik dan menonjol yaitu sebagai Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur, untuk memastikan bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan bermutu yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan layanan terbaik bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable Terminal with Service Excellence (Terminal Terpercaya dengan 7

8 Layanan Sempurna), kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama TPS. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan berupaya untuk : 1. Menyediakan dan memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada para pelanggan, yaitu memuat dan membongkar petikemas tepat waktu dan terjadwal. 2. Menyediakan layanan ekstra kepada para pelanggan apabila petikemas mereka membutuhkan tempat lebih banyak atau peralatan tambahan lainnya, seperti reefer plug, yang digunakan untuk mempertahankan suhu dingin petikemas. 3. Menyediakan fasilitas tambahan lain, pada saat pembongkaran atau pemuatan petikemas, seperti penyediaan air bersih atau bahan bakar. 4. Mengutamakan kepuasan para pelanggan dengan menyediakan layanan bagi mereka dengan sepenuh hati. b. Misi Misi PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi suatu perusahaan yang terus maju, tanggap, dapat dipercaya, yang menyediakan fasilitas terminal petikemas yang dapat memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi seluruh masyarakat perdagangan di kawasan Indonesia bagian timur. Untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan berupaya untuk : 1. Menyediakan jasa layanan transportasi kepada para pelanggan yang dapat menjamin pengiriman barang yang aman, efisien, dan tepat waktu.

9 2. Menjamin terpeliharanya lingkungan kerja yang aman dan bersahabat dengan lingkungan. 3. Mengembangkan potensi para pegawai secara optimal. 4. Ikut meningkatkan kegiatan perdagangan guna menjamin tercapainya sukses bisnis serta mengupayakan tingkat pengembalian investasi yang wajar kepada para pemegang saham. 5. Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan milik masyarakat. c. Motto Reliable Terminal with Service Excellence, Sebagai sebuah terminal petikemas yang berhubungan dengan pembeli baik dalam atau luar negeri, maka perusahaan harus menjadi yang dapat diandalkan dan terpercaya. Oleh karena itu, untuk menjadi terminal petikemas yang dapat diandalkan, perusahaan harus didukung oleh layanan yang sempurna. TPS mendorong para pegawai dan para rekanan bisnis untuk meraih kesempurnaan layanan terhadap para pelanggan RELIABLE terdiri atas : R: Responsive, TPS harus tanggap terhadap keluh kesah pelanggan E: Empathy, TPS harus berempati terhadap masalah pelanggan L: Learning, TPS menerima pengalaman sebagai sarana pembelajaran dalam proses masa depan yang lebih baik I : Innovation, layanan TPS didukung oleh peralatan dan sistem komputer terkini A: Ability, layanan TPS didukung oleh orang-orang yang ahli di bidangnya B: Benefit, para pelanggan menikmati keuntungan dari layanan TPS

10 L: Leading, TPS memimpin di garis depan dalam mutu layanan E: Effective and Efficient, TPS melaksanakan strategi tepat guna dalam menghadapi persaingan bisnis. 2.3 Fasilitas PT. Terminal Petikemas Surabaya Untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat peti kemas, maka Terminal Peti Kemas harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas (Salim,1994), Fasilitas dalam sebuah terminal peti kemas yang menjadi penunjang kelancaran penanganan aktivitas bongkar muat adalah sebagai berikut ini : 1. Berth (Dermaga) Sebagai tempat bersandarnya kapal dan mempunyai panjang dan kedalaman tertentu disesuaikan dengan jenis kapal yang berlabuh. PT. Terminal Peti Kemas Surabaya memiliki 2 dermaga sebagai berikut : Dermaga Internasional - Panjang 1.000 Meter - Lebar 50 Meter - Kedalaman 10,5 Meter Dermaga Domestik 1. Panjang 450 Meter 2. Lebar 50 Meter 3. Kedalaman 7,5 Meter

11 2. Marshaling Yard Tempat untuk menyusun barang yang siap bongkar dan muat dari kapal. Lapangan ini terletak di dekat apron. 3. Container Yard Lapangan yang digunakan untuk menangani/menyimpan petikemas yang mengendap, PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki dua lapangan penumpukan yaitu : Lapangan Penumpukan Internasional 1. Luas 29 Hektar 2. Kapasitas 21,989 Hektar Lapangan Penumpukan Domestik 1. Luas 9 Hektar 2.Kapasitas 5,650 Hektar 4. Container Freight Service (CFS) Tempat yang ditunjuk pengirim barang untuk menyusun dan membongkar barangnya dari peti kemas. PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki CFS dengan spesifikasi yaitu : 1. Luas Total 10.000 meter 2 2. Barang Berbahaya 6.500 meter 2

12 5. Maintenance and Repair Shop Tempat untuk memperbaiki dan perawatan peti kemas. 6. Control Tower Yard. Tempat untuk mengawasi kegiatan di Marshaling Yard dan Container 7. Ship Planning Centre kapal. Pusat perencanaan muatan dan pembongkaran kontainer dari dan ke dalam 8. Weighting Bridge Jembatan timbang untuk menghitung berat peti kemas yang akan dimuat dan dibongkar dari kapal. 9. Terminal Operation System Terminal Operation System adalah sistem perangkat lunak terpadu yang digunakan oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya untuk menintegrasikan monitoring aktivitas bongkar muat di pelabuhan secara real time. 2.4 Sarana dan Prasarana PT. Terminal Petikemas Surabaya Untuk menunjang kegiatan bongkar muat petikemas, maka Terminal Petikemas harus dilengkapai dengan alat-alat bongkar muat (Subandi, 1993), Prasarana yang menjadi komponen penunjang kegiatan bongkar muat yaitu :

13 1. Straddle Carrier Alat ini lazim disebut Straddle Truck. Straddle Truck adalah alat bongkar muat mekanis di dermaga yang disesuaikan untuk menangani peti kemas. Alat ini dipergunakan untuk mengangkat muatan yang berukuran panjang seperti kayu atau pipa. Straddle carrier ini dapat mengangkut peti kemas lebih dari 1 buah, dapat digunakan di dermaga untuk memindahkan muatan dari railcar ke chassis truck dan sebaliknya. 2. Forklift Jenis Forklift d bermacam-macam. Forklift berukuran besar dapat digunakan untuk mengangkat peti kemas dari lambung kapal ke chassis/ trailer, sedangkan Forklift kecil digunakan untuk menyusun muatan atau membongkar peti kemas (stuffing/stripping), PT. TPS memiliki Diesel Forklift sebanyak 4 Unit dan Electric Forklft sebanyak 11 Unit. 3. Shore Crane Shore crane juga disebut Quayside Crane, Portainer, Transtainer atau juga Shore Gantry Spreader. Shoe crane adalah alat mekanis untuk memuat barang dari dermaga ke kapal dan sebaliknya. Alat ini dapat berjalan di sepanjang dermaga karena berdiri diatas kaki yang beroda, di atas rel atau dengan ban. PT. Surabaya memiliki sebanyak 11 Unit.

14 4. Floating Crane Floating Crane merupakan alat untuk mengangkut muatan, tetapi alat ini berjalan diatas air. Pada saat ship gantry tidak mampu mengangkat muatan berat, maka bersama-sama dengan floating crane muatan tersebut dapat dengan mudah diangkat. 5. Sidelift Nama lain side lift adalah sideloader yaitu truck yang secara khusus untuk mengangkat petikemas (bersusun dua sampai tiga petikemas) yang berukuran 20-40 kaki. Alat ini dilengkapai dengan lift (alat pengangkat) yang letaknya disamping (sidelift). Kadang-kadang lift-nya terletak dimuka dan ini disebut frontlift truck.sidelift truk ini sangat luwes untuk memindahkan muatan berupa petikemas di marshaling area untuk menghindari kongesti. PT. TPS memiliki Sidelift sebanyak 1 unit. 6. Roll Trailer Adalah alat pengangkut petikemas dan muatan-muatan lain. Trailer ini dilengkapi dengan roda, ada yang berjumlah 8 buah. Lantainya terbuat dari plat baja, kayu dsb. 7. Yard Transfer Unit Alat ini berbentuk traktor dan digunakan sebagai pelengkap dari forklift untuk memindahkan muatan ke dan dari pinggiran dermaga. Alat ini juga dapat mengangkut petikemas langsung ke lambung kapal untuk selanjutnya dimuat ke

15 kapal dengan kran. Petikemas tidak dapat disusun begitu saja seperti muatan umum. Petikemas harus ditimbun jauh dari permuakaan tanah, dan perencanaan penyusunannya harus dibuat sebelumnya. Jika petikemas akan ditimbun jauh dari permukaan tanah, hendaknya diberi landasan (kaki) untuk memudahkan bongkar muat serta pemilihan petikemas yang dikehendaki. 8. Chassis Alat ini digunakan untuk mengangkut petikemas dan jenisnya bermacammacam. Chassis dilengkapi dengan adapter untuk mengunci kelengkapan sudut petikemas (corner fittings of the container). Chassis ada yang mempunyai poros tunggal (single axled) dan ada pula yang berporos ganda (twin axled). Ukuran panjangnya beraneka ragam, yang normal biasanya 20 dan 40 kaki. PT. TPS memiliki sebanyak 110 unit. 2.5 Pelayanan PT. Terminal Petikemas Surabaya PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki layanan yang bisa diberikan kepada pelaku bisnis yang terdiri dari : a. Layanan Bongkar Peti Kemas Prosedur layanan pembongkaran petikemas adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan : pelanggan harus melengkapi dokumen : a. Master Cable b. CVIA (Container Vessel Identification Advice = Pemberitahuan Identifikasi Kapal Petikemas) c. Statement of Fact (Surat Pernyataan Keadaan) d. Statement Letter (email baplie file) e. Import Summary List (ISL = Daftar Ringkasan Impor)

16 f. Dangerous Cargo List (Daftar Kargo Berbahaya) g. Approval from Harbor Master (Surat Ijin dari Syahbandar) h. Reefer List (Daftar Reefer) i. Crane Sequence List (Daftar Urutan Crane) j. Discharge Stowage Plan (Rencana Penyimpanan Pembongkaran) k. Discharge Bay Plan (Rencana Bay Pembongkaran l. Manifest m. Special Cargo List (Daftar Kargo Khusus) 2. Yard and Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memeriksa dokumen. Mereka mengadakan rapat harian, bersama dengan Departemen Teknik, dengan Perusahaan Pelayaran, untuk merencanakan jadwal layanan penanganan petikemas. 3. Vessel Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memproses rencana pembongkaran ke dalam sistem komputer berdasarkan data yang dikirimkan oleh Perusahaan Pelayaran lewat email, dan mencetak Discharge List (Daftar Pembongkaran) dan menyerahkannya kepada Berth Operations (Operasi Dermaga). 4. Berdasarkan Discharge List (Daftar Pembongkaran), Berth Operations Superintendent(Superitenden Operasi Dermaga) memerintahkan Operator CC, lewat Petugas Tally Dermaga, untuk membongkar petikemas dari atas kapal dan memuatnya ke atas chassis Head Truck, dan membawanya ke Lapangan Penumpukan Petikemas, dan mengkonfirmasi posisi pembongkaran ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix).

17 5. Setelah Head Truck tiba di Lapangan Penumpukan Petikemas, Yard Operations Superintendent (Superintenden Operasi Lapangan) memerintahkan Operator RTG, lewat Petugas Tally Lapangan, untuk menumpuk petikemas, dan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petugas Tally Lapangan memerintahkan pengemudi Head Truck untuk kembali ke Dermaga untuk mengambil petikemas selanjutnya yang akan dibongkar. 6. Pada akhir shift, Petugas Tally Lapangan melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Lapangan, sedangkan Petugas Tally Dermaga melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Dermaga. b. Layanan Pemuatan Petikemas Prosedur layanan pemuatan petikemas adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan, pelanggan harus melengkapi dokumen: 1. Master Cable 2. CVIA (Container Vessel Identification Advice = Pemberitahuan Identifikasi Kapal Petikemas) 3. Statement of Fact (Surat Pernyataan Keadaan) 4. Export Summary List (ESL = Daftar Ringkasan Ekspor) 5. Dangerous Cargo List (Daftar Kargo Berbahaya) 6. Crane Sequence List (Daftar Urutan Crane) 7. General Loading Plan (Rencana Pemuatan Umum) 8. Loading Bay Plan (Rencana Bay Pemuatan) 9. Manifest

18 2. Yard and Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memeriksa dokumen. Mereka mengadakan rapat harian, bersama dengan Departemen Teknik, dengan Perusahaan Pelayaran untuk merencanakan jadwal layanan penanganan petikemas. 3. Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Dermaga) memasukkan data ke dalam sistem komputer (baplie) yang telah menjalani pemeriksaan Bea Cukai,berdasarkan rencana pre-penyimpanan, yang diterima dari Perusahaan Pelayaran, dan mencetak Loading Work Quay (LWQ = Pekerjaan Pemuatan Dermaga), berdasarkan data petikemas di dalam sistem komputer, dan menyerahkannya kepada Yard Supervisor (Supervisor Lapangan) dan Wharf Supervisor(Supervisor Dermaga). 4. Berdasarkan LWQ (Loading Work Quay), Yard Operations Superintendent(Superintenden Operasi Lapangan) memerintakan Operator RTG, lewat Petugas Tally Lapangan, untuk memindahkan petikemas dari Lapangan Penumpukan Petikemas, dan memuatnya ke atas chassis Head Truck, dan membawanya ke Dermaga. Petugas Tally Lapangan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petikemas tersebut kemudian dimuat ke atas kapal berdasarkan data di dalam TMV (Terminal Mounted Vehicle = Kendaraan yang Beroperasi di dalam Terminal). 5. Wharf Supervisor (Supervisor Dermaga) memerintahkan Operator CC, lewat Petugas Tally Dermaga, untuk memuat petikemas dari chass Head

19 Truck ke atas kapal, berdasarkan data yang telah direncanakan di dalam Loading List (Daftar Pemuatan). Petugas Tally Dermaga 6. mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petugas Tally Dermaga memerintahkan pengemudi Head Truck untuk kembali ke Lapangan Penumpukan untuk mengambil petikemas selanjutnya yang akan dimuat. 7. Pada akhir shift, Petugas Tally Lapangan melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Lapangan, sedangkan Petugas Tally Dermaga melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Dermaga. c. Layanan Penerimaan Petikemas Prosedur layanan penerimaan petikemas adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pelanggan harus melengkapi dokumen: 1. Surat Permohonan Penerimaan Petikemas 2. Penyediaan Warkat Dana (Pembayaran di Depan) (masing-masing 4 lembar) untuk diserahkan kepada Export Service Staff (Petugas Layanan Ekspor), dalam waktu 96 sampai dengan 24 jam sebelum kedatangan kapal. 2. Petugas Layanan Ekspor mencetak Job Order/CEIR (Container Equipment Interchange Receipt = Tanda Terima Pergerakan Peralatan Petikemas) yang telah disetujui oleh Export Superintendent (Superintenden Ekspor). Lembar ke 1, 2, dan 3 CEIR diserahkan kepada Pelanggan. Pelanggan menyerahkannya kepada pengemudi Head Truck.

20 3. Pengemudi Head Truck menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk), bersama muatan petikemasnya dan menyerahkan Job Order/CEIR serta salinan CTPS (Catatan Tanda Pengenal Surveyor)/PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) kepada Petugas Gate. 4. Petugas Gate memeriksa keadaan fisik petikemas dan mencetak In-Gate Terminal Job Slip (Lembar Kerja Terminal Gerbang Masuk), berdasarkan Job Order/CEIR, dan mengembalikan lembar ke 3 dan 4 kepada pengemudi Head Truck. 5. Pengemudi Head Truck menyerahkan In-Gate Terminal Job dan Job Order/CEIR kepada Petugas Tally Lapangan. 6. Petugas Tally Lapangan memerintahkan Operator RTG untuk mengangkat petikemas dari chassis Head Truck ke Lapangan Penumpukan Petikemas di lokasi seperti yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip. Petugas Tally Lapangan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). 7. Pengemudi Head Truck menerima Job Order/CEIR dan In-Gate Terminal Job Slip dari Petugas Tally Lapangan, bergerak menuju Out-Gate (Gerbang Keluar) dan menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR lembar ke 3 kepada Out-Gate Staff (Petugas Gerbang Keluar).

21 d. Layanan Pengeluaran Petikemas Prosedur layanan pengeluaran petikemas adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pelanggan harus melengkapi dokumen: 1. Surat Permohonan Pengeluaran Petikemas 2. Surat Asli Perintah Pengeluaran (DO = Delivery Order) 3. Penyediaan Warkat Dana (Pembayaran di Depan) (masing-masing 4 lembar) untuk diserahkan kepada Import Service Staff (Petugas Layanan Impor). 4. SPPB = Surat Persetujuan Pengeluaran Barang dan Surat Pernyataan PP (Pencekalan dan Pencegahan) dari Bea Cukai 5. Surat Kuasa dari Importir 2. Petugas Layanan Impor mencetak CEIR/Job Order yang telah disetujui oleh Import Superintendent (Superintenden Impor). Lembar ke 1, 2, dan 3 CEIR diserahkan kepada Pelanggan. Pelanggan menyerahkan kepada pengemudi Head Truck. 3. Pengemudi Head Truck menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk) dan menyerahkan Job Order/CEIR kepada In-Gate Staff (Petugas Gerbang Masuk). 4. In-Gate Staff mencetak In-Gate Terminal Job Slip berdasarkan Job Order/CEIR dan mengembalikan lembar ke 1 dan 2 kepada pengemudi Head Truck. 5. Pengemudi Head Truck menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR kepada Petugas Tally Lapangan.

22 6. Petugas Tally Lapangan memerintahkan Operator RTG untuk mengangkat petikemas dari Lapangan Penumpukan ke atas chassis Head Truck sesuai dengan posisi yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip. 7. Pengemudi Head Truck menerima Job Order/CEIR dan In-Gate Terminal Job Slip dari Petugas Tally Lapangan bergerak menuju Out-Gate (Gerbang Keluar) dan menyerahkanin-gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR lembar ke 3 kepada Petugas Out-Gate, dan Surat Pernyataan Pecekalan dan Pencegahan (PP) kepada Petugas Bea Cukai. 8. Petugas Out-Gate mengkonfirmasi nomor polisi Head Truck dan nomor referensi kerja Head Truck berdasarkan In-Gate Terminal Job Slip ke dalam sistem computer dengan dilampiri lembar ke 1 CEIR kepada pengemudi Head Truck.