1. Multimeter sebagai Ohmmeter

dokumen-dokumen yang mirip
RESISTOR DAN HUKUM OHM

MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM

I. MODUL PRAKTIKUM I RESISTOR

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

A. Kompetensi Menggunakan rangkaian seri-parallel resistor pada sumber daya tegangan searah.

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

PENERAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR MULTIMETER PADA PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

Pengenalan Multimeter

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Diktat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran serta kritik yang membangun akan penulis terima dengan sengan hati.

KOMPONEN PASIF. Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

Multimeter sebagai voltmeter dan amperemeter

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

JOB SHEET 6 LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DASAR KONDENSATOR. OLEH: MOCH. SOLIKIN, M.Kes IBNU SISWANTO, M.Pd.

Alat Ukur Listrik. Modul 1 PENDAHULUAN

TOPIK 5 PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Penggunaan RLC Meter Dalam Pengukuran

AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Pengukuran dan Alat Ukur. Rudi Susanto

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Bab 5. Pengujian Sistem

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

MAKALAH PENGUKURAN LISTRIK VOLTMETER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 13. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Gambar 3.1 Kostruksi dasar meter listrik

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS X TITIL MATA DIKLAT : MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN (011/DK/02) JUMLAH SOAL : 25 SOAL PILIHAN GANDA

Olimpiade Sains Nasional 2009 Eksperimen Fisika Hal 1 dari 18. Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Gambar 3.1 : Macam-macam Resistor

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

ELEKTRONIKA DASAR. Oleh : ALFITH, S.Pd, M.Pd

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVER SITAS ISL AM K ADI R I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR LISTRIK PENGUKURAN ARUS PADA RANGKAIAN SERI PARALEL

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

TRANSFORMATOR DAN PENYEARAHAN GELOMBANG LISTRIK

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

AMPERE DAN VOLT METER

PERTEMUAN KE 3 KOMPONEN ELEKTRONIKA. Create : Defi Pujianto, S,Kom

PENGANTAR ALAT UKUR. Bab PENDAHULUAN

ARUS SEARAH (ARUS DC)

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus 2009 Waktu 4 Jam

Latihan soal-soal PENGHANTAR

Resistor. Gambar Resistor

ALAT UKUR & PENGUKURAN

Lampiran 3 LKS Simulasi Terbuka 02

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

MODUL I RANGKAIAN SERI-PARALEL RESISTOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

ALAT UKUR LISTRIK. Berikut ini adalah macam-macam alat ukur listrik dan elektronika yang harus kita kenal :

Hukum Ohm dan Rangkaian Listrik Seri. PENILAIAN KINERJA PERCOBAAN (Keterampilan Berpikir Kritis)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

Dalam materi pembelajaran ini akan dibatas tiga komponen passif yakin

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT)

05D Peralatan apakah yang kita gunakan untuk mengukur arus listrik? A. ohmmeter B. wavemeter C. voltmeter D. ammeter

RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI

INSTRUKSI KERJA Penggunaan Multimeter Digital

Modul 1 definisi dan konsep pengukuran hasil pengukuran suatu besaran ralat acak dan ralat sistematis Modul 2 konsep angka penting dan pembulatan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET RANGKAIAN LISTRIK. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor dan Induktor

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

Konduktor dan isolator

A. PENGENALAN MULTIMETER

Praktikum Elektronika Dasar dan Pengukuran

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

Antiremed Kelas 12 Fisika

MENGGUNAKAN HASIL PENGUKURAN MELAKUKAN PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

Tujuan Mempelajari penggunaan instrumentasi Multimeter, Osiloskop, dan Pembangkit Sinyal Mempelajari keterbatasan penggunaan multimeter Mempelajari ca

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : ALAT UKUR DAN PENGUKURAN

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

ANALISIS RANGKAIAN RLC ARUS BOLAK-BALIK

Transkripsi:

1. Multimeter sebagai Ohmmeter Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan dapat: 1. Menggunakan pengukur multimeter untuk mengukur resistansi/hambatan yaitu multimeter sebagai ohmmeter; 2. Membandingkan nilai resistansi yang terbaca pada resistor dengan hasil pengukuran nilai dengan menggunakan ohmmeter; 3. Menyelidiki bermacam-macam hubungan rangkaian Dasar Teori Multimeter adalah suatu peukur yang dapat digunakan untuk mengukur resistansi (sebagai ohmmeter), tegangan (sebagai voltmeter), dan arus (sebagai amperemeter), baik gelombang bolak-balik (AC=Alternating Current) atau searah (DC=Direct Current) Pengukuran resistansi suatu resistor bisa diukur langsung pada pembacaan skala meter. Perhatikan untuk setiap pengukuran perkalian x1k x1, x10 dan sebagainya. Pengukuran ini disebut pengukuran secara langsung. Demikian juga untuk pengukuran tegangan/voltmeter, posisi saklar multimeter diletakkan pada posisi volt dan perhatikan scalar voltmeter serta baca jarum penunjukkan harga tegangan yang didapat Untuk pengukuran arus (amperemeter) posisi saklar multimeter diletakkan pada posisi I dan perhatikan skala amperemeter serta baca jarum penunjukkan hingga arus dapat terukur. Pengukuran ini disebut pengukuran secara langsung pula. Untuk pengukuran tidak langsung didapat dari beberapa pengukuran langsung. Contohnya, untuk mengukur daya dari rangkaian. Hasil pengukuran langsung yang kurang teliti akan memengaruhi ketelitian pengukuran secara tidak langsung. Cara pengukuran multimeter sebagai ohmmeter:

1. Letakkan saklar posisi pengukuran pada (ohm) 2. Patikan batas ukur yang digunakan, pilih 1x, 10x, 1K 3. Setiap perpindahan batas ukur hubungkan kutub + dan - agar kondisi titik nol point tercapai, dan siap digunakan untuk pengukuran 4. Lihat hasil penunjukkan jarum pengukuran dan catat hasilnya Kemungkinan kesalahan dalam pengukuran dapat diklasifikasikan dalam beberapa hali, yaitu keteledoran, kesalahan sistematis, dan kesalahan tidak disengaja. Keteledoran adalah antara lain salah pembacaan dari peukur, salah penulisan dari hasil pengukuran dan kesalahan-kesalahan lain yang disebabkan oleh kurang perhatian. Untuk menghindari hali ini perlu diperhatikan peletakkan peralatan, pengukuran serta rangkaian pengukuran perlu diperiksa kembali hasil pengukuran Kesalahan sistematis terjadi bila peukur menunjukkan tidak tepat. Contoh pada skala pengukuran. Untuk menghindarinya, maka sebelum alat digunakan untuk mengukur sebaiknya dilakukan kalibrasi. Selain itu, dapat juga terjadi kesalahan sistematis ini pada pengukuran orang lain/berbeda. Kesalahan ini disebut juga kesalahan pengamat. Kesalahan yang lain adalah kesalahan yang tidak disengaja, disebabkan karena adanya fluktuasi-fluktuasi yang halus daripada kondisi-kondisi pengukuran, kekurangmantapan dari orang yang mengukur dan sebagainya. Hasil pengukuran yang berulang akan memperlihatkan suatu distribusi disekitas harga yg sebenarnya. Bila pengukuran terhadap suatu rangkaian dilakukan sebanyak n kali dengan data A, B, C, D, dan E, maka rata-rata hasil pengukuran adalah: A+B+C +D+E X = n Standar deviasi dapat dicari dengan cara: S= ( A X )2+( B X ) 2+ (C X ) 2+ (D X ) 2+( E X ) 2 n 1 Harga S akan positif dan harga yang sebenarnya akan terjadi antara (X-S) dan (X+S)

Bila jumlah pengukuran ulang dinaikkan, maka kesalahan dapat diperkecil dan harga S akan semakin kecil. Kepekaan, presisi, dan ketelitian peukur juga mempengaruhi hasil pengamatan pengukuran. Ini juga tergantung pada kepekaan metode pengukuran yang dipakai. Contoh suatu galvometer mempunyai kepekaan yang lebih besar peukur ampere atau peukur volt. Pada umumnya, peukur yang mempunyai kepekaan yang lebih tinggi akan lebih mudah dipengaruhi oleh keaadan luar seperti induksi elektomagnet dan getaran-getaran. Untuk peukur yang mempunyai batas ukur yang lebih kecil, pada umumnya adalah sangat sulit untuk dipakai. Akhirnya untuk pengukuran dengan kesalahan yang kecil disebut pengukuran yang teliti. Pengukuran yang memperlihatkan hasil ukur yang tidak jauh berbeda satu dan lainnya disebut pengukuran yang presisi. Jadi, presisi memperlihatkan tingkat kesalahan yang tidak disengaja yang terjadi selama proses pengukuran. Ketelitian adalah kebesaran yang menyatakan suatu tingkat pendekatan dari harga yang diukur terhadap harga yang sebenarnya Contoh : hasil pengukuran 5mVolt dengan ketelitian 1µV, artinya harga sebenarnya adalah terletak antara 5,001 Mv. Notasinya adalah (5,000 ± 0,001) mv atau ditulis ketelitiannya adalah 0,1% Resistor atau tahanan Tahanan adalah salah satu parameter dasar dari suatu rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika. Dalam setiap pemakaian atau perencanaan rangkaian tahanan tahanan selalu diikutsertakan untuk maksud tertentu. Ada dua sifat utama pada tahanan, yaitu besarnya resistansi dan power ratingnya. Power rating ini sangat bermanfaat karena menyatakan daya maksimum yang dapat ditanggung oleh tahanan tersebut. Nilai resistansi suatu resistor biasanya telah dicantumkan pada badan resistor dengan menggunakan kode warna. Ada pula yang dicantumkan secara langsung nilai resistansi maksimumnya, misalnya pada resistor-resistor variable. Urutan warna yang dipakai pada resistor adalah 0 sampai dengan 9, yaitu hitam, coklat, merah, orange, kuning, hijau, biru, ungu, abu-abu, dan putih terletak

pada jalur pertama, kedua, dan ketiga. Untuk jalur keempat, biasanya kita temui untuk menunjukkan toleransi dari resistor emas5%, perak10%, dan tanpa warna20% 2.8 Tugas Latihan a. Daftar alat dan bahan 1. Multimeter Metrawatt/Sanwa SP 150-1 buah 2. Resistor : Modul yang terdiri atas: 1M - 1 buah 100-2 buah 100 K - 1 buah 47-1 buah IK - 1 buah 330-1 buah 470-1 buah 470-1 buah 3. Kabel penghubung/konektor - 10 buah 4. Protoboard - 1 buah b. Gambar Rangkaian Gambar 1.1 1K 1K 100 470 1K

Gambar 1.2 (a) (b) 47 1K 1 1K 1K (c) (d) 100 1M 330 470 (e) (f) 100 1K 330 1K

(g) 100 470 c. Langkah Percobaan 1K 330 1. Ukurlah nilai-nilai resistor pada modul resistor dengan menggunakan ohmmeter yang mempunyai batas ukur x1, x10, dan x1k (Gambar Rangkaian 1.1). Masukkan dalam Tabel 1.1 2. Ukurlah nilai resistansi total dari gambar rangkaian 1.2. Masukkan dalam table 1.2 (h) d. Keselamatan Kerja 1. Letakkan posisi saklar multimeter pada skala ohmmeter. Pastikan skala batas ukur tertentu x1, x10 atau x1k 2. Untuk setiap perubahan posisi skala batas ukur lakukan zerropoint, yaitu pastikan bahwa jarum benar-benar pada kondisi nol ohm dengan cara menghubungkan kabel penghubung (+) dan (-) ohmmeter 3. Untuk pengukuran harga resistansi, perlu diperhatikan posisi ohmmeter pada skala dengan pembacan yang benar Contoh: Untuk pembacaan 47K letakkan posisi batas ukur pada x1k agar mudah Dibaca.

Untuk pengukuran 680 letakkan posisi batas ukur pada x10 Untuk pengukuran 47 letakkan posisi batas ukur pada x1 Evaluasi dan Pertanyaan Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas 1. Bandingkan hasil pengukuran gambar 1 pada table 1 untuk harga yang tertera di resistor dari hasil pengukuran, apa pendapat anda! 2. Bandingkan ukuran pengukuran resistansi pada gambar rangkaian 2a sampai dengan 2h pada table 2 untuk perhitungan secara teori dan hasil pengukuran, apa pendapat anda! 3. Apa kesimpulan yang anda dapatkan dari percobaan ini? Penjelasan 1. Menurut Saya, Terjadi perbedaan nilai (hasil pengukuran) saat menggunakan ohmmeter dan ketika membaca warna cincin. Menurut saya, perbedaan hasil pengukuran ini, disebabkan karena adanya toleransi angka (± 5%) yang tertera pada warna keempat saat pembacaan cincin. Sehingga hasil saat pembacaan cincin tidak akurat, berbeda dengan menggunakan ohmmeter yang langsung menunjukkan resistansinya. Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter (ohm meter) analog pada saat melakukan perubahan batas ukur, perlu melakukan kalibrasi atau menghubung singkat untuk mengatur jarum multimeter (ohm meter) analog pada posisi 0 (nol), agar pengukuran menjadi akurat. 2. Menurut saya, perhitngan secara teori dan pengukuran dengan menggunakan ohmmeter. Hasil yang didapatkan tidak terlalu jauh berbeda. Resistansi pada rangkaian seri cenderung lebih besar daripada rangkaian pararel 3. Kesimpulannya:

Besarnya nilai resistansi suatu resistor tergantung urutan warna yang tertera pada cincin resistor. Perbedaan hasil pengukuran suatu resistansi pada saat menggunakan ohmmeter atau dengan pembacaan pada warna cincin disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Keadaan multimeter yang tidak stabil. 2. Nilai resistor tidak selalu tepat dengan apa yang dituliskan pada badan resistor