PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PERLUASAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR DI LAHAN KERING TAHUN 2016

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS REVITALISASI PERKEBUNAN (KELAPA SAWIT, KAKAO, KARET) TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KARET TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN LADA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN SAGU TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan, Ir. Gamal Nasir, MS Nip

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KELAPA TAHUN 2013

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Direktur Jenderal Perkebunan, Achmad Mangga Barani NIP

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER SATKER PER KEWENANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 KONDISI PER TANGGAL 4 JULI 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN CENGKEH BERKELANJUTAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

DRAFT Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015 i

NAMA SATKER LINGKUP BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN KARET TAHUN 2013

2017, No Menengah tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 16/PER/M.KUKM/XII/2016 tentang Pedoman

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

LAPORAN MINGGUAN (WEEKLY REPORT) PEKAN KE-3 JUNI KESIAPAN PENYELENGGARAAN PENGAWASAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA SERENTAK 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah di Lahan Kering Tahun

KATA PENGANTAR. Ir. Gamal Nasir, MS. NIP i

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perkebunan. Ir. Gamal Nasir, MS NIP

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2016

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

KATA PENGANTAR Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanaman Tanaman Nilam Tahun 2013

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.32/MEN/2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN MINAPOLITAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA (NEW INISIATIF) TAHUN 2013

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2016

KATA PENGANTAR Usaha budidaya tanaman perkebunan, khususnya tanaman tahunan, yang sejatinya merupakan usaha perkebunan rakyat, karena berbagai keterbatasan yang ada, diperlukan fasilitasi, pendampingan, bimbingan dan pemberdayaan petani dalam bentuk kegiatan pengembangan tanaman tahunan. Dalam rangka terwujudnya pemahaman dan persepsi yang sama untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud tahun 2016, maka disusun buku Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi penanggung jawab kegiatan, baik di Pusat maupun Daerah serta pihak-pihak terkait. Selanjutnya pedoman ini dijabarkan sesuai kondisi masing-masing wilayah. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya pedoman ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Jakarta, 31 Maret 2016 Direktur Jenderal Ir. Gamal Nasir, MS Nip. 19560728 198603 1 001 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Sasaran Nasional... 3 C. Tujuan... 3 II. PENDEKATAN P ELAKSANAAN KEGIATAN... 5 A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan... 5 B. Spesifikasi Teknis... 9 III. PELAKSANAAN KEGIATAN... 15 A. Ruang Lingkup... 15 B. Pelaksana Kegiatan... 15 C. Lokasi, Jenis dan Volume... 18 D. Simpul Kritis... 18 IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN... 20 V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN A. Pembinaan... B. Pengendalian... C. Pengawalan dan Pengendalian... VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN... A. Jenis Pelaporan... B. Waktu Penyampaian Laporan... 22 22 22 23 24 24 25 ii

VII. PEMBIAYAAN... 27 VIII. PENUTUP... 28 LAMPIRAN... 29 iii

Lamp 1. Lamp 2. Lamp 3. Lamp 4. Lamp 5. Lamp 6. Lamp 7. Lamp 8. Lamp 9. DAFTAR LAMPIRAN Hal Lokasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Karet (Peremajaan) Tahun 2016... 29 Lokasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa (Peremajaan) Tahun 2016... 31 Lokasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Sagu (Penataan) Tahun 2016... 34 Operasional Petugas Pendamping (TKP/PLP-TKP) Tahun 2016... 35 Pembinaan dan Pengawalan Program Revatilisasi Perkebunan Tahun 2016... 36 Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan Tahun 2016... 36 Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan 2016... 37 Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2016... 39 Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2016... 44 Lamp 10. Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit Tahun 2016... 49 Lamp 11. Form Pengawalan Kegiatan Revitasasi Perkebunan... 54 Lamp 12. Form Laporan Kegiatan Pemberdayaan Pekebun... 57 iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha perkebunan sebagai salah satu sub- sektor dari sektor pertanian yang hasil produksinya untuk bahan baku industri atau untuk ekspor, ditinjau dari bentuk pengusahaannya terdiri dari usaha perkebunan rakyat dan usaha perkebunan besar. Pada tahun 2014, secara nasional areal tanaman perkebunan seluas 23,26 juta Ha, seluas 22,54 juta Ha merupakan tanaman tahunan dan penyegar. Kegiatan pembangunan perkebunan, selain merupakan sumber kesejahteraan petani dan keluarganya, sejak tahap investasi sampai dengan proses operasi, kegiatan pengusahaannya berperan strategis dalam pemecahan agenda besar pembangunan ekonomi nasional, seperti penciptaan kesempatan kerja, penanggulangan kemiskinan, pembangunan daerah, ekspor, termasuk kemampuannya sebagai daya dorong tumbuhnya kegiatan ekonomi terkait. Dengan peran yang cukup strategis tersebut, agar kegiatan usaha perkebunan dapat berlangsung menguntungkan secara berkelanjutan dan memenuhi persyaratan permintaan 1

pasar, maka perlu ditempuh upaya penerapan praktek pertanian yang baik (Good Agriculture Practices/GAP). Penerapan GAP usaha perkebunan besar menjadi tanggung jawab masing-masing perusahaan dan tugas pemerintah lebih bersifat pelayanan, penciptaan iklim dan pengawasan. Sedangkan pada usaha perkebunan rakyat, pemerintah berperan dalam fasilitasi, bimbingan dan pendampingan, agar pekebun mempunyai akses kepada berbagai kemudahan yang diperlukan dan mampu mewujudkan langkah penerapannya. Dengan ciri umum dan peran strategis serta ruang lingkup cakupan komoditi tanaman tahunan yang cukup luas dimaksud, maka pada penyelenggaraan kegiatan usaha perkebunan tanaman tahunan hakekatnya merupakan kegiatan lintas fungsi, lintas sektor, lintas wilayah, dan multilateral. Oleh sebab itu, maka paket kegiatannya selain fasilitasi pengembangan tanaman tahunan, secara simultan perlu pula dilakukan kegiatan- kegiatan yang bersifat lintas fungsi, lintas sektor, lintas wilayah, dan multilateral. Dalam rangka terwujudnya pemahaman dan persepsi yang sama dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan 2

Tanaman Tahunan tahun 2016, maka disusun buku Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan yang diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi penanggung jawab kegiatan, baik di Pusat maupun Daerah serta pihak-pihak lain yang terkait. B. Sasaran Nasional Sasaran kegiatan pengembangan tanaman tahunan adalah terfasilitasinya pengembangan perkebunan rakyat tanaman tahunan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani, pemenuhan pangan di wilayah perkebunan, pertumbuhan ekonomi pedesaan, pertumbuhan ekonomi wilayah, peningkatan devisa negara dan pemenuhan bahan baku industri dalam negeri serta menurunkan kerusakan lingkungan. Disamping itu juga meningkatkan peran pekebun dan kelembagaannya, sehingga peran perkebunan rakyat semakin meningkat dan kemitraan dengan perkebunan besar semakin baik. C. Tujuan Tujuan pengembangan tanaman tahunan tahun 2016 adalah sebagai berikut : 3

1. Fasilitasi pengembangan tanaman tahunan (karet, kelapa, jambu mete, dan sagu) melalui peremajaan dan penataan kebun tanaman tahunan; 2. Fasilitasi penumbuhan dan konsolidasi kelembagaan petani melalui pelatihan dan pemberdayaan Tim Asistensi Daerah (TAD), Fasilitator Daerah (FASDA) dan petani; 3. Fasilitasi Pembinaan dan Pengawalan Revitalisasi Perkebunan. 4. Fasilitasi koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait serta monitoring dan evaluasi; 4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman tahunan dilakukan melalui pendekatan teknis seperti yang dilakukan selama ini dan pendekatan sosial budaya yang mampu merangsang perubahan sikap, perilaku dan peran serta petani, yang disinergiskan dengan program pembangunan dan pengembangan Pertanian di Kabupaten/ Kota. Paket bantuan merupakan hibah, yang pelaksanaan pengadaannya dilakukan secara kontraktual dan atau swadaya, mengacu pada ketentuan yang ada. Kelompok tani sasaran adalah kelompok tani yang merupakan hasil identifikasi, verifikasi dan ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan 1. Prinsip Pendekatan Peremajaan Tanaman Karet Daerah sasaran kegiatan peremajaan tanaman karet adalah daerah sentra produksi karet, yang diutamakan antara lain : 1) Tanaman tua/rusak/ tidak menggunakan bahan tanam unggul. 2) Tingkat kerusakan bidang sadap 5

minimal 60% dari populasi tanaman yang ada; 3) Kerapatan tanaman kurang dari 100 pohon/ha atau melebihi 800 pohon/ha. 2. Prinsip Pendekatan Peremajaan Tanaman Kelapa 1) Daerah sasaran kegiatan peremajaan tanaman kelapa adalah daerah sentra kelapa, diutamakan pada kondisi tanaman tua/rusak/tidak produktif. 2) Menerapkan inovasi teknologi terkini, yaitu: a) Untuk wilayah monokultur, maka jarak tanam yang digunakan sesuai standar teknis, dapat menggunakan jarak tanam yang telah ada atau 16 m X 6m; b) Untuk daerah yang tidak monokultur/perkotaan/padat penduduk disesuaikan dengan kondisi setempat; c) Peremajaan dilakukan dengan cara menyisip/menanam diantara tanaman yang ada atau menebang secara bertahap; d) Pengembangan tumpangsari diantara tanaman kelapa 6

disesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi dan agroklimat daerah masing-masing, seperti dengan tanaman pangan, tanaman hortikultura atau tanaman perkebunan lain yang sesuai. 3. Prinsip Pendekatan Penataan Tanaman Sagu 1) Daerah sasaran penataan sagu adalah kebun sagu masyarakat yang jumlah tanaman per rumpunnya melebihi atau kurang dari baku teknis, jarak tanamnya tidak sesuai baku teknis, dan petani bersedia melakukannya; 2) Penataan kebun sagu masyarakat dilaksanakan untuk mengatur jumlah rumpun per-hektar, jumlah pohon sagu per-rumpun, sebaran dan komposisi umur tanaman sagu perrumpun, sehingga memudahkan pemanenan dan produktivitas hasil meningkat. 3) Penataan dilakukan dengan jarak tanam 8m x 8m - 10m x 10m, tergantung dari jenis sagu yang ditanam. 7

4. Prinsip Pendekatan Revitalisasi Perkebunan 1) Pembinaan dan Pengawalan Kegiatan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) adalah melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi bersama instansi terkait; 2) Operasional Petugas Pendamping berpedoman pada Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan tentang Perpanjangan Kontrak TKP dan PLP- TKP tahun 2016; 3) Penilaian Fisik Kebun kelapa sawit rakyat mengacu pada SK Direktur Jenderal Perkebunan No.41/Kpts/LB.110/06/2010 tentang Sistem Penilaian Fisik Kebun Kelapa Sawit Rakyat Kegiatan Revitalisasi Perkebunan; 4) Untuk penilaian fisik kebun karet dan kakao mengacu pada SK Direktur Jenderal Perkebunan. 5. Prinsip Pendekatan Pemberdayaan Pekebun Pendekatan pelaksanaan pemberdayaan petani melalui Sistem Kebersamaan Ekonomi (SKE) berdasarkan Manajemen Kemitraan. Pemberdayaan dalam bentuk pelatihan 8

untuk petugas (Fasilitator Daerah) maupun petani dan pendampingan kepada petani/kelompok tani. B. Spesifikasi Teknis 1. Spesifikasi Teknis Peremajaan Tanaman Karet 1) Jenis bantuan yang diberikan berupa benih siap tanam, pupuk dan sarana produksi lainnya serta bantuan persiapan lahan dan tanam serta benih tanaman pangan untuk wilayah tertentu. 2) Spesifikasi teknis benih karet yang digunakan sebagai berikut: a) Berasal dari benih unggul, yaitu benih yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian, dengan memperhatikan kondisi agroekosistem daerah pengembangan; b) Merupakan benih okulasi (bukan seedling) c) Menggunakan polybag sesuai ketentuan teknis; d) Benih telah disertifikasi. 3) Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang sesuai untuk tanaman karet, terdaftar dan mendapat 9

izin dari Menteri Pertanian; 4) Pengendali OPT yang digunakan adalah pestisida yang efektif, terdaftar dan mendapat ijin dari Menteri Pertanian. 2. Spesifikasi Teknis Peremajaan Tanaman Kelapa 1) Jenis bantuan yang diberikan berupa benih kelapa siap tanam, pupuk dan sarana produksi lainnya, bantuan persiapan lahan dan tanam serta benih tanaman pangan untuk wilayah tertentu. 2) Spesifikasi teknis benih kelapa yang digunakan sebagai berikut: a) Varietas kelapa yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik daerah; b) Berasal dari benih unggul yaitu benih yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dan atau; c) Berasal dari benih unggul lokal (Blok Penghasil Tinggi dan Pohon Induk Terpilih) yang telah diluncurkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan atas nama Menteri Pertanian; d) Benih telah disertifikasi. 3) Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang sesuai untuk tanaman kelapa, 10

terdaftar dan mendapat izin dari Menteri Pertanian; 4) Pengendali OPT yang digunakan adalah pestisida yang efektif, terdaftar dan mendapat izin dari Menteri Pertanian. 3. Spesifikasi Teknis Penataan Tanaman Sagu 1) Jenis bantuan yang diberikan berupa benih sagu siap tanam, sarana dan prasarana produksi lainnya, bantuan biaya penataan 2) Benih telah disertifikasi. 4. Spesifikasi Teknis Revitalisasi Perkebunan 1) Kriteria Teknis Pembinaan dan Pengawalan Kegiatan Revitalisasi Perkebunan sebagai berikut : a) Fasilitasi percepatan penyelesaian sertifikasi lahan; b) Fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi di lapangan. 2) Spesifikasi teknis kegiatan operasional TKP/PLP-TKP terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu: a) Insentif TKP/PLP-TKP 11

b) Administrasi pelaksanaan pendampingan c) Perjalanan dalam rangka pendampingan TPK/PLP-TKP 3) Spesifikasi teknis kegiatan penilaian fisik kebun adalah pelaksanaan penilaian fisik kebun yang dibiayai oleh kredit KPEN-RP bersama instansi terkait. 5. Spesifikasi Teknis Pemberdayaan Pekebun Spesifikasi Teknis Kegiatan Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan adalah : 1) Daerah/wilayah sasaran kegiatan Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan adalah daerah/wilayah yang mendapatkan fasilitasi pembangunan kebun melalui dana Tugas Pembantuan diutamakan yang mendapat kegiatan fisik lapangan pada tahun anggaran 2016. 2) Pelatihan untuk Petani atau kelompok tani sasaran: a. Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan: Peserta pelatihan ini adalah seluruh anggota Kelompok Tani tanaman tahunan (bukan perwakilan/ sebagian dari anggota kelompok 12

tani) di daerah/wilayah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi yaitu petani andalan atau kelompok tani yang berpotensi untuk berkembang. Selanjutnya Calon peserta Pelatihan yang akan menjadi peserta pelatihan ditetapkan oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten setempat. b. Pelatihan Penguatan Kelembagaan: Peserta pelatihan ini adalah pengurus kelompok tani tanaman tahunan (ketua, sekretaris dan bendahara) di daerah/wilayah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi dan berpotensi untuk berkembang dan telah mengikuti pelatihan Penumbuhan Kebersamaan. 3) Pelatihan Fasilitator Daerah (Fasda I) : a. Kegiatan Pelatihan Fasilitator Daerah Tingkat I adalah upaya untuk menciptakan calon fasilitator daerah yang mempunyai motivasi, komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk melaksanakan proses pemberdayaan petani dan mempunyai potensi untuk berkembang. 13

b. Pemilihan Peserta Pelatihan Peserta Pelatihan Fasilitator Daerah I diutamakan berasal dari staf Dinas (PNS dan non PNS), aparat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan baik di provinsi dan atau kabupaten. c. Pelatih/Fasilitator Sebagai pelatih / fasilitator dalam Pelatihan Fasilitator Daerah I adalah FASDA III atau Madya yang sudah mempunyai pengalaman dalam melatih dan mendampingi pemberdayaan petani model SKE. Apabila di provinsi/kabupaten setempat tidak terdapat FASDA III atau Madya dimaksud, maka bisa menggunakan FASDA III atau Madya dari provinsi/kabupaten lainnya atau yang terdekat. d. Narasumber Narasumber pada Pelatihan Fasilitator Daerah tingkat I (Fasda I) adalah dari Pusat dan Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi serta Instansi terkait lainnya. 14

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup 1) Pengembangan Tanaman Karet; 2) Pengembangan Tanaman kelapa; 3) Pengembangan Tanaman Sagu; 4) Revitalisasi Perkebunan (kelapa sawit, karet dan kakao); 5) Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan; B. Pelaksana Kegiatan Dengan pertimbangan tujuan keberhasilannya untuk dapat mengkondisikan upaya pengembangan lebih lanjut, pelaksana kegiatan pengembangan tanaman tahunan adalah Provinsi, Kabupaten, petani/kelompok tani berkoordinasi dengan Pusat serta instansi terkait, masing-masing sebagai berikut : a. Kegiatan Pusat 1) Menyiapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan Tanaman Tahunan; 2) Melakukan Sosialisasi kegiatan bersama Dinas Perkebunan Propinsi; 3) Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan; 4) Melakukan pemantauan, monitoring dan pengendalian kegiatan serta membantu mengatasi permasalahan 15

yang dihadapi di tingkat lapangan; 5) Menyusun laporan perkembangan hasil pemantauan dan pengendalian serta perkembangan kegiatan. b. Kegiatan Provinsi 1) Menetapkan Tim pembina Provinsi, melalui surat Keputusan Kepala Dinas yang membidangi perkebunan; 2) Menjabarkan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan (Peremajaan dan Penataan) yang dituangkan dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi daerah; 3) Melakukan sosialisasi, identifikasi dan seleksi CP/CL, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi bersama sama Dinas Kabupaten yang membidangi Perkebunan; 4) Jika Kegiatan merupakan TP propinsi: maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan; 5) Menyiapkan dan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan penyegar secara berkala (triwulan) 16

yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. c. Kegiatan Kabupaten a. Menjabarkan Pedoman Teknis kedalam Petunjuk Teknis (Juknis); b. Melakukan sosialisasi, identifikasi dan seleksi CP/CL, pemantauan, pengendalian pelaksanaan kegiatan dan membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi; c. Jika Kegiatan merupakan TP Kabupaten maka penetapan calon petani dan calon lahan (CP/CL) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan; d. Membuat dan melaporkan hasil kegiatan perkembangan pelaksanaan kegiatan Pengembangan tanaman tahunan dan penyegar secara berkala (triwulan) dan tahunan sesuai form yang telah ditetapkan kepada Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan dan Direktur Jenderal Perkebunan cq Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar; d. Kelompok Tani a. Persiapan lahan seperti pembersihan 17

lahan dan penyiapan lubang tanam; b. Penetapan waktu tanaman yang disesuaikan dengan keadaan masingmasing daerah; c. Penanaman dan Pemeliharan tanaman kelapa serta melaporkan halhal yang yang berhubungan dengan kegiatan peremajaan dan perluasan tanaman tahunan dan penyegar yang dilakukan kepada Dinas yang membidangi Perkebunan. C. Lokasi, Jenis dan Volume Lokasi, jenis dan volume kegiatan pengembangan tanaman tahunan secara rinci dapat dilihat pada lampiran. D. Simpul Kritis a. Koordinasi antara Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Dinas Provinsi, Dinas Kabupaten, Puslit/Balit/Instansi terkait, dan petugas lapang; b. Pemilihan calon petani (responsif dan komitmen); c. Pemilihan calon lokasi pada lokasi yang mudah dijangkau dan dimonitor oleh petugas, sehingga memudahkan penyaluran benih dan sarana 18

prasarana produksi lainnya serta evaluasi kegiatan ; d. Ketepatan benih dan sarana produksi lainnya yang disalurkan (tepat jenis, waktu, jumlah, mutu, tempat dan harga). 19

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN Proses pengadaan dan penyaluran kegiatan pengembangan tanaman tahunan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: A. Penetapan kelompok sasaran berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Propinsi (TP Propinsi) atas usulan Kepala Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan atau Bupati/Walikota Kepala Dinas Kabupaten yang membidangi perkebunan (TP Kabupaten); B. Prosedur pengadaan dan penyaluran mengacu pada Perpres No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya yang terakhir dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Pedoman Pengadaan. Khusus untuk Papua dan Papua Barat mengacu pada Perpres No. 84 Tahun 2012. Disamping itu juga mengacu pada pedoman Pengadaan dan Penata usahaan Barang lingkup Satker Direktorat Jenderal Perkebunan; C. Kontrak pengadaan paket bantuan diupayakan pada awal tahun 2016 dan paling lambat pada triwulan kedua tahun 2016; 20

D. Penyaluran paket bantuan kepada petani diupayakan pada awal tahun 2016 untuk daerah yang memungkinkan dan atau menjelang awal musim penghujan tahun 2016 dengan berita acara serah terima barang sebagaimana format yang telah ditetapkan. 21

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN A. Pembinaan Pembinaan kelompok dilakukan secara berkesinambungan, sehingga mampu mengembangkan usahanya secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan pembinaan lanjutan yang bersumber dari dana APBD dan atau masyarakat. Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaedah pengelolaan sesuai prinsip pelaksanaan pemerintahan yang baik dan bersih, maka pelaksanaan kegiatan harus mematuhi prinsip-prinsip: 1. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan; 2. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN); 3. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transformasi dan demokratisasi; 4. Memenuhi asas akuntabilitas. B. Pengendalian Pengendalian kegiatan pengembangan tanaman tahunan dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan. Oleh karena itu pengendalian dilakukan sejak dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan. 22

C. Pengawalan dan Pendampingan Pengawalan dan pendampingan perlu dilakukan untuk menjamin bantuan diterima oleh petani/kelompok tani dan kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, sehingga bantuan benar- benar dapat dirasakan oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Pengawalan dan pendampingan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan dan instansi terkait. 23

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2012, tanggal 3 Oktober 2012 tentang Pedoman monitoring dan evaluasi standar operasional prosedur di lingkungan Kementerian Pertanian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan, yang secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan cq Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, dengan ketentuan sebagai berikut: A. Jenis Pelaporan a. Laporan monitoring dan evaluasi meliputi: 1) Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja; 2) Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut realisasi fisik dan keuangan; 3) Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi; 4) Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan; 24

b. Laporan perkembangan fisik yang sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan dengan materi meliputi: nama petani/kelompok tani, desa/kecamatan/kabupaten, luas areal (target dan realisasi), waktu pelaksanaan, perkembangan, kendala dan permasalahan, upaya pemecahan masalah. c. Laporan akhir kegiatan yang menyangkut seluruh pelaksanaan kegiatan ini. B. Waktu penyampaian laporan: a. Laporan monitoring dan evaluasi dibuat per bulan dengan ketentuan: 1) Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan kabupaten/kota ditujukan kepada provinsi, disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan. 2) Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan. b. Laporan Perkembangan Fisik dibuat per triwulan, ditujukan kepada 25

Direktorat Tanaman Tahunan d a n P e n y e g a r Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan; c. Laporan Akhir ditujukan kepada Direktorat Tanaman Tahunan d a n P e n y e g a r Direktorat Jenderal Perkebunan, disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember 2016. 26

VII. PEMBIAYAAN Kegiatan Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar Tahun 2016 bersumber dari APBN melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Tugas Pembantuan (TP) Provinsi atau Kabupaten/Kota. 27

VIII. PENUTUP Pedoman teknis ini disusun sebagai salah satu acuan penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman tahunan, baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten serta pihak-pihak terkait lainnya dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan pelaporan. Dalam rangka lebih memberikan kejelasan penyelenggaraan pelaksanaannya agar tertib teknis dan administrasi sesuai ketentuan yang berlaku dan mampu mencapai hasil sesuai yang diharapkan, maka Tingkat Provinsi menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Tingkat Kabupaten/Kota menerbitkan Petunjuk Teknis. Kesamaan tekad dan kerjasama pihakpihak terkait di semua tingkatan sangat diharapkan dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengembangan tanaman tahunan. Jakarta, Maret 2016 Direktorat Jenderal Perkebunan 28

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Karet (Peremajaan) Tahun 2016 N O PROVINSI KABUPATEN PEREMAJAAN VOL 1 JAWA BARAT 1 GARUT 100 Ha 2 SUMATERA BARAT 2 PASAMAN 125 Ha SAT 3 PASAMAN BARAT 200 Ha 3 JAMBI 4 BUNGO 200 Ha 5 SAROLANGUN 160 Ha 6 MERANGIN 200 Ha 7 MUARO JAMBI 200 Ha 4 SUMATERA SELATAN 8 MUSI RAWAS 360 Ha 9 OGAN KOMERING ILIR 390 Ha 10 PENUKAL ABA LEMATANG ILIR 200 Ha 5 KALIMANTAN BARAT 11 KETAPANG 232 Ha 12 SINGKAWANG 232 Ha 6 KALIMANTAN TENGAH 13 KOTAWARINGIN BARAT 150 Ha 7 KALIMANTAN SELATAN 14 HULU SUNGAU TENGAH 290 Ha 15 TABALONG 200 Ha 8 SULAWESI TENGAH 16 MOROWALI UTARA 155 Ha Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 29

9 BENGKULU 17 BENGKULU UTARA 150 Ha 10 KEP. BANGKA BELITUNG 18 BELITUNG 150 Ha JUMLAH 3.694 Ha Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 30

Lampiran 2. Lokasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa (Peremajaan)Tahun 2016 N O PROVINSI KABUPATEN PEREMAJAAN VOL 1 JAWA TENGAH KEBUMEN 200 Ha SAT 2 DI. YOGYAKARTA GUNUNG KIDUL 100 Ha KULON PROGO 100 Ha 3 JAWA TIMUR BOMDOWOSO 150 Ha BLITAR 100 Ha PACITAN 200 Ha 4 SUMATERA BARAT LIMAPULUH KOTA 200 Ha 5 RIAU INDRAGIRI HILIR 200 Ha KEP. MERANTI 200 Ha 6 JAMBI TANJUNG JABUNG TIMUR 200 Ha 7 SULAWESI UTARA BOLAANG MONGONDOW 200 Ha MINAHASA SELATAN 400 Ha MINAHASA UTARA 200 Ha 8 SULAWESI TENGAH DONGGALA 450 Ha BANGGAI 325 Ha BUOL 100 Ha MOROWALI 500 Ha TOJO UNA-UNA 200 Ha SIGI 350 Ha Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 31

POSO 300 Ha PARIGI MOUTONG 200 Ha 9 MALUKU MALUKU TENGGARA 200 Ha MALUKU TENGGARA BARAT 400 Ha SERAM BAGIAN TIMUR 215 Ha MALUKU BARAT DAYA 250 Ha 10 BALI BULELENG 150 Ha JEMBRANA 150 Ha KLUNGKUNG 150 Ha KARANG ASEM 100 Ha 11 NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT 300 Ha DOMPU 300 Ha SUMBAWA BARAT 250 Ha 12 NUSA TENGGARA TIMUR TIMOR TENGAH SELATAN 250 Ha FLORES TIMUR 200 Ha MALAKA 200 Ha 13 MALUKU UTARA HALMAHERA TENGAH 300 Ha HALMAHERA SELATAN 300 Ha HALMAHERA BARAT 300 Ha PULAU MOROTAI 300 Ha KOTA TERNATE 250 Ha 14 BANTEN SERANG 200 Ha Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 32

15 GORONTALO GORONTALO 300 Ha 16 PAPUA BARAT MANOKWARI 200 Ha RAJA AMPAT 100 Ha TELUK WONDAMA 200 Ha KAIMANA 200 Ha JUMLAH 10.640 Ha Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 33

Lampiran 3. Lokasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Sagu (Penataan) Tahun 2016 N PENATAAN PROVINSI KABUPATEN O VOL SAT 1 PAPUA 1 BIAK NUMFOR 100 Ha 2 NABIRE 200 Ha 3 MIMIKA 200 Ha 4 KEEROM 150 Ha 5 SUPIORI 100 Ha 2 MALUKU UTARA 6 HALMAHERA SELATAN 150 Ha 3 PAPUA BARAT 7 SORONG 170 Ha 8 SORONG SELATAN 170 Ha 9 TELUK BINTUNI 170 Ha JUMLAH 1.410 Ha Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 34

Lampiran 4. Operasional Petugas Pendamping (TKP/PLP-TKP) Tahun 2016 NO PROVINSI KABUPATEN ALOKASI VOL SAT 1 JAWA BARAT 1 PROVINSI 1 Keg 2 SUMATERA UTARA 2 PROVINSI 1 Keg 3 SUMATERA BARAT 3 PROVINSI 1 Keg 4 RIAU 4 PROVINSI 1 Keg 5 JAMBI 5 PROVINSI 1 Keg 6 SUMATERA SELATAN 6 PROVINSI 1 Keg 7 LAMPUNG 7 PROVINSI 1 Keg 8 KALIMANTAN BARAT 8 PROVINSI 1 Keg 9 KALIMANTAN TENGAH 9 PROVINSI 1 Keg 10 KALIMANTAN SELATAN 10 PROVINSI 1 Keg 11 KALIMANTAN TIMUR 11 PROVINSI 1 Keg 12 SULAWESI UTARA 12 PROVINSI 1 Keg 13 SULAWESI TENGAH 13 PROVINSI 1 Keg 14 SULAWESI SELATAN 14 PROVINSI 1 Keg 15 SULAWESI TENGGARA 15 PROVINSI 1 Keg 16 MALUKU 16 PROVINSI 1 Keg 17 PAPUA 17 PROVINSI 1 Keg 18 BENGKULU 18 PROVINSI 1 Keg 19 KEP. BANGKA BELITUNG 19 PROVINSI 1 Keg 20 GORONTALO 20 PROVINSI 1 Keg 21 PAPUA BARAT 21 PROVINSI 1 Keg 22 SULAWESI BARAT 22 PROVINSI 1 Keg 23 KALIMANTAN UTARA 23 PROVINSI 1 Keg JUMLAH 23 Keg Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 35

Lampiran 5. Pembinaan dan Pengawalan Program Revitalisasi Perkebunan Tahun 2016 NO PROVINSI KABUPATEN ALOKASI VOL SAT 1 MALUKU 1 PROVINSI 1 Keg JUMLAH 1 Keg Lampiran 6. Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan Tahun 2016 NO PROVINSI KABUPATEN ALOKASI VOL SAT 1 SUMUT 1 PROVINSI 1 Keg JUMLAH 1 Keg Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 36

N O Lampiran 7. Pemberdayaan Pekebun Tanaman Tahunan Tahun 2016 KEGIATAN PROVINSI KABUPATEN ALOKASI VOL 1 Pemberdayaan pekebun tanaman kelapa sawit 180 Org a. Pengembangan kelembagaan dan usaha petani kelapa sawit SA T 1. KALBAR 1 Sanggau 180 Org 2. Pemberdayaan pekebun tanaman karet 930 Org a. Pelatihan penumbuhan kebersamaan petani karet b. Pengembangan kelembagaan dan usaha petani karet 1. SUMBAR 1 Pasaman 100 Org 2. JAMBI 2 Muaro Jambi 150 Org 3. SUMSEL 3 PALI 100 Org 4. KALBAR 4 Bengkayang 100 Org 5. KALTENG 5 Kotim 100 Org 6. BENGKULU 7 6 Kobar 100 Org Bengkulu Utara 100 Org 1. JABAR 8 Garut 180 Org 3. Pemberdayaan pekebun tanaman kelapa 1.080 Org a. Pelatihan penumbuhan kebersamaan petani kelapa 1. DIY 1 Gunung Kidul 100 Org 2. JATIM 2 Blitar 100 Org 3. SULUT 3 Minahasa 100 Org Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 37

b. Pengembangan kelembagaan dan usaha petani karet Tenggara 4. BALI 4 Jembarana 100 Org 5. NTB 5 Lombok Barat 100 Org 6. NTT 6 Sumba Barat Daya 100 Org 7. MALUT 7 Morotai 200 Org 8. BANTEN 8 Serang 100 Org 1. SULUT 9 Minahasa Selatan 100 Org 4. Pemberdayaan pekebun tanaman jambu mete 300 Org a. Pelatihan penumbuhan kebersamaan petani karet 1. SULTRA 1 Wakatobi 100 Org 2. NTT 2 Alor 200 Org 5. Pemberdayaan pekebun tanaman sagu 700 Org a. Pelatihan penumbuhan kebersamaan petani sagu 1. RIAU 1 Kep. Meranti 100 Org 2. PAPUA 2 Nabire 100 Org 3. PAPUA BARAT 3 Mimika 100 Org 4 Keerom 100 Org 5 Supiori 100 Org 6 Biak Numfor 100 Org 7 Sorong 100 Org 8 Sorong Selatan 100 Org 9 Teluk Bintuni 100 Org Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 38

6. FASDA 50 Org 1. PAPUA 1 Provinsi 25 Org 2. PAPUA BARAT 2 Provinsi 25 Org 3. SUMSEL 3 Musi Rawas 25 Org Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 39

Lampiran 8. Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Karet Tahun 2016 Provinsi : Kabupaten : Luas total : ha Keadaan tgl/bln/thn : NO. URAIAN BELUM DALAM SUDAH PROSES KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 I. 1. UMUM Persiapan : a. Penyusunan Juklak / Juknis b. Sosialisasi ke Lokasi 2. Pelaksanaan : a. Mengadakan Pengawalan dan Monev ke kabupaten/kelompok tani. b. Menyusun laporan dan mengirim ke Pusat - Laporan Triwulan - ran Akhir *) Disesuaikan dengan alokasi TP kegiatannya Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 39

3. 4. 5. 6. Persiapan : Penetapan Tim a. Penetapan Tim Teknis Provinsi/Kabupaten b. Penyusunan Juklak/juknis c. Sosialisasi Kegiatan d. Identifikasi CP/CL Pelaksanaan Pengadaan: a. Pengumuman b. Aanwizing c. Evaluasi Penawaran d. Penetapan Pemenang e. SPK (Nomor,tanggal,tahun) f. Kontrak (Rp) Pengawalan dan Monev Pelaporan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 40

II. PERKEMBANGAN KEGIATAN Kegiatan: a. Menerima Benih dari pihak II (Pemenang tender) b. Melaksanakan penaman Benih ke lapangan III. REKAPITULASI CP/CL Nama Kelompok Tani Kecamatan Desa Jumlah Anggota (KK) Luas (Ha) Keterangan Jumlah Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 41

IV. PENGADAAN DAN REALISASI KEGIATAN 1. Asal Benih Benih Siap Salur Klon Unggul - Sumber benih / Penangkar :... - Asal benih :... - Klon :... - Pemesanan :...batang, pada tanggal... - Benih diterima :...batang, pada tanggal... 2. Penanaman - Jarak tanam :...m x...m, populasi dalam 1 Ha :...batang - Jumlah benih yang ditanaman :... batang - Waktu penanaman (tgl/bln/thn) :... - Benih yang tumbuh :... batang, yang mati :... batang - Penyulaman :... batang - Waktu penyulaman (tgl/bln/thn) :... - Kondisi tanaman :... Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 42

V. PERMASALAHAN VI. SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT...,... PELAKSANA EVALUASI (...) Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 43

Lampiran 9. Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Kelapa Tahun 2016 Provinsi : Kabupaten : Luas total : ha Keadaan tgl/bln/thn : NO. URAIAN BELUM DALAM SUDAH PROSES KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 I. 1. UMUM Persiapan : a. Penyusunan Juklak / Juknis b. Sosialisasi ke Lokasi 2. Pelaksanaan : a. Mengadakan Pengawalan dan b. Monev ke kabupaten/kelompok tani. c. Menyusun laporan dan mengirim ke Pusat - Laporan Triwulan - Laporan Akhir *) Disesuaikan dengan alokasi TP kegiatannya Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 44

3. 4. 5. 6. Persiapan : Penetapan Tim a. Penetapan Tim Teknis Provinsi/Kabupaten d. Penyusunan Juklak/juknis e. Sosialisasi Kegiatan f. Identifikasi CP/CL Pelaksanaan Pengadaan: a. Pengumuman b. Aanwizing c. Evaluasi Penawaran d. Penetapan Pemenang e. SPK (Nomor,tanggal,tahun) f. Kontrak (Rp) Pengawalan dan Monev Pelaporan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 45

II. PERKEMBANGAN KEGIATAN Kegiatan: a. Menerima Benih dari pihak II (Pemenang tender) b. Melaksanakan penaman Benih ke lapangan III. REKAPITULASI CP/CL Nama Kelompok Tani Kecamatan Desa Jumlah Anggota (KK) Luas (Ha) Keterangan Jumlah Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 46

IV. PENGADAAN DAN REALISASI KEGIATAN 1. Asal Benih Benih Siap Salur Klon Unggul - Sumber benih / Penangkar :... - Asal benih :... - Klon :... - Pemesanan :...batang, pada tanggal... - Benih diterima :...batang, pada tanggal... 2. Penanaman - Jarak tanam :...m x...m, populasi dalam 1 Ha :...batang - Jumlah benih yang ditanaman :... batang - Waktu penanaman (tgl/bln/thn) :... - Benih yang tumbuh :... batang, yang mati :... batang - Penyulaman :... batang - Waktu penyulaman (tgl/bln/thn) :... - Kondisi tanaman :... Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 47

V. PERMASALAHAN VI. SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT...,... PELAKSANA EVALUASI (...) Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 48

Lampiran 10. Pengawalan Kegiatan Pengembangan Tanaman Sagu Tahun 2016 Provinsi : Kabupaten : Kecamatan : Desa : Jumlah Kelompok Tani : Luas total : ha TA/TT : NO. URAIAN BELUM I. Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 Keadaan tgl/bln/thn : DALAM PROSES SUDAH/ SELESAI (Tgl/Bln/Thn) KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 1. 2. PROVINSI Persiapan : a. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan b. Sosialisasi ke Kabupaten Pelaksanaan : a. Mengadakan Pengawalan dan b. Monev ke kabupaten/kelompok tani. c. Menyusun laporan dan mengirim ke Pusat 49

- Laporan Triwulan - Laporan Akhir II. 1. 2. 3. 4. KABUPATEN Persiapan : a. Penetapan Tim Teknis Kabupaten b. Penyusunan Petunjuk Teknis c. Rekapitulasi CP/CL (terlampir) Jadwal Pelaksanaan: a. SK Bupati/Kadisbun b. Pengumuman c. Aanwizing d. Evaluasi Penawaran e. Penetapan Pemenang Nomor dan Tanggal a. SPK b. Kontrak (Rp) Pelaksanaan : a. Pengawalan dan Monev b. Menyusun Laporan dan mengirim ke Pusat melalui Provinsi Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 50

III. 1. KELOMPOK TANI SASARAN Pelaksanaan : a. Menerima Benih dari pihak II (Pemenang tender) 2. Melaksanakan penaman Benih ke lapangan IV. REKAPITULASI CP/CL Nama Kelompok Tani Desa Kecamatan Jumlah Anggota (KK) Luas (Ha) Keterangan Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 51

V. PENGADAAN DAN REALISASI KEGIATAN 1. Asal Benih Benih Siap Salur Klon Unggul 5. Sumber benih / Penangkar :... 6. Asal benih :... 7. Klon :... 8. Pemesanan :...batang, pada tanggal... 9. Benih diterima :...batang, pada tanggal... 2. Penanaman Benih Siap Salur Klon Unggul - Jarak tanam :...m x...m, dalam 1 Ha ditanam :...batang - Jumlah benih yang ditanaman :... batang - Waktu penanaman (tgl/bln/thn) :... - Benih yang tumbuh :... batang, yang mati :... batang - Penyulaman :... batang - Waktu penyulaman (tgl/bln/thn) :... - Kondisi tanaman :... Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 52

VI.PERMASALAHAN VII.SARAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT...,... PELAKSANA EVALUASI (...) Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 53

Tabel 11. Form Pengawalan Kegiatan Revitasasi Perkebunan A. Format Laporan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Revitalisasi Perkebunan APBN Tahun 2016 NO. KODE KEGIATAN PROVINSI/KABUPATEN PAGU DIPA (Rp. 000) SASARAN FISIK VOL SAT REALISASI S/D BULAN FEBRUARI KEUANGAN (%) FISIK VOL SAT (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KET Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 54

B. Format Laporan Perkembangan Kegiatan Pembangunan Fisik Kebun Petani Peserta Kegiatan Revitalisasi Tahun 2016 No Provinsi Kabupaten Komoditi Pelaksana Koperasi Petani Areal /Lokasi /Gapoktan /Petani (KK) (Ha) No SK CPCL Bupati/ Tanggal TT /Poktan Luas Areal Berproduksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 (Ha) Ket Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 55

C. Format Laporan Kinerja petugas pendamping Kegiatan Revitalisasi Perkebunan Tahun 2016 No Nama TKP/PLP- TKP Wilayah Binaan Provinsi Kabupaten Tahun Masuk Masa Kerja Kehadiran Komodit i Binaan Luas Kebun Binaan (Ha) Permasalah an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ket Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 56

Lampiran 12. Form Laporan Kegiatan Pemberdayaan Pekebun A. Laporan Perkembangan Pelatihan Pemberdayaan Dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan PROVINSI : KABUPATEN : NO JENIS PELATIHAN NAMA PESERTA KELOMPOK TANI TEMPAT PELATIHAN TGL. PELATIHAN NAMA FASDA PERMASALAHAN UPAYA TINDAK LANJUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 57

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Tahunan 2016 58