BAB VII PENUTUP. VII.1. Kesimpulan. KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR :188.45/ 306 / /2010 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. subjek dan objek pembangunan nasional Indonesia dalam usaha mencapai aspirasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kota/Kelurahan Layak Anak merupakan kota dimana dalam kota tersebut anakanak

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

BAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

VISI KOTA SURAKARTA. Terwujudnya Kota Solo sebagai Kota budaya yang bertumpu pada potensi perdagangan, jasa, pendidikan, pariwisata dan olah raga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Anak jalanan adalah anak yang dalam kesehariannya hidup dijalanan. Mereka

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

Latar Belakang. Manfaat

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

A. TUGAS DAN FUNGSI (Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008) Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Kecamatan

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI PENUTUP. masyarakat yang disusul dengan proses pencairan block grant, dan diakhiri dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jam Belajar Masyarakat (JBM) di Kota Metro maka dapat ditarik kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan selaku. Kota Surabaya sudah cukup baik. Meskipun belum maksimal, namun

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN LURAH PANGONGANGAN KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN NOMOR : / /2018 TENTANG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan. peneliti pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Manajemenen

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH


BAB V PENUTUP. Pencemaran Udara di Kota Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai collaborative governance pada penyelenggaraan pelayanan

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROFIL KELURAHAN

Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Cicendo

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

WALIKOTA BANJARMASIN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. Pemerintahan Daerah, Pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TAMAN ANAK CERDAS (TAC) KOTA SURAKARTA

Lampiran 3 REALISASI ANGGARAN PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS BPMPD KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /11/ /2011

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

Gilang Wiryanu Murti. DO NOT COPY.

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR / 285 / /2010 TENTANG TIM PEMBAHASAN PROGRAM KERJA KERJASAMA ANTAR DAERAH DI KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. terserang peyakit degenerative, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta terus menerus

BAB VI PENUTUP. 1. Evaluasi Implementasi Pasal 10 Peraturan Walikota Yogyakarta. Nomor 86 Tahun 2013 berdasarkan variabel Grindle.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. penarikan kesimpulan dari keseluruhan paparan mengenai gambaran umum, mengenai collaborative governance pada PTPAS.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

PENGUATAN EKOSISTEM PENDIDIKAN MELALUI BATOBO SEBAGAI OPTIMALISASI PENDIDIKAN INKLUSI DI PAUD

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /27/ /2011 TENTANG KELOMPOK KERJA PENGARUSUTAMAAN GENDER KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Program Bina Lingkungan Dalam Rangka Meningkatkan Akses Pendidikan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG CACAT MISKIN DAN PENYANDANG CACAT TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PEMBERIAN BIAYA OPERASIONAL, PEMBINAAN DAN BANTUAN DI KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

LAMPIRAN 82

1.8.(2) Peremajaan Permukiman Kota Bandarharjo. Semarang

MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

DAFTAR ISIAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA PAREPARE

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara kesatuan, seperti yang terdapat dalam Undang-Undang

Chriswardani S. Anneke Suparwati & L.Ratna Kartikawulan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Transkripsi:

BAB VII PENUTUP VII.1. Kesimpulan KLA dibentuk berdasarkan adanya konvensi Unicef karena keprihatinan kepada anak yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Indonesia merupakan salah satu Negara yang melaksanakan KLA. Salah satu kota yang menjalankan KLA adalah kota Surakarta. Pelaksanaan KLA di kota Surakarta mempunyai konsep adanya kelurahan layak anak. Setiap kelurahan diharapkan dapat menjalankan program yang sesuai dengan pemenuhan kebutuhan anak di wilayahnya. Beberapa strategi pengembangan telah disusun oleh pemerintah dalam mewujudkan KLA di kota Surakarta. Pembentukan KLA mempunyai dasar hukum yang telah terdapat di beberapa undang-undang. Salah satu undang-undang tentang perlindungan anak yang menjadi dasar acuan dalam pembentukan KLA. Dasar hukum paling utama dalam pembentukan KLA adalah undang-undang tentang hak anak. Ini terdapat kaitannya dengan pemenuhan hak anak yang merupakan tujuan utama dari pembentukan KLA. Dasar hukum menjadi pedoman untuk memberikan perlindungan terhadap hak anak khususnya di kota Surakarta. setiap dasar hukum biasanya mengandung pengertian yang dapat memudahkan masyarakat dalam memahami hal yang belum diketahui. KLA dilaksanakan di kota Surakarta/kelurahan Sangkrah pada tahun 2006 oleh Walikota Surakarta. Pada tahun 2015 kota Surakarta diharapkan telah menjadi KLA. Saat ini pelaksanaan KLA masih dikategorikan menuju dan baru menjalankan beberapa 114

program yang telah disusun oleh pemerintah. Prosentase dalam pelaksanaan KLA untuk sekarang ini masih mencapai 80% untuk menuju menjadi layak anak. Program yang telah terlaksana sebagian besar belum mencapai tujuan dari pelaksanaan KLA. Banyak sektor pemerintahan yang membantu dalam pelaksanaan KLA di kelurahan Sangkrah. Beberapa contoh dari sektor pendidikan dan sektor kesehatan. Dua sektor tersebut telah memberikan program yang berkaitan dengan pelaksanaan KLA. Sektor tersebut memenuhi hak anak dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Banyak manfaat yang diperoleh masyarakat dari sektor-sektor pemerintah yang ikut serta dalam membantu pelaksanaan KLA. Akibatnya pelaksanaan KLA akan berhasil untuk dapat memenuhi kebutuhan anak. Lembaga anak ikut serta dalam mewujudkan KLA di kelurahan Sangkrah. Masyarakat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan KLA di kota Surakarta. Hal ini dikarenakan program yang dijalankan ditujukan untuk masyarakat terlebih anak-anak. Jika tidak ada antusiasme masyarakat maka program yang dijalankan akan mengalami kegagalan. Sebaliknya jika ada antusiasme masyarakat maka program akan berhasil dan kota Surakarta menjadi layak anak. Aktor-aktor dalam pelaksanaan KLA menjadi penentu dalam keberhasilan program. Banyak permasalahan yang dihadapi saat menjalankan program KLA. Setiap kegiatan akan terdapat suatu permasalahan. Pelaksanaan KLA mengalami permasalahan yang berasal dari sektor-sektor pemerintahan. Permasalahannya karena setiap sektor mempunyai program yang berbeda sehingga mengalami kesulitan untuk saling bekerja sama. Koordinasi dengan lembaga anak juga mengalami beberapa permasalahan karena 115

komunikasi yang tidak berjalan dengan lancar. Tetapi setiap permasalahan akan dapat teratasi dengan saling memikirkan tujuan awal dari terbentuknya KLA. Setiap kegiatan terdapat dana yang telah dianggarkan oleh pihak-pihak terkait. Pemerintah telah menganggarkan dana untuk kegiatan KLA. Dana tersebut berasal dari sektor-sektor terkait yang ikut dalam program KLA. Setiap sektor menganggarkan dana untuk program yang sesuai dengan bidangnya. Salah satu contoh dinas pendidikan memberikan dana untuk warga tidak mampu supaya dapat bersekolah. Pemerintah kelurahan mempunyai peran sebagai fasilitator dalam pelaksanaan KLA. Pengurus KLA di kelurahan mengatakan bahwa pemerintah telah melaksanakan perannya dengan baik. Masyarakat sebagian besar mengatakan pemerintah belum melaksanakan perannya. Akibatnya banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang KLA dan tujuannya. Pernyataan ini berbanding terbalik dengan pernyataan dari pemerintah. Fasilitas yang diberikan pemerintah seperti yang telah dikatakan sesuai dengan kebutuhan anak. Kelurahan Sangkrah telah memberikan fasilitas taman bacaan kepada anak-anak supaya mereka dapat belajar tidak hanya di sekolah. Fasilitas yang diberikazn memberikan banyak manfaat kepada masyarakat terlebuh kepada anak-anak. Tidak hanya taman bacaan melainkan pemerintah memberikan fsdilitas ruang PAUD bagi anak-anak sehingga mereka dapat sekolah secara gratis. Fasilitas ini sangat bermanfaat bagi warga tidak mampu untuk dapat menyekolahkan anak mereka. Pemerintah kelurahan Sangkrah telah mensosialisasikan program dan faslitas dalam rangka pelaksanaan KLA. Sosialisasi bertujuan supaya masyarakat memahami tentang KLA beserta program dan fasilitas. Lembaga anak juga ikut serta dalam 116

sosialisasi yang dilaksanakan pemerintah. Biasanya pemerintah kota memberikan perintah kepada kelurahan untuk melakukan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. Sosialisasi dilakukan secara rutin oleh pemerintah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa peran pemerintah kelurahan Sangkrah dapat dikategorikan belum maksimal. Hal ini terlihat karena banyak masyarakat belum paham tentang KLA beserta program dan fasilitas. Kurangnya sosialisasi membuat ketidaktahuan masyarakat akan program KLA. Faslitas yang diberikan juga belum memadai kebutuhan masyarakat terutama anak-anak. Kurangnya koordinasi dengan masyarakat terkait dengan pelaksanaan program di wilayah Sangkrah. VII.2. Saran Kelurahan Sangkrah sebaiknya lebih melaksanakan perannya sebagai fasilitator supaya pelaksanaan KLA dapat berhasil dalam memenuhi kebutuhan anak. Sosialisasi yang dilakukan secara rutin akan menambah pengetahuan bagi masyarakat sehingga mereka dapat ikut serta dalam pelaksanaan KLA. Koordinasi akan menentukan keberhasilan KLA sehingga pemerintah seharusnya dapat berhubungan baik dengan lembaga anak dan masyarakat. Menambah program yang sesuai dalam pemenuhan kebutuhan anak akan menentukan keberhasilan KLA. Sektor-sektor terkait yang ikut serta dalam pelaksanaan KLA seharusnya dapat saling bekerja sama supaya pelaksanaan KLA dapat berhasil. Hal ini dikarenakan keterkaitan program dari sektor-sektor tersebut. Kelurahan Sangkrah seharusnya lebih memperhatikan kebutuhan anak-anak karena mereka tidak hanya memerlukan secara fisik saja. Banyak anak-anak yang membutuhkan pendampingan terlebih bagi mereka 117

yang terlibat dalam masalah hukum. Pendampingan biasanya dilakukan oleh LSM yang bergerak di bidang hukum. Pemerintah kelurahan Sangkrah bekerja sama dengan LSM yang menangani anak-anak. Hal ini akan dapat memperlancar jalannya program KLA di kota Surakarta. Pendampingan anak juga akan bermanfaat untuk mengurangi jumlah anak yang terkena kasus hukum dan anak jalanan. Jika anak jalanan dapat dikurangi maka kota Surakarta akan siap menjadi layak anak. Tujuan dalam pemenuhan kebutuhan anak juga akan dapat dilaksanakan oleh pemerintah kota Surakarta. Peneliti ingin memberikan saran kepada peneliti selanjutnya supaya dapat lebih memfokuskan penelitiannya pada peran pemerintah kelurahan Sangkrah menjadi KLA. Hal ini karena pada penelitian ini lebih fokus ke peran pemerintah kelurahan saat masih menuju KLA. Peneliti selanjutkan akan lebih baik melihat dari tingkat keberhasilan pemerintah menjadikan KLA. 118