HAK SIPIL DAN POLITIK (Civil and Political Rights) Oleh: Suparman Marzuki Disampaikan pada PERJAMUAN ILMIAH Tentang Membangun Komitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan NCHR University it of Oslo Norway, di Yogyakarta, 16 17 Juni 2010
Konsep aslinya bernama: International Covenan on Civil and Political Rights (ICCPR) Kovenan ini berdampingan dengan Hak Ekonomi Sosial & Budaya (International Covenan on Economic, Social and Cultural l Rights (ICESCR)
SEJARAH Produk perang dingin (Hasil kompromi politik antara blok sosialis dan blok kapitalis) Ditetapkan PBB 16-12- 1966 Baru berlaku 23-3-1976 3 Gagasan yang mendorong kovenan ini adalah: Demokrasi, Kebebasan dan Persamaan Indonesia baru meratifikasinya pada tahun 2005 ini.
SUBSTANSI Memuat ketentuan mengenai pembatasan penggunaan kewenangan aparatur negara agar tidak bertindak represif Hanya dengan pembatasan kewenangan negara agar tidak bertindak represif dapat dijamin terpenuhinya hak sipil politik
Dalam UUD 1945 Sebelum amandemen, ada dua pasal yang menjamin hak sipil dan politik (pasal 28 dan 29), yakni: (1) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, (2) Hak untuk beragama dan berkepercayaan. Saat penyusunan, upaya memasukkan jaminan atas kedua hak sangat a lot. Debat Yamin-Hatta VS Soekarno-Soepomo sangat keras.
Masa Orla & Orba Hak Sipil il dan Hak Politik ik yang pencantumannya di UUD 1945 lebih sbg hasil kompromi politik, pada perjalannya selama Orla & Orba lebih banyak dilanggar. Jadi kalau dikalkulasi 1945-1998 1998 = 53 tahun, hak sipil politik (warganegara) lebih banyak tidak dihormati, dilindungi dan dipenuhi oleh negara (pemerintah).
Gerakan Perlawanan Hak bereksperesi, berpendapat, dan berorganisasi dibungkam dengan pelbagai cara. Karena itu, gerakan perlawanan rakyat thd Soekarno dan Soeharto juga fokus pada upaya membebaskan b rakyat dari kekuasaan otoritarian yg merampas hak hak tersebut.
Kejatuhan Soekarno Sayangnya kejatuhan Soekarno tidak membawa perubahan berarti thd hak sipil politik. Isu dan fokus kebangkrutan ekonomi era Orla dan pembangunan yg berorientasi pertumbuhan ekonomu Orba menjadi isu dan tekad bersama. Masa awal Orde Baru, hubungan mahasiswa dan Soeharto harmonis. Disatukan oleh perbaikan ekonomi. Masa bulan madu tidak berlangsung lama, karena mahasiswa kembali turun ke jalan; suatu gerakan yg berlawanan dg kebijakan stabilisasi politik untuk pembangunan ekonomi.
Orde Baru Transisi i Soekarno ke Soeharto tidak menyentuh reformasi hak sipil dan hak politik. UUD 1945 yang lemah menjamin hak-hak asasi dan kebebasan dasar manusia, dan longgar mengikat kekuasaan, telah dimanfaatkan untuk menguatkan sentralisasi kekuasaan dengan pelbagai produk hukum. Pers, Kampus, organisasi sosial keagamaan dan kekuatan kritis dibungkam. Legislatif-Yudikatif Yudikatif-eksekutif berada di satu tangan.
Kejatuhan Soeharto Jatuhnya Soeharto, isu yang reformasi hak sipil dan hak politik justru menonjol. Sekalipun kejatuhan Soeharto dipicu oleh menguatnya KKN dan resesi ekonomi, tetapi kekuatan pro demokrasi justru menyuarakan Reformasi Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia. Di dalam ketiga isu besar itu termuat hak sipil dan politik.
Era Reformasi Habibi melakukan langkah cepat merespon desakan dg Menghapus, Merubah, Mengeluarkan produk-produk hukum baru yg jumlahnya hampir 200. Mengluarkan antara lain: TAP MPR TAP MPR No. X/MPR/1998 Tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional Sebagai Haluan Negara; TAP MPR No. XIII/MPR/1998 Tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia; TAP MPR No. XVII/MPR/1998 Tentang HAM; UU No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum; UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM
Melepas tahanan-tahanan mempercepat p Pemilu, dst. politik, Kejatuhan Soeharto kebijakan penguatan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak sipil politik mendapat tempat utama.
Era Gus Dur Melanjutkan Kebijakan Habibie. Mengeluarkan pelbagai produk hukum yg makin menguatkan hak sipil politik. Memisahkan TNI-Polri (TAP MPR No. VI/MPR/2000). Mengeluarkan tahanan politik Merubah UUD 1945 yg selama 32 tahun Orde Baru ditabukan. Mengusut pelanggaran HAM masa lalu Semua kebijakan tersebut merupakan penghormatan, pemenuhan dan perlindungan Hak sipil Politik.
Era Megawati Melanjutkan Gus Dur dengan fokus pada penguatan prosedur-prosedur demokrasi (Pemilu). Membentuk lembaga-lembaga negara independen seperti MK, KPK, KY, KPI, KPU yg lebih independen. Pada era ini, praktik pelanggaran hak bereksperesi dan berpendapat sempat agak menurun menyusul ditangkap, ditahan dan diadilinya sejumlah aktivis dan jurnalis yg kritis pada Megawati.
Era SBY Pada era ini, i secara umum hak sipil il politik cenderung statuq quo, tidak mengalami kemajuan berarti. Tetapi Pada aspek hak mendapatkan kepastian hukum dan keadilan bagi para korban pelanggaran HAM masa lalu tidak terpenuhi. Ada kecenderungan menguatnya kembali resistensi institusi penegak hukum terhadap reformasi institusi. Menurunnya kualitas pelaksanaan hak sipil dan politik
Kesimpulan Hak sipil il dan Politik adalah hak asasi dan kebebasan b dasar manusia yg pemenuhan, penghormatan dan perlindungannya sangat ditentukan dte tu ada atau tidaknya tda hukum yg menjamin dan kekuasaan yang taat hukum serta memberikan kepastian hukum menjamin penegakannya jika ada pelanggaran. Jaminan hukum thd. Hak sipil dan politik era reformasi sudah sangat maju. Yang dibutuhkan adalah ketaatan pemerintah untuk menegakkannya sehingga pemenuhan, penghormatan dan perlindungan menjadi kenyataan sosial dan bukan sekadar kenyataan normatif.
TERIMAKASIH