BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bagian vital dalam masyarakat muslim di Saudi Arabia. Peran para ulama ini

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,

BAB 1 PENDAHULUAN. membentuk negara-negara kecil baru, namun secara umum masih mempunyai

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

BAB V KESIMPULAN. menolak Islamophobia karena adanya citra buruk yang ditimbulkan oleh hard

BAB IV ALASAN ARAB SAUDI MENDUKUNG KUDETA MESIR PADAHAL NEGARA LAIN MENGECAM. jawab untuk merepresentasikan wajah Islam ke mata dunia.

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965

PERSAINGAN EKONOMI INDONESIA KEPERCAYAAN KONSUMEN TERTINGGI NOMOR 3 DI DUNIA INDEKS KEPERCAYAAN KONSUMEN SEBESAR 115

Mam MAKALAH ISLAM. Gerakan ISIS, Ancaman Ideologi dan Keamanan NKRI

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya mengenai Kontroversi Penentuan Pendapat

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Arab Saudi, Lihat Goverment and Administration dalam The Kingdom of Saudi Arabia, terbitan resmi

ADAADNAN ABDULLA MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH NEO KHAWARIJ MENGUNGKAP BIANG TERORISME, RADIKALISME, DAN SOLUSINYA. Diterbitkan secara mandiri

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

pendekatan agama-budaya atasi terorisme

INTISARI. Judul Skripsi : Politik Keterbukaan Arab Saudi Dibawah Kepemimpinan. RajaAbdullah Bin Abdul Aziz Sejak Tahun 2005

JAMAL ABDUL NASHIR : NASIONALISME ARAB

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

Kekayaan alam Mali sangat menggiurkan sehingga Prancis tak mau kehilangan cengkeramannya, sementara Amerika ingin mendepat Prancis.

GREATEST RAIDS. Kisah-Kisah Operasi Pembebasan Sandera

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, hal ini akan terus mangalami banyak perubahan dan akan berdampak terhadap adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini tidak ada negara yang

Sudan masuk list negara teroris?

1.1 Latar Belakang Masalah

Hisham Albaba. Ketua Maktab I lamiy Hizbut Tahrir Suriah

PERAN ULAMA DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH SAUDI

I. PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat (2) disebutkan, bahwa Negara menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas tentang pemerintah otoriter Mesir di bawah

DIPLOMASI RUSIA DALAM MENGGAGALKAN RENCANA PENGIRIMAN PASUKAN PERDAMAIAN DK PBB KE SURIAH

Hari Tanah Palestina

IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER. Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme

*SEKITAR TERORIS-KANAN ANDREAS BREIVIK*

Narsum I 8.15 Sekjen Forum Umat Islam - KHMuhammad Al Khaththath-

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

BAB IV ANALISIS KONFLIK

BAB I PENDAHULUAN. Mesir, Libya, Bahrain, Yaman, Irak, dan Suriah. 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB IV ANALISA KONFLIK SURIAH

BAB II PEMERINTAHAN OTORITER DAN TRANSISI DEMOKRASI DI MESIR. kekuasaan Raja Farouk pada tahun Pasca kudeta, hingga tahun 2011 secara

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

BAB V KESIMPULAN. satu pemicu konflik. Sebelum Yaman Unifikasi mereka terbelah menjadi dua

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengaruh Ulama Dalam Politik di Negara Muslim:

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dawam Rahardjo: Saya Muslim dan Saya Pluralis

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. Awal penyebaran agama Kristen yang dilakukan oleh Xavier di Jepang tidak

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB II HUBUNGAN BAIK ANTARA ARAB SAUDI DAN IKHWANUL MUSLIMIN. berlangsung sangat lama, bisa dikatakan terjalin sejak masing-masing

BAB V KESIMPULAN. Islamic State of Irak and Levant (ISIL) yang saat ini berubah nama menjadi

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

BAB IV POTA (PREVENTION OF TERRORISM ACT) SEBAGAI UPAYA PEMERINTAH MALAYSIA DALAM MEMBENDUNG TERORISME GLOBAL DAN FAKTOR PENDORONG DIBUATNYA POTA

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika menulis sebuah teks, penulis harus berupaya menarik minat pembaca

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

BAB I PENDAHULUAN. isi skripsi yang berjudul Politik Luar Negeri Arab Saudi di Bawah Pemerintahan

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

tugas sosiolagi tentang bentuk akomodasi untuk mengatasi permasalahan teror Posted by cici - 30 Sep :25

STRATEGI KONTRATERORISME AMERIKA SERIKAT TERHADAP ISIS DI IRAK SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Potret Sistem Internasional & Pembentukan Negara di Timur Tengah. Muhammad Qobidl `Ainul Arif, M.A. #Sesi 2, 24 Februari 2015

Apakah Kawin Kontrak Itu?

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan fihak-fihak yang bertentangan dengan pemerintah melalui fatwa-fatwa yang dibuat berdasarkan atas dalil-dalil Islam. Fatwa-fatwa berfungsi untuk mempengaruhi atau mendominasi opini masyarakat untuk mendukung sikap pemerintah serta menyingkirkan suara-suara oposisi. Peran ulama yang sedemikian besarnya dalam politik di Kerajaan Saudi telah terjadi sejak abad 18 dimulai dari kesepakatan antara Syekh Muhammad ibnu Abdul Wahhab dan Muhammad ibnu Saud. Kedua fihak tersebut berjanji akan saling mendukung dalam aktifitasnya. Ibnu Saud mendukung Abdul Wahhab untuk menjaga dan menyebarkan faham keagamaannya sementara, Abdul Wahhab mendukung aktifitas politik dan militer untuk memperluas wilayah kerajaan Ibnu Saud. Dua kekuatan ini telah berhasil menguasai Jazirah Arab dan membentuk negara merdeka tahun 1932 dengan nama Kerajaan Arab Saudi. Masa modernisasi pemerintahan Kerajaan Saudi dengan dibentuknya berbagai departemen menyebabkan terpinggirnya peran para ulama dalam proses pengambilan kebijakan politik di Kerajaan Saudi. Peran ulama digantikan oleh para professional yang bekerja di departemen-departemen tersebut seperti urusan ekonomi, politik luar negeri, industri, keuangan dsb. Saat ini, ulama hanya bertanggung jawab atas beberapa departemen saja diantaranya pendidikan, 99

pengadilan, urusan haji dan urusan-urusan keagamaan. Meskipun demikian, peran tradisional ulama sebagai pendukung kebijakan pemerintah dan pengendali opini publik tetap terjaga. Hal itu bisa dilihat dari banyak peristiwa penting yang pernah terjadi di internal masyarakat Saudi seperti, pemberontakan kelompok aljam`a al-salafiyyah al-muhtasib yang direspon oleh sikap repressif pemerintah Saudi setelah mendapat legalitas dari fatwa ulama. Begitu juga kritik dari banyak ulama dan professional awal tahun 90an kepada pemerintah, dewan ulama senior dan Mufti Saudi direspon dengan tindakan represif oleh pemerintah juga melalui dukungan ulama senior atau mufti. Melalui fatwa, Ulama juga mendukung sikap Pemerintah Saudi untuk mengizinkan Militer Amerika Serikat untuk membuat pangkalan militer di Saudi pada perang teluk tahun 1990. Peran tradisional ulama juga terlihat nyata dalam isu-isu kontemporer yang terjadi di kerajaan Saudi. seperti dalam isu kontraterrorisme atau perang melawan teror dan isu revolusi Dunia Arab. Sebelum isu terorisme mulai teropini secara meluas pasca peristiwa 9/11, peristiwa teror telah pernah terjadi di internal Saudi dan telah mendapat tanggapan dari para ulama dan mufti Saudi. Para teroris tersebut dilabeli sebagai kelompok Khawarij, kelompok pemberontak dari penguasa yang sah dan kelompok pendosa yang melanggar aturan Islam. Fatwa dewan ulama senior pertama kali keluar tahun 2003 yang mempertegas sikap ulama Saudi terhadap terorisme dan memberikan jalan bagi pemerintah untuk menindas tegas para pelaku teror tersebut. Kemudian fatwa keluar lagi pada tahun 2010 yang merespon mengenai hukum memberikan bantuan terhadap kelompok-kelompok teroris. 100

Fatwa-fatwa tersebut disebarluaskan melalui media-media, khutbahkhutbah di masjid, sekolah-sekolah dan ruang-ruang publik lainnya. Hasilnya, pemerintah bisa melakukan tindakan apa saja untuk memberantas kelompokkelompok atau individu-individu yang dianggap memiliki keterkaitan atau paham radikal atau ekstrim. Begitupun juga, fatwa-fatwa tersebut memberikan efek terkucilnya isu-isu yang dibawa oleh para militan dan orang-orang yang simpati pada mereka. Bahkan, kalangan pengeritik kebijakan kontraterror pemerintah pun bisa dengan mudahnya dijebloskan ke penjara dengan tuduhan pendukung teroris dari pemerintah. Fatwa itu juga mempermudah kerjasama kontraterorisme pemerintah secara internasional. Pada peristiwa revolusi Dunia Arab yang berawal pada awal tahun 2011. Ulama terlihat memiliki peran besar baik secara domestik maupun internasional untuk mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dalam negeri dan mengucilkan para oposisi. Dalam lingkup domestik, dewan ulama senior dan mufti, Syekh Abdul Aziz selama tuntutan demonstrasi berlangsung sejak tahun 2011 telah mengeluarkan fatwa takfir bagi fihak-fihak yang menyerukan perubahan di Saudi. Fatwa tersebut mengecam dan mengancam para oposisi sebagai pendurhaka atau pendosa yang berhak dihukum. Fatwa ini disebarkan melalui media-media dan ceramah-ceramah para ulama. Fatwa ini hasilnya cukup efektif dalam meredam kampanye demonstrasi di Kerajaan Saudi. Serta menjadi legalitas bagi pemerintah untuk menangkapi atau mengeksekusi para demonstran atau oposisi. 101

Dalam lingkup internasional, secara umum ulama dan mufti menentang segala tindakan pembangkangan masyarakat terhadap pemerintah baik yang terjadi di Tunisia, Mesir, Bahrain, Yaman. Kecuali di Libya atau Suriah yang para ulama mendukung sikap pemerintah Saudi dalam mendukung para oposisi di kedua negara tersebut untuk menumbangkan rezim yang berkuasa, Muammar Khadafi di Libya dan Bashar Assad di Suriah. Kedua rezim tersebut sudah dianggap menyimpang dari Islam. Namun, khusus Suriah, menyikapi ajakanajakan di internal Saudi untuk ikut berjihad membantu para pejuang Suriah, ulama senior dan mufti mengecam orang-orang yang ingin ikut berjuang. Sementara tokoh-tokoh atau ulama non-pemerintah yang memiliki inisiatif sendiri untuk membantu para pejuang Suriah tanpa melalui pemerintah dilarang dan diintimidasi. Dari dua kasus kontemporer yang terjadi di Saudi tersebut, Arab Spring dan kontraterorisme, terlihat perang ulama yang besar dalam mendukung pemerintah dan menguasai atau menstabilkan opini publik. Ulama membuat fatwa yang berfungsi takfir, penyesatan bagi fihak yang oposisi bagi pemerintah dan bagi para teroris. Fatwa tersebut hasilnya menjadi kekuatan pemerintah untuk menghalalkan segala cara untuk melakukan tindakan keras, hard power bagi pihak-pihak yang telah dilabeli negatif. Peran yang besar dewan ulama senior dan mufti dan Arab Saudi tidak berarti semua ulama di Arab Saudi setuju dengan para ulama di dewan ulama senior. Banyak juga ulama yang menentang segala fatwa yang dibuat mufti atau dewan ulama senior meskipun dampaknya bagi para ulama penentang tersebut 102

adalah mereka harus dipenjara atau diasingkan atau dibatasi aktifitas mereka. Beberapa peristiwa penting di Saudi memperlihatkan munculnya ulama-ulama oposisi seperti tahun 1979, kelompok Juhayman al-utaybi dan Abdullah al- Qahtani yang menginginkan reformasi pemerintahan Saudi menjadi lebih islami dengan melakukan penyanderaan terhadap Masjidil Haram di Makkah. Kelompok ini berhasil ditumpas dan kedua pemimpinnya ditembak mati oleh militer pemerintah Saudi setelah mendapatkan fatwa dari ulama senior Saudi. Kemudian tahun 1990-an muncul petisi dari ratusan ulama kepada pemerintah dan dewan ulama senior yang juga tujuannya untuk melakukan reformasi terhadap pemerintah Saudi supaya lebih Islami, diantara tokohnya adalah, Dr. Salman al- Awdah, Dr. Safar Hawali, dan Dr. `Aidh al-qarni. Ketiga tokoh diatas ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah Saudi. Dalam kebijakan kontraterorisme pemerintah Saudi, meskipun para ulama di dewan ulama senior dan mufti telah mengutuk dan membuat fatwa takfir terhadap para pelaku teror tapi, banyak juga ulama-ulama di Saudi yang mengkritisi kebijakan pemerintah terkait kontraterorisme tersebut diantaranya misalnya, Dr. Sa`id al- Zu`air, Syekh Ali al-khudhair, Syekh Ahmed al-khalidi dan Syekh Nasser al-fahad. Untuk membungkam sikap mereka, pemerintah menahan dan menangkap mereka. Dalam kasus, revolusi dunia arab juga sama, fatwa dan kecaman-kecaman ulama senior dan mufti tidak diterima dan disepakati secara penuh oleh ulama-ulama non-pemerintah di Kerajaan Saudi. Dr. Salman al- Awdah, Syekh Sulaiman al-duwaish dan Dr. Yusuf al-ahmad adalah beberapa 103

diantara para ulama yang mengkritisi kerajaan Saudi dan tidak sepaham dengan fatwa di dewan ulama senior mengenai kecaman terhadap para demonstran. 104