SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN ADAPTASI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh : AMONG GALIH PRASOJO NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : MUHAMMAD AGUNG NUGROHO NPM :

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN IDENTITAS DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA KELAS XI IPS MA MA ARIF 03 SIDOMULYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN TINGKAH LAKU SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 JEPON, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI DENGAN RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

Disusun Oleh: ENDANG RETNONINGSIH NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBINAAN MENTAL TERHADAP PESILAT PUTRA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE RANTING KEBONAGUNG TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PACE KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PENGARUH PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN TINGKAT GEJALA STRES AKADEMIK KELAS VII SMPN 2 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU AGRESIFITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

DINA FITMILINA A1A110053

KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU SISWA KELAS XI SMA NEGERI TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI DIRI TERHADAP KELANJUTAN PENDIDIKAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

JURNAL PENGARUH AKTIFITAS PACARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH KINERJA GURU BK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK TI PELITA NUSANTARA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM KELUARGA DENGAN DISIPLIN TERHADAP TATA TERTIB DI SEKOLAH SISWA KELAS XI IPS MAN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

HUBUNGAN ANTARA SOSIALISASI TEMAN SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PESERTA DIDIK KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: APRILIA DINI SETIYADI NPM: 11.1.01.01.0414 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 II 1

HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 APRILIA DINI SETIYADI NPM : 11.1.01.01.0414 Email : apriliadinisetiadi@gmail.com Dra. Eko Warsi Trikorani R, M.Pd dan Dra. Endang Ragil. WP, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Penelitian ini dilatar belakangi siswa SMP Negeri 2 Pacitan kelas VIII kemampuan interaksi social dengan teman sebaya yang kurang. Kenyataan di lapangan bahwa tingkat interaksi sosial dengan teman sebaya tidak terjalin. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui sejauh mana bimbingan pribadi social siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015, (2) Mengetahui sejauh mana interaksi sosial dengan teman sebaya siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015 dan (3) Mengetahui hubungan bimbingan pribadi social dengan interaksi sosial dengan teman sebaya siswa di kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015. Metode penelitian ini menggunakan korelasi dan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan skala likert dan dokumentasi. Uji instrumen dilakukan kepada 31 responden dengan random sampling. Pengujian valididtas item pada skala bimbingan pribadi sosial serta interaksi social dengan teman sebaya digunakan korelasi skor item dan skor total. Uji validitas instrument menggunakan rumus product moment sedangkan reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha. Analisis data menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 for Windows. Tingkat signifikansi ditentukan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 31 subjek siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan terdapat 27 siswa (87,1%) memiliki pribadi sosial tinggi, 3 siswa (9,7 %) sedang 1 siswa (3,2%) rendah. Sedangkan interaksi sosial menunjukkan bahwa 30 siswa (96,8 %) memiliki tingkat kemampuan berinteraksi sosial tinggi, 1 siswa (3,2%) tergolong kategori sedang, dan 0 siswa (0,0%) termasuk kategori rendah. Berdasarkan uji korelasi didapatkan bahwa ada hubungan antara bimbingan pribadi sosial dengan interaksi social. Hasil korelasi diperoleh rhitung sebesar (0,958 > 0,244) pada N = 65 dengan nilai probabilitas 0,00 (0,000 < 0,01). Hal itu membuktikan adanya hubungan signifikan/positif antara bimbingan pribadi sosial dengan interaksi social siswa sangat kuat, sehingga dapat dikatakan mendukung fakta yang tampak dari lokasi penelitian yang berbalik arah dengan hasil analisis data. Kata kunci: bimbingan pribadi sosial, interaksi social dengan teman sebaya.

I. PENDAHULUAN Pergaulan remaja merupakan salah satu faktor pembentukan identitas. Pada hakikatnya, hubungan teman sebaya mampu meningkatkan hubungan sosial remaja. Remaja mendapat dukungan dan perhatian yang mereka inginkan dalam kelompok teman sebaya. Persamaan umur menjadikan mereka lebih bisa pendapat satu sama lain dan mereka memiliki perspektif yang hampir sama, namun remaja mempunyai kebutuhan yang untuk di sukai dan di terima kawan sebaya atau kelompok, sebagai akibatnya mereka akan merasa lebih senang apabila di terima dan merasa akan sangat tertekan dan cemas apabila di keluarkan dan di remehkan oleh teman teman sebayanya. Kehidupan sosial pada jenjang remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Seorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja. Keadaan atau peristiwa ini oleh Erik Erickson ( Enung Fatimah, 2010: 194) Anak telah dapat mengalami krisis identitas. Proses pembentukan identitas diri dan mampu berinteraksi social dengan teman sebaya adalah sesuatu yang kompleks. Mampu berinteraksi social dengan teman sebaya ini anak tidak hanya terbentuk dari bagaimana anak percaya tentang keberadaan dirinya sendiri, tetapi juga terbentuk dari bagaimana orang lain percaya tentang keberadaan dirinya. Menurut Walgito (20 10: 57) Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Manusia memiliki super-ego yang terdiri atas hati nurani, norma-norma, dan citacita pribadi yang tidak mungkin terbentuk dan berkembang tanpa manusia itu bergaul dengan manusia lainnya. Tanpa pergaulan sosial manusia tidak dapat berkembang

sebagai manusia seutuhnya, maka perlu adanya pemberian layanan bimbingan pribadi social kepada siswa mengenai interaksi sosial dengan teman sebaya. Siswa diharapkan lebih memahami cara bersosialisasi dengan baik melalui dinamika individu yang diwujudkan dengan tingkah laku yang lebih efektif dalam mengikuti layanan bimbingan pribadi sosial. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat masalah tersebut ke dalam Skripsi dengan judul Hubungan Bimbingan Pribadi Sosial Dengan Upaya Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan Tahun Pembelajaran 2014/2015. II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian M. Toha Anggoro (2008: 1.3 ) mendefinisikan: Definisi operasional adalah bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang menunjukkan konsep yang dimaksud. Definisi operasional dari kedua variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel bebas: bimbingan pribadi social adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik. 2. Variabel terikat: interaksi social dengan teman sebaya adalah kemampuan berinteraksi sosial yakni berkaitan dengan kemampuan siswa dengan hubungan interaksi sosial dengan temannya di kelas.

Penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. B. Populasi dan Sampel Populasi : Dari pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 192 siswa. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto 2010: 108). Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu: Keterangan : n N : Ukuran sampel : Ukuran Populasi = 1 + e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditaksir atau diinginkan 10% = = 192 1 + 192 (0,1 ) 192 1 + 192 0,01 = 192 1 + 1,92 = 192 2,92 = 65,7 (untuk memudahkan penelitian, peneliti membulatkan menjadi 66 siswa)

Peneliti merencanakan sampel yang diambil 11 siswa setiap kelas kali 6 kelas maka ada 66 sampel dengan tehnik pengambilan sampel secara random sampling dalam penelitian ini. C. Instrumen Penelitian dan Tehnik Pengumpulan Data 1. Pengembangan Instrumen Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah skala dalam penelitian ini. Skala digunakan untuk mengumpulkan data dari 2 variabel, yaitu bimbingan pribadi sosial (X) dan interaksi social dengan teman sebaya (Y). 2. Validasi Instrumen a. Validitas 1) M. Toha Anggoro (2008: 5.28) berpendapat: V aliditas adalah suatu alat ukur yang absah serta dapat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam uji validitas, rumus yang digunakan adalah dengan korelasi product moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut: = n. xy x. y {n. x ( x) }{n. y ( y) } Keterangan: r xy xy x 2 y 2 = koefisien korelasi antara x dan y = jumlah hasil kali x dan y = kuadrat dari x = kuadrat dari y n = jumlah responden (Arikunto, 2010: 170)

didapatkan rtabel = 0,361 dengan differensiasi = jumlah kasus 1 yaitu differensiasi 31-1 = 30, dengan taraf signifikansi 5%. Maka jika rhitung positif dan lebih besar dari rtabel maka item tersebut dinyatakan valid. b. Reliabilitas Untuk uji reliabilitas instrumen angket, peneliti menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut: k b k 1 t 2 11 1 2 r Keterangan : r11 k 2 b = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan/ banyaknya soal = jumlah varians butir 2 t = varians total (Suharsimi Arikunto, 2010: 196) 3. Langkah-langkah Pengumpulan data Langkah-langkah yang digunakan dalam pengumpulan data variabel X (bimbingan pribadi sosial) dan variabel Y (interaksi social dengan teman sebaya), yaitu dengan menggunakan Angket (kuesioner). D. Tehnik Analisis Data 1. Jenis Analisis metode analisis statistik korelasi dengan menggunakan Product Moment dari Pearson sebagai berikut:

= n. xy x. y {n. x ( x) }{n. y ( y) } Keterangan: r xy xy x 2 y 2 n = koefisien korelasi antara x dan y = jumlah hasil kali x dan y = kuadrat dari x = kuadrat dari y = jumlah responden (Arikunto, 2010: 170) 2. Norma Keputusan Norma keputusan yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis Ho ialah mengunakan metode statistika. Norma keputusan ini dipilih dengan norma kesalahan pada taraf kesalahan 5%. Teknik yang digunakan untuk menghitung data yang telah terkumpul menggunakan prosentase. Ho:ρ = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan bimbingan pribadi sosial dengan interaksi social dengan teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan. Ha:ρ 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan bimbingan pribadi sosial dengan interaksi social dengan teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan.

E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi penelitian adalah bagian yang memaparkan hasil penelitian. Hasil penelitian setiap variabel diperoleh melalui hasil analisis. Data penelitian ini terdiri dari 1 (satu) variabel bebas yaitu Bimbingan Pribadi Sosial (X1) sebanyak 40 item dan 1 (satu) variabel terikat, yaitu Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya (Y) sebanyak 40 item. Kuesioner (angket) yang diberikan telah diisi oleh siswa berjumlah 65. Peneliti dalam penelitian ini terlebih dahulu mengujicobakan ke sampel uji coba sejumlah 31 untuk mendapatkan angka valid dan reliable. Penilaian butir pernyataan untuk tiap variabel dibagi menjadi empat alternatif jawaban dengan dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Responden atau sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015. Data yang diperoleh dari lapangan diwujudkan dalam deskripsi data masing-masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis data meliputi uji validitas angket menggunakan rumus Korelasi Product Moment dan reliabilitas angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Korelasi hubungan bimbingan pribadi sosial dengan interaksi social dengan teman sebaya siswa SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa koefisien rhitung sebesar 0,958 dan nilai rtabel = 0,244. Harga koefisien korelasi antara bimbingan pribadi sosial dengan interaksi social dengan teman sebaya dapat diterima pada taraf signifikansi 5%. Hasil tersebut berarti bahwa hipotesis yang diajukan, yaitu harga rhitung dari hasil analisis korelasi Product Moment adalah 0,958 maka: Ha diterima. Secara nyata kedua variabel berkorelasi dan dapat diberlakukan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.

F. SIMPULAN Hasil penelitian korelasional ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara umum, tingkat bimbingan pribadi sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 27 siswa (87,1%). 2. Secara umum, tingkat interaksi sosial dengan teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 30 siswa (96,8%). 3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan pribadi sosial dengan interaksi sosial dengan teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Pacitan tahun pembelajaran 2014/2015, yang ditunjukkan melalui koefisien korelasi (r) sebesar 0,958 pada taraf signifikansi 5% dan nilai (p) 0,000 dengan N = 70 Siswa. 4. Hubungan antara antara bimbingan pribadi sosial dengan interaksi sosial dengan teman sebaya dapat dilihat dari aspek bimbingan pribadi social tentang persepsi sosial, yang juga memiliki hubungan dengan penyesusian siswa baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Edisi Revisi V.Yogyakarta: Rineka Cipta. Bonner, H. (2009). Social Psychology. American Book Company: New York Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (2005). Pengelolaan pengujian bagi guru mata pelajaran. Pedoman pendidikan. Djam an Satori (2008). Profesi keguruan. Jakarta: UT. Djumhur I. & Moh. Surya (1975). Bimbingan dan penyuluhan di sekolah. Bandung: Ilmu. Gerungan, W.A. (2010). Psikologi Sosial. Bandung: CV. Eresco. Hurlock, E. B. (2013). Perkembangan Anak. Terjemahan Oleh Tjandrasa, Meitasari dan Zarkasih, Muslichah. Jakarta: Erlangga. Koestoer Partowisastro (1982). Bimbingan & penyuluhan di sekolah-sekolah. Jakarta: Erlangga. Kulsum, Umi & Jauhar, Mohammad. (2014). Psikologi Sosial. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Mashduqie, Siti Hafsah. (2005). Korelasi Antara Bimbingan Sosial Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja. Skripsi: UIN. Tidak diterbitkan. Nana Syaodih Sukmadinata (2004). Rosdakarya. Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Ngalim Purwanto (1995). Rosdakarya. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: Remaja Santrock, John W (2010). Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup. (edisi kelima jilid dua, alih bahasa Juda Damanik dan Achmad Chusairi). Jakarta: Erlangga. Santosa, Slamet. (2009). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Soekanto, Soerjono. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sofyan, S. Willis (2013). Konseling Individual Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardjo (2006). Evaluasi pembelajaran. Diktat mata kuliah evaluasi pembelajaran program Pascasarjana program studi Teknologi Pembelajaran. Tidak diterbitkan. Toha, M. Anggoro (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. Wahyudin, Dinn. (2009). Grafindo Persada. Interaksi Sosial dan Motivasi Bimbingan. Jakarta: PT. Raja Yusuf, S.L.N. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja Bandung: Remaja Rosda Karya.