Analisis Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Ukuran Lingkar Perut dengan Kejadian Hipertensi pada Pegawai UIN Alauddin Makassar Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan sosial. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB I PENDAHULUAN. kelompok usia lanjut (usila/lansia) (Badriah, 2011). Secara alamiah lansia

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular

BAB 5 PEMBAHASAN. IMT arteri karotis interna adalah 0,86 +0,27 mm. IMT abnormal terdapat pada 25

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB 1 : PEMBAHASAN. 1.1 Hubungan Hiperurisemia Dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kecamatan Pauh Kota Padang tahun 2016

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN DI KLINIK RAWAT INAP SUHERMAN PERIODE JANUARI SAMPAI AGUSTUS 2012

BAB III METODE PENELITIAN. mengaitkan aspek paparan (sebab) dengan efek. Pendekatan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas I Baturraden Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian dari sindroma metabolik. Kondisi ini dapat menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan salah satu faktor resiko mayor penyakit jantung koroner (PJK). (1) Saat ini PJK

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. negara maju dan negara sedang berkembang. Penyakit Jantung Koroner (PJK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkannya. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap, maka dapat menimbulkan penyakit hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

Kadar Kolesterol Tinggi Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kadar Kolesterol Darah

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT SYARAF RSUD

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: indikator Penyakit

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI ANTARA PRIA DAN WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS BERUSIA 45 TAHUN SKRIPSI

KORELASI PERILAKU MEROKOK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN BANJARBARU

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. angka kematian penyakit tidak menular (PTM). Hal ini sesuai dengan data World

AYU CANDRA RAHMAWATI J

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN ANALISIS FAKTOR RISIKO GAGAL JANTUNG DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. maupun organ) karena suatu organisme harus menukarkan materi dan energi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertahankan kesehatan dan daya tahan jantung, paru-paru, otot dan sendi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena dengan seseorang merasa sehat maka

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

Transkripsi:

Al-Sihah : Public Health Science Journal 99-105 Analisis Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Ukuran Lingkar Perut dengan pada Pegawai UIN Alauddin Makassar Tahun 2014 Rauly Rahmadhani 1 1 Bagian Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar ABSTRAK Salah satu faktor resiko untuk terjadinya hipertensi adalah kadar kolesterol dalam darah yang tinggi serta ukuran lingkar perut berlebih. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara kadar kolesterol total, lingkar perut dengan kejadian hipertensi pada pegawai UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang dengan menggunakan metode purposive sampling. Responden diukur tekanan darahnya, lingkar perut serta kadar kolesterol total kemudian diuji dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kadar kolesterol total dan ukuran lingkar perut dengan kejadian hipertensi dengan nilai p sebesar 0,001 dan 0,012 (p< 0,05). Dari hasil analisis regeresi logistik ganda kedua variable memiliki hubungan yang sangat bermakna terhadap kejadian hipertensi. Variable kadar kolesterol total memiliki hubungan 21,5 kali lebih besar dan variable lingkar perut memiliki hubungan 5 kali lebih besar. Kata Kunci : Hipertensi, Kolesterol, Lingkar Perut, Pegawai PENDAHULUAN Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawa oleh darah sampai terhambat ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Salah satu faktor resiko untuk terjadinya hipertensi adalah kadar kolesterol dalam darah yang tinggi serta ukuran lingkar perut berlebih. Data kunjungan poliklinik UIN Alauddin sepanjang tahun 2013 diperoleh data bahwa 38,2 % dari jenis penyakit yang ada adalah pasien penderita hipertensi. Dimana rata-rata penderita adalah usia produktif. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi antara lain pola hidup, konsusmsi makanan, dan tingginya kadar kolesterol dalam darah. Hipertensi yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah cukup berbahaya dan dapat menjadi faktor pemicu terjadinya stroke. Seseorang yang menderita penyakit stroke walaupun telah pulih namun biasanya menimbulkan gejala sisa seperti lumpuh, bibir miring, dan sebagainya. Hal Alamat Korespondensi: ISSN-P : 2086-2040 Gedung FKIK Lt.1 UIN Alauddin Makassar ISSN-E : 2548-5334 Email: alsihah@yahoo.com Volume 7, Nomor 1, Januari-Juli 2015

VOLUM E VI, NO. 2, JU LI DESEMBER 2014 AL-SIHAH 100 tersebut tentu saja dapat menurunkan kinerja penderita stroke tersebut. Oleh karena itu melihat distribusi penyakit hipertensi yang cukup tinggi pada usia produktif pada pegawai negeri UIN Alauddin, maka peneliti METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden di Kampus UIN Alauddin Makassar Umur 35-50 tahun > 50 tahun Total Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total Karakteristik Jumlah Presentasi (%) 21 19 40 20 20 40 52.5 47.5 100 50.0 50.0 100 Kadar Kolesterol <200 mg/dl (Normal) 200 mg/dl (Tinggi) Ukuran Lingkar Perut Normal (P:<80cm, L: <90cm) Obesitas (P: 80cm, L: 90cm) Hipertensi Grade I Grade II 8 32 12 28 9 31 20.0 80.0 30.0 70.0 22.5 77.5 tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Hubungan Antara Kadar Kolesterol Total, Lingkar Perut Dengan Tekanan Darah Pada Pegawai Di UIN Alauddin Makassar. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara kadar kolesterol total, lingkar perut dengan kejadian hipertensi pada pegawai UIN Alauddin Makassar. sebanyak 45 orang dengan menggunakan metode purposive sampling. Responden diukur tekanan darahnya, lingkar perut serta kadar kolesterol total kemudian diuji dengan menggunakan uji chi square. HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

101 AL-SIHAH VOLUM E VI, NO. 2, JU LI DESEMBER 2014 umur sebagian besar berusia 35-50 tahun grade II sebanyak 31 responden (77.5%). yaitu 21 responden (52.5%) dan yang paling Berdasarkan tabel 2 diatas, hasil sedikit berusia >50 tahun sebanyak 19 responden (47.5%). Sedangkan, dilihat dari analisis hubungan kadar kolesterol total dengan kejadian hipertensi pada pengawai Tabel 2. Hubungan Kadar Kolesterol Total dengan pada Dosen dan Pengawai UIN Alauddin Makassar Kadar Kolesterol Total Grade I Grade II N % N % <200 mg/dl (Normal) 6 75.0 2 25.0 200 mg/dl (Tinggi) 3 9.4 29 90.6 Total 9 22.5 31 77.5 P Value 0.001 jenis kelamin, jumlah jenis kelamin lakilaki sebanyak 20 responden (50%) dan perempuan 20 responden (50%). Sementara itu, dilihat dari kadar kolesterol yang paling banyak adalah kolesterol yang tinggi UIN Alauddin Makassar menunjukkan bahwa, kadar kolesterol yang normal memiliki kejadian hipertensi grade I yaitu 6 responden (75%) dan yang hipertensi grade II sebanyak 2 responden (25%). Sedangkan, Tabel 3. Hubungan Ukuran Lingkar Perut dengan pada Dosen dan Pengawai UIN Alauddin Makassar Ukuran Lingkar Perut Grade I Grade II N % N % Normal(P:<80cm, L: <90cm) 6 50.0 6 50.0 Obesitas (P: 80cm, L: 90cm) 3 10.7 25 89.3 Total 9 22.5 31 77.5 P Value 0.012 sebanyak 32 responden (80%) dan ukuran lingkar perut responden yang paling banyak adalah ukuran obesitas sebanyak 28 responden (70%). Sedangkan, dilihat dari kejadian hipertensi yang paling banyak adalah kadar kolesterol tinggi memilki kejadian hipertensi grade I sebanyak 3 responden (9.4%) dan yang hipertensi grade II sebanyak 29 responden (90.6%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square diperoleh

VOLUM E VI, NO. 2, JU LI DESEMBER 2014 AL-SIHAH 102 p=0.001 (p<0,05). Hal ini berarti menolak H 0. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol total dengan kejadian hipertensi pada dosen dan pengawai hipertensi pada pengawai UIN Alauddin Makassar Pada tabel 4 menjelaskan masingmasing variabel independen terhadap Tabel 4. Analisis Regresi Logistik Varibel Independen dan Variabel Dependen pada Dosen dan Pegawai UIN Alauddin Makassar Varibel P Value Umur 0.835 Jenis Kelamin 0.264 Kadar Kolesterol Total 0.001 Ukuran Lingkar Perut 0.012 UIN Alauddin Makassar. Berdasarkan table 3 menunjukkan hasil analisis hubungan ukuran lingkar perut dengan kejadian hipertensi pada dosen dan pengawai UIN Alauddin Makassar menunjukkan bahwa, ukuran lingkar perut yang normal memiliki kejadian hipertensi grade I yaitu 6 responden (50%) dan yang hipertensi grade II sebanyak 6 responden (50%). Sedangkan, ukuran lingkar perut yang obesitas memilki kejadian hipertensi grade I sebanyak 3 responden (10.7%) dan yang hipertensi grade II sebanyak 25 responden (89.3%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square diperoleh p=0.012 (p<0,05). Hal ini berarti menolak H 0. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara ukuran lingkar perut dengan kejadian dependen. Analisi yang digunakan adalah analisis multivariate melalui regresi logistik dengan taraf signifikan nilai α<0.25. Pada penelitian ini ada dua varibel independen dan dua variabel independen perancuh. Dari keempat variabel tersebut, pada kejadian Hipertensi terdapat dua variabel yang memenuhi kriteria dimana nilai p <0.25 yaitu variabel kadar kolesterol total dengan nilai p=0.001 dan ukuran lingkaran perut dimana nilai p=0.012 yang selanjutnya diikutkan kedalam analisis multivariat dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Adapun hasil uji regresi logistik ganda disajikan pada table berikut. Hasil uji statistik dari table 5 diketahui bahwa variabel yang merupakan

103 AL-SIHAH VOLUM E VI, NO. 2, JU LI DESEMBER 2014 lingkaran perut adalah 5.427 (dibulatkan menjadi 5.4). Artinya bahwa, ukuran lingkaran perut mempunyai hubungan 5 kali lebih besar dengan kejadian hipertensi Tabel 5. Analisis Regresi Logistik Ganda Varibel Independen dan Variabel Dependen pada Dosen dan Pegawai UIN Alauddin Makassar Variabel B Wald P 95% CI OR Kadar Kolesterol 3.070 8.111 0.004 2.605-178.164 21.542 Lingkar Perut 1.691 2.735 0.098 0.731-40.289 5.427 hasil akhir analisis multivariat regresi memiliki dua varibel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh secara signifikan dengan kejadian hipertensi dapat dilihat nilai p (<0.05) dan nilai terbesar dari wald, B. Data menunjukkan bahwa variabel yang paling signifikan berhubungan dengan kejadian hipertensi adalah kadar kolesterol total dengan nilai p=0.004, nilai wald= 8.111 dan nilai B= 3.070. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai OR (odd ratio) kadar kolesterol total 21.542 (dibulatkan menjadi 21.5). Artinya bahwa, kadar kolesterol total mempunyai hubungan 21.5 kali lebih besar terhadap kejadian hipertensi dibandingkan dengan variabel lainnya. Ukuran lingkaran perut memiliki nilai p=0.098, nilai wald= 2.735 dan nilai B= 1.691. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai OR (odd ratio) ukuran dibandingkan dengan variabel umur dan jenis kelamin. PEMBAHASAN Hubungan Antara Hiperkolesterolemia Dengan Terjadinya Hipertensi Salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi adalah kandungan kolesterol darah yang tinggi atau hiperkolesterolemia. Resiko terjadinya hipertensi pada pasien hiperkolesterolemia akibat terbentuknya akumulasi plak atherosklerosis pada pembuluh darah. Hal ini karena, plak ini mempunyai komposisi kolesterol, substansi lemak yang lain, jaringan fibrosa dan kalsium. Trigliserida (lemak/kolesterol) da-

VOLUM E VI, NO. 2, JU LI DESEMBER 2014 AL-SIHAH 104 lam aliran darah dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada pada sel-sel endotel kapiler. Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur dengan protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium yang akhirnya berkembang menjadi atherosklerosis. Pembuluh darah koroner yang menderita atherosclerosis selain menjadi tidak elastis, juga mengalami penyempitan sehingga tahanan aliran darah dalam pembuluh koroner juga naik. Tekanan sistolik yang meningkat karena pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan pembuluh darah disebut juga tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hubungan Ukuran Lingkar Perut Dengan Von-Eyben et al. (2003) menemukan bahwa jaringan lemak intraabdominal berhubungan linier dengan enam faktor risiko metabolik, seperti tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, glukosa darah, kolesterol HDL, trigliserida serum, dan plasminogen activator inhibitor 1 (PAI-1) plasma. Jaringan adiposa disadari sebagai organ endokrin penting yang menghasilkan beberapa hormon protein. Namun, tingginya akumulasi lemak, terutama pada daerah perut (intra-abdominal fat) memicu jaringan adiposa menghasilkan hormon dalam jumlah yang tidak normal, seperti tingginya sekresi insulin, tingginya level testoteron dan androstenedion bebas, rendahnya level progesteron pada perempuan dan testoteron pada laki-laki, tingginya produksi kortisol, dan rendahnya level hormon pertumbuhan. Ketidaknormalan produksi hormon ini diduga meningkatkan risiko kesehatan (WHO 2000). DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, et al. Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisis. editor: Markum,HMS. Jakarta: FKUI.2007.hlm:49;54 Anggraini A.D, Waren A, Situmorang E, Asputra H, Siahaan SS. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Pada Pasien Yang Berobat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008, Faculty of Medicine-University of Riau, Pekanbaru,Riau, 2009, diakses 15 September 2009 Bahri A. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. e-usu Repositor. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2004 Braunwald E, Zipes DP, Libby P. Heart disease: A textbook of cardiovas-

105 AL-SIHAH VOLUM E VI, NO. 2, JU LI DESEMBER 2014 cular medicine.8th edition. WB Saunders Company, 2007 Guyton,AC. Hall,JE. Buku ajar fisiologi kedokteran.jakarta: EGC. 2007 National Heart Lung and Blood Institute. What Is High Blood Pressure?, November, 2008, diakses 25 Maret 2011. (http://www.nhlbi.nih.gov/ health/dci/diseases/hbp/ HBP_WhatIs.html) Soeharto,I. Kolesterol dan lemak Jahat, kolesterol dan lemak baik, dan proses terjadinya Serangan Jantung dan Stroke. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. 2001 Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1, cetakan kedua, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2010, halaman 1921-2 Sustrani,L, et al. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2009